AIDA adalah: Pengertian, Contoh, Konsep

Ditulis oleh Nisa Destiana

article thumbnail

 AIDA adalah kependekan dari attention, interest, desire, dan action.

Sebagai pemilik usaha atau bagian dari tim pemasaran, kamu tentu perlu memahami marketing strategy, termasuk model-modelnya. Salah satunya, yaitu model pemasaran AIDA.

Secara sederhana, AIDA adalah ilustrasi dalam pemasaran untuk menunjukkan langkah-langkah yang dilewati konsumen dalam proses pembelian suatu produk.

Model pemasaran ini lazim digunakan dalam iklan atau strategi penjualan. Lalu, bagaimana sebetulnya konsep AIDA dan bagaimana penerapan contoh AIDA marketing dalam strategi pemasaran? Mari kita pelajari lebih lanjut!

Apa yang dimaksud dengan AIDA?

Pada prinsipnya, melalui model AIDA, kamu dapat mengidentifikasi tahapan kognitif konsumen selama proses pembelian, baik pembelian produk ataupun jasa. 

Selama tahapan tersebut berlangsung, pembeli mungkin pergi ke gerai, riset melalui internet, dan melakukan apa pun yang akan mendukungnya membuat keputusan akhir, yaitu membeli produk.

Karena itu, proses atau tahapan menuju pembelian bukan lagi hubungan murni antara konsumen dan bisnis atau perusahaan. Sebagai contoh, terdapat media sosial di tengah proses tersebut yang akan memengaruhi keputusan akhir konsumen.

Supaya lebih jelas, mari kita konsep AIDA melalui definisinya satu per satu. Jadi, AIDA adalah kependekan dari attention, interest, desire, dan action.

  • Attention

Jelas sekali, bisnis perlu membangun brand awareness dan afiliasi dengan produk atau jasa yang ditawarkan.

  • Interest

Menciptakan ketertarikan tentang manfaat atau keunggulan dari produk dan jasa yang ditawarkan. Tidak hanya itu, hadirkan ketertarikan yang cukup agar konsumen mau mencari tahu lebih jauh.

  • Desire

Tunjukan brand personality sehingga konsumen mempunyai hubungan emosional dengan merek atau produk. Dengan kata lain, langkah ini mengubah tahap dari konsumen ‘menyukai’ menjadi ‘menginginkan’ produk atau jasa yang kamu tawarkan.

  • Action

Langkah ini sering juga disebut dengan call to action (CTA), yaitu mendorong konsumen berinteraksi dengan bisnis, misalnya mengunduh brosur, menghubungi tim penjualan, berlangganan newsletter, berkomunikasi melalui live chat, dan sebagainya.

Pada tahap ini, beberapa ahli pemasaran menambahkan komponen ‘R’ di akhir atau disebut sebagai AIDAR model. ‘R’ di akhir mewakili retention

Pasalnya, banyak marketer sepakat bahwa retensi konsumen merupakan kunci untuk upsell, cross-sell, memicu word of mouth, dan daftarnya terus bertambah. Intinya, retensi menjadi salah satu faktor penting dalam mendorong kemajuan bisnis.

Baca juga: Beberapa Langkah Penting Menjaga Retensi Pelanggan

Penerapan konsep AIDA dalam perencanaan marketing

Setelah mengamati pengertian dari model pemasaran tersebut, tentu pertanyaan berikutnya, bagaimana konsep AIDA diterapkan dalam strategi pemasaran.

Perlu dipahami, konsep ini merujuk pada model komunikasi, bukan pembuatan keputusan. Dengan kata lain, model ini menunjukkan tentang ‘bagaimana’ dan ‘kapan’ berkomunikasi dengan konsumen sesuai dengan tahapan yang tengah dijalani oleh konsumen.

Bukan rahasia lagi, setiap platform menuntut metode komunikasi yang berbeda. Namun, dengan model ini, bisnis tetap bisa engage dengan konsumen, walaupun konsumen menggunakan platform yang berbeda-beda.

Nah, dengan memanfaatkan model tersebut, kamu dapat merencanakan komunikasi yang dipersonalisasi dengan setiap konsumen.

Menarik perhatian (attention)

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, tahap ini ditujukan untuk menciptakan brand awareness. Karena itu, tim marketing perlu membuat pemasaran yang menarik perhatian ketika menampilkan iklan kepada calon konsumen.

Untuk membantumu menyusun konten pemasaran pada tahap ini, kamu dapat menanyakan beberapa poin berikut ini.

  • Bagaimana agar konsumen mengetahui jasa atau produkmu?
  • Apa strategi yang akan dilakukan untuk menjangkau konsumen?
  • Apa kampanye yang akan dijalankan untuk meningkatkan brand awareness?
  • Platform apa yang akan dimanfaatkan sebagai sarana untuk menarik perhatian konsumen?
  • Apa pesan yang akan disampaikan?

Umumnya, konten yang dianggap menarik oleh konsumen memiliki karakter kontradiktif, provokatif, sekaligus informatif. 

Menjaga minat (interest)

Setelah berhasil menarik perhatian calon konsumen dengan cara di atas, langkah selanjutnya adalah menjaga atau mempertahankan minat mereka.

Tahap kedua ini dapat dikatakan berhasil jika konsumen terlibat aktif dengan iklan atau menunjukkan ketertarikan terhadap produk atau jasa yang ditawarkan.

Sehubungan dengan hal tersebut, seorang marketer perlu menganalisis beberapa hal, seperti siapa yang menjadi sasaran iklan, apa hal yang penting bagi mereka, apa kebutuhan mereka, serta solusi apa yang dapat ditawarkan untuk mereka.

Informasi terkait konsumen bisa kamu peroleh melalui aplikasi analytics atau data dari customer relationship management (CRM).

Nah, supaya proses eksekusi tahap ini makin akurat, kamu juga dapat mengidentifikasi ketepatan rencana dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan berikut ini:

  • Bagaimana cara mempertahankan minat konsumen?
  • Apa strategi konten yang akan dijalankan?
  • Adakah social proof yang mendukung reputasi bisnis?
  • Bagaimana dan di mana informasi ini akan diletakkan, misalnya website, video, atau rating dari pelanggan?

Baca juga: Tingkatkan Kepuasan Pelanggan dengan Strategi Pemasaran Ini

 Sampai saati ini, konsep AIDA dapat menjadi salah satu model komunikasi efektif dalam pemasaran.

Memunculkan keinginan (desire)

Berikutnya, tahap ketiga dalam konsep AIDA fokus pada keinginan atau desire. Apa maknanya? Fase ini berkaitan dengan niat membeli yang lebih nyata dari calon konsumen.

Demi memunculkan keinginan membeli, kampanye pemasaran yang kamu hadirkan perlu menjawab pertanyaan di bawah ini.

  • Apa yang membuat produk atau layanan tersebut diinginkan oleh pembeli?
  • Bagaimana cara berinteraksi dengan konsumen supaya terbentuk hubungan emosional?
  • Percakapan online seperti apa yang ingin kamu hadirkan? Apakah memberi tanggapan langsung di media sosial? Apakah berbagi tips dan saran?

Jadi, sebuah konten iklan dapat menumbuhkan keinginan membeli konsumen apabila memenuhi beberapa hal.

Pertama, konten tersebut menjelaskan cara produk atau jasa yang ditawarkan menyelesaikan persoalan yang dihadapi calon pembeli. 

Lalu, iklan tersebut juga menampilkan testimoni konsumen lain yang terbukti telah terbantu oleh produk atau layanan tersebut. Selanjutnya, tunjukkan secara jelas manfaat dari produk atau layanan yang ditawarkan.

Mendorong lahirnya tindakan (action)

Ketika kamu sudah berhasil menumbuhkan keinginan konsumen untuk membeli produk, hal terakhir dalam penerapan model AIDA adalah memastikan adanya tindakan.

Maka dari itu, sebuah konten iklan perlu memiliki ajakan bertindak atau call to action yang jelas. Cermati poin-poin berikut ini saat kamu merencanakan tahap action.

  • Apa ajakan yang akan disampaikan?
  • Di mana ajakan tersebut akan diletakkan?
  • Apakah konsumen akan mudah menemukan ajakan tersebut?
  • Platform mana yang akan dimanfaatkan agar konsumen mudah bertindak? 


Baca Juga: Flywheel Marketing: Pengertian, Fungsi, Contoh, Keuntungan

Contoh AIDA marketing

Di bawah ini terdapat contoh AIDA marketing yang dilakukan oleh Francesco Group, sebuah perusahaan hairdressing yang telah memenangkan banyak penghargaan.

Mari kita lihat cara perusahaan ini memanfaatkan konsep AIDA dan strateginya dalam setiap tahapan model tersebut saat akan merilis salon baru mereka!

  • Attention: Menjalankan kampanye public relation

Francesco Group menjalankan public relation campaign berbulan-bulan sebelum peluncuran salon baru. Mereka menunjukkan kembali tentang ragam penghargaan yang mereka terima, stylist yang berpengalaman, kualitas layanan, dan lain-lain.

Pada saat yang sama, mereka juga menjalankan pemasaran melalui direct mail untuk menyasar kelompok konsumen tertentu.

  • Interest: Direct mail campaign menawarkan konsultasi gratis

Langkah berikutnya mereka mengeksekusi direct mail campaign yang menawarkan konsultasi atau potong rambut gratis, termasuk penataan gaya akhir.

Francesco Group yakin cara ini akan berhasil sebab konon karakteristik target pasar wanita akan loyal apabila tawaran yang diberikan menarik.

  • Desire: Peluncuran di area lokal secara eksklusif

Menjelang pembukaan salon baru, Francesco Group mengadakan acara peluncuran eksklusif di area lokal. Informasi disebarkan melalui media massa lokal serta media sosial.

Hal ini menjadikan rencana pembukaan salon baru Francesco Group menjadi perbincangan di daerah tersebut dan mendorong orang untuk mengajak teman atau kerabatnya berkunjung.

  • Action: Ajakan yang jelas di berbagai platform

Sebagai contoh, di laman Facebook-nya mereka menuliskan ‘call to reserve!’. Sementara itu, terdapat ajakan ‘call to book!’ di situs resmi mereka. Terakhir, mereka tidak melewatkan media lokal dengan call to action istimewa, yaitu ‘call in to receive discount or offer!”

Pastikan pesan atau konten yang ditulis oleh tim copywriting memang menarik sehingga dapat mempertahankan konsumen sampai tahap akhir dan melakukan pembelian.

Kesimpulan

Di dalam teori pemasaran, terdapat beragam strategi yang dapat kamu terapkan untuk mendatangkan konsumen. Salah satu model komunikasi yang sampai hari ini masih banyak diandalkan adalah AIDA.

Jika dilihat dari penyusunnya, AIDA adalah sebuah singkatan dari attention atau ada juga yang menyebut awareness, interest, desire, dan action.

Melalui rangkaian tahapan tersebut, AIDA diterjemahkan sebagai suatu tahapan kognitif yang dialami konsumen sampai akhirnya terjadi proses pembelian produk atau jasa.

Pada setiap tahapan di atas, ada hal-hal tertentu yang perlu dipenuhi oleh pemilik usaha atau marketer bila ingin calon konsumen berubah menjadi konsumen, sebelum akhirnya menjadi pelanggan.

Tahap tersebut dimulai dengan menarik perhatian calon konsumen (attention). Inti dari tahap ini adalah memastikan calon konsumen mengetahui jasa atau produkmu.

Saat sudah mengetahui produk atau jasa yang kamu tawarkan, konsumen akan beralih atau kamu alihkan ke tahap berikutnya, yaitu menjaga atau mempertahankan minat (interest).

Tantangan pada tahap ini terletak pada menjaga konsumen tetap tertarik dan mencari tahu lebih banyak tentang produk atau jasa yang sudah kamu tawarkan tadi.

Selanjutnya, jika telah berhasil menjaga minat konsumen, kamu dapat mendorong konsumen beralih ke tahapan selanjutnya. Pada tahap ketiga kamu perlu mendorong hadirnya keinginan (desire) dalam diri konsumen untuk melakukan pembelian.

Salah satu poin kunci dalam tahap ini, menunjukkan bagaimana produk atau jasa yang kamu tawarkan akan menyelesaikan persoalan yang mereka hadapi.

Terakhir, tetapi tidak kalah penting, kamu perlu menempatkan ajakan yang jelas sehingga konsumen benar-benar bertindak (action). Cermatlah dalam menyusun ajakan bertindak serta letakkan ajakan tersebut di platform yang tepat!

Setelah mengamati konsep AIDA, mungkin kamu menganggap bahwa model komunikasi dengan konsumen demikian rumit. Namun, sebetulnya konsep di atas dapat diterapkan dengan mulus apabila kamu mengandalkan aplikasi POS yang tepat.

Sebagai contoh, aplikasi POS seperti majoo yang hadir dengan customer relationship management (CRM), fitur pemasaran digital, dan pengelolaan berbagai kanal dari satu dashboard.

Dengan begitu, kamu selalu bisa menyampaikan pesan yang tepat kepada konsumen yang tepat di platform mana pun!

Dapatkan Inspirasi Terbaru dari majoo

Subscribe untuk dapatkan berita, artikel, dan inspirasi bisnis di email kamu

Footer support

Pustaka majoo

Isi Form dibawah ini untuk download pustaka

format: 62xxxxxxxx
Batal
Icon close

Temukan Paket Paling Tepat untuk Bisnismu

Isi form berikut untuk membantu kami tentukan paket paling sesuai dengan jenis dan skala bisnismu.
solusi bisnis form

+62
Selamat datang di majoo 👋 Hubungi konsultan kami untuk pertanyaan dan info penawaran menarik
whatsapp logo