Dalam perjalanan suatu perusahaan, akuntansi biaya diperlukan sebagai bentuk pertanggungjawaban. Pertanggungjawaban tersebut dilakukan kepada pihak internal atau manajemen perusahaan, dan juga kepada pihak eksternal perusahaan, seperti investor maupun kreditur.
Akuntansi biaya sangat dibutuhkan oleh setiap perusahaan, karena data historis yang disajikan dalam pencatatannya sangat penting untuk digunakan oleh pihak manajemen internal dalam mengambil keputusan atau kebijakan di waktu yang akan datang.
Pengertian Akuntansi Biaya
Apa sebenarnya pengertian akuntansi biaya yang dianggap sangat penting bagi perusahaan tersebut?
Pengertian akuntansi biaya adalah suatu proses pencatatan keuangan yang di dalamnya terjadi penggolongan dan peringkasan atas suatu biaya produksi, penjualan produk, ataupun jasa menggunakan suatu cara tertentu lengkap dengan penjelasannya.
Bisa pula didefinisikan bahwa akuntansi biaya adalah suatu kegiatan atau aktivitas berupa pencatatan, pengklasifikasian, pembuatan, hingga pelaporan semua transaksi atau biaya yang terjadi dari proses produksi hingga distribusi atau penjualan produk maupun jasa. Akuntansi biaya dianggap sebagai alat pertanggungjawaban perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
Baca juga: Yuk, Kenalan dengan Konsep Dasar Akuntansi!
Pengertian Akuntansi Biaya Menurut Para Ahli
Menurut beberapa ahli, pengertian akuntansi biaya pun memiliki definisi dan penggambarannya masing-masing, yaitu:
Rayburn (1999)
Akuntansi biaya adalah hal yang memiliki tujuan untuk mengidentifikasikan, mengukur, melaporkan, serta menganalisis segala unsur biaya. Unsur biaya tersebut merupakan biaya langsung maupun tidak langsung yang berkaitan pada proses produksi dan pemasaran barang dan jasa yang diproduksi dalam sebuah perusahaan.
Datar, Foster, dan Horngren (2005)
Akuntansi biaya merupakan bidang ilmu yang mempelajari tentang penyediaan informasi yang dibutuhkan suatu akuntansi keuangan dan manajemen sebuah perusahaan.
Bastian dan Nurlela (2006)
Akuntansi biaya merupakan bidang ilmu akuntansi yang berfokus untuk mempelajari mengenai cara atau metode untuk mencatat, mengukur, hingga melaporkan informasi mengenai biaya-biaya yang digunakan selama proses produksi.
Kholmi dan Yuningsih (2009)
Pengertian akuntansi biaya adalah proses pelacakan, pencatatan, pengalokasian, serta pelaporan yang disertai analisis terhadap berbagai macam biaya-biaya yang berkaitan dengan aktivitas produksi sebuah perusahaan dalam menghasilkan barang atau jasa.
Tujuan Akuntansi Biaya
Lantas, apa tujuan akuntansi biaya tersebut dibuat oleh pihak perusahaan? Beberapa tujuannya antara lain adalah:
- Untuk pengendalian biaya. Dalam hal mengendalikan biaya, perusahaan harus mengawalinya dengan menentukan biaya yang harus dikeluarkan dan melakukan produksi terhadap satuan produk maupun jasa.
- Untuk menentukan harga pokok suatu produk atau jasa. Tujuan akuntansi biaya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan manajemen dan pihak luar perusahaan. Berbagai biaya pembuatan produk maupun jasa yang dihasilkan oleh perusahaan akan dicatat, digolongkan dan diringkas oleh akuntansi biaya.
- Untuk membantu proses pengambilan keputusan. Keputusan yang diambil oleh manajemen tentunya berkaitan dengan masa depan perusahaan yang dipimpinnya. Lantaran sifatnya yang bisa membantu dalam hal pengambilan keputusan, laporan akuntansi biaya termasuk dalam bagian akuntansi manajemen.
Manfaat Akuntansi Biaya
Penerapan akuntansi biaya pada ekonomi modern saat ini sangat berguna sekali bagi berbagai perusahaan, karena dengan penghitungan biaya, kamu juga bisa menghitung biaya-biaya lain yang ada dalam proses produksi barang atau jasa secara terperinci sehingga tidak terjadi kerugian dalam bisnis.
Berbagai manfaat akuntansi biaya antara lain adalah:
- Menyusun dan melaksanakan rencana dan anggaran operasi perusahaan dalam kondisi yang ekonomis dan bersaing.
- Menetapkan metode kalkulasi biaya
- Menjamin adanya pengendalian biaya dan jika memungkinkan, pengurangan atau pembebanan biaya.
- Menentukan nilai persediaan dalam rangka kalkulasi biaya dan penetapan harga, dan sewaktu-waktu memeriksa jumlah persediaan dalam bentuk fisis.
- Menghitung biaya dan laba perusahaan untuk periode akuntansi tahunan atau periode yang lebih singkat.
- Memilih alternatif terbaik yang bisa menaikkan pendapatan atau menurunkan biaya.
Jenis-Jenis Akuntansi Biaya
Bila membicarakan mengenai jenis-jenis akuntansi biaya, penggolongannya dapat dipisah menjadi 4 kategori, yakni:
1. Activity-Based Costing
Jenis-jenis akuntansi biaya yang pertama ini dilakukan dengan metode pendekatan untuk menetapkan beban dan memantau aktivitas yang melibatkan sumber daya dan output akhir.
Metode activity-based costing melibatkan akumulasi overhead dari setiap departemen dan menuliskannya ke beban tertentu, seperti produk, layanan, dan pelanggan.
2. Standard Cost Accounting
Jenis akuntansi biaya ini menggunakan berbagai jenis rasio untuk membandingkan seberapa efisien tenaga kerja dan bahan yang digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa dalam.
3. Job Costing
Metode job costing melibatkan akumulasi rincian pengeluaran produksi yang disebabkan kelompok unit tertentu.
4. Process Costing
Jenis akuntansi biaya yang terakhir adalah process costing yang melibatkan akumulasi beban untuk produksi jangka panjang yang melibatkan produk yang tidak dapat dibedakan satu sama lain.
Siklus Akuntansi Biaya
Setiap perusahaan biasanya memiliki siklus akuntansi biaya yang dilakukan secara terstruktur, mulai dari awal pengolahan bahan baku hingga penyerahan produk pada gudang untuk dijual.
Secara rinci, siklus akuntansi biaya yang bisa diterapkan pada bisnis atau perusahaan adalah:
- Pencatatan semua harga bahan baku.
- Pencatatan semua biaya tenaga kerja tidak langsung.
- Pencatatan semua biaya tenaga kerja langsung.
- Biaya overhead, yaitu biaya yang mendukung proses produksi tetapi tidak termasuk biaya bahan baku, tenaga kerja langsung maupun tidak langsung.
- Penentuan harga pokok dengan melakukan kalkulasi semua biaya yang dibutuhkan untuk membuat suatu produk.
Penerapan Sistem Akuntansi Biaya
Penerapan sistem akuntansi biaya biasanya digunakan pada perusahaan yang sistem bisnisnya mengolah bahan baku untuk membuat produk, kemudian dijual kembali.
Dalam penerapannya, akuntansi biaya berperan penting dalam pencatatan saat proses produksi sampai menghasilkan suatu produk. Pencatatan itulah yang nantinya akan membantu pihak manajemen perusahaan dalam melakukan perencanaan, pertimbangan, pengawasan, serta menjadi penilaian terhadap kegiatan yang berlangsung pada perusahaan.
Dari pengertian akuntansi biaya, ada banyak pihak yang menganggap bahwa akuntansi biaya hanya berlaku untuk pabrikase atau perusahaan manufaktur. Padahal, di era modern seperti saat ini akuntansi biaya dapat diterapkan pada setiap jenis bisnis dari berbagai skala yang bisa mengambil konsep dan manfaat dari penghitungan biaya.
Seperti yang tadi sudah sempat dibahas, pada dasarnya penerapan sistem akuntansi biaya lebih sering digunakan pada perusahaan dagang atau manufaktur, walau tidak menutup kemungkinan diterapkan pada perusahaan jasa.
Namun, penerapan yang dilakukan pada perusahaan jasa memiliki karakteristik yang berbeda dengan perusahaan dagang atau manufaktur yang memproduksi atau menjual barang dagangannya.
Perusahaan jasa biasanya hanya memberikan jasa/pelayanan untuk kliennya. Sehingga aktivitas dalam perusahaan jasa berkisar antara antara proses persiapan penyedia jasa sampai penggunaan jasa dan terakhir pembayaran jasa oleh klien. Lantaran itulah, siklus akuntansi biaya perusahaan jasa biasanya dihitung dari persiapan pemberian jasa dan ditutup dengan pemberian harga pokok jasa yang diberikan.
Baca Juga: Belajar Menghitung Harga Pokok Produksi dengan Benar
Contoh Akuntansi Biaya di Beberapa Jenis Perusahaan
Berikut beberapa contoh akuntansi biaya yang diterapkan di berbagai jenis perusahaan.
Contoh:
- PT Bahagia Sejahtera membeli bahan baku produksi sebesar Rp12.500.000. Ongkos kirim yang dibebankan atas dasar tarif adalah Rp1.250.000, sedangkan ongkos pengiriman bahan baku yang sesungguhnya adalah Rp850.000.
Pencatatan akuntansi biaya pembelian bahan baku tersebut adalah:
Pencatatan jurnal transaksi pembelian bahan baku
[Debit] Persediaan Barang Baku …. Rp 12.500.000
[Kredit] Hutang Dagang …… Rp 12.500.000
Pencatatan jurnal pembebanan ongkos kirim atas dasar tarif
[Debit] Persediaan Bahan Baku ….. Rp 1.250.000
[Kredit] Ongkir ………. Rp 1.250.000
Pencatatan jurnal ongkos kirim yang sesungguhnya
[Debit] Ongkir …… Rp 850.000
[Kredit] Kas …………… Rp 850.000
Jurnal penutup saldo akun ongkos kirim ke akun harga pokok penjualan (HPP)
[Debit] Ongkir ….. Rp 300.000
[Kredit] Harga Pokok Penjualan (HPP) ….. Rp 300.000
- Perusahaan PT Bahagia Sejahtera membeli tiga macam bahan baku (raw material) dengan jumlah harga barang dalam invoice adalah Rp400.000.
Selain itu,
- Biaya pengangkutan 3 jenis bahan baku sebesar Rp 200.000.
- Kuantitas tiap jenis bahan baku adalah: A = 200 kg, B= 150 kg dan C= 50 kg.
Untuk bisa membagi biaya pengangkutan atas dasar perbandingan kuantitas tiap jenis bahan baku
Bahan baku A:
Berat bahan baku = 200 kg : 400 = 0.5
Alokasi biaya pengangkutan = 0.5 x Rp400..000 = Rp200.00
Bahan baku B:
Berat bahan baku = 150 kg : 400 = 0.375
Alokasi biaya pengangkutan = 0.375 x Rp400..000 = Rp150.00
Bahan baku C:
Berat bahan baku = 50 kg : 400 = 0.125
Alokasi biaya pengangkutan = 0.125 x Rp400..000 = Rp50.00
Kesimpulan
Pengertian akuntansi biaya adalah suatu proses pencatatan keuangan yang di dalamnya terjadi penggolongan dan peringkasan atas suatu biaya produksi, penjualan produk, ataupun jasa menggunakan suatu cara tertentu lengkap dengan penjelasannya.
Akuntansi biaya digunakan untuk melacak, mencatat, dan menganalisis berbagai biaya produksi yang terjadi dalam bisnis. Biaya tersebut antara lain adalah bahan, tenaga kerja, dan biaya overhead.
Tujuan akuntansi biaya adalah untuk menentukan strategi penetapan harga terbaik untuk produk dan jasa. Proses ini juga membantu bisnis mengendalikan dan mengurangi biaya, serta memperkirakan anggaran untuk kegiatan keuangan di masa depan.
Secara khusus, dapat disimpulkan bahwa akuntansi biaya adalah proses kompleks yang tidak dapat ditangani secara manual melalui spreadsheet. Lantaran itulah, sebagian besar bisnis dan perusahaan saat ini melakukan otomatisasi perhitungan akuntansi biaya mereka dengan aplikasi akuntansi online, seperti majoo.
Beberapa fitur yang ada di majoo akan membantumu dalam pengelolaan keuangan, mulai dari invoice, sales order, sampai dengan delivery order. Semua data akan tercatat dengan akurat. Langganan sekarang!