Angka Keberuntungan: Makna, Budaya, dan Cara Menentukannya

Angka keberuntungan merupakan angka yang dipercaya dalam suatu budaya atau sistem kepercayaan dapat menarik nasib baik, kekayaan, atau kesuksesan bagi individu.

Kepercayaan ini biasanya berasal dari kesamaan bunyi angka dengan kata-kata positif (numerologi) atau makna historis/spiritualnya.

Apa Itu Angka Keberuntungan?

Angka keberuntungan adalah angka yang dipercaya dapat menarik nasib baik, kekayaan, atau kesuksesan bagi individu. Angka keberuntungan ini dipercayai dalam sebuah budaya atau sistem kepercayaan tertentu.

Kepercayaan ini umumnya didasarkan pada makna pengucapan angka (misalnya angka 8 di Tiongkok diucapkan mirip kata kekayaan), keterkaitan spiritual, mitologi, atau numerologi (misalnya angka 7 sering dianggap istimewa secara universal).

Asal Usul dan Kepercayaan di Berbagai Budaya

Angka keberuntungan dipercaya oleh sebuah budaya atau sistem kepercayaan tertentu yang ada di dunia. Angka atau maknanya ini pun beragam sesuai dengan budaya atau kepercayaan tersebut.

Berikut beberapa asal usul kepercayaan mengenai angka keberuntungan dari berbagai budaya yang ada di dunia

1. Budaya Tiongkok (Asia Timur)

Kepercayaan mengenai angka keberuntungan di budaya Tiongkok berakar kuat pada homofon (persamaan bunyi) dalam bahasa Mandarin dan prinsip Feng Shui.

Angka hoki dalam budaya Tiongkok adalah 8 (bā) karena terdengar mirip dengan fā (makmur/kekayaan). Angka 6 (liù) juga disukai karena berarti "mengalir" atau "lancar."

Sedangkan angka sial atau yang paling dihindari adalah 4 (sì), karena terdengar sangat mirip dengan kata "mati" (sǐ).

2. Budaya Barat (Eropa dan Amerika)

Kepercayaan budaya Barat mengenai angka keberuntungan lebih berakar pada tradisi agama Kristen, mitologi, dan numerologi. Angka 12 dianggap sebagai kesempurnaan (12 bulan, 12 murid).

Angka hoki paling universal yang dipercayai adalah angka 7. Angka ini dikaitkan dengan penciptaan (Tuhan menciptakan dunia dalam 7 hari) dan kesempurnaan spiritual. Sedangkan angka 13 diyakini sebagai angka sial karena berasal dari kehadiran tamu ke-13 (Yudas) di Perjamuan Terakhir yang membawa pengkhianatan. Hal ini memunculkan fobia yang disebut Triskaidekaphobia.

3. Yudaisme

Angka keberuntungan bagi penganut Yudaisme adalah 18. Hal ini karena angka tersebut melambangkan kata Chai (חי) yang berarti "hidup." Sumbangan atau hadiah sering diberikan dalam kelipatan 18.

4. Islam

Secara fundamental, Islam tidak mengakui adanya angka keberuntungan atau kesialan tertentu. Keberuntungan datang dari karunia Allah SWT. Meskipun demikian, angka-angka ganjil (seperti 3, 5, 7) sering dianggap memiliki nilai istimewa atau sunnah (misalnya 99 Asmaul Husna), tetapi bukan sebagai pembawa hoki/

Cara Menentukan Angka Keberuntungan Anda

Angka keberuntungan bersifat subjektif dan bervariasi di setiap budaya. Metode yang paling umum digunakan untuk mendapatkan angka keberuntungan kita adalah Numerologi. Angka ini dihitung berdasarkan pada tanggal lahir dan nama:

1. Metode Numerologi (Angka Jalan Hidup / Life Path Number)

Angka ini dipercaya mencerminkan tujuan hidup, sifat dasar, dan potensi keberuntungan Anda. Cara hitung dengan metode ini adalah menjumlahkan semua angka dalam tanggal lahir (Tanggal, Bulan, Tahun) hingga menjadi satu digit tunggal.

Contoh Lahir pada 23 Juli 1995:

• Langkah 1 (Memisahkan Angka): 2+3 (Tanggal) +7 (Bulan) +1+9+9+5 (Tahun)

• Langkah 2 (Menjumlahkan Total): 2+3+7+1+9+9+5=36

• Langkah 3 (Menyederhanakan): Karena hasilnya masih dua digit, jumlahkan lagi: 3+6=9

• Angka Keberuntungan Anda (Life Path Number) adalah 9.

Pengecualian: Jika total akhir adalah 11 atau 22 (disebut Master Number), angka tersebut biasanya tidak disederhanakan lagi.

2. Berdasarkan Nama (Numerologi)

Setiap huruf dalam nama Anda diubah menjadi angka sesuai urutan abjad (A=1,B=2,…,I=9,J=1,…). Angka-angka ini kemudian dijumlahkan hingga menjadi satu digit.

3. Berdasarkan Primbon Jawa (Weton)

Dalam budaya Jawa, angka keberuntungan ditentukan dari perhitungan nilai (Neptu) hari kelahiran (Minggu, Senin, dst.) dan pasaran Jawa (Legi, Pahing, Pon, Wage, Kliwon).

Jumlah neptu kedua nilai tersebut (misalnya, Kamis (8) + Wage (4) = 12) digunakan untuk memprediksi nasib, rezeki, hingga kecocokan jodoh.

Weton tertentu (misalnya, yang hasil perhitungannya jatuh pada kategori "Tinari" atau "Pesthi") dipercaya membawa rezeki dan keharmonisan yang lebih tinggi.

Contoh Angka Keberuntungan dalam Kehidupan Sehari-hari

Angka keberuntungan tidak hanya berkaitan dengan hari atau momen spesial saja. Angka keberuntungan ini juga diintegrasikan ke dalam keputusan dan pilihan sehari-hari, terutama dalam urusan yang berkaitan dengan kekayaan dan nasib baik. Berikut contohnya:

1. Bisnis dan Keuangan

Pengusaha, terutama di Asia, sering memilih tanggal yang mengandung angka hoki (misalnya, angka 8 atau 9) untuk pembukaan toko, penandatanganan kontrak, atau peluncuran produk agar usaha berjalan makmur. Beberapa orang cenderung berinvestasi pada saham yang kode atau nilainya mengandung angka keberuntungan pribadi mereka.

2. Nomor Identifikasi Pribadi

Di Tiongkok, orang rela membayar jauh lebih mahal untuk mendapatkan nomor telepon yang banyak mengandung angka 8 (kekayaan) atau kombinasi seperti 168 (kekayaan sepanjang jalan).

Plat nomor yang mengandung angka dominan 8 (seperti B 8888) juga sangat dicari dan dianggap meningkatkan keberuntungan finansial pemiliknya saat bepergian atau berbisnis.

3. Arsitektur dan Properti

Properti dengan alamat yang mengandung angka 8 atau 6 biasanya memiliki harga jual lebih tinggi di kawasan yang kental budaya Tionghoa. Gedung-gedung bertingkat tinggi di Barat sering melompati lantai 13 untuk menghindari kesialan (Triskaidekaphobia). Sementara di Asia, lantai 4 sering dihilangkan karena dianggap membawa kematian.

4. Perencanaan Acara Penting

Pasangan sering menghitung numerologi atau weton untuk menentukan tanggal terbaik yang menjanjikan keharmonisan dan rezeki (tinari atau jodoh dalam Primbon Jawa). Misal pada upacara pembukaan Olimpiade pada 2008 silam sengaja dijadwalkan pada 8 Agustus 2008 (08-08-08) pukul 8:08 malam, untuk memanfaatkan energi keberuntungan angka 8.

Skeptisisme & Penjelasan Ilmiah

Angka keberuntungan ini sering digunakan dalam berbagai keputusan penting, seperti memilih tanggal pernikahan, menentukan nomor rumah, atau membeli nomor telepon/plat kendaraan (misalnya, angka 8 sangat populer di budaya Tionghoa karena melambangkan kemakmuran).

Namun secara ilmiah, angka keberuntungan tidak memiliki dasar empiris untuk memengaruhi nasib. Kepercayaan ini dijelaskan oleh psikologi melalui Bias Konfirmasi, di mana orang hanya mengingat kejadian baik yang melibatkan angka tersebut.

Fenomena ramalan yang terwujud sendiri (Self-Fulfilling Prophecy) juga dijelaskan sebagai keyakinan kuat pada angka hoki untuk meningkatkan motivasi dan rasa percaya diri, yang pada akhirnya membawa hasil positif. 

Kekuatan utama angka keberuntungan terletak pada efek psikologisnya yang meningkatkan optimisme, bukan pada kekuatan metafisik angka itu sendiri.

Kesimpulan

Angka keberuntungan merupakan angka yang dipercaya dalam suatu budaya atau sistem kepercayaan dapat menarik nasib baik, kekayaan, atau kesuksesan bagi individu.

Sedangkan untuk mendapatkan pencatatan laporan keuangan dalam perusahaan yang ringkas dan rapi, aplikasi keuangan seperti majoo juga bisa menjadi solusi yang memudahkan. Aplikasi ini membantu pelaku bisnis dalam mencatat pengeluaran, memantau arus kas, dan merencanakan anggaran dengan lebih efisien.

Dengan menggunakan majoo, kalian bisa fokus mengembangkan usaha tanpa khawatir bingung dalam mengelola keuangan. Yuk mulai mengelola keuangan atau bisnis kalian dengan majoo.