Beban Usaha adalah Komponen Penting dalam Bisnis, Mengapa?!

Ditulis oleh Ajar Pamungkas

article thumbnail

Beban usaha adalah salah satu jenis pengeluaran yang tak bisa dihindari dalam bisnis.

Dalam menjalankan bisnis, beban usaha adalah sesuatu yang pasti akan muncul tanpa dapat dihindari. Bahkan, bisa dibilang beban ini harus diselesaikan terlebih dahulu agar operasional bisnis bisa dijalankan. Namun, tak sedikit juga, lho, pelaku usaha yang memandang komponen penting ini secara negatif.

Apa, sih, yang sebenarnya dimaksud dengan beban usaha, dan mengapa beban ini menjadi komponen penting dalam menjalankan bisnis. Apa saja contoh-contohnya dan bagaimana kita bisa menghitungnya? Lalu, apakah beban ini bisa diminimalkan agar margin keuntungan bisa diperbesar?

Hmm, banyak juga, ya, pertanyaan seputar beban bisnis ini? Bagaimana jika langsung saja kita bahas bersama-sama agar semakin jelas! Yuk!

Baca juga: Apa Itu Manufaktur? Apa yang Perlu Diperhatikan?

Apa yang Dimaksud dengan Beban Usaha?

Kerap disebut juga sebagai beban operasional, rasanya tidak sulit membayangkan apa yang dimaksud dengan beban usaha, kan?

Yak, benar sekali! Beban usaha adalah seluruh jenis pengeluaran langsung yang mengakibatkan munculnya arus kas keluar atau berkurangnya aset perusahaan yang berhubungan dengan pelaksanaan kegiatan usaha.

Dari pengertian di atas, tentu tak sulit menebak mengapa beban ini juga kerap diistilahkan menjadi beban operasional, kan? Sederhana saja, sebenarnya, karena kegiatan operasional sendiri merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menjalankan usaha, sehingga beban yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan usaha pun dapat dibilang merupakan beban untuk memastikan lancarnya operasional pula.

Jika kita memahami pengertian di atas dengan baik, mudah untuk menyadari bahwa seluruh pengeluaran yang dilakukan dalam menjalankan bisnis dapat digolongkan sebagai beban operasional selama dilakukan untuk tujuan bisnis, bukan untuk tujuan pribadi. Sekecil atau sebesar apa pun pengeluaran tersebut, apabila ditujukan untuk memastikan bisnis bisa tetap berjalan, dapat dikategorikan sebagai beban operasional.

Baca juga: Apa Itu Manufaktur? Apa yang Perlu Diperhatikan?

Apa Saja Contoh Beban Usaha dalam Bisnis?

Nah, setelah mengetahui pengertian dari beban yang juga dikenal sebagai beban operasional ini. Kira-kira bisa, tidak, menyebutkan beberapa contoh beban usaha? Tentu bisa, dong.

Seperti yang sudah sempat dibahas sebelumnya, seluruh pengeluaran yang menyebabkan terjadinya arus kas keluar atau berkurangnya aset usaha akibat tujuan pelaksanaan kegiatan usaha itu sendiri dapat disebut sebagai beban operasional, oleh karena itu, hampir setiap pengeluaran yang terjadi akibat pengelolaan bisnis dapat dimasukkan ke dalam kategori ini.

Misalnya saja apabila pelaku usaha menyewa tanah dan bangunan untuk mendirikan toko, uang sewa yang harus dibayarkan setiap bulannya akan tercatat sebagai salah satu contoh beban usaha, karena pengeluaran tersebut dilakukan untuk memastikan bisnis dapat tetap beroperasi.

Contoh yang lainnya adalah gaji karyawan. Tentu kita tahu bisnis tidak akan dapat berjalan apabila tidak ada sumber daya manusia di dalamnya, kan? Nah, di sisi lain upah kerja sumber daya manusia ini pun harus dibayar. Oleh karena itu, nilai yang dikeluarkan oleh pelaku usaha untuk membayarkan gaji karyawannya juga akan menjadi beban operasional.

Selain beberapa pengeluaran yang sudah disebutkan di atas, jangan lupakan pula pengeluaran-pengeluaran lain yang terasa trivial seperti biaya air, listrik, dan juga iuran sampah. Meski tidak berdampak langsung pada proses operasional bisnis, biaya-biaya tersebut juga termasuk dalam beban usaha karena apabila tidak dibayarkan, dapat mengganggu kelancaran pelaksanaan operasional bisnis.

Nah, kira-kira pengeluaran apa lagi, ya, yang termasuk dalam biaya operasional?

 Salah satu contoh beban usaha adalah gaji karyawan dan biaya listrik serta air.

Mengapa Perlu Tahu Cara Menghitung Beban Usaha?

Mengapa, sih, kita perlu tahu bagaimana cara menghitung beban usaha? Nah, bagi yang belum tahu, besarnya nilai beban ini tak hanya dapat membuat kita mengetahui berapa biaya yang perlu dikeluarkan untuk menjalankan operasional bisnis, tetapi juga agar kita dapat membuat laporan laba rugi secara tepat.

Bingung mengapa bisa demikian? Mudah saja, kok. Seperti yang kita tahu bahwa untuk mengetahui apakah bisnis yang kita jalankan untung atau justru merugi, kita perlu tahu terlebih dahulu besarnya pemasukan dan pengeluaran secara rinci. Selisih antara kedua komponen itulah yang nantinya akan menjadi penentu apakah bisnis memperoleh keuntungan atau justru mengalami kerugian.

Apabila kita tidak mengetahui cara menghitung beban usaha, sudah barang tentu besarnya pengeluaran pun tidak bisa diketahui secara tepat, sehingga laporan laba rugi yang dibuat pun menjadi tidak akurat. Apabila pelaku usaha tidak bisa memberikan laporan laba rugi yang akurat, dikhawatirkan bisnis akan sulit untuk mengumpulkan modal, baik melalui investasi maupun pinjaman, di kemudian hari.

Di samping itu, dengan menghitung besarnya pengeluaran yang dibutuhkan untuk menjalankan operasional bisnis, kita juga dapat membuat perkiraan modal yang diperlukan untuk satu siklus kegiatan operasional. Dengan demikian, tentu akan mudah pula untuk menyusun strategi bisnis, termasuk mengatur prioritas pos-pos pengeluaran guna mencapai efisiensi biaya yang efektif.

Baca juga: Apa Itu Manufaktur? Apa yang Perlu Diperhatikan?

  • Menerapkan Rumus Beban Usaha

Bagaimana, tertarik untuk mulai menghitung besarnya beban operasional dan mulai mencari-cari rumus bebas usaha? Mungkin akan kesulitan untuk menemukan rumus ini karena padanya beban usaha mencakup seluruh pengeluaran yang terjadi saat menjalankan operasional bisnis. Oleh karena itu, pelaku usaha cukup menjumlahkan seluruh biaya yang ada untuk menemukan besarnya nilai beban operasional ini.

Sejumlah rumus bahkan menyatakan bahwa besarnya beban ini bisa didapatkan dengan menjumlahkan biaya operasional dan biaya non-operasional seperti biaya sewa, biaya bunga, maupun biaya yang muncul akibat menjual aset perusahaan. 

Ada juga rumus yang menyebutkan bahwa nilai beban ini bisa didapatkan dari selisih antara laba dan pendapatan. Namun, rumus beban usaha ini kurang tepat untuk digunakan karena untuk menemukan laba, kita perlu mengetahui besarnya beban usaha terlebih dahulu. Cara ini baiknya digunakan untuk memeriksa apakah nilai beban operasional sudah sesuai dengan yang tercatat dalam laporan keuangan atau belum.

Cara paling mudah sesungguhnya adalah menjumlahkan seluruh pengeluaran yang berhubungan dengan pelaksanaan kegiatan usaha, dan nilai beban biaya usaha pun sudah bisa didapatkan. Namun, pastikan juga untuk mencatat setiap transaksi yang ada tanpa terkecuali agar tidak ada pengeluaran yang terlewat tidak dicatat.

Bisakah Kita Meminimalkan Beban Usaha?

Beban usaha memang tidak dapat dihindari karena tanpa adanya pengeluaran-pengeluaran ini, operasional bisnis pun tidak akan dapat berjalan. Namun, bisakah beban ini diminimalkan? Jawabannya tentu bisa! Namun, ingat selalu bahwa akan ada beberapa konsekuensi yang harus dihadapi.

Misalnya saja, untuk efisiensi biaya pelaku usaha memutuskan untuk merumahkan sejumlah karyawannya, otomatis tenaga kerja pun berkurang dan bukan tidak mungkin keuntungan justru menurun karena, misalnya saja, hasil produksi ikut menurun dan demikian pula kegiatan pemasarannya.

Mengurangi atau memotong biaya operasional umumnya menjadi pilihan terakhir karena kerap kali justru menimbulkan biaya tambahan atau berkurangnya pendapatan. Inilah salah satu alasan mengapa beban usaha adalah komponen penting dalam bisnis yang tidak bisa dihindari.

Cara terbaik untuk memaksimalkan beban ini adalah memastikan setiap pengeluaran dilakukan dengan seefektif mungkin sehingga hasil yang didapatkan pun bisa lebih optimal. Alih-alih mempekerjakan karyawan yang belum berpengalaman, misalnya saja, pelaku usaha dapat mempekerjakan karyawan yang sudah familier dengan sistem kerja yang dijalankan.

Dengan cara tersebut, sekalipun beban usaha tidak berkurang, hasil yang didapat bisa lebih besar dan bisa digunakan untuk menutup beban tersebut. Atau, alih-alih mengeluarkan banyak biaya untuk berbagai perlengkapan bisnis, gunakan saja aplikasi majoo yang sudah dilengkapi dengan beragam fitur unggulan yang dirancang khusus untuk mempermudah pengelolaan operasional bisnis.

Fitur keuangan aplikasi majoo, misalnya saja, tidak hanya dapat mencatat seluruh transaksi yang terjadi secara tepat, akurat, dan otomatis, tetapi juga mampu menyajikan laporan keuangan yang komprehensif sehingga pelaku usaha tidak perlu repot-repot meminta staf bagian keuangan untuk bekerja lembur di akhir tahun guna menyusun laporan keuangan.

Selain fitur keuangan, aplikasi majoo juga dilengkapi dengan sistem keanggotaan yang dapat membantu pelaku usaha membangun relasi dengan pelanggan setia. Dengan demikian, tingkat kepuasaan pelanggan pun bisa terjaga tetap tinggi dan pembelian berulang yang dapat membuat bisnis terus bertahan pun lancar.

Menarik sekali, kan? Karena beban usaha adalah beban yang tak bisa dihindari, yuk, maksimalkan saja dengan menggunakan aplikasi majoo!

Baca juga: Apa Itu Manufaktur? Apa yang Perlu Diperhatikan?

Dapatkan Inspirasi Terbaru dari majoo

Subscribe untuk dapatkan berita, artikel, dan inspirasi bisnis di email kamu

Footer support

Pustaka majoo

Isi Form dibawah ini untuk download pustaka

format: 62xxxxxxxx
Batal
Icon close

Temukan Paket Paling Tepat untuk Bisnismu

Isi form berikut untuk membantu kami tentukan paket paling sesuai dengan jenis dan skala bisnismu.
solusi bisnis form

+62
Selamat datang di majoo 👋 Hubungi konsultan kami untuk pertanyaan dan info penawaran menarik
whatsapp logo