Biaya Peluang Adalah: Pengertian, Contoh dan Perbedaan dengan Biaya Sehari-hari

Kehidupan menawarkan banyak pilihan. Sebagai manusia, kita dituntut untuk memilih dan membuat keputusan dari banyaknya pilihan di hadapan kita, dari pilihan sederhana sampai pilihan besar. 

Banyak pertimbangan dalam membuat keputusan. Kita harus menimbang dan mengkalkulasikan keuntungan, kerugian, dan risiko dari setiap pilihan. 

Maka dari itu, muncul istilah biaya peluang dalam bidang ekonomi dan bisnis. Biaya peluang dibutuhkan ketika hendak membuat keputusan. 

Baca Juga: Biaya Overhead Adalah: Pengertian, Jenis dan Contohnya

Pengertian Biaya Peluang

Biaya adalah pengorbanan untuk mendapatkan sebuah tujuan. Dalam perusahaan, pengorbanan yang dikeluarkan untuk memproduksi suatu barang, maka pengorbanan itu disebut biaya produksi. Jika pengorbanan itu untuk memasarkan suatu barang, maka disebut biaya pemasaran. Lalu, apa itu biaya peluang?

Dikutip dari Buku Ekonomi SMA karya Drs. Alam S., MM., biaya peluang adalah nilai barang atau jasa yang dikorbankan karena memilih alternatif kegiatan. Biaya peluang muncul ketika seseorang harus memilih salah satu dari beberapa kegiatan. 

Menurut Otoritas Jasa Keuangan atau OJK, biaya peluang adalah penghasilan yang bisa didapat dari penentuan pilihan atas penanaman dana, selain pada yang sebelumnya telah dipertimbangkan.

Menurut ahli ekonomi Amerika, Robert B. Ekelund Jr & Robert D. Tollison: Biaya peluang adalah biaya penggunaan sumber daya ekonomi yang bermaksud untuk tujuan tertentu yang diukur dari keuntungan yang tidak jadi didapatkan karena memilih alternatif lain sebagai gantinya.

Konsep biaya juga menjadi sebuah peringatan bahwa jumlah rupiah yang dikeluarkan tidak selalu menjadi biaya yang sesungguhnya. 

Contohnya, ketika kamu lulus SMA, kamu dihadapkan dengan dua pilihan, antara lanjut kuliah atau langsung bekerja di sebuah pabrik. Jika kamu memilih kuliah, kamu akan mengeluarkan biaya kuliah sebesar Rp20 juta per tahun, mencakup uang semester, uang pembagungan, uang kos, buku pelajaran, hingga uang praktikum.

Kamu juga harus menghitung biaya peluang atau nilai yang dikorbankan karena kamu memilih kuliah. Dengan memilih kuliah, maka kamu melewatkan peluang bekerja di pabrik dengan pendapatan total Rp24 juta per tahun. 

Biaya peluang didapatkan dengan cara menjumlahkan biaya yang benar-benar dikeluarkan untuk kuliah dengan biaya yang dikorbankan karena tidak bekerja (Rp20.000.000 - Rp24.000.000). 

Biaya yang benar-benar dikeluarkan disebut dengan biaya eksplisit, sedangkan biaya peluang disebut juga biaya implisit. Kedua biaya ini disebut dengan biaya sesungguhnya atau genuine cost. Biaya eksplisit dan biaya implisit perlu diperhitungkan dalam membuat keputusan ekonomi.

Cara menghitung Biaya Peluang

Rumus menghitung biaya peluang (opportunity cost) adalah sebagai berikut:

Biaya peluang = FO - CO

FO = Return on best foregone option (nilai peluang yang tidak dipilih)

CO = Return on chosen option (nilai peluang yang dipilih)

Perbedaan Biaya Peluang dengan Biaya Sehari-hari

Biaya sehari-hari merupakan biaya yang dikeluarkan untuk melakukan suatu kegiatan tanpa memperhitungkan kerugian yang timbul karena mengorbankan kegiatan lain. 

Sementara biaya peluang adalah biaya implisit yang muncul karena melakukan suatu kegiatan dan mengorbankan kegiatan lain. 

Biaya sehari-hari berasal dari kegiatan yang dilakukan, dan biaya peluang berasal dari kegiatan yang tidak bisa dilakukan.

Contoh biaya sehari-hari adalah biaya atau dana yang dikeluarkan tanpa mempertimbangkan pilihan lain, seperti membayar tagihan listrik, membeli bahan bakar untuk kendaraan sehari-hari, membeli beras, dan sebagainya. 

Contoh 1:

Elsa mempunyai tabungan sebesar Rp400.000.000. Dengan tabungan sebesar itu, Elsa memiliki kesempatan untuk membeli mobil pertamanya atau membeli satu unit apartemen.

Apabila Elsa memakai tabungannya untuk membeli mobil, ia kehilangan kesempatan untuk membeli satu unit apartemen. 

Sebaliknya, jika Elsa menggunakan uang tersebut untuk membeli sebuah unit apartemen, maka ia kehilangan kesempatan mempunyai mobil pertamanya. 

Kesempatan yang hilang itu merupakan biaya peluang. Tak hanya berbentuk uang, biaya peluang dapat berbentuk utilitas atau waktu. 

Contoh 2: 

Indra menerima gaji pertamanya sebesar Rp7.000.000. Dengan gaji pertamanya, Indra berencana untuk menabung setengah dari gajinya, yaitu Rp3.500.000, dan sisanya digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. 

Akan tetapi, Indra mempertimbangkan untuk menggunakan uang tabungannya itu untuk membeli ponsel baru. Sebab, baterai ponselnya saat ini seringkali bocor. Keadaan ini seringkali mengganggu aktivitasnya. 

Indra akhirnya memutuskan membeli ponsel baru seharga Rp2.000.000 agar tetap memiliki sisa tabungan sebesar Rp1.500.000. Biaya peluang dari contoh tersebut adalah Rp3.500.000 - Rp1.500.000.

Contoh 3. 

Dika mempunyai uang Rp50.000.000. Ia berencana untuk menginvestasikan uang tersebut di produk investasi A yang memberikan hasil sebesar 3% atau di investasi B dengan hasil sebesar 5%. 

Jika Dika memilih menanam dananya di produk investasi A, maka biaya peluang dari keputusan ini adalah 5% - 3% = 2%.

Kesimpulannya, setiap menentukan sebuah pilihan, pasti ada pengorbanannya. Mulai dari keputusan kecil sampai keputusan besar, pasti ada pengorbanannya. 

Untuk memperhitungkan keuntungan dan kerugian yang muncul dalam sebuah pilihan, dapat mempertimbangkan biaya peluangnya. Tak hanya uang, biaya peluang juga dapat berbentuk waktu. Biaya peluang perlu diperhitungkan dalam membuat keputusan besar atau keputusan bisnis. Biaya peluang membantu perusahaan untuk mempetimbangkan keuntungan dan kerugian dari setiap keputusan yang diambil.

Temukan informasi lainnya yang dapat memajukan bisnis kamu di majoo. Download aplikasi majoo dan nikmati berbagai fitur bermanfaat.