Berbagai Contoh Biaya Overhead, Apa Saja?

Ditulis oleh Dini N. Rizeki

article thumbnail

Jika kamu menjalankan bisnis yang melibatkan proses produksi, berbagai contoh biaya overhead mungkin sudah kamu kenal. Biaya overhead memang cukup identik dengan kegiatan produksi produk tertentu atau penyediaan layanan.

Meskipun ada banyak contoh biaya overhead, umumnya setiap bisnis atau perusahaan memiliki perhitungan biaya overhead yang berbeda. Setiap perusahaan memiliki jenis biaya overhead masing-masing, tergantung pada industri dan skala operasional yang dijalankan.

Mengenal Berbagai Contoh Biaya Overhead

Bagi kamu yang mungkin belum tahu apa itu biaya overhead, sebaiknya simak penjelasan singkat ini dulu. Pengertian biaya overhead adalah jenis biaya yang tidak secara langsung terkait dengan produksi suatu produk atau penyediaan layanan tertentu. 

Kenapa dibilang tidak terkait secara langsung? Karena biaya tersebut muncul sebagai bagian dari operasional umum suatu bisnis atau perusahaan, namun tidak dapat diatribusikan dengan jelas kepada produk atau layanan tertentu. Meskipun begitu, biaya overhead tetap mencakup berbagai elemen yang mendukung kegiatan operasional perusahaan secara keseluruhan. 

Perhitungan biaya overhead penting dalam penetapan harga produk atau layanan dan dalam menghitung margin keuntungan. Metode yang umum digunakan untuk mengalokasikan biaya overhead ke produk atau layanan termasuk metode biaya tenaga kerja langsung, biaya jam kerja langsung, atau menggunakan alokasi berdasarkan penggunaan fasilitas atau mesin.

Baca Juga: Biaya Overhead Pabrik: Pengertian dan Cara Menghitungnya

Secara umum, contoh biaya overhead adalah:

  1. Biaya sewa gedung atau bangunan

  2. Pembayaran gaji pegawai administrasi

  3. Biaya utilitas (listrik, air, dan lain-lain)

  4. Biaya pemeliharaan fasilitas

  5. Biaya asuransi umum

  6. Penyusutan aset tetap, seperti peralatan dan mesin yang digunakan secara umum dalam operasional perusahaan.

Pemahaman yang baik tentang biaya overhead akan membantu para pemilik bisnis dalam mengelola dan mengontrol pengeluaran. Selain itu juga berkontribusi dalam pengambilan keputusan strategis dan optimalisasi efisiensi operasional.

Jenis-Jenis Biaya Overhead

Untuk dapat mengetahui berbagai contoh biaya overhead dengan lebih rinci, kamu perlu tahu bahwa biaya tersebut dapat dikategorikan menjadi tiga jenis, yaitu biaya overhead tetap (fixed overhead costs), biaya overhead variabel (variable overhead costs), dan biaya overhead mix variable. 

Setiap jenis biaya overhead memiliki contohnya masing-masing. Begini penjelasan lengkapnya. 

1. Biaya Overhead Tetap (Fixed Overhead Costs)

Ini adalah biaya overhead yang tidak mengalami perubahan meskipun volume produksi atau layanan berfluktuasi. Jadi, meskipun produksi meningkat atau menurun, biaya overhead akan tetap seperti biasanya, tidak terpengaruh secara langsung.

Beberapa contoh biaya overhead tetap (fixed overhead costs), antara lain adalah:

  • Biaya sewa gedung atau bangunan, yaitu biaya yang dibayarkan untuk menyewa fasilitas atau ruang operasional perusahaan. Misalnya sewa kantor, pabrik, atau gudang.

  • Biaya depresiasi aset tetap, yaitu penyusutan nilai aset tetap seperti peralatan dan mesin selama periode waktu tertentu. Misalnya penyusutan mesin produksi.

  • Biaya asuransi umum, yang merupakan biaya asuransi untuk melindungi perusahaan dari risiko tertentu. Misalnya asuransi properti, asuransi tanggung jawab umum.

  • Biaya gaji pegawai tetap, yaitu upah yang dibayarkan kepada pegawai dengan posisi permanen pada perusahaan. Misalnya gaji manajer atau gaji pegawai administrasi.

  • Biaya pemeliharaan, yaitu biaya yang dikeluarkan untuk mempertahankan kondisi dan kinerja fasilitas atau peralatan. Misalnya biaya yang digunakan untuk perbaikan gedung atau perawatan mesin produksi.

Bagaimana cara menghitung biaya overhead?

2. Biaya Overhead Variabel (Variable Overhead Costs)

Jenis biaya overhead ini mengalami fluktuasi sejalan dengan perubahan yang terjadi dalam volume produksi atau layanan. Salah satu ciri utama biaya overhead variabel adalah pemilik bisnis atau perusahaan dapat menyesuaikan jumlah pengeluaran dengan strategi yang sedang diterapkan.

Beberapa contoh biaya overhead variabel (variable overhead costs), adalah:

  • Biaya bahan baku, yaitu biaya yang digunakan untuk membeli atau mengadakan bahan mentah yang digunakan dalam produksi. Misalnya pembelian bahan kimia untuk manufaktur atau bahan kertas untuk percetakan.

  • Biaya listrik dan air, yaitu biaya utilitas yang berhubungan dengan produksi, seperti listrik dan air. Misalnya biaya konsumsi listrik mesin produksi atau penggunaan air pendingin.

  • Biaya tenaga kerja langsung variabel, yaitu biaya upah tenaga kerja sesuai dengan jumlah jam kerja yang dibutuhkan dalam produksi. 

  • Biaya kemasan, yaitu biaya yang dialokasikan untuk pembuatan kemasan produk. Biaya pengiriman, yaitu biaya yang berkaitan langsung dengan proses pengiriman produk, baik ke distributor atau langsung ke konsumen.

3. Biaya Overhead Semi Variabel (Variable Mix Overhead Costs)

Biaya overhead semi variabel adalah gabungan biaya overhead tetap dan variabel. Artinya biaya ini tetap konstan dalam jangka tertentu, tetapi juga memiliki peluang untuk mengalami perubahan seiring dengan adanya perubahan volume aktivitas atau produksi.

Contoh biaya overhead semi variabel adalah:

  • Biaya telepon, dalam biaya ini ada biaya tetap seperti biaya abonemen bulanan yang harus dibayar tanpa memandang seberapa banyak telepon digunakan. Namun, juga ada tambahan biaya tergantung jumlah atau durasi panggilan yang dilakukan. 

  • Biaya mobil perusahaan, dalam biaya ini biaya tetapnya mungkin adalah pembayaran cicilan mobil, sedangkan biaya variabelnya adalah biaya bahan bakar, perawatan, dan pembelian suku cadang yang meningkat seiring dengan penggunaan mobil.


Baca Juga: Bagaimana Cara Menentukan Biaya Overhead Pabrik?

Cara Menghitung Biaya Overhead

Cara menghitung biaya overhead melibatkan proses mengalokasikan atau mengatribusikan biaya-biaya tersebut ke produk, layanan, atau aktivitas bisnis tertentu. Metode perhitungan biaya overhead ini dapat bervariasi, tergantung pada kebijakan perusahaan, sifat operasional, dan tujuan analisis. 

Secara umum, inilah langkah-langkah yang perlu kamu lakukan dalam cara menghitung biaya overhead.

Lakukan Identifikasi Biaya Overhead

Tentukan jenis-jenis biaya overhead yang ada dalam operasional bisnis atau perusahaan. Termasuk biaya-biaya seperti sewa, gaji staf administrasi, utilitas, dan lain-lain.

Kumpulkan Data dengan Lengkap 

Kumpulkan data terkait pengeluaran yang terjadi dalam periode tertentu untuk masing-masing jenis biaya overhead.

Pilih Metode Alokasi

Pilih metode alokasi yang akan kamu gunakan untuk mengatribusikan biaya overhead ke produk atau layanan. 

Hitung Faktor Alokasi

Hitunglah faktor-faktor alokasi yang diperlukan berdasarkan metode yang dipilih. Misalnya, kalau kamu menggunakan alokasi berdasarkan jam kerja langsung, hitung total jam kerja langsung untuk setiap produk atau layanan.

Alokasikan Biaya

Gunakan faktor alokasi untuk mengalokasikan biaya overhead ke setiap produk, layanan, atau aktivitas bisnis sesuai metode yang dipilih. Ini akan menghasilkan biaya overhead yang diatribusikan ke masing-masing unit.

Total Biaya Produk

Tambahkan biaya overhead yang diatribusikan ke produk dengan biaya langsung dan biaya variabel lainnya untuk mendapatkan total biaya produk.

Evaluasi dan Analisis

Tinjau kembali hasil perhitungan biaya overhead tersebut. Ini dilakukan untuk mendapatkan pemahaman bagaimana biaya tersebut memengaruhi harga produk, profitabilitas, dan pengambilan keputusan bisnis.

Cara menghitung biaya overhead dapat menjadi proses yang kompleks dan mungkin sedikit membingungkan. Apalagi bila berada di dalam situasi beberapa produk atau layanan menggunakan sumber daya yang sama atau memiliki tingkat kompleksitas yang berbeda. Itulah sebabnya, kamu harus bisa memilih metode alokasi yang seimbang dan sesuai dengan tujuan analisis yang diinginkan.

Kesimpulan 

Ada banyak contoh biaya overhead yang ada dalam suatu proses produksi. Masing-masing biaya tersebut termasuk jenis biaya yang tidak terkait secara langsung dengan proses produksi suatu produk atau penyediaan layanan tertentu. 

Berbagai contoh biaya overhead tersebut muncul sebagai bagian dari operasional bisnis atau perusahaan dan tidak dapat diatribusikan langsung ke dalam suatu produk atau layanan tertentu. 

Tidak ada salahnya menambahkan aplikasi wirausaha seperti majoo untuk bisnismu agar perhitungan berbagai jenis biaya menjadi lebih mudah. Aplikasi wirausaha dapat membantu kamu mengelola biaya overhead dengan lebih efisien. 

Dengan mengumpulkan data terkait biaya operasional, aplikasi ini dapat memberikan informasi yang lebih baik tentang pengeluaran bisnis. Selain itu dapat juga membantu mengidentifikasi tren biaya dan mengambil keputusan yang lebih cerdas dalam mengalokasikan sumber daya. 

Jadi, aplikasi wirausaha memang dapat menjadi media yang kompeten dalam mengoptimalkan penggunaan biaya overhead, meningkatkan profitabilitas, dan mendukung pertumbuhan bisnis yang kamu jalankan. Tambahkan majoo jadi mitra pengelolaan bisnismu dari sekarang!



Sumber Data:

https://www.ocbcnisp.com/id/article/2021/08/20/biaya-overhead-adalah

Dapatkan Inspirasi Terbaru dari majoo

Subscribe untuk dapatkan berita, artikel, dan inspirasi bisnis di email kamu

Footer support

Pustaka majoo

Isi Form dibawah ini untuk download pustaka

format: 62xxxxxxxx
Batal
Icon close

Temukan Paket Paling Tepat untuk Bisnismu

Isi form berikut untuk membantu kami tentukan paket paling sesuai dengan jenis dan skala bisnismu.
solusi bisnis form

+62
Selamat datang di majoo 👋 Hubungi konsultan kami untuk pertanyaan dan info penawaran menarik
whatsapp logo