Apakah kamu tahu bahwa di balik setiap laporan keuangan yang rapi dan informatif, terdapat langkah penting agar mencerminkan kondisi finansial suatu bisnis? Sering kali langkah ini dilewatkan oleh banyak orang, tetapi memiliki dampak besar dalam menghasilkan laporan yang akurat dan andal.
Agar laporan keuangan bisa dipercaya dan diandalkan untuk penggunanya, sebagai akuntan atau pemilik bisnis, kamu perlu melakukan pencatatan jurnal penyesuaian, lho!
Apa itu jurnal penyesuaian? Yuk, baca artikel ini sampai selesai yang akan membahas secara lengkap pengertian hingga contoh jurnal penyesuaian!
Pengertian Jurnal Penyesuaian
Dalam dunia akuntansi, menjaga akurasi catatan keuangan merupakan elemen yang krusial. Untuk memastikan bahwa laporan keuangan mencerminkan situasi finansial yang sebenarnya, perlu adanya pencatatan jurnal penyesuaian, lho!
Jurnal penyesuaian adalah alat akuntansi yang digunakan untuk mencatat dan menyesuaikan transaksi atau peristiwa keuangan yang mungkin terlewatkan atau belum sepenuhnya direkam dalam catatan keuangan perusahaan. Biasanya, jurnal ini diterapkan pada akhir periode pelaporan, seperti akhir tahun fiskal. Tujuan dari pencatatan jurnal penyesuaian ini yaitu untuk memastikan bahwa laporan keuangan mencerminkan kondisi keuangan yang sebenarnya.
Baca Juga: Mengenal Pengertian Jurnal Penyesuaian dan Fungsinya
Fungsi Jurnal Penyesuaian
Untuk melihat dengan detail mengenai fungsi dari jurnal penyesuaian ini, di bawah ini terdapat beberapa fungsi dari jurnal penyesuaian, ya.
Merekam Transaksi yang Terlewatkan
Jurnal penyesuaian berfungsi untuk merekam transaksi atau peristiwa keuangan yang mungkin terlupakan atau belum terekam dalam catatan keuangan biasa. Ini bisa terjadi ketika transaksi dilakukan menjelang akhir periode pelaporan dan belum sempat dicatat.
Memperhitungkan Pendapatan yang Belum Diakui
Jika perusahaan menerima pembayaran di muka untuk layanan atau produk yang akan diberikan di masa depan, pendapatan ini belum sepenuhnya diakui, bukan? Oleh karena itu, jurnal penyesuaian membantu mengakui pendapatan yang masih harus diterima perusahaan dan mencatat kewajiban tersebut.
Penyesuaian Biaya yang Belum Terakumulasi
Biaya seperti penyusutan aset atau bahan baku yang belum digunakan juga perlu diakui dalam laporan keuangan, lho! Jurnal penyesuaian memungkinkan pengakuan biaya-biaya ini sehingga laporan mencerminkan biaya operasional yang akurat.
Mencerminkan Nilai Aset dengan Tepat
Jika nilai aset telah berubah sepanjang periode, jurnal penyesuaian digunakan untuk merefleksikan perubahan tersebut. Misalnya, jika nilai aset menurun, penyesuaian nilai aset akan tercermin dalam jurnal penyesuaian.
Menyesuaikan Kewajiban dan Utang
Transaksi yang melibatkan kewajiban atau utang perlu disesuaikan sesuai dengan perkembangan yang terjadi di antara batas waktu periode pelaporan. Jurnal penyesuaian membantu dalam melakukan penyesuaian ini agar laporan keuangan akurat.
Baca Juga: Apa Itu Jurnal Penyesuaian Perusahaan Dagang? Simak di Sini!
Mengapa Fungsi Jurnal Penyesuaian Itu Penting?
Terdapat tiga alasan tentang pentingnya pentingnya pencatatan jurnal penyesuaian ini. Yuk, simak!
Akurasi Laporan Keuangan
Fungsi jurnal penyesuaian memastikan bahwa laporan keuangan mencerminkan kondisi keuangan yang sebenarnya tanpa mengesampingkan transaksi atau peristiwa penting yang mungkin terjadi di antara batas waktu pelaporan.
Kepatuhan Hukum dan Peraturan
Praktik jurnal penyesuaian juga mendukung kepatuhan perusahaan terhadap hukum dan peraturan akuntansi yang berlaku. Ini menjadi penting dalam menjaga reputasi perusahaan dan integritas laporan keuangan.
Dasar Keputusan yang Kuat
Laporan keuangan yang akurat dan terkini memberikan dasar yang kuat dalam pengambilan keputusan bisnis. Fungsi jurnal penyesuaian memastikan bahwa informasi yang digunakan dalam pengambilan keputusan sesuai dengan kondisi terkini pada perusahaan.
Baca Juga: Definisi, Cara Membuat, dan Contoh Jurnal Penyesuaian Bisnis
Akun-akun yang Memerlukan Jurnal Penyesuaian
Dalam akuntansi, jurnal penyesuaian diperlukan untuk mengakomodasi transaksi atau peristiwa keuangan yang belum terekam atau belum sepenuhnya direkam dalam catatan keuangan rutin. Berikut ini terdapat akun atau contoh transaksi jurnal penyesuaian.
Diperlukan penyesuaian pada akun perlengkapan karena penggunaan yang terjadi, seperti yang tercermin dalam jurnal penyesuaian persediaan.
Perlu dilakukan penyesuaian pada akun beban dibayar di muka karena telah melalui proses atau jangka waktu tertentu, seperti yang terlihat dalam jurnal penyesuaian sewa yang telah dibayar di muka.
Harus ada penyesuaian pada akun aktiva tetap karena adanya proses penyusutan atau depresiasi.
Diperlukan penyesuaian pada akun pendapatan diterima di muka. Ini mengikuti pelaksanaan penyerahan produk kepada customer.
Akun pendapat perlu disesuaikan karena terdapat transaksi yang belum diperhitungkan atau belum dapat dianggap sebagai pendapatan.
Diperlukan penyesuaian pada akun beban karena adanya penyerahan produk kepada customer.
Cara Membuat Jurnal Penyesuaian
Setelah kita mengetahui akun-akun yang memerlukan jurnal penyesuaian, tahapan selanjutnya adalah memahami cara pembuatannya. Mari kita ikuti langkah-langkah dalam membuat jurnal penyesuaian.
1. Membuat Neraca Saldo
Sebelum membuat jurnal penyesuaian, kamu perlu membuat neraca saldo. Ini akan membantu kamu dalam memahami posisi keuangan sebelum memasuki tahap penyesuaian.
2. Analisis Setiap Akun
Selanjutnya, lakukan analisis mendalam terhadap setiap akun yang digunakan dalam bisnis. Periksa setiap saldo akun yang mencerminkan situasi sebenarnya.
3. Penyusunan Data Transaksi
Temukan semua transaksi yang telah dicatat sebelumnya, tetapi belum sesuai dengan situasi aktual. Identifikasi perbedaan antara data yang ada dengan kondisi riil, ya.
4. Identifikasi Transaksi yang Terlewat
Telusuri juga transaksi yang mungkin terlewatkan atau belum tercatat, tetapi sebenarnya telah terjadi. Ini bisa termasuk transaksi yang belum dicatat atau yang hilang dari catatan.
5. Catat Jurnal Penyesuaian
Akhirnya, kamu bisa mulai mencatat ayat-ayat jurnal penyesuaian. Catat setiap penyesuaian yang ditemukan selama analisis tadi. Pastikan untuk menjelaskan dengan jelas alasan di balik setiap penyesuaian.
Baca Juga: Membuat Catatan Jurnal Penyesuaian Persediaan Barang Dagang
Contoh Ayat Jurnal Penyesuaian
Agar kamu lebih memahami tentang pencatatan jurnal penyesuaian. Di bawah ini ada contoh ayat jurnal penyesuaian dan contoh tabel jurnal penyesuaiannya, ya.
1. Beban Dibayar di Muka
Perusahaan membayar biaya langganan asuransi senilai Rp12.000.000 untuk periode satu tahun dengan pembayaran dibayar di muka. Ternyata setelah akhir periode nilainya berkurang menjadi Rp11.000.000. Jadi beban asuransi yang harus diakui sebesar Rp1.000.000 (Rp12.000.000 – Rp11.000.000).
2. Perlengkapan yang Masih Tersisa
Pada awal periode, perusahaan memiliki perlengkapan senilai Rp20.000.000. Namun, setelah akhir periode, ternyata masih tersisa perlengkapan senilai Rp15.000.000. Bisa dikatakan selisih saldo sebesar Rp5.000.000.
3. Pendapatan Diterima di Muka
Perusahaan menerima pendapatan di muka senilai Rp16.000.000 dari klien untuk suatu proyek. Namun, pada akhir periode ternyata baru diselesaikan tugasnya sebesar Rp10.000.000. Selisih pendapatan tersebut sebesar Rp6.000.000 dan menjadi utang pendapatan perusahaan.
4. Sewa Gedung Dibayar di Muka
Perusahaan membayar sewa gedung yang termasuk ke dalam aset tetap senilai Rp24.000.000. Namun, pada kenyataannya saldo yang digunakan perusahaan hanya sebesar Rp20.000.000 sehingga diperoleh selisih sebesar Rp4.000.000 yang masuk ke beban sewa gedung.
5. Penyusutan Peralatan
Perusahaan memiliki peralatan yang mengalami depresiasi sebesar Rp7.000.000.
6. Piutang Pendapatan
Perusahaan telah memberikan layanan kepada klien dengan nilai Rp20.000.000, tapi pembayaran belum diterima oleh perusahaan.
Dalam setiap contoh ayat jurnal penyesuaian ini mengharuskan adanya pencatatan akun penyesuaian sehingga mencerminkan laporan keuangan seperti kondisi yang sebenarnya, ya.
Contoh Jurnal Penyesuaian
Berikut ini contoh jurnal penyesuaian dari contoh ayat jurnal penyesuaian di atas.
Kesimpulan
Dalam dunia akuntansi, pemahaman mengenai jurnal penyesuaian adalah langkah penting dalam memastikan akurasi laporan keuangan bisnis. Contoh jurnal penyesuaian di atas menggambarkan berbagai situasi di mana jurnal penyesuaian diperlukan untuk mencerminkan transaksi atau peristiwa yang belum sempat tercatat atau belum diakui.
Dengan memahami berbagai situasi di mana jurnal penyesuaian diperlukan, perusahaan dapat menghasilkan laporan keuangan yang lebih representatif terhadap kondisi finansial yang sebenarnya.
Di era digital ini, kemudahan dalam menyusun laporan keuangan juga semakin menjadi kebutuhan, bukan? Kini, ada aplikasi majoo yang hadir sebagai solusi praktis dan efisien dalam mengelola akuntansi bisnis, lho! Fitur ini dapat membuat lebih dari 30 laporan keuangan. Dengan menggunakan fitur-fitur di dalam aplikasi majoo, tentunya akan sangat membantu operasional bisnismu dan kamu pun dapat membuat suatu keputusan bisnis yang tepat.
Bagaimana? Yuk, upgrade bisnismu menggunakan aplikasi majoo sekarang juga!
Sumber Data:
https://accurate.id/akuntansi/mengenal-jurnal-penyesuaian-dan-contohnya/#Contoh_Jurnal_Penyesuaian_pada_Bisnis