Metode FIFO, atau "First In, First Out", adalah salah satu dari beberapa metode yang sering digunakan untuk mengelola persediaan barang. Contoh metode FIFO cukup sederhana, yaitu barang yang pertama masuk ke dalam persediaan juga yang pertama keluar. Bisa juga diartikan bahwa barang-barang yang dibeli atau diproduksi pertama kali akan dijual atau digunakan pertama kali juga.
Sebagai pelaku bisnis, kamu perlu memahami contoh metode FIFO dan penerapannya karena metode ini memiliki dampak yang signifikan terhadap pengelolaan persediaan dan kinerja bisnis. Dengan memprioritaskan pengeluaran barang-barang yang masuk terlebih dahulu, kamu dapat mengurangi risiko penumpukan stok yang tidak terjual dan memaksimalkan perputaran modal.
Contoh Metode FIFO
Sebelum mengetahui apa saja contoh metode FIFO, kamu perlu tahu dulu sebenarnya metode FIFO cocok untuk barang apa. Metode FIFO cocok digunakan untuk barang-barang yang memiliki masa simpan atau kadaluwarsa, atau barang-barang yang mudah rusak.
Alasannya karena metode FIFO memastikan bahwa barang-barang yang lebih lama berada di gudang akan dijual atau digunakan lebih awal. Sehingga dapat mengurangi risiko kerusakan atau kadaluwarsa.
Berbagai contoh barang metode FIFO antara lain:
Produk-produk segar seperti buah-buahan dan sayuran.
Produk-produk susu dan makanan ringan yang memiliki tanggal kadaluwarsa.
Barang-barang musiman seperti pakaian atau dekorasi Natal.
Bahan-bahan kimia atau obat-obatan dengan masa pakai terbatas.
Perlu kamu ketahui juga bahwa ada dua cara yang bisa digunakan dalam penerapan contoh metode FIFO, yaitu dengan metode FIFO perpetual dan FIFO periodik. Berikut adalah contoh penggunaannya:
Baca Juga: Memanfaatkan Metode FIFO dalam Mengelola Stok Opname
1. Contoh Metode FIFO Perpetual
Dalam contoh metode FIFO perpetual, setiap transaksi persediaan akan dicatat secara langsung saat itu juga. Setiap kali ada pembelian atau penjualan barang, catatan persediaan diperbarui secara real time
Contoh metode FIFO dengan penerapan perpetual adalah:
Pembelian:
Hari Senin: Toko pakaian menerima pengiriman 20 baju dengan harga Rp100.000 per baju.
Hari Rabu: Toko pakaian menerima pengiriman tambahan 15 baju dengan harga Rp120.000 per baju.
Hari Jumat: Toko pakaian menerima pengiriman tambahan 25 baju dengan harga Rp150.000 per baju.
Penjualan:
Hari Sabtu: Pelanggan membeli 30 baju.
Dalam contoh metode FIFO perpetual tersebut, penjualan 30 baju akan diambil dari persediaan berdasarkan urutan barang yang masuk. Jadi:
20 baju akan diambil dari pengiriman pada hari Senin (Rp100.000 per baju)
10 baju sisanya diambil dari pengiriman pada hari Rabu (Rp120.000 per baju).
Dengan menggunakan metode FIFO Perpetual, catatan persediaan toko pakaian akan diperbarui secara langsung setelah setiap transaksi. Ini dilakukan untuk memastikan bahwa informasi persediaan yang tersedia selalu akurat dan terkini.
Baca Juga: Mengenal metode FIFO, LIFO dan Average Dalam Manajemen Stok
2. Contoh Metode FIFO Periodik
Di sisi lain, dalam sistem persediaan periodik, contoh perhitungan metode FIFO akan dilakukan secara berkala. Biasanya dilakukan setiap akhir periode akuntansi, misalnya setiap bulan atau setiap kuartal. Dalam sistem ini, persediaan tidak selalu diperbarui setiap kali ada transaksi.
Ketika menggunakan FIFO dalam sistem periodik, kamu perlu mencatat semua pembelian dan penjualan barang selama periode tertentu. Kemudian saat melakukan perhitungan persediaan akhir periode, kamu dapat mengasumsikan bahwa barang-barang yang tersisa di gudang adalah barang yang paling terakhir dibeli atau diproduksi.
Berikut adalah contoh metode FIFO periodik:
Pembelian:
Selama bulan Januari: Toko elektronik menerima beberapa pengiriman televisi dengan harga yang berbeda-beda.
Selama bulan Februari: Toko elektronik menerima beberapa pengiriman tambahan televisi dengan harga yang berbeda-beda.
Penjualan:
Pada akhir bulan Februari, toko elektronik melakukan inventarisasi persediaan untuk menentukan jumlah barang yang tersisa.
Dalam contoh metode FIFO periodik tersebut, toko elektronik akan mengasumsikan bahwa barang yang tersisa di gudang adalah barang yang paling terakhir dibeli atau diproduksi. Oleh karena itu, mereka akan menjual barang yang paling awal masuk ke dalam persediaan terlebih dahulu saat melakukan perhitungan persediaan akhir bulan.
Dengan menggunakan contoh perhitungan metode FIFO periodik, artinya kamu perlu melakukan perhitungan persediaan hanya pada akhir periode tertentu, yang dapat mengurangi beban administratif dan mempermudah proses akuntansi. Tapi, ini juga berarti bahwa informasi persediaan yang tersedia mungkin tidak selalu akurat secara real time.
Contoh Kartu Persediaan Metode FIFO
Kartu persediaan adalah alat yang digunakan oleh perusahaan untuk mencatat semua transaksi yang terkait dengan persediaan barang. Meliputi pembelian, penjualan, pengembalian, dan semua pergerakan barang di dalam atau keluar dari gudang.
Kartu persediaan ini mencatat setiap kali barang masuk atau keluar dari gudang, serta menghitung saldo persediaan yang tersisa. Dalam metode pencatatan barang FIFO, kartu persediaan juga digunakan untuk mencatat jumlah persediaan barang.
Berikut adalah contoh kartu persediaan metode FIFO sederhana:
Dalam catatan tersebut, contoh kartu persediaan metode FIFO mencatat setiap transaksi pembelian dan penjualan barang. Setiap kali ada pembelian barang, jumlah barang dan harga per barangnya dicatat dalam kolom "Barang Masuk (Rp)". Ketika ada penjualan barang, barang tersebut dicatat dalam kolom "Barang Keluar (Rp)" dan saldo persediaan dihitung ulang berdasarkan metode FIFO.
Misalnya, pada transaksi pembelian nomor 1, 20 baju masuk ke persediaan dengan harga Rp10.000 per baju, sehingga saldo persediaan menjadi Rp200.000. Kemudian, saat terjadi penjualan 30 baju, 20 baju diambil dari pembelian pertama dan 10 baju diambil dari pembelian kedua, sesuai dengan prinsip penerapan contoh metode FIFO.
Kartu persediaan ini membantu perusahaan untuk melacak persediaan mereka secara terperinci dan akurat berdasarkan urutan barang yang masuk dan keluar dari gudang. Sehingga akan memudahkan dalam pengambilan keputusan terkait pengelolaan persediaan dan strategi penjualan.
Baca Juga: LIFO adalah Singkatan dari Last In First Out, Apa Maksudnya?
Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan saat Menerapkan Contoh Metode FIFO
Penerapan metode FIFO memerlukan perhatian khusus terhadap beberapa hal penting di dalamnya agar dapat dilakukan dengan efektif. Berikut adalah beberapa hal yang perlu kamu perhatikan dan cermati dengan baik dalam penerapan metode FIFO:
1. Catatan Persediaan yang Akurat
Sebaiknya kamu memiliki catatan persediaan yang akurat dan terperinci. Semua transaksi pembelian, penjualan, dan pengembalian barang harus dicatat dengan jelas dan teratur. Ini akan membantu dalam pengelolaan persediaan yang efisien dan akurat.
2. Pemahaman yang Mendalam tentang Proses Bisnis
Penerapan metode FIFO memerlukan pemahaman yang mendalam tentang proses bisnis perusahaan. Termasuk pemahaman tentang produk apa yang dijual, bagaimana siklus produksi atau pengadaan berlangsung, bagaimana barang-barang diproses sebelum dijual kepada pelanggan, dan tentunya metode FIFO cocok untuk barang apa saja.
3. Monitoring Pergerakan Persediaan
Pihak manajemen bisnismu sebaiknya perlu terus memantau pergerakan persediaan mereka dengan cermat. Seperti memperhatikan barang-barang yang masuk dan keluar dari gudang, serta memastikan bahwa barang-barang yang masuk terlebih dahulu juga yang pertama kali digunakan atau dijual.
4. Pelaksanaan Penghitungan Persediaan Secara Teratur
Khusus untuk penerapan contoh metode FIFO periodik, penting untuk melakukan penghitungan persediaan secara teratur, biasanya pada akhir setiap periode akuntansi. Ini dilakukan untuk memastikan bahwa catatan persediaan tetap akurat dan sesuai dengan kondisi aktual di gudang.
5. Pelatihan dan Pemahaman Karyawan
Semua karyawan yang terlibat dalam proses pengelolaan persediaan harus mendapatkan pelatihan yang cukup tentang metode FIFO. Mereka perlu memahami prinsip dasar metode ini dan bagaimana mengaplikasikannya dalam pekerjaan sehari-hari mereka.
6. Kebijakan Pengadaan dan Penjualan yang Sesuai
Sebagai pemilik bisnis, kamu juga perlu memiliki kebijakan yang jelas terkait dengan pengadaan dan penjualan barang. Termasuk kebijakan terkait dengan pemesanan barang baru, pemilihan pemasok, dan penetapan harga jual yang sesuai dengan biaya akuisisi barang.
7. Penggunaan Sistem Informasi Persediaan yang Tepat
Menggunakan sistem informasi persediaan yang tepat dan efisien dapat sangat membantu dalam penerapan metode FIFO. Sistem ini dapat membantu dalam pencatatan transaksi secara otomatis, pemantauan persediaan real time, dan menghasilkan laporan-laporan yang diperlukan untuk analisis dan pengambilan keputusan.
Kesimpulan
Metode FIFO adalah salah satu metode manajemen persediaan yang paling umum digunakan dalam dunia bisnis. Dengan memprioritaskan pengeluaran barang-barang yang pertama masuk, metode ini membantu perusahaan mengoptimalkan rotasi persediaan mereka dan mengurangi risiko kerusakan atau kedaluwarsa.
Dengan memahami penerapan contoh metode FIFO yang tepat, kamu dapat meningkatkan efisiensi operasional dan keuntungan perusahaan dengan cara yang praktis dan efisien.
Seperti tadi diuraikan bahwa menggunakan sistem informasi persediaan dapat membantu kamu menerapkan berbagai contoh metode FIFO dengan efektif. Salah satunya adalah aplikasi inventori dari majoo. Aplikasi ini dapat membantu untuk mencatat transaksi persediaan secara real time, mengelola data persediaan, dan menghasilkan laporan-laporan yang diperlukan untuk analisis dan pengambilan keputusan.
Dengan begitu, kamu dapat meningkatkan pengelolaan persediaan, mengoptimalkan kinerja operasional, dan mencapai keunggulan bersaing di pasar yang semakin kompleks dan dinamis. Pakai majoo sekarang juga, yuk!
Sumber:
https://scaleocean.com/id/blog/belajar-bisnis/mengenal-metode-fifo-di-manajemen-barang
https://asani.co.id/blog/metode-fifo/