Saat harus mengurus sesuatu yang berhubungan dengan legalitas, terkadang kita harus melihat contoh surat kuasa, karena surat kuasa merupakan salah satu yang dibutuhkan untuk mengurus legalitas, terlebih yang tidak secara langsung menyangkut kepentingan seseorang.
Jadi, sebenarnya apa, sih, yang dimaksud dengan surat kuasa itu?
Pengertian Surat Kuasa
Surat kuasa adalah sebuah dokumen yang dapat digunakan untuk menyerahkan wewenang kepada pihak lain untuk mengurus perkara legal formal ketika pemegang kuasa yang sebenarnya berhalangan untuk hadir dan mengurus langsung perkara tersebut.
Ingat selalu bahwa urusan legal formal memiliki aturan yang sangat ketat, dan sering kali harus diselesaikan oleh orang yang bersangkutan secara langsung. Pun demikian, untuk beberapa urusan legal formal, pelaksanaannya dapat diwakilkan oleh orang lain jika pihak yang bersangkutan memang berhalangan.
Karena dapat diwakilkan, tentu muncul kekhawatiran apakah orang yang datang untuk menyelesaikan urusan legal formal tersebut memang benar merupakan wakil dari pihak yang bersangkutan, atau sebenarnya pihak lain yang ingin melakukan penipuan maupun kecurangan dengan berpura-pura menjadi perwakilan dalam urusan legal formal tersebut?
Agar kekhawatiran tersebut dapat dihilangkan, dibutuhkanlah semacam contoh surat kuasa yang dibuat oleh orang yang bersangkutan sebagai bentuk validasi bahwa orang yang datang untuk menyelesaikan urusan legal formal tersebut memang benar merupakan perwakilan yang ditunjuk langsung oleh orang yang bersangkutan.
Oleh karena itu, sebuah surat kuasa umumnya memiliki komponen atau struktur yang harus diikuti untuk menjaga keabsahan dari surat tersebut, sehingga orang yang ditunjuk sebagai perwakilan pun memiliki kuasa legal formal yang dibutuhkan untuk menyelesaikan urusan dari orang yang bersangkutan.
Komponen-komponen tersebut antara lain adalah:
1. Judul
Sebagaimana layaknya dokumen legal formal, dibutuhkan judul yang menyatakan bahwa dokumen tersebut merupakan sebuah surat kuasa. Biasanya, judul ini dituliskan di bagian paling atas dengan isian ‘Surat Kuasa’.
2. Identitas Pemberi Kuasa
Untuk menguatkan keabsahan surat kuasa yang dibuat, identitas dari pemberi kuasa harus ditulis dengan sejelas mungkin. Umumnya, bagian ini akan diisi dengan nama serta alamat dari pemberi kuasa.
Tujuan pertamanya adalah untuk mengetahui urusan legal formal siapa yang dapat diselesaikan dengan surat kuasa ini, dan yang kedua adalah untuk memudahkan pihak yang berwenang untuk menghubungi pemberi kuasa sebagai validasi tambahan jika dibutuhkan.
3. Identitas Penerima Kuasa
Sama seperti identitas pemberi kuasa, identitas penerima kuasa juga harus dituliskan selengkap dan sejelas mungkin. Hanya saja, untuk identitas penerima kuasa, tujuan dicantumkannya identitas yang dimiliki adalah untuk mencocokkan identitas dalam surat kuasa dengan tanda pengenal yang dibawa oleh penerima kuasa, biasanya berupa Kartu Tanda Penduduk (KTP).
4. Jenis Kuasa yang Diberikan
Terkait jenisnya, setidaknya ada empat jenis surat kuasa yang harus diperhatikan. Jenis pertama adalah surat kuasa umum yang berfungsi untuk menyatakan adanya peralihan kuasa secara umum. Jenis kedua adalah surat kuasa istimewa yang menyatakan peralihan kuasa untuk mengurus perkara yang sangat penting.
Jenis ketiga adalah surat kuasa perantara yang digunakan untuk menunjuk perwakilan sebagai perpanjangan tangan dalam menyelesaikan sebuah urusan legal formal. Jenis terakhir adalah surat kuasa insidentil yang digunakan untuk menyelesaikan urusan di pengadilan.
5. Tujuan Pemberian Kuasa
Dalam setiap contoh surat kuasa, tujuan pemberian kuasa tersebut harus dituliskan secara jelas sebagai batasan sampai sejauh mana kuasa yang diberikan oleh orang yang bersangkutan kepada perwakilan yang ditunjuknya. Surat kuasa ini hanya berlaku dalam batasan yang tercakup itu saja dan tak dapat digunakan untuk menyelesaikan urusan legal formal lainnya.
6. Penutup
Bagian penutup umumnya memuat keterangan waktu dan tempat pembuatan surat kuasa tersebut dan sebagai pernyataan akhir bahwa surat kuasa yang dibuat sudah dibuat sebenar-benarnya dan sesungguh-sungguhnya oleh pemberi kuasa agar dapat digunakan oleh penerima kuasa yang menjadi perwakilannya.
7. Penanda Identitas Pemberi dan Penerima Kuasa
Sebagai langkah terakhir untuk memastikan keabsahan suatu surat kuasa, di bagian paling bawah akan diberikan penanda yang jelas, umumnya dalam bentuk paraf atau tanda tangan di atas materai yang dibubuhkan oleh pemberi kuasa yang membuat surat kuasa tersebut dan juga penerima kuasa yang ditunjuk sebagai perwakilan.
Baca juga: Memorandum of Understanding: Apa Itu MoU dan Contoh MoU
Membedakan Beragam Contoh Surat Kuasa
Karena sifatnya yang sangat spesifik, umumnya antara surat kuasa yang satu dengan yang lain tidak memiliki perbedaan yang terlalu jelas. Cara bikin surat kuasa pun kurang lebih akan senada dengan menyertakan setidaknya ketujuh komponen surat kuasa yang sudah dijabarkan di atas.
Namun, bukan berarti antara satu surat kuasa dengan surat kuasa lain akan benar-benar sama dan serupa. Justru karena sifatnya yang sangat spesifik, komponen tujuan pemberian kuasa dapat menjadi pembeda yang paling utama dari setiap surat kuasa yang dibuat.
Agar lebih mudah dipahami, coba perhatikan beberapa contoh surat kuasa berikut:
Contoh Surat Kuasa Umum
Surat kuasa umum kerap disebut juga sebagai surat kuasa pribadi karena kuasa yang dapat dialihkan melalui jenis surat kuasa yang satu ini biasanya digunakan untuk menyelesaikan keperluan pribadi yang tidak memiliki tingkat urgensi yang tinggi.
Secara garis besar, cara bikin surat kuasa umum akan mengikuti pencantuman komponen-komponen yang dibutuhkan dan secara lengkap menjelaskan siapa yang memberikan kuasa, siapa yang menerima kuasa, dan sejauh mana cakupan kuasa yang diberikan tersebut.
Dalam surat kuasa umum, perkara yang dapat ditangani cenderung tidak menyangkut nilai yang benar, karenanya tidak perlu dibuat secara khusus maupun istimewa. Agar lebih jelas, coba perhatikan contoh surat kuasa umum di bawah ini:
Baca juga: A-Z Surat Perjanjian Kerja Sama Bisnis
Contoh Surat Kuasa Khusus Perdata
Berbeda dengan surat kuasa umum, pada surat kuasa khusus perdata, pemberi kuasa harus secara jelas dan lengkap mencantumkan batasan kuasa yang dimiliki oleh penerima kuasa. Situasi ini terjadi karena surat kuasa khusus perdata digunakan untuk menangani perkara-perkara yang sudah masuk ke tahap pengadilan.
Oleh karena itu, dalam surat kuasa jenis ini, pemberi kuasa harus sejelas mungkin menyebutkan siapa yang ditunjuknya sebagai penerima kuasa dan apa-apa saja yang dapat dilakukan oleh penerima kuasa dengan mengatasnamakan pemberi kuasa.
Umumnya kuasa yang diatur dalam jenis surat kuasa yang satu ini dapat dialihtangankan kepada pihak lain, biasanya hal ini terjadi ketika pemberi kuasa menunjuk tim penasihat hukum yang berbeda untuk menggantikan penasihat hukum yang namanya disebutkan di dalam kuasa ini sebagai penerima kuasa; atau karena sebab-sebab lain yang menyebabkan perlu adanya penggantian perwakilan pemberi kuasa di depan hukum peradilan.
Cara bikin surat kuasa khusus perdata mungkin terlihat dan terasa rumit, itulah mengapa banyak pemberi kuasa yang kemudian menyerahkan pembuatan surat kuasa ini kepada pihak lain, umumnya berdasarkan rekomendasi dari penasihat hukum agar cakupan batasan yang dicantumkan dapat dimaksimalkan sebesar mungkin untuk kepentingan pemberi kuasa.
Jika masih merasa kebingungan, coba perhatikan contoh surat kuasa khusus perdata berikut:
Contoh Surat Kuasa Tanah
Untuk contoh surat kuasa tanah, format yang digunakan tak jauh berbeda dengan surat kuasa umum, karena sebagian besar perkara yang membutuhkan peralihan kuasa atau perwakilan terkait serah terima lahan dapat diselesaikan secara pribadi dan tidak membutuhkan upaya peradilan.
Oleh karena itu, komponen-komponen yang digunakan dalam surat kuasa tanah kurang lebih akan sama seperti surat kuasa umum maupun surat kuasa pribadi seperti yang tercantum pada contoh berikut:
Contoh Surat Kuasa Bank
Sedikit serupa dengan surat kuasa umum, pada surat kuasa bank komponen yang digunakan tidak berbeda, hanya saja perlu ditambahkan keterangan terkait identitas rekening yang ingin diurus atau ditindaklanjuti.
Umumnya, bank membutuhkan proses validasi dari pemilik rekening ketika terjadi aktivitas keuangan dengan nilai yang tidak wajar atau berada di luar ambang batas yang ditetapkan. Namun, tak selamanya pemilik rekening dapat menyelesaikan aktivitas tersebut sendiri sehingga perlu ditunjuk perwakilan untuk membantu pemilik rekening menyelesaikan aktivitas keuangannya.
Dalam situasi yang demikian, surat kuasa bank perlu dibuat untuk memastikan setiap kebutuhan dari pemberi kuasa dapat terpenuhi seperti yang dapat dilihat pada contoh surat kuasa bank di bawah:
Baca juga: Memahami Sistem dan Manfaat Akuntansi Perbankan
Contoh Surat Kuasa Pengambilan Barang
Masih dengan komponen penyusunan surat kuasa yang sama, surat kuasa pengambilan barang juga dapat digolongkan ke dalam jenis surat kuasa umum karena sesungguhnya perkara yang membutuhkan surat kuasa ini dapat diselesaikan secara pribadi.
Namun, jika pada surat kuasa bank dibutuhkan informasi terkait identitas rekening yang bersangkutan, pada surat kuasa pengambilan barang dibutuhkan informasi yang lebih mendetail pada identitas barang yang akan diambil oleh pemberi kuasa melalui penerima kuasa sebagai perwakilannya, seperti yang dijelaskan dalam contoh surat kuasa pengambilan barang berikut:
Contoh Surat Kuasa Pengurusan STNK
Pembayaran pajak daerah untuk kendaraan bermotor umumnya dilakukan setiap tahunnya, sementara untuk perpanjangan STNK atau surat tanda nomor kendaraan, umumnya dilakukan setiap lima tahun. Namun, tak jarang pemilik kendaraan bermotor bersangkutan berdomisili di luar kawasan administrasi kendaraan bermotornya.
Dalam situasi tersebut, pemilik kendaraan bermotor dapat membuat surat kuasa untuk mempermudah pengurusan administrasi kendaraan bermotornya melalui penerima kuasa yang sudah ditunjuk sebagai perwakilannya. Otomatis keterangan terkait kendaraan bermotor tersebut perlu dicantumkan dalam surat kuasa seperti yang terdapat pada contoh surat kuasa pengurusan STNK berikut: