Tidak semua orang paham dengan yang dinamakan akuntansi perbankan, karena memang materi ini tidak diterima di bangku pendidikan secara umum. Bagi yang secara khusus mempelajari ilmu ekonomi, khususnya akuntansi, akuntansi perbankan adalah salah satu materi yang dibahas secara lengkap.
Bila mendengar istilah akuntansi perbankan, mungkin kamu bisa langsung paham bahwa ini berhubungan dengan bank sebagai sebuah lembaga keuangan. Ya, bahkan dalam sistem operasional sebuah bank pun dibutuhkan adanya perhitungan akuntansi.
Perhitungan akuntansi pada bank memiliki fungsi yang hampir sama seperti dalam operasional bisnis, yaitu untuk dijadikan sebagai sumber data laporan keuangan. Namun, aktivitas keuangan pada sebuah bank tentunya tidak sama dengan aktivitas yang biasa dilakukan dalam bisnis.
Baca Juga: Contoh Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa yang Perlu Diketahui
Apa itu Akuntansi Perbankan?
Jika diartikan secara harfiah, akuntansi perbankan terdiri dari dua kata, yakni akuntansi dan perbankan. Akuntansi adalah kegiatan mulai dari mencatat, mengidentifikasi, mengklasifikasi, sampai dengan menyusun laporan yang terjadi pada proses keuangan atau transaksi keuangan.
Sementara, perbankan adalah sebuah kegiatan yang termasuk dalam jenis industri yang berkaitan dengan penanganan uang tunai, kredit, dan berbagai jenis transaksi keuangan lainnya. Perbankan juga bisa didefinisikan sebagai sebuah kegiatan bisnis dalam menerima, menjaga, dan mengelola uang milik individu atau entitas lain.
Dalam proses pencatatan transaksi yang terjadi di perbankan terdapat persamaan dengan proses pencatatan yang ada pada transaksi bisnis atau transaksi perusahaan. Di sinilah fungsi sistem akuntansi perbankan dibutuhkan.
Jadi, bisa disimpulkan bahwa akuntansi perbankan adalah kegiatan pencatatan, analisis, dan penyusunan laporan yang berkaitan dengan transaksi perbankan. Akuntansi perbankan dibedakan dengan perhitungan akuntansi keuangan lainnya, seperti perusahaan, karena memang terdapat perbedaan antara arus kas masuk dan keluar dalam transaksi perbankan. Bahkan, format transaksi perbankan pun berbeda, pada bank formatnya sudah memiliki aturan sendiri dalam Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (PAPI).
Prinsip Dasar Akuntansi Perbankan
Dalam akuntansi perbankan, terdapat prinsip-prinsip dasar yang penting untuk dipahami, yaitu:
Pencatatan Biaya Berbasis Akrual (Accrual Basis)
Accrual basis atau dasar akrual adalah suatu basis akuntansi bilamana transaksi ekonomi atau peristiwa akuntansi diakui, dicatat dan disajikan dalam laporan keuangan langsung pada saat terjadinya transaksi tersebut, tanpa memperhatikan waktu kas diterima atau dibayarkan.
Pencatatan biaya yang dilakukan dengan dasar akrual yang dihitung setiap saat secara real time diperlukan dalam kegiatan keuangan perbankan karena biaya operasional dan juga pembiayaan merupakan sektor terbesar dalam yang ada dalam perbankan.
Baca Juga: Akrual adalah: Pengertian, Jenis, dan Contohnya
Pencatatan Pendapatan Berbasis Cash
Mayoritas pendapatan bank didapatkan dari kredit nasabah, dan nominalnya tergantung dari berapa lama kredit tersebut berlangsung. Untuk meminimalisir risiko besar, pencatatan ini dilakukan dengan penerapan pencatatan berbasis cash.
Fokus utama dari penerapan pencatatan berbasis cash adalah hal-hal berhubungan dengan pembiayaan tidak lancar atau kredit macet. Dalam prinsip berbasis cash ini komisi dana tidak akan dicatat bila belum menerimanya dalam bentuk tunai. Dengan begitu, komisi belum dianggap sebagai pendapatan bank dan masih berstatus tagihan bank.
Persamaan Dasar Akuntansi Perbankan
Pihak bank memiliki kewajiban untuk bisa mengatur pihak eksternal dan internal. Kewajiban pihak bank kepada pihak eksternal yaitu sebagai kreditur dalam memberi pinjaman dana atau deposit. Sementara kewajiban kepada pihak internal adalah dengan kemampuan untuk memberikan keuntungan kepada pemilik modal.
Lantaran itulah, dalam laporan keuangan perbankan, diperlukan adalahnya rumus persamaan dasar akuntansi perbankan, yaitu:
Aktiva = Utang = Modal
Dalam jurnal akuntansi perbankan, apabila pihak bank melakukan kegiatan dan memperoleh pendapatan atau mengeluarkan biaya, selisih pendapatan dengan biaya merupakan laba yang dimiliki oleh bank. Laba yang dimiliki oleh bank ini masuk ke dalam perhitungan keuntungan dari modal bank. Sehingga persamaannya perhitungannya yaitu :
Aktiva = Modal + Utang + Pendapatan - Biaya
Aktiva + Biaya = Modal + Utang + Pendapatan
Dari sini, bisa disimpulkan bahwa dalam jurnal akuntansi perbankan, penggambaran buku besarnya adalah:
- Setiap pencatatan transaksi jika aset bertambah akan berada di kolom debit dan pengurangan aset akan di kolom kredit.
- Setiap pencatatan transaksi jika biaya bertambah akan di kolom debit dan pengurangan biaya akan di kolom kredit.
- Setiap pencatatan transaksi pertambahan utang akan berada di kolom kredit dan pengurangan utang akan di kolom debit.
- Setiap pencatatan transaksi pertambahan modal akan berada di kolom kredit dan pengurangan modal akan di kolom debit.
- Setiap pencatatan transaksi pertambahan pendapatan akan di kolom kredit dan pengurangan pendapatan akan di kolom debit.
Untuk diperhatikan, bahwa setiap aktiva yang dimiliki oleh bank nantinya akan memperoleh kas, giro BI, penempatan pada bank lain, sekuritas jangka pendek, kredit yang diberikan kepada pihak eksternal, penyertaan dan aset tetap. Kemudian setiap utang yang dimiliki bank dapat berupa giro nasabah, tabungan, deposito, serta pinjaman yang diterima dari pihak eksternal.
Hal-hal lain yang perlu kamu perhatikan saat melakukan pencatatan akuntansi perbankan pada laporan keuangan bank antara lain:
- Modal dapat berupa modal disetor dan laba ditahan
- Pendapatan bank dapat berupa pendapatan bunga dan pendapatan lainnya
- Biaya bank dapat berupa biaya bunga dan biaya lainnya
Contoh Akuntansi Perbankan
Dari penjelasan mengenai persamaan dasar akuntansi keuangan di atas, bisa kamu pahami bahwa untuk transaksi awal setoran di bank, pihak bank akan mencatat nominalnya pada debit dan kredit sesuai dengan nominal setoran kemudian dikenakan biaya tambahan administrasi.
Saat nasabah melakukan setoran di bank, mereka bisa menggunakan metode setor tunai, cek, dan transfer masuk yang memang sudah mendapatkan persetujuan dari pihak bank. Setoran dengan cek atau surat berharga bisa dikreditkan ke tabungan apabila cek tersebut sudah aktif, sehingga bisa diuangkan saat itu juga.
Berikut adalah beberapa contoh akuntansi perbankan dalam berbagai macam bentuk perhitungan transaksi.
Jurnal akuntansi perbankan atas transaksi setoran tabungan
Ayu membuka tabungan pada Bank Mandiri cabang Surabaya dengan setoran awal Rp1.000.000 secara tunai.
Kas (D) |
1.000.000 |
||
Tabungan - Ayu (K) |
1.000.000 |
Jurnal akuntansi perbankan atas transaksi penarikan tunai
Ayu menarik dana tabungannya secara tunai di Bank Mandiri cabang Surabaya sebesar Rp500.000
Tabungan - Ayu (D) |
500.000 |
||
Kas (K) |
500.000 |
Jurnal akuntansi perbankan atas transaksi deposito
Ayu melakukan setor tunai untuk pembukaan rekening deposito di Bank Mandiri cabang Surabaya sebesar Rp10.000.000
Kas (D) |
10.000.000 |
||
Deposito 6 bulan - Ayu (K) |
10.000.000 |
Baca Juga: Jurnal Khusus Perusahaan Dagang: Begini Cara Membuatnya!
Manfaat Akuntansi Perbankan
Secara umum, manfaat akuntansi perbankan yang utama adalah agar pencatatan setiap transaksi yang terjadi dalam kegiatan perbankan menjadi lebih rapi dan transparan. Bukan hanya itu, masih ada beberapa manfaat akuntansi perbankan lainnya.
Untuk Penyajian Informasi Keuangan yang Lebih Rapi
Pada dasarnya, data transaksi perbankan merupakan informasi yang amat penting. Informasi ini berguna sebagai bahan laporan keuangan dan juga analisis perbankan yang biasanya dilakukan pada periode tertentu.
Selain itu, informasi mengenai keuangan yang akurat akan memberikan gambaran seperti apa kondisi keuangan di bank tersebut, yang nantinya juga akan terkait dengan proses audit bank.
Baca Juga: Data Penting Di Laporan Keuangan Untuk Dasar Strategi Bisnis
Sebagai Bahan Pertimbangan dalam Membuat Keputusan
Manfaat akuntansi perbankan berikutnya adalah sebagai bahan pertimbangan dalam membuat keputusan yang berhubungan dengan aktivitas perbankan. Data pencatatan berbagai transaksi bisa digunakan sebagai sarana pembuat keputusan atau ketetapan karena dari data tersebut bisa diketahui dengan jelas kondisi pendapatan dan dana pada bank.
Untuk Mempermudah Proses Evaluasi Moneter
Bank merupakan lembaga keuangan yang ditunjuk oleh pemerintah sebagai rujukan untuk mengetahui kondisi moneter saat ini. Dengan adanya akuntansi perbankan, proses evaluasi moneter ini bisa dilakukan dengan mudah. Aktivitas pada akuntansi perbankan ini pun bisa dijadikan sebagai tolak ukur kebijakan moneter nasional.
Sebagai Alat Pengendali Keuangan
Selanjutnya, manfaat akuntansi perbankan adalah sebagai alat pengendali keuangan. Pada akuntansi perbankan, pencatatan transaksi berguna untuk melihat kondisi kekuatan finansial sebuah bank.
Bila ternyata kondisinya tidak baik atau memburuk, pihak bank bisa melakukan antisipasi dengan mengendalikan keuangan sampai permasalahan selesai. Hal ini juga bermanfaat untuk mencegah terjadinya kepailitan bank.
Sebagai Pencegahan Kepailitan Bank
Sudah disebutkan tadi, bahwa akuntansi perbankan secara tidak langsung bisa mencegah bank mengalami pailit. Pencatatan yang tidak rapi akan membuat data transaksi menjadi kacau dan berantakan, yang nantinya akan berpengaruh pada kondisi finansial perbankan. Kondisi finansial yang buruk akan berujung pada terjadinya pailit. Semua hal ini bisa dicegah dengan menerapkan akuntansi perbankan secara rutin dan tepat.
Penutup
Pengertian akuntansi perbankan adalah proses pencatatan, analisis, hingga penyusunan laporan keuangan atas semua transaksi dan kegiatan keuangan yang ada di perbankan.
Penyusunan laporan keuangan pada sistem akuntansi perbankan bertujuan untuk memberikan informasi kepada pihak-pihak yang terkait, seperti investor atau pemerintah, yang akan digunakan untuk mengambil keputusan atau kebijakan keuangan perbankan, berupa pemberian kredit atau investasi.
Akuntansi perbankan dengan akuntansi bisnis atau perusahaan bisa dibilang serupa tapi tak sama. Konsep dan tujuannya mungkin sama, namun standar dan eksekusinya memiliki perbedaan yang mendasar.
Akuntansi memang merupakan hal yang sangat penting, baik dalam bisnis maupun perbankan. Pencatatan keuangan yang rapi akan berpengaruh pada banyak hal. Mulai dari informasi keuangan, laporan keuangan, sampai dengan analisis dan evaluasi keuangan pada masing-masing periodenya.
Kesalahan dalam pencatatan dan perhitungan akuntansi juga bisa berdampak kurang baik. Bukan hanya berdampak pada operasional bank atau perusahaan besar, melainkan juga pada bisnis atau usaha kecil.
Jadi, pastikan kamu sudah menggunakan aplikasi keuangan seperti majoo yang akan membantu kamu dalam hal pencatatan dan perhitungan akuntansi hingga penyusunan laporan keuangan.
Kamu tentunya tidak ingin bisnis yang kamu jalankan mengalami kemunduran atau kegagalan hanya karena kamu tidak peduli pada urusan keuangan ini kan? Jika begitu adanya, sekarang adalah saat yang tepat untuk mendapatkan banyak kemudahan dengan berlangganan majoo. Segera berlangganan, yuk!