Daftar Menu: Fungsi dan Contoh Menu Unik Menggugah Selera

Ditulis oleh Andiana Moedasir

article thumbnail

Fungsi daftar menu bagi seluruh karyawan di restoran memiliki arti tersendiri. Fungsi menu bagi tim dapur berbeda dengan fungsi menu bagi tim pramusaji.

Bahasan kita kali ini sering kali menjadi hal yang sering dilupakan oleh pelaku UMKM yang membuka usaha tempat makan, yaitu daftar menu. Ya, sebut saja coffee shop, restoran, warung tenda, dan segala tempat penjual makanan serta minuman yang bisa dinikmati di tempat atau bawa pulang.

Padahal, selain tempat yang nyaman, instagrammable, stategis, dan kece, hal selanjutnya yang dilihat oleh pengunjung adalah daftar menu.

Pengunjung yang ingin menikmati tempat makan yang jadi bisnismu tentu tak mau kecele dengan ‘terjebak’ di tempat keren tapi makanannya nggak sesuai perut, apalagi isi dompet. 

Nah, sekarang kita akan mengulik secara tuntas tentang seluk beluk daftar menu.

Semoga di akhir bahasan, kamu jadi terpantik ide untuk membuat menu yang lebih komunikatif dengan pelanggan selain desainnya yang menarik.

Baca juga: E-Menu: Digitalisasi Daftar Menu yang Hemat dan Efektif

Apa Itu Menu?

Menurutmu, apa yang pertama kali terbersit saat mendengar kata menu?

Makanan. Ya, kebanyakan orang menghubungkan menu dengan deretan makanan.

Apa lagi?

Harga. Betul, bagi sebagian orang keinginan makan harus seiring dengan kemampuan membelinya.

Namun sebenarnya apa sih menu itu?

Revolusi Menu

Kata “menu” pertama kali dicetuskan oleh Dukeof Brunsick pada abad ke-15. Ia menyatakan bahwa menu adalah segala hal yang akan dihidangkan dalam sebuah pesta yang akan digelar olehnya.

Menu rupanya juga mengikuti alir zaman. Utamanya setelah Revolusi Prancis, menu menjadi sebuah tren yang harus ada di setiap jamuan makan. Wajib, begitu.

Perkembangan menu bergulir hingga sekarang. Tak sesempit pendamping acara jamuan makan, menu bertransformasi menjadi beragam fungsi.

Bayangkan saja, menu yang awalnya hanyalah panduan aneka jenis makanan yang akan disantap dan dibayar bisa bertransformasi menjadi alat promosi sampai kenang-kenangan dengan desain yang menggemaskan sehingga sulit ditolak untuk disimpan. 

Definisi Menu

Agar bahasan kita ini memiliki persepsi yang sama, maka mari mulai dengan pengertian menu yang akan majoo kutip dari beberapa ahli. 

  • Menurut bahasa. Kata “menu” berasal dari bahasa Prancis “Le Menu” sedangkan dalam bahasa Inggris disebut “Bill of Fare.” Keduanya memiliki kesamaan arti sebagai panduan suatu hidangan atau makanan yang disajikan.
  • Kinton dan Caserani dalam bukunya The Theory of Catering (2007). Menu adalah daftar makanan lengkap dengan harga untuk tiap hidangannya yang dibuat untuk menarik pelanggan. Harapannya adalah jika pelanggan tertarik maka mereka akan tak ragu untuk membeli hidangan yang ditawarkan.
  • Manuntun, dkk. dalam bukunya Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi Dasar (2015). Menu adalah pedoman bagi yang pihak menyiapkan hidangan dan penuntun bagi pihak yang akan menikmati hidangannya.
  • Endar Sugiarto dan Sulartiningrum dalam bukunya Pengantar Industri Akomodasi dan Restoran (2001). Menu adalah daftar makanan yang telah dipersiapkan dan yang disediakan di dalam sebuah restoran. 

Pengertian Daftar Menu dari Beragam Sudut Pandang

Masih banyak ahli yang menyatakan pengertian menu. Namun garis besarnya sama seperti gambaran di atas.

Jika ditelaah, pengertian menu menjadi berbeda bagi pihak-pihak yang terlibat dalam restoran. Apa itu daftar menu makanan?

Mari kita lihat pengertiannya daftar menu makanan dari beberapa sudut pandang.

  • Sudut pandang koki: Menu adalah daftar hidangan yakni makanan dan minuman yang harus siap dimasak untuk segera dinikmati oleh konsumen sesuai dengan deskripsi dan gambar yang ada di dalamnya. 
  • Sudut pandang pramusaji: Menu adalah daftar makanan/minuman yang harus dijual kepada konsumen dan harus dipahami rasa serta komposisinya agar bisa diinformasikan kepada konsumen.
  • Sudut pandang konsumen: Menu adalah daftar makanan yang dapat dipilih sesuai selera tamu dan sekaligus sebagai daftar harga yang bisa disesuaikan dengan kemampuannya dalam membayar.
  • Sudut pandang pemerintah: Menu adalah daftar hidangan yang merupakan sumber pemasukan daerah berupa pajak. 

Apa Fungsi Menu di Restoran?

Pertanyaan menarik, nih! Apa fungsi menu di restoran? Tentu saja bukan sekadar kumpulan kertas yang berisi nama makanan, minuman, dan harga.

Menu dibuat untuk memudahkan setiap pihak yang terlibat dalam penyediaan makanan di lingkup tempat makan atau restoran yang kamu kelola sebagai unit bisnis.

Siapa saja pihak yang dimaksud? Tentu saja mulai dari pihak pengelola tempat makan seperti koki, pramusaji, bagian pemasaran, kasir, dan sebagainya. Juga pihak luar yaitu tamu atau konsumen. 

Fungsi Menu untuk Tim Dapur 

Bagi tim dapur, bisa dibilang menu adalah peta jalan. Selain tentang pilihan makanan yang akan disajikan, juga mencakup mengenai semua hal yang harus disiapkan.

Tim dapur membutuhkan menu untuk:

  • Menjadi sumber informasi mengenai bahan-bahan yang harus disiapkan. Menyoal jenis, kualitas, dan kuantitas pembelian bahan agar sesuai dengan standar restoran. Hidangan yang enak berawal dari pemilihan bahan yang terencana, bukan? 
  • Menyiapkan peralatan seperti alat masak dan penunjang lainnya yang dipakai saat mengeksekusi makanan atau minuman. 
  • Menjadi dasar pembagian peran dan tugas tim dapur. Misalnya bagian bar, bagian grill, dan sebagainya.

Fungsi Menu untuk Tim Pramusaji 

Ibaratnya, pramusaji adalah garda depan yang menghubungkan konsumen dengan tim dapur. Oleh karena itu, dalam bisnis restoran, pramusaji harus hafal isi menu di luar kepala.

Tim dapur membutuhkan menu sebagai:

  • Arahan dalam menyiapkan alat saji seperti cutleries, chapping, dish, platter dan lainnya yang disesuaikan dengan menu pilihan konsumen. Konsumen yang memesan steak harus disediakan garpu dan pisau steak, kan? 
  • Panduan informasi utama ketika konsumen bertanya mengenai makanan atau minuman yang ditawarkan. Pramusaji harus mampu menjelaskan mengenai rasa, komposisi bahan, dan menjelaskan tentang hidangan best seller atau pilihan chef. 

Fungsi Menu untuk Konsumen 

Seperti yang sudah disinggung di atas, setelah tempat yang nyaman, konsumen akan melihat menu. Tentu saja konsumen yang datang ke restoran bukan hanya ingin duduk tanpa mengunyah atau menenggak sesuatu, ya. 

Konsumen membutuhkan menu sebagai:

  • Sumber informasi mengenai jenis makanan dan minuman yang dapat dipesan. 
  • Bahan pertimbangan mengenai komposisi, pemilihan bahan, rasa, dan tipe hidangan yang jadi best seller atau keunggulan di tempat makan tersebut.
  • Gambaran mengenai makanan yang ia pesan karena biasanya menu dilengkapi foto hidangan.
  • Sumber informasi harga untuk setiap hidangan yang bisa disesuaikan dengan kocek konsumen.

Perencanaan Menu

Buat kamu yang sedang merancang bisnis tempat makan, ada beberapa faktor yang perlu kamu pertimbangkan ketika membuat konten menu. 

Rotua dalam bukunya Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan menyebutkan faktor yang memengaruhi pembuatan menu, yakni:

  1. Tujuan pembuatan menu yang harus diselaraskan dengan tujuan ataupun ‘misi’ usaha.
  2. Biaya, akan memengaruhi jenis hidangan yang disajikan dalam usahamu dan juga bentukan menu yang akan dilihat oleh konsumen.
  3. Waktu penyajian, memengaruhi pemilihan hidangan yang disesuaikan dengan ‘core’ bisnis. Misalnya saja konsep fast food tentu saja menawarkan menu cepat saji. 
  4. Penggunaan bahan makanan/minuman, memengaruhi harga dan selera pasar.
  5. Variasi dan kombinasi makanan, memengaruhi pilihan konsumen karena menu harus memenuhi unsur keserasian dalam hal tampilan, rasa, dan pengalaman makan. 

Cara terbaru membuka daftar menu makanan di restoran adalah dengan menggunakan pemindaian pada sebuah QR code. 

Baca juga: 5 Nama Menu Unik yang Membuat Kamu Penasaran Saat Membacanya

Contoh Menu

Yuk, kita intip contoh-contoh menu yang siapa tahu jadi inspirasi untuk usahamu.

  • Menu Restoran


(Sumber: http://jasafotojakarta.com/)

  • Menu Coffee Shop

(Sumber: joss-cafe-shop.business.site)

  • Menu Restoran Siap Saji

(Sumber: iStock)

  • Menu Kedai Bakso

(Sumber: harga.top)

Kalau kamu merasa bosan dengan menu yang biasa dan mainstream, kamu bisa melihat beberapa contoh daftar menu unik berikut ini. 

  • Menu Pop-Up (Restoran Ruckuses, AS)


(Sumber: blog.tipsy.com)


(Sumber: blog.kulturekonnect.com)

  • Menu dengan Ornamen (Restoran Mr. Brown, Meksiko)

(Sumber: blog.tipsy.com)

  • Menu Fan-Out (Restoran L’ Encant, Spanyol)

(Sumber: blog.tipsy.com)

Tahapan Membuat Menu Restoran

Oke, jika kamu sudah merasa tak sabar untuk membuat daftar menu untuk usaha dan bisnis makanan, saatnya kamu ikuti langkah-langkahnya seperti di bawah ini, ya!

1. Tentukan Jenis Hidangan

Untuk bisa menentukan makanan dan minuman yang akan tertera di dalam menu, kamu perlu jeli dan harus mempertimbangkan banyak hal. Sebagai panduan, berikut hal yang perlu kamu lakukan. 

  1. Menentukan konsep usaha makananmu. Misalnya dari segi jenis makanan/minuman yang kamu sediakan, background konsumen yang mampir dan membeli, serta harga yang akan kamu banderol. 
  2. Menetapkan jenis hidangan. Masukkan sekitar 12 makanan dan minuman yang menjadi keunggulan restoranmu ke dalam menu. Setidaknya untuk awalan, karena tentu saja akan bertambah seiring perkembangan.
  3. Masukkan pilihan hidangan yang jadi ciri khas restoranmu. Bisa jadi menu yang tidak ditawarkan oleh penjual lain.
  4. Tampilkan hidangan favorit. Pilih 2-3 makanan/minuman yang menjadi unggulan dalam bisnismu. Tuliskan dengan label “best seller” atau “chef recommendation”. Bisa juga dengan simbol jempol atau topi koki. 
  5. Tampil beda dengan nama unik. Penelitian membuktikan bahwa konsumen lebih menyukai nama yang unik untuk menu yang ia pilih. Misalnya “Nasi Goreng Judes” untuk nasi goreng spesial dengan level kepedasan yang luar biasa. 
  6. Urutkan menu. Bagi menu jadi bagian-bagian dengan urutan: hidangan pembuka, menu utama, kudapan, dessert, minuman.
  7. Deskripsikan tiap menu maksimal 10 kata. Menu butuh penjelasan, setidaknya bahan utamanya. Misalnya, “nasi goreng dengan telur mata sapi, sate udang, dan taburan abon sapi yang diracik dengan bumbu pedas.” 

2. Hitung-Hitung Harga Menu

Setelah kamu menentukan hidangan yang akan ada di menu, langkah selanjutnya adalah mematok harga yang akan dicantumkan di dalam daftar menu.

  1. Hitung keuntungan kotor. Langkah awal adalah menghitung biaya untuk setiap hidangan pada menu. Lalu tentukan besaran persentase markup-nya untuk menentukan margin atau keuntunganmu.

    Misalnya biaya untuk menu nasi goreng adalah Rp10.000,-. Kamu ingin markup 50%. Maka harga jualnya menjadi Rp15.000,- dengan margin kotor sebesar Rp5.000,- per hidangan.

  2. Sesuaikan tingkat markup dengan jenis hidangan. Misalnya harga minuman bisa markup sampai 50-70%, berbeda dengan hidangan pembuka serta dessert walau persentase markup tinggi harga tak boleh terlalu mahal, dan hidangan dengan bahan baku mahal paling tinggi markup-nya 50%.
  3. Riset kemampuan finansial pembeli sekitar tempat usaha. Tentu saja harga untuk lokasi di sekitar kampus akan berbeda dengan lokasi di area perkantoran. Hal ini bisa disiasati dengan pemilihan bahan baku.
  4. Tulis harga dengan bilangan yang bulat dan sependek mungkin. Harga yang lebih simpel dilihat secara psikologis membuat persepsi “ah, murah” ketimbang harga dengan angka berderet. Misalnya ditulis dengan 100K lebih mudah diterima ketimbang angka Rp128.500,-, kan?

3. Membuat Desain Menu

Pilihan menu, sudah. Harga, fix. Sekarang waktunya kamu membuat desain agar daftar menu enak dilihat dan bisa dibaca konsumen. Ikuti saran dan langkahnya, ya, 

  1. Pilih warna dan tema yang sesuai dengan konsep restoran. Tempat makan untuk anak muda pilih warna yang lebih playful namun tetap estetik. Restoran fast food identik dengan warna terang. Biasanya coffee shop identik dengan warna yang teduh. 
  2. Tentukan cara penyajian daftar menu. Untuk resto yang mengusung tema cinta lingkungan bisa berupa desain digital yang ditampilkan melalui barcode. Restoran keluarga bisa dibuat serupa buku tipis yang elegan, atau café bisa menampilkannya di alas papan kayu yang unik.
  3. Desain yang simpel dan jelas dibaca. Pilih jenis huruf yang sederhana dan tidak lebih dari 3 jenis huruf dalam menu. majoo sarankan menggunakan jasa desainer. Sekarang banyak tawaran dengan harga menarik untuk desain menu yang bagus.
  4. Lakukan sesi foto penuh totalitas. Saran ini juga sungguh serius. Tampilan foto dalam menu adalah “martabat” dari sebuah tempat makan. Jika memungkinkan gunakan jasa fotografer untuk menampilkan foto hidangan yang membuat konsumen ‘ngiler’.
  5. Cetak menu dengan printer berkualitas tinggi. Pilih bahan untuk mencetak menu yang tahan minyak dan air serta bisa tahan lama.

Yak, daftar menumu sudah bisa digunakan. Buat juga versi digitalnya, ya, untuk kepentingan promo di media sosial. 

Baca Juga: Franchise adalah: Pengertian dan Contoh-Contohnya

Kesimpulan

Agar lebih yakin, kamu bisa meminta pendapat pada orang-orang terdekat atau rekan yang menjalani bisnis serupa. Siapa tahu ada saran yang membuat daftar menu untuk usahamu lebih kece, kan?

Ingat, pilihan menu yang menarik, hidangan yang beragam, dan harga yang terjangkau membuat cuan mengalir deras!

Sekarang, mari beralih ke artikel lain yang sudah majoo siapkan untukmu, yuk?

Dapatkan Inspirasi Terbaru dari majoo

Subscribe untuk dapatkan berita, artikel, dan inspirasi bisnis di email kamu

Frequently Asked Question

Daftar menu makanan daftar makanan yang dapat dipilih sesuai selera tamu dan sekaligus sebagai daftar harga yang bisa disesuaikan dengan kemampuannya dalam membayar.
Kinton dan Caserani dalam bukunya The Theory of Catering (2007) mengatakan bahwa menu adalah daftar makanan lengkap dengan harga untuk tiap hidangannya yang dibuat untuk menarik pelanggan. Harapannya adalah jika pelanggan tertarik maka mereka akan tak ragu untuk membeli hidangan yang ditawarkan.
Menu dibuat untuk memudahkan setiap pihak yang terlibat dalam penyediaan makanan di lingkup tempat makan atau restoran yang kamu kelola sebagai unit bisnis. Bagi tim dapur, bisa dibilang menu adalah peta jalan. Selain tentang pilihan makanan yang akan disajikan, juga mencakup mengenai semua hal yang harus disiapkan. Konsumen membutuhkan menu sebagai: (1) Sumber informasi mengenai jenis makanan dan minuman yang dapat dipesan. (2) Bahan pertimbangan mengenai komposisi, pemilihan bahan, rasa, dan tipe hidangan yang jadi best seller atau keunggulan di tempat makan tersebut. (3) Gambaran mengenai makanan yang ia pesan karena biasanya menu dilengkapi foto hidangan. (4) Sumber informasi harga untuk setiap hidangan yang bisa disesuaikan dengan kocek konsumen.
Footer support

Pustaka majoo

Isi Form dibawah ini untuk download pustaka

format: 62xxxxxxxx
Batal
Icon close

Temukan Paket Paling Tepat untuk Bisnismu

Isi form berikut untuk membantu kami tentukan paket paling sesuai dengan jenis dan skala bisnismu.
solusi bisnis form

+62
whatsapp logo