Franchise adalah salah satu skema bisnis yang semakin populer di Indonesia. Alasannya, menjual produk franchise dianggap lebih mudah karena sudah dikenal oleh masyarakat.
Merek franchise sendiri ada yang berasal dari luar negeri dan banyak juga yang berasal dari dalam negeri. Salah satu contoh franchise yang kini banyak dilirik adalah franchise minuman. Gerai Starbucks, Kopi Kenangan, Janji Jiwa, atau Kopi Kulo kian menjamur di berbagai wilayah di Indonesia.
Lihat juga: Paket Usaha Franchise
Selain itu, bentuk franchise yang juga banyak diminati adalah usaha minimarket, misalnya franchise Alfamart, Indomaret, atau Family Mart. Jika kamu memperhatikan wilayah tempatmu berdomisili, setiap 300 hingga 500 meter pasti ada gerai minimarket baru yang bermunculan. Aduh aduh aduh!
Meskipun semakin menjamur, masyarakat Indonesia tetap menyambut dengan sangat baik, lho, kehadiran berbagai usaha franchise tersebut. Tidak salah bila akhirnya banyak calon pebisnis yang memanfaatkan peluang menjalankan franchise sebagai cara untuk mendapatkan keuntungan.
Pengertian Franchise
Bicara tentang keuntungan, seperti tujuan berbisnis pada umumnya, model usaha franchise memang didesain untuk meraup keuntungan berlimpah.
Secara etimologi, kata franchise berasal dari bahasa Perancis “franchise” atau “affranchir” yang berarti membebaskan (to free; to liberate). Artinya, seseorang diberikan kebebasan untuk menggunakan, memproduksi, atau menjual sesuatu.
Sedangkan dalam Bahasa Indonesia, franchise dialihbahasakan sebagai waralaba. Wara bermakna lebih, sedangkan laba berarti untung. Sehingga bisnis franchise adalah upaya mengharapkan keuntungan lebih.
Menurut Peraturan Pemerintah No. 42/2007 tentang waralaba, franchising merupakan hak khusus yang dimiliki oleh orang perorangan maupun badan usaha atas sistem bisnis beserta ciri khas usaha tersebut dalam rangka memasarkan produk berupa barang maupun jasa yang telah terbukti keberhasilannya serta dapat dimanfaatkan oleh pihak lain sesuai dengan perjanjian yang ada.
Sementara itu, Asosiasi Franchise Indonesia (AFI) mendefinisikan franchise adalah suatu sistem pendistribusian barang atau jasa kepada pelanggan dengan sebuah perusahaan induk yang memberikan hak kepada individu atau perusahaan lain untuk melaksanakan bisnis dengan nama merek, sistem, prosedur dan cara-cara yang telah ditetapkan sebelumnya dalam jangka waktu tertentu dan meliputi area tertentu.
Kamu perlu mengenal istilah-istilah yang berhubungan dengan bisnis franchise berikut ini:
1. Franchisor
Franchisor adalah sebuah badan usaha atau perorangan yang memiliki hak dari sebuah waralaba. Mereka dapat memberikan hak tersebut kepada pihak lain untuk memanfaatkan dan menggunakan materi-materi yang berhubungan dengan brand atau merek tersebut.
2. Franchisee
Franchisee adalah badan usaha atau perorangan yang menerima waralaba. Mereka berhak untuk memanfaatkan atau menggunakan hak atas kekayaan intelektual dari suatu brand atau merek.
3. Franchise Fee
Franchise Fee adalah biaya yang harus dibayarkan di muka agar bisnis waralaba dapat berjalan atau beroperasi. Biaya-biaya ini meliputi:
- Biaya lisensi untuk menggunakan brand yang diwaralabakan dalam jangka waktu tertentu.
- Biaya hak untuk menggunakan Standar Operasional (SOP) bisnis yang diwaralabakan selama jangka waktu tertentu.
- Desain outlet atau gerai yang akan menjadi tempat usaha waralaba.
- Stok awal, yaitu bahan baku yang akan dibutuhkan agar waralaba dapat berjalan.
- Daftar supplier untuk stok barang.
- Strategi rencana bisnis.
- Biaya pelatihan.
- Biaya supervisi dan eksekusi saat bisnis sudah berjalan.
4. Royalty Fee
Royalty Fee adalah biaya yang harus dibayarkan setelah waralaba mulai berjalan. Setiap usaha waralaba memiliki kebijakan royalty fee yang berbeda. Intinya, Royalty Fee merupakan biaya yang harus dibayarkan tiap bulan yang merupakan persentase dari total penghasilan yang diterima pihak franchisee.
Baca Juga: Distributor: Fungsi, Jenis, dan Contoh
Contoh Bisnis Franchise
Memang, franchise bisa menjadi salah satu cara termudah dan tercepat dalam memulai bisnis. Dengan membeli franchise, kamu tidak perlu repot-repot mengembangkan bisnis karena merek bisnis yang diwaralabakan lazimnya sudah cukup dikenal oleh masyarakat. Namun, ada beberapa franchise tergolong masih baru.
Lantas, apa saja contoh bisnis franchise yang bisa dipertimbangkan?
1. Jasa Pengiriman atau Ekspedisi
Saat ini, berjualan online sudah semakin mudah. Bahkan, di masa pandemi, kegiatan belanja online masyarakat meningkat hingga berkali-kali lipat. Dilansir dari Merdeka.com, sepanjang semester pertama tahun 2021, transaksi belanja online (e-commerce) tumbuh 63,4 persen menjadi Rp186,7 triliun.
Baca juga: 7+ Ide Bisnis Online Rumahan
Dengan peluang tersebut, kamu bisa membuka jasa pengiriman. Alasannya, barang dari toko online yang dipesan pembeli harus sampai ke tangan pembeli. Di sinilah jasa ekspedisi berperan penting.
2. Warung atau Gerai Kopi
Coffee shop semakin menjamur di Indonesia. Mengutip voi.id, TOFFIN, perusahaan penyedia solusi bisnis berupa barang dan jasa di industri HOREKA (Hotel, restoran, dan kafe), di Indonesia, menunjukkan jumlah kedai kopi di Indonesia pada Agustus 2019 mencapai lebih dari 2.950 gerai. Jumlah tersebut meningkat hampir tiga kali lipat dibandingkan pada 2016 yang hanya sekitar 1.000 gerai.
Gerai kopi masih diminati sebagai tempat pertemuan (meeting point) atau lokasi bekerja Selain itu, gerai kopi dengan merek dagang cukup terkenal akan membuat kamu mudah untuk menarik target pasar. Sehingga, kamu berpotensi untuk balik modal dengan cepat.
3. Kursus atau Bimbingan Belajar (Bimbel)
Selain bidang makanan dan minuman, contoh bisnis franchise yang bisa digeluti adalah bidang jasa pendidikan, yaitu bimbingan belajar atau bimbel. Bisnis ini masih berpotensi karena banyak dibutuhkan oleh pelajar.
4. Ayam Geprek
Siapa sih yang tidak suka ayam geprek? Rasanya hampir semua orang menyukai menu ayam goreng tepung yang diulek atau dilumatkan bersama sambal ini.
Bisnis franchise ayam geprek tergolong murah. Kamu bisa mendirikan warung ayam geprek di lokasi yang dekat dengan target pasar, misalnya kompleks perumahan atau kampus.
Baca juga: 13+ Peluang Usaha Sampingan
Penutup
Apapun bentuk bisnis yang kamu jalankan, termasuk usaha franchise, penyusunan laporan keuangan adalah hal yang krusial. Semua transaksi harus dicatat dan dibukukan secara rutin. Tidak hanya itu, stok barang juga mesti dipantau setiap hari. Semua itu sangat memengaruhi jalannya bisnis.
Banyak sekali contoh bisnis yang gagal mempertahankan usahanya hanya karena tidak pandai mengelola keuangan dan membuat laporan keuangan dengan baik. Padahal, laporan keuangan adalah kunci penting dalam melakukan analisis bisnis. Jika tidak mengetahui keuntungan atau kerugian, maka bagaimana mungkin kamu bisa mengembangkan bisnis.
Jika kamu tidak ingin bisnis yang kamu jalankan gagal di tengah jalan, hanya satu solusinya: gunakan sekarang juga aplikasi keuangan dari majoo. Aplikasi ini akan membantu kamu dalam pencatatan transaksi dan penyusunan laporan keuangan yang rinci. Karena dilakukan menggunakan aplikasi dan semuanya otomatis, aplikasi keuangan majoo bisa mengurangi kesalahan catat seperti yang biasa terjadi pada pencatatan manual.
Aplikasi inventory dari majoo juga bisa membantu kamu melakukan pemantauan stok barang dan bahan baku untuk kelangsungan bisnis franchise-mu. Karena itu, ayo segara berlangganan majoo sekarang juga!