Franchise Apotek: Opsi Bisnis Lebih Mudah dan Menjanjikan

Menurut Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin, 40%-50% pendapatan per kapita per bulan orang Indonesia dikeluarkan untuk membeli obat. Dengan demikian, potensi pendapatan industri farmasi relatif tinggi, termasuk pendapatan apotek. Tidak heran jika banyak yang tertarik membuka franchise apotek.

Namun, seperti semua bisnis lain, kamu selalu memiliki opsi untuk membangun bisnis sendiri atau memilih bisnis franchise atau waralaba. Tentunya, baik waralaba atau brand apotek sendiri memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. 

Lalu, apa keunggulan dari bisnis apotek dengan sistem waralaba? Seberapa besar potensinya? Mari simak pembahasan di bawah ini!

Apa Keunggulan Franchise Apotek? 

Sebagian besar dari kamu mungkin sudah tahu, franchise atau waralaba adalah kerja sama antara pemilik merek, sistem, dan produk (franchisor) dengan pihak yang diberi hak untuk menggunakan merek dan sistem, serta menjual produk tersebut (franchisee). 

Tentunya, pihak franchisee tidak bisa menggunakan hak merek dan produk tersebut begitu saja. Ada sejumlah biaya yang perlu dibayarkan kepada franchisor. 

Dengan kata lain, franchise apotek adalah bisnis apotek dengan brand dan sistem operasional yang sudah terbangun dan kamu bisa membeli hak penggunaan brand atau sistem tersebut. 

Maka dari itu, pengelolaan apotek dengan sistem franchise jadi tergolong ‘praktis’. Kamu hanya perlu sejumlah modal untuk membeli hal penggunaan brand apotek, tanpa harus membangun citra atau membentuk sistem dari awal. Lebih dari itu, sering kali brand tersebut sudah populer di kalangan konsumen.

Jika ditilik secara rinci, berikut ini beberapa keunggulan bisnis apotek dengan sistem waralaba.

• Sistem operasional sudah siap, sesuai untuk pebisnis pemula

Kalau kamu adalah pebisnis pemula, apalagi tidak memiliki latar belakang farmasi, dan tertarik membuka apotek, waralaba apotek layak dipertimbangkan.

Seperti telah disebutkan sebelumnya, apotek dengan sistem franchise sudah memiliki sistem yang siap diterapkan. Jadi, kamu tak perlu kebingungan membangun sistem serta mengembangkan brand.

• Bisnis sudah terbukti berhasil

Ketika kamu membeli hak franchise, tentu hak tersebut dibeli dari apotek yang sudah berjalan sebelumnya. Dengan kata lain, terdapat bukti bahwa sistem yang diterapkan berjalan.

• Brand yang sudah populer

Umumnya, dengan bisnis yang telah berjalan baik, brand waralaba apotek tersebut pun sudah tak asing lagi di mata konsumen. Bahkan, beberapa apotek franchise di Indonesia sudah menjadi pilihan utama dan berada pada top of mind konsumen. Tentunya, kamu perlu memastikan bahwa waralaba apotek pilihanmu memiliki reputasi yang baik. 

Menarik, bukan? Meskipun begitu, apotek dengan sistem waralaba tentu tetap memiliki kelemahan. Pertama, kamu harus memiliki modal besar sebab nilai untuk membeli hak penggunaan merek dan sistem tersebut umumnya relatif tinggi. Makin baik reputasi waralaba tersebut, biasanya makin tinggi pula nilai lisensinya.

Berikutnya, seperti yang sudah disebutkan, saat kamu membeli hak waralaba, kamu juga membeli sistem operasional. Sistem tersebut tentu meliputi aturan-aturan yang mengikat sehingga kamu tidak dapat menjalankan bisnis sesuai dengan kebijakanmu.

Jika kamu sudah berpengalaman menjadi pebisnis dan kerap memiliki berbagai ide kreatif, kondisi ini dapat membuatmu kurang nyaman.

Harga Franchise Apotek di Indonesia 

Berbicara apotek franchise di Indonesia, salah satu yang muncul dalam benakmu mungkin Kimia Farma. Bahkan, tak sedikit dari kamu yang ingin tahu, berapa modal franchise apotek Kimia Farma?

Sayangnya, bisnis apotek yang termasuk BUMN dan sudah berdiri sejak 1817 tersebut tidak lagi membuka peluang waralaba sejak 2017. Kebijakan tersebut tentu dapat berubah, tetapi sampai artikel ini dibuat Kimia Farma masih belum membuka kembali peluang kerja sama waralaba.

Akan tetapi, kamu tidak perlu khawatir karena masih ada berbagai brand waralaba apotek lain yang dapat kamu pertimbangkan. Berikut ini kami telah merangkum informasi terkait beberapa merek apotek waralaba yang dapat dipertimbangkan, lengkap dengan harganya.

• Apotek K24

Apotek K24 muncul pada 2002 dengan pilihan color branding yang cukup mencolok dan layanan 24 jam. Lebih dari itu, Apotek K24 pun menjual obat dengan harga yang dianggap wajar oleh konsumen. 

Wajar saja bila merek apotek yang satu ini diminati dan terus berkembang hingga kini memiliki 700 gerai company owned dan franchise di 149 kota/kabupaten di Indonesia. Lalu, berapa harga franchise Apotek K24?

Sebetulnya, biaya royalty merek dan initial franchise fee Apotek K24 tidak terlalu tinggi, yaitu 132 juta rupiah untuk masa waralaba selama 6 tahun. Sementara itu, royalty fee ialah 1,8% dari omzet per bulan.

Hanya saja, tentu kamu perlu mengikuti ketentuan-ketentuan dari brand terkait. Sebut saja, kamu perlu menyediakan tempat dengan luas minimal 60 m² yang perlu direnovasi sesuai dengan branding Apotek K24. 

Dengan demikian, untuk kebutuhan renovasi, branding (papan nama, desain interior, eksterior, dan lain-lain), software IT, inventaris gerai, stok obat awal, dan beberapa hal lainnya, estimasi total modal yang kamu butuhkan 1,2 M dengan perkiraan BEP (Break Even Point) dalam waktu sekitar 3,5 tahun. 

• VIVA Apotek

Brand VIVA Apotek semula muncul dengan nama VIVA Generik dan VIVA Health. Apotek waralaba yang satu ini sudah memiliki 111 gerai dan 40%-nya sudah dilengkapi praktik dokter umum, dokter gigi, dan layanan fisioterapi. 

Adanya praktik dokter tersebut menambah daya tarik VIVA Apotek bagi konsumen. Merujuk pada website resmi VIVA Apotek, bisnis ini sudah melayani lebih dari 5 juta pelanggan setiap tahunnya. Sebuah potensi yang sayang jika dilewatkan.

Sayangnya, saat ini belum ada keterangan terkait cara bermitra dan harga franchise VIVA Apotek. Jika kamu ingin memperoleh informasi tentang harga franchise apotek ini, silakan langsung hubungi VIVA Apotek melalui email consultationandqueries@vivahealth.co.id.

• Apotek Griya Farma

Apotek Griya Farma merupakan salah satu waralaba apotek yang diawali dari apotek mandiri. Apotek ini berdiri di Bandung pada 2005 dan akhirnya membuat peluang kerja sama franchise pada 2012. Kini Apotek Griya Farma sudah memiliki 18 gerai.

Ada dua macam bentuk kemitraan yang ditawarkan oleh Apotek Griya Farma dengan biaya berbeda. Untuk paket kemitraan ‘entrepreneur’ yang mengharuskan kamu mengelola apotek, kamu perlu membayar 375 juta rupiah. 

Sementara itu, ada juga paket yang pengelolaannya diserahkan langsung pada pihak pusat Apotek Griya Farma dan kamu berperan murni sebagai investor. Untuk paket ‘investor’, harga yang perlu kamu bayarkan ialah 400 juta rupiah.

Modal franchise apotek tersebut sudah meliputi biaya waralaba selama 5 tahun, stok obat awal, pelatihan karyawan, dan fasilitas lainnya. Pihak Apotek Griya Farma juga menjanjikan estimasi BEP dalam waktu 2,5-3,5 tahun.

Baca Juga: Langkah Sukses Memulai Bisnis Apotek. Pelajari Disini!

Bagaimana, apakah kamu sudah memutuskan akan berbisnis waralaba apotek? Berbeda dengan membangun bisnis apotek sendiri, kamu tidak perlu lagi membuat bisnis plan apotek franchise.

Seluruh rancangan dan rencana bisnis sudah disiapkan oleh franchisor, lengkap dengan sistem yang tinggal kamu jalani. Tak hanya lebih mudah, tetapi sistem ini juga lebih menjanjikan. 

Tinggal kamu pastikan sistem yang ditawarkan memang dapat diandalkan, termasuk sampai bagian software-nya. Di era digital seperti saat ini, adanya software atau aplikasi yang bisa mempermudah operasional bisnis merupakan hal esensial. Jadi, pastikan paket waralaba yang kamu pilih sudah dilengkapi aplikasi POS, ya!

Baca Juga: Aplikasi Kasir Apotek dan Toko Obat

Sumber: 

• https://ekonomi.bisnis.com/read/20220602/257/1539274/wow-industri-farmasi-indonesia-bisa-raup-rp400-triliun-per-tahun-kok-bisa
• https://www.finansialku.com/bisnis/peluang-bisnis-waralaba-apotek/ 
• https://evermos.com/home/panduan/waralaba/apotek/
• https://www.apotek-k24.com/tentang-kami 
• https://vivaapotek.co.id/about-us