Sering mendengar istilah human capital, majoopreneurs? Atau justru baru pertama kali ini kamu membaca dan mengetahuinya?
Sederhananya, human capital adalah modal manusia. Disebut modal manusia karena merupakan aspek pengetahuan, keahlian, kemampuan, hingga keterampilan dalam satu paket yang menjadikan seorang manusia sebagai aset di dalam perusahaan.
Human capital adalah usaha mengembangkan dan mengelola sumber daya manusia demi mencapai tingkat paling penting yang lebih tinggi jika dinilai dari sisi kinerja.
Nah, human capital menjadi nilai tambah bagi perusahaan dalam menjalankan operasionalnya setiap hari melalui motivasi, kompetensi, serta kerja sama antar tim.
Meskipun memiliki peran yang sangat penting dalam menunjang aktivitas operasional suatu perusahaan, ternyata masih banyak orang yang belum mengetahui tentang human capital. Mungkin termasuk kamu, ya?
Kontribusi yang diberikan oleh karyawan dapat berupa pengembangan skill karyawan untuk meningkatkan produktivitas perusahaan.
Bisa juga sebagai pemindahan pengetahuan yang dimiliki karyawan ke perusahaan, serta perubahan budaya yang ada di perusahaan.
Lebih lengkap, mari kita bahas dalam artikel ini, Majoopreneurs.
Apa Itu Human Capital?
Kita mulai dengan pengertian human capital, ya.
Di dalam sebuah perusahaan, ada satu departemen yang mengurus sumber daya manusia atau biasa dikenal dengan nama HRD. Nah, secara harfiah, Human Capital artinya modal sumber daya manusia.
Lebih lengkapnya, human capital adalah gabungan dari aspek pengetahuan, keahlian, dan keterampilan yang dapat membuat seorang karyawan menjadi aset dalam sebuah perusahaan.
Karyawan tersebut dapat menjadi bagian dari modal SDM karena berkontribusi dalam meningkatkan kemampuan karyawan lain.
Karyawan itu pun mencurahkan pengetahuan yang ia miliki untuk kebutuhan perusahaan dan bisa jadi melakukan perubahan budaya di perusahaan.
Human capital biasanya lebih menekankan kepada karyawan, bahwa mereka merupakan aset yang cukup penting bagi keberlangsungan perusahaan tersebut.
Sehingga, para karyawan berpeluang untuk meningkatkan potensi dirinya agar dapat meningkatkan produktivitas kinerjanya di perusahaan.
Human capital memandang manusia sebagai kunci primer dalam suatu entitas.
Human capital selalu berfokus pada perencanaan strategis demi memaksimalkan bakat dan keterampilan sumber daya manusia dalam melaksanakan strategi bisnis perusahaan atau organisasi.
Perbedaan Human Capital dan Human Resources
Mungkin ada pertanyaan dari kamu, apakah human capital dan human resources sama? Atau justru berbeda?
Kita lihat dari definisinya terlebih dahulu, ya.
Human resources adalah departemen yang mengelola manusia sebagai sumber daya perusahaan untuk mendukung target yang ingin dicapai perusahaan.
Human capital adalah departemen yang mengelola manusia sebagai modal berharga milik perusahaan yang perlu ditingkatkan nilainya sehingga dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan.
Human Resources/Manusia sebagai Sumber Daya
Ketika manusia dianggap sebagai sumber daya, tentunya manusia yang ada di perusahaan ini akan habis, berkurang nilainya, dan menurun produktivitasnya seiring berjalannya waktu.
Perusahaan, dalam rangka mendapatkan laba maksimal, harus memaksimalkan sumber daya yang dimiliki ini.
Semua biaya yang dikeluarkan dalam proses rekrutmen dan selama karyawan bekerja di perusahaan harus bisa memberikan keuntungan maksimal bagi perusahaan pula.
Karyawan tersebut akan dinilai dari hasil pekerjaannya, sehingga semakin baik kinerja karyawan akan semakin baik pula penghargaan yang diterima oleh karyawan itu.
Human Capital/Manusia sebagai Aset
Sementara itu, saat manusia di dalam perusahaan dianggap sebagai aset maka perspektifnya akan berbeda.
Karyawan level apa pun merupakan investasi yang dimiliki perusahaan, yang sudah dimulai sejak tahap pencarian tenaga kerja.
Mulai dari proses perekrutan, pelatihan, lalu pengembangan menjadi seorang talent, hingga pembayaran gaji dan kompensasi, adalah bentuk investasi perusahaan pada karyawan sehingga seiring berjalannya waktu talent bisa terus meningkat nilainya.
Idealnya dengan peningkatan value dari talent ini diharapkan dapat membawa keuntungan yang progresif untuk perusahaan secara umum.
Baca Juga: Kapitalisme? Lebih Banyak Mana, Manfaat atau Kerugiannya?
Teori Modern Human Capital
Di masa sekarang, teori human capital sering dibahas, dipecah, dan ditelaah lebih lanjut agar bisa mengukur komponen tidak berwujud dari human capital tersebut, seperti modal sosial, modal budaya, dan modal intelektualitas.
1. Cultural Capital (Modal Budaya)
Modal budaya atau Cultural Capital adalah gabungan pengetahuan dan kecerdasan intelektual yang dapat meningkatkan kemampuan seseorang dalam mencapai status sosial lebih tinggi atau agar bisa melakukan pekerjaan yang lebih bermanfaat secara ekonomi.
Dalam dunia ekonomi, suatu pendidikan lanjutan, pelatihan khusus pekerjaan, dan bakat adalah cara seseorang membangun cultural capital agar dapat mengantisipasi tingkat pendapatan upah yang lebih tinggi.
2. Social Capital (Modal Sosial)
Modal sosial adalah hubungan sosial saling menguntungkan yang dikembangkan pada setiap zaman, seperti nilai-nilai perusahaan dan pengenalan brand.
Modal sosial ini berbeda dari aset manusia. Misalnya kharisma seseorang karena tidak akan bisa diajarkan atau ditransfer pada orang lain meski dengan cara yang bisa dilakukan oleh pengetahuan dan keterampilan.
3. Intellectual Capital (Modal Intelektual)
Modal capital adalah suatu nilai yang sangat tidak memiliki wujud yang mampu memberikan keunggulan terhadap bisnis secara kompetitif.
Contoh yang paling umum kita temukan adalah kekayaan intelektual, kreasi pikiran dari pekerja, penemuan, dan karya seni serta sastra.
Berbeda dengan aset human capital dalam bentuk keterampilan dan pendidikan, modal intelektual ini akan tetap ada di perusahaan, bahkan setelah pekerja tersebut resign.
Mengapa demikian? Karena umumnya akan dilindungi oleh undang-undang paten dan juga hak cipta serta perjanjian non-disclosure yang ditandatangani oleh pihak karyawan.
Jenis Human Capital
Ada beberapa jenis human capital yang perlu kamu ketahui.
1. General Human Capital Management
Jenis human capital ini memfokuskan pada pengembangan kompetensi manajerial, kepemimpinan, keahlian fungsional, dan kemampuan dalam pengambilan keputusan yang tepat guna.
Dalam hal ini, general human capital management cocok untuk dikembangkan pada sumber daya manusia dengan level setara manajemen eksekutif maupun yang lebih tinggi.
2. Strategic Human Capital
Ruang lingkup strategic human capital meliputi keahlian dan keterampilan strategis yang diperoleh dari pengalaman ketika menghadapi situasi atau kondisi tertentu.
Umumnya, keterampilan yang akan dikembangkan berupa kemampuan strategis untuk mengelola atau mengatur finansial terkait pemotongan anggaran agar lebih efisien ketika kondisi keuangan kurang menguntungkan.
3. Industry Human Capital
Industry human capital berkaitan erat dengan aneka pengetahuan tentang aspek industri. Biasanya hal tersebut tercakup dalam konteks regulasi, pemasok, dan teknis pelaksanaannya.
Jenis human capital ini berlaku pada entitas yang operasi usahanya mengacu pada aturan yang sejenis.
4. Relationship Human Capital
Secara garis besar, relationship human capital mempunyai fokus utama meningkatkan kecerdasan sumber daya manusia dalam hal komunikasi dan menciptakan interaksi yang baik dan efektif dengan orang lain.
Sehingga pelaksanaan tugasnya menjadi lebih lancar dan performa kinerja karyawan atau pun perusahaan akan semakin berkembang.
5. Company Specific Human Capital
Company specific human capital berkaitan dengan struktur dan budaya kerja pada suatu perusahaan.
Karyawan dituntut lebih adaptif terhadap segala hal yang tercakup dalam ketentuan internal dari perusahaan terkait.
Dengan demikian, para karyawan dapat menjalankan tugas beserta tanggung jawabnya sesuai dengan visi dan misi perusahaan. Akhirnya pengembangan perusahaan akan lebih mudah dijalani.
Fungsi Human Capital
Human capital memiliki fungsi untuk merancang strategi yang bertujuan membangun engagement, meningkatkan loyalitas karyawan, dan menekan tingkat turnover.
Pentingnya fungsi human capital karena satu alasan penting, yaitu menghindari kerugian besar jika aset dan investasi yang telah ditanam perusahaan tak bisa berkembang dan pergi meninggalkan perusahaan.
Sejalan dengan penilaian terhadap talent setiap harinya, mulai dari pertumbuhannya, kontribusi yang diberikan, dan peningkatan keahlian yang secara langsung memberi perubahan dan mendorong perkembangan organisasi.
Secara garis besar, human capital akan berfokus pada pengembangan talent/karyawan yang dimiliki demi kebaikan perusahaan.
Baca Juga: Kenali Apa Itu Split Payment Beserta Contohnya
Tugas Human Capital
Beberapa contoh tugas human capital adalah sebagai berikut ini:
1. Merekrut Karyawan
Merekrut karyawan adalah proses awal yang sangat penting. Agar bisa memperoleh human capital yang baik, maka tim HRD harus mampu melakukan kegiatan perekrutan karyawan secara tepat.
Proses tersebut dimulai dari membuat lowongan pekerjaan, melakukan penyortiran kandidat yang masuk, melakukan tes pelamar, melakukan wawancara kerja, sampai tanda tangan kontrak kerja.
Suatu perusahaan yang memiliki HRD yang baik umumnya akan melihat kondisi psikologis dari calon karyawan. Hal ini akan memberikan gambaran tentang calon karyawan tersebut.
2. Menetapkan Pekerjaan dan Tanggung Jawab untuk Tiap Karyawan
Jika sudah memperoleh karyawan sesuai dengan posisinya, selanjutnya menetapkan pekerjaan dan tugasnya masing-masing. Setiap karyawan mempunyai tugas yang berbeda, walaupun berada di dalam departemen yang sama.
Dengan membagikan dan mendelegasikan pekerjaan secara teratur dan sesuai dengan kemampuan setiap karyawan, maka performa dalam suatu departemen akan lebih maksimal ketimbang memberikan tugas sekedarnya saja.
3. Mengatur Beban Kerja
Untuk perusahaan yang sedang mengalami perkembangan pesat atau perusahaan besar dengan beban kerja berat, mereka harus memikirkan dengan baik terkait beban kerja karyawannya.
Apakah jumlah karyawan yang ada pada saat ini sudah dinilai cukup dalam menjalankan seluruh tugas? Atau harus dilakukan perekrutan karyawan baru agar performa kerja perusahaan bisa semakin meningkat?
Human capital juga sebenarnya bisa menerapkan sistem kerja lembur. Namun, keputusan tersebut tergantung dari setiap kondisi perusahaan.
Bila jenis pekerjaan yang sudah ada ternyata terlalu berat dan tidak mungkin lagi untuk membebankan lembur kepada karyawan, maka sebaiknya melakukan perekrutan.
4. Memberikan Pelatihan
Human capital bisa menilai kemampuan karyawan. Di antara banyaknya karyawan yang ada di perusahaan kamu, pasti akan ada yang menonjol di antara mereka. Mungkin dari latar belakang pendidikan, atau dari performa kerja karyawan tersebut.
Kelebihan mereka bisa ditingkatkan lebih baik lagi dengan cara melakukan pelatihan. Potensi yang mereka miliki bisa meningkatkan nilai diri karyawan dan nilai perusahaan di masa depan.
5. Mengecek Kehadiran dan Ketepatan Waktu
Hal ini sangat penting. Dengan memeriksa tingkat kehadiran dan juga ketepatan waktu setiap karyawan, maka akan terlihat tentang cara karyawan menghargai waktu.
Hal ini nantinya akan mencerminkan mereka tentang pekerjaannya, apakah dianggap serius ataukah tidak?
Mereka yang tepat waktu lebih cenderung memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi dan bisa diandalkan dengan baik.
6. Memanfaatkan Teknologi untuk Kinerja Lebih Efisien
Dengan perkembangan teknologi yang pesat seperti saat ini, kegiatan human capital sudah bisa dilakukan secara lebih tertata dan tidak merepotkan.
Sekarang, sudah banyak proses kerja human capital yang menggunakan perkembangan teknologi, seperti menggunakan perangkat lunak tertentu.
Selain itu, absensi dan ketepatan waktu setiap karyawan akan bisa tersimpan secara otomatis. Teknologi ini akan memperlihatkan tingkat performa setiap karyawan dan cara mereka menghargai setiap waktunya dalam bekerja.
Kesimpulan
Sekarang kamu tahu bahwa human capital adalah bentuk aset yang harus dimiliki suatu perusahaan agar operasional usahanya bisa berjalan lancar dan berkembang pesat.
Sri Mulyani, Menteri Keuangan RI, mengungkapkan bahwa selain infrastruktur, investasi pada human capital, termasuk di dalamnya pelatihan dan pendidikan, dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas tenaga kerja.
Pada akhirnya, fokus pada human capital akan mempercepat pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Perlu Majoopreneurs ketahui, terdapat hubungan langsung antara kesehatan fiskal suatu organisasi dengan peningkatan kualitas human capital.
Keberhasilan human capital dinilai efektif dalam memberikan pengaruh hingga tingkat nasional. Kamu siap berinvestasi pada human capital di dalam bisnismu?
Persiapkan juga investasi terbaikmu dengan pengetahuan seputar bisnis dari aneka artikel yang sudah majoo siapkan untukmu.