Ekuitas merupakan jumlah uang yang akan dikembalikan kepada pemegang saham suatu perusahaan, jika seluruh aset perusahaan dicairkan dan seluruh hutang perusahaan dibayar.
Nilai ekuitas sendiri ditentukan dari total pencairan seluruh aset perusahaan dikurangi dengan total hutang perusahaan yang harus dibayar. Untuk mendapatkan nilai ekuitas ini, perlu dilakukan laporan, termasuk laporan perubahan ekuitas.
Laporan perubahaan ekuitas merupakan sebuah laporan keuangan yang menunjukkan perubahan dalam ekuitas perusahaan selama periode tertentu. Laporan ini mencatatkan bagaimana modal pemilik atau ekuitas suatu entitas berubah akibat beberapa hal, seperti laba atau rugi bersih, investasi tambahan, dan penarikan modal.
Dilansir dari situs Universitas Sains & Teknologi Komputer (STEKOM), laporan perubahan ekuitas ini termasuk dalam bagian laporan keuangan terbaru tentang perubahan modal perusahaan.
Baca juga: Laporan Penjualan: Fungsi, Cara Membuat, dan Contoh
Apa Itu Laporan Perubahan Ekuitas?
Seperti yang telah disinggung di atas, laporan perubahan ekuitas merupakan laporan keuangan yang memuat perubahan dalam ekuitas atau modal sebuah perusahaan dalam periode tertentu.
Menurut Agus Purwaji dalam buku Pengantar Akuntansi, laporan perubahan modal adalah laporan yang menyajikan perubahan ekuitas selama 1 periode akuntansi. Laporan ini terdiri atas beberapa elemen diantaranya modal awal periode, penambahan, dan pengurangan selama 1 periode, dan modal akhir periode.
Laporan perubahan ekuitas ini bersifat sangat penting karena mempengaruhi kesehatan finansial sebuah perusahaan.
Melalui laporan ini, perusahaan dapat mengetahui perubahan ekuitas, misal adanya peningkatan maupun penurunan aktiva bersih (kekayaan) perusahaan dalam periode tertentu.
Mengapa Perubahan Ekuitas Terjadi?
Laporan perubahan ekuitas biasanya terjadi karena berbagai faktor yang mempengaruhi jumlah ekuitas suatu entitas selama periode tertentu, baik yang berasal dari laba atau rugi usaha, investasi pemilik, distribusi dividen, maupun penyesuaian akuntansi.
Laporan perubahan ekuitas pun dibuat untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai faktor-faktor yang menyebabkan perubahan nilai tersebut.
Berikut adalah beberapa penyebab utama perubahan ekuitas bisa terjadi:
1. Laba atau Rugi Bersih
Jika perusahaan memperoleh laba, maka ekuitas meningkat.
Jika perusahaan mengalami kerugian, maka ekuitas menurun.
Laba atau rugi ini berasal dari aktivitas operasional perusahaan selama periode tertentu.
2. Setoran Modal oleh Pemilik atau Pemegang Saham
Dalam bisnis perseorangan atau kemitraan, pemilik dapat menambah modal sehingga ekuitas bertambah.
Dalam perusahaan berbadan hukum (PT), ekuitas dapat bertambah jika ada penerbitan saham baru.
3. Dividen atau Penarikan Modal
Dalam perusahaan, pembagian dividen kepada pemegang saham mengurangi ekuitas.
Dalam bisnis perseorangan atau kemitraan, penarikan dana oleh pemilik untuk keperluan pribadi juga mengurangi ekuitas.
4. Perubahan dalam Kebijakan Akuntansi
Jika perusahaan mengubah kebijakan akuntansi (misalnya, metode penyusutan aset), maka nilai ekuitas bisa berubah.
5. Koreksi Kesalahan Periode Sebelumnya
Jika terjadi kesalahan dalam laporan keuangan sebelumnya dan diperbaiki dalam periode berjalan, maka ekuitas bisa berubah.
6. Penyesuaian Nilai Aset atau Liabilitas
Jika perusahaan melakukan revaluasi aset tetap (misalnya, tanah atau bangunan yang naik nilai), maka ekuitas bisa bertambah.
Jika ada penyesuaian utang yang menyebabkan pengurangan kewajiban, ekuitas juga bisa meningkat.
Komponen Penting Dalam Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan perubahan ekuitas memuat beberapa hal yang menunjukkan perubahan nilai ekuitas dalam perusahaan pada periode tertentu. Berikut adalah komponen yang muncul dalam laporan perubahan ekuitas:
1. Saldo Awal Ekuitas
Merupakan jumlah ekuitas pada awal periode akuntansi.
Dapat terdiri dari modal disetor, saldo laba, dan komponen ekuitas lainnya.
2. Laba atau Rugi Bersih
Laba bersih dari laporan laba rugi akan menambah ekuitas, sedangkan rugi bersih akan menguranginya.
Ini adalah faktor utama yang mempengaruhi perubahan ekuitas.
3. Setoran Modal atau Penerbitan Saham Baru
Jika pemilik atau investor menyuntikkan modal tambahan, ekuitas akan meningkat.
Dalam perusahaan berbadan hukum, penerbitan saham baru juga menambah ekuitas.
4. Dividen atau Penarikan Modal
Dividen adalah pembagian laba kepada pemegang saham yang mengurangi ekuitas.
Dalam bisnis perseorangan atau kemitraan, pemilik dapat menarik modalnya, yang juga mengurangi ekuitas.
5. Penyesuaian atau Koreksi Kesalahan Akuntansi
Jika ada kesalahan dalam laporan periode sebelumnya dan diperbaiki, maka ekuitas bisa berubah.
6. Perubahan dalam Kebijakan Akuntansi atau Revaluasi Aset
Jika perusahaan mengubah kebijakan akuntansi atau melakukan revaluasi aset, nilai ekuitas dapat bertambah atau berkurang.
7. Saldo Akhir Ekuitas
Hasil akhir setelah semua perubahan diperhitungkan.
Dihitung dengan rumus:
Saldo Awal Ekuitas + Laba Bersih + Setoran Modal – Dividen/Penarikan = Saldo Akhir Ekuitas
6 Contoh Laporan Perubahan Ekuitas yang Benar
Untuk lebih mudah memahami bagaimana cara membuat laporan perubahan ekuitas yang benar, berikut enam contoh yang bisa dijadikan referensi:
1. Laporan Perubahan Ekuitas Perusahaan Perseorangan
Toko Sukses Makmur
Laporan Perubahan Ekuitas
Periode: 31 Desember 2024
2. Laporan Perubahan Ekuitas Perusahaan Dagang (CV)
CV Maju Jaya
Laporan Perubahan Ekuitas
Periode: 31 Desember 2024
3. Laporan Perubahan Ekuitas Perusahaan Jasa
PT Kreatif Solusi
Laporan Perubahan Ekuitas
Periode: 31 Desember 2024
4. Laporan Perubahan Ekuitas Perusahaan Manufaktur
PT Produksi Sejahtera
Laporan Perubahan Ekuitas
Periode: 31 Desember 2024
5. Laporan Perubahan Ekuitas Perusahaan Startup
PT Teknologi Digital
Laporan Perubahan Ekuitas
Periode: 31 Desember 2024
6. Laporan Perubahan Ekuitas Perusahaan Multi-Pemilik
PT Sinergi Bersama
Laporan Perubahan Ekuitas
Periode: 31 Desember 2024
Kesimpulan
Sebagai penutup, laporan perubahan ekuitas merupakan laporan yang penting bagi sebuah perusahaan, khususnya yang memiliki modal besar.
Sedangkan untuk pencatatan laporan keuangan dalam perusahaan, aplikasi keuangan seperti majoo juga bisa menjadi solusi yang memudahkan. Aplikasi ini membantu pelaku bisnis dalam mencatat pengeluaran, memantau arus kas, dan merencanakan anggaran dengan lebih efisien.
Dengan menggunakan majoo, kalian bisa fokus mengembangkan usaha tanpa khawatir bingung dalam mengelola keuangan. Yuk mulai mengelola keuangan atau bisnis kalian dengan majoo.