Tertarik untuk mulai membuat laporan keuangan bisnis yang rapi, tapi bingung karena jenis jenis jurnal khusus yang cukup beragam? Jangan cemas, jangan patah semangat dulu. Meski mungkin ada beberapa jenis jurnal khusus, sebenarnya penggunaan maupun bentuknya cukup serupa, lho!
Tak percaya? Yuk, bagaimana bila langsung saja kita ulas satu per satu segala jenis ragam jurnal khusus yang dibutuhkan oleh bisnis! Siapa tahu, dengan memahami perbedaan dari tiap-tiap jenis jurnal khusus, kamu justru semakin semangat lagi dalam menyusun laporan keuangan bisnis yang rapi!
Let’s go!
Mengenal Macam Macam Jurnal Khusus
Jika dibilang sedikit, sebenarnya memang ada macam-macam jurnal khusus yang penting bagi laporan keuangan bisnis. Namun, jika dibilang banyak, tidak juga sebenarnya karena hanya ada empat saja yang paling sering digunakan.
Menariknya, dengan keempat jenis jurnal khusus ini, penyusunan buku besar yang kadang kala membuat bagian keuangan kelimpungan, bisa diselesaikan dengan cukup mudah. Jadi, daripada harus menghabiskan waktu dan tenaga saat menyusun buku besar, cobalah mulai untuk menyiapkan keempat jurnal khusus berikut.
Percaya, deh, dengan memahami keempat jenis jurnal khusus ini, laporan keuangan bisnismu bisa dibuat lebih sistematis, sehingga pembuatan laporan keuangan pun tidak akan lagi memakan terlalu banyak waktu dan tenaga. Apa saja, sih, keempat jenis jurnal khusus yang dimaksud tersebut? Daripada bingung, yuk, mari kita bahas satu per satu setiap jenisnya!
Jurnal Khusus Pembelian
Jenis jurnal khusus yang pertama adalah jurnal khusus pembelian. Sesuai dengan namanya, dalam jurnal khusus yang satu ini, transaksi yang akan dicatat hanya transaksi yang berhubungan dengan kegiatan pembelian saja. Tak berhenti sampai di sana, tidak semua transaksi pembelian bisa dicatatkan ke dalam jurnal khusus ini, lho!
Jurnal khusus pembelian hanya digunakan untuk mencatatkan transaksi-transaksi untuk membeli sesuatu yang dapat menambah nilai aktiva atau aset yang dimiliki. Dengan kata lain, pembelian yang sifatnya personal, misalnya saja, tidak perlu dicatatkan dalam jurnal khusus pembelian karena hasil dari pembelian tersebut tidak menambah nilai aset usaha yang dimiliki.
Sebaliknya, apabila pembelian yang dilakukan ternyata menambah nilai aset yang dimiliki, misalnya saja dengan membeli bahan baku maupun tanah dan bangunan untuk tempat usaha, transaksi yang berkaitan dengan pembelian tersebut harus dicatatkan dalam jurnal khusus pembelian, terlebih yang dilakukan secara utang atau kredit.
Baca Juga: Jurnal Khusus Penjualan: Cara Cerdas Catat Penjualan Bisnis
Jurnal Khusus Pengeluaran Kas
Di antara macam macam jurnal khusus, jurnal khusus pengeluaran kas bisa dibilang cukup sederhana. Sama seperti jurnal pembelian, jurnal pengeluaran kas dibutuhkan untuk setiap transaksi yang dilakukan di sebuah periode yang mengurangi nilai kas, tetapi tidak menambah nilai aset yang dimiliki.
Dengan kata lain, transaksi yang tercatat dalam jurnal khusus yang satu ini merupakan transaksi yang tidak tercatat dalam jurnal khusus pembelian. Selama ada aliran keluar dari arus kas tanpa ada penambahan aset, jurnal khusus pengeluaran kas pun digunakan untuk mencatat seluruh transaksi yang terkait.
Sekali lagi, transaksi personal seperti membayar iuran sekolah anak atau membeli makan tidak dapat dicatatkan di jurnal ini, ya! Alasannya cukup sederhana, yaitu karena sekalipun ada aliran air keluar, tetapi arus kas yang terpengaruh oleh transaksi tersebut bukanlah arus kas bisnis, melainkan arus kas pribadi.
Biaya pengelolaan sampah di tempat usaha, contoh lainnya saja, bisa dicatatkan dalam jurnal khusus pengeluaran kas karena transaksi tersebut menyebabkan keluarnya sejumlah uang dari kantong kas bisnis, tetapi pengeluaran tersebut tidak menambah nilai aset usaha yang dimiliki.
Jurnal Khusus Penjualan
Berkebalikan dengan jurnal khusus pembelian, jurnal khusus penjualan digunakan untuk mencatat setiap transaksi yang berkaitan dengan kegiatan penjualan dan menyebabkan berkurangnya nilai aset usaha yang dimiliki.
Umumnya, ini terjadi ketika kita berhasil menjadi produk atau komoditas bisnis lainnya yang kita miliki. Misalnya saja ketika kita berhasil menjual bahan baku maupun produk jadi, baik kepada pelaku usaha lain maupun kepada konsumen akhir, otomatis transaksi tersebut pun perlu dicatatkan dalam jurnal khusus penjualan.
Namun, ingat, transaksi tersebut harus mengurangi nilai aset usaha yang kita miliki, ya! Oleh karena itu, penjualan aset seperti bangunan atau lahan tempat usaha tetap bisa dicatatkan dalam jurnal yang satu ini, tetapi penjualan produk atau jasa lainnya yang tak memengaruhi nilai aset usaha tidak bisa dicatatkan di sini.
Jurnal Khusus Penerimaan Kas
Untuk hasil penjualan yang tak memengaruhi nilai aset usaha, kita bisa menggunakan jenis jurnal khusus yang terakhir, yaitu jurnal khusus penerimaan kas.
Dalam jurnal yang satu ini, seluruh transaksi penjualan, baik yang dilakukan secara tunai maupun utang, yang tidak mengubah nilai aset usaha kita, perlu dicatatkan untuk memastikan neraca keluar masuknya kas selalu terjaga.
Nah, apabila jurnal khusus penjualan digunakan untuk mencatat seluruh penjualan yang diselesaikan secara kredit, jurnal khusus penerimaan kas digunakan untuk mencatat pula transaksi penjualan yang diselesaikan secara tunai, dengan demikian memang benar-benar ada uang yang diterima oleh kas usaha, berbeda dengan jurnal khusus penjualan yang hanya memengaruhi nilai aset, tetapi sebenarnya dana yang terutang masih belum masuk ke dalam kas usaha.
Baca Juga: Jurnal Khusus Penjualan: Cara Cerdas Catat Penjualan Bisnis
Apa Fungsi Jurnal Khusus?
Sebenarnya, apa, sih, fungsi jurnal khusus? Secara umum, fungsi dari jurnal-jurnal semacam ini adalah memastikan adanya pencatatan transaksi yang sistematis tanpa harus membebani pencatatan keuangan di buku besar.
Sudah menjadi rahasia umum bahwa bisnis yang sehat adalah bisnis yang selalu transparan pencatatan keuangannya. Besarnya uang yang keluar dan masuk harus selalu dipantau dan dipastikan jumlahnya sesuai. Oleh karena itu, pencatatan keuangan perlu dilakukan secara rapi.
Namun, coba bayangkan bila transaksi yang sifatnya repetitif dengan nilai transaksi yang beragam harus dimasukkan semuanya ke dalam buku besar, tentu buku besar pun akan menjadi tebal dan sulit untuk dianalisis. Padahal, buku besar inilah yang menjadi acuan penyusunan laporan keuangan usaha secara umum, kan?
Oleh karena itu, fungsi jurnal khusus yang paling utama adalah sebagai wadah atau placeholder untuk menampung setiap transaksi yang terjadi agar dapat tetap tercatat tanpa harus dimasukkan langsung ke dalam buku besar. Dengan cara ini, buku besar pun dapat terlihat rapi, dan kita dapat dengan mudah merujuk jurnal khusus ketika membutuhkan detail informasi suatu transaksi secara rinci.
Apa Tujuan Jurnal Khusus Dibuat?
Tak hanya menjadi sistem yang membantu penyusunan laporan keuangan yang baik, ada pula tujuan jurnal khusus yang tak kalah penting, yaitu membantu pelaku usaha memberikan gambaran yang tepat terkait performa bisnisnya.
Wajar saja, kan, karena dari keberadaan keempat jurnal khusus ini, mudah bagi pelaku usaha untuk melacak setiap transaksi yang terjadi dan mencocokkannya dengan nilai uang yang keluar maupun masuk ke dalam kas usaha. Tanpa adanya jurnal khusus, kita akan kerepotan untuk mengetahui dari mana datangnya pemasukan atau ke mana perginya uang kita dalam pengelolaan bisnis.
Tujuan jurnal khusus ini menjadi signifikan ketika bisnis yang kita kelola tumbuh semakin besar, sehingga transaksi yang terjadi pun lebih banyak dan repetitif. Tanpa jurnal khusus, tentu akan repot sekali untuk mengelola keuangan bisnis yang sudah sedemikian kompleks tersebut.
Baca Juga: Memahami Contoh Jurnal Khusus Pembelian dan Penjualan Bisnis
Memahami Pentingnya Manfaat Jurnal Khusus
Dengan memahami pentingnya manfaat jurnal khusus, tentu kita pun perlu memahami pentingnya pencatatan keuangan yang tepat dan akurat, kan? Pastikan agar tidak ada satu pun transaksi yang terlewat sehingga tidak masuk dalam pencatatan keuangan.
Tenang saja, dengan aplikasi majoo, pencatatan transaksi bisa dipastikan tak akan pernah terlewat, kok! Fitur keuangan dari aplikasi majoo dapat diandalkan untuk mencatat setiap transaksi yang terjadi secara tepat, akurat, dan otomatis, sehingga penyusunan jenis jenis jurnal khusus yang dibutuhkan pun bisa diselesaikan dengan memuaskan.
Setelah memahami manfaat jurnal khusus, tertarik untuk mulai menyiapkan jurnal serupa dalam pengelolaan bisnis? Yuk, jangan ragu lagi, segera gunakan aplikasi majoo agar pencatatan serta pengelolaan keuangan bisnis pun bisa dengan mudah dilakukan!
Sumber Data:
https://finance.detik.com/solusiukm/d-6327209/contoh-jurnal-khusus-perusahaan-dagang-serta-jenis-dan-cara-membuatnya