Bagi kamu yang memiliki bisnis jasa, tentunya penting sekali untuk membuat laporan keuangan. Di dalam laporan keuangan yang akurat, terdapat beberapa jurnal yang bisa kamu buat, salah satunya jurnal penutup. Tentu kamu bertanya-tanya tentang,”Apa, sih, jurnal penutup pada perusahaan jasa dan bagaimana cara membuatnya?”
Agar kamu lebih memahami jurnal penutup perusahaan jasa ini, yuk, simak artikel ini sampai selesai, ya!
Apa Itu Jurnal Penutup Perusahaan Jasa?
Salah satu aspek penting dalam mengelola perusahaan jasa adalah pencatatan dan pelaporan keuangan yang akurat. Agar pelaporan keuangan ini akurat, perusahaan perlu membuat jurnal penutup.
Jurnal penutup adalah langkah akhir dalam siklus akuntansi pada satu periode akuntansi. Tidak semua akun bisa dibuat jurnal penutup, lho! Akun-akun yang bisa dibuat jurnal penutup, seperti akun pendapatan, biaya, laba/rugi, dan prive.
Proses pencatatan jurnal penutupan ini dilakukan untuk mempersiapkan pencatatan keuangan pada periode akuntansi baru sehingga transaksi dari periode sebelumnya masuk ke periode baru.
Baca Juga: Jurnal Penutup: Pengertian, Fungsi, & Contoh Jurnal Penutup
Tujuan dan Fungsi Jurnal Penutup Perusahaan Jasa
Tentunya setiap perusahaan jasa memiliki banyak transaksi keuangan yang terjadi sepanjang periode tertentu, bukan? Nah, tujuan utama dari jurnal penutup adalah untuk membantu mengatur dan merapikan semua catatan-catatan transaksi ini sebelum memulai periode akuntansi baru. Yuk, kita bahas tujuan dan fungsi utama dari jurnal penutup pada perusahaan jasa.
Memisahkan Pendapatan dan Biaya
Dalam perusahaan jasa, layanan yang diberikan menjadi inti dari operasi. Dengan menutup akun pendapatan dan biaya, kamu dapat melihat secara terperinci total pendapatan yang dihasilkan dari layanan-layanan tersebut dan total biaya yang dikeluarkan untuk memberikan layanan tersebut.
Menghitung Laba Bersih atau Rugi Bersih
Setelah akun pendapatan dan biaya ditutup, selisih antara keduanya akan menghasilkan laba atau rugi bersih. Laba bersih ini memberikan gambaran tentang efektivitas perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dari layanan yang diberikan.
Menyiapkan Catatan Akhir
Jurnal penutup memastikan bahwa seluruh akun pendapatan dan biaya memiliki saldo nol pada awal periode akuntansi berikutnya. Tentunya dengan mencatat jurnal penutup akan membantu dalam memastikan catatan yang bersih dan siap digunakan tanpa adanya transaksi dari periode sebelumnya.
Memisahkan Data untuk Pelaporan
Saat perusahaan jasa perlu membuat laporan keuangan untuk berbagai tujuan seperti perpajakan atau laporan kepada investor, informasi yang tercatat harus jelas dan terpisah. Jurnal penutup membantu dalam memisahkan pendapatan dari biaya, sehingga laporan tersebut menjadi lebih terstruktur dan bermanfaat.
Memastikan Konsistensi dan Kesalahan
Seringkali, dalam catatan keuangan, bisa saja terjadi kesalahan penulisan atau perhitungan. Fungsi dari pencatatan jurnal penutup ini untuk memeriksa angka dari semua transaksi sudah sesuai atau belum. Jadi, kamu bisa memastikan bahwa data yang dihasilkan sudah akurat dan tidak ada yang terlewat, ya.
Metode Pencatatan Jurnal Penutup Perusahaan Jasa
Dalam dunia akuntansi, terdapat dua metode pencatatan utama yang dapat digunakan dalam proses jurnal penutup perusahaan jasa, yaitu metode periodik dan metode perpetual. Keduanya memiliki pendekatan yang berbeda dalam mengelola catatan keuangan. Mari kita bahas keduanya lebih lanjut!
1. Metode Periodik
Metode periodik adalah pendekatan tradisional dalam pencatatan jurnal penutup karena semua transaksi selama periode akuntansi dihitung dan dicatat pada akhir periode. Dalam perusahaan jasa, akun-akun pendapatan dan biaya akan terus menerima catatan selama periode, tetapi tidak secara aktif ditutup hingga akhir periode akuntansi.
Ketika mencapai akhir periode akuntansi, kamu akan menghitung total pendapatan dan total biaya selama periode tersebut. Setelah itu, kamu akan menutup akun-akun pendapatan dan biaya dengan meneruskan saldo akun-akun tersebut ke akun pendapatan jasa dan biaya. Setelah laba bersih dihitung, kamu akan mentransfernya ke akun laba ditahan atau saldo rugi.
2. Metode Perpetual
Metode perpetual adalah pendekatan modern dalam pencatatan jurnal penutup karena transaksi akan dicatat secara real-time atau saat terjadinya transaksi tersebut. Dalam perusahaan jasa, setiap kali terdapat pendapatan atau biaya dari operasional bisnis, transaksi pendapatan tersebut langsung dicatat ke dalam akun-akun yang relevan.
Dalam metode perpetual, akun-akun pendapatan dan biaya tetap up-to-date sepanjang periode akuntansi. Pada akhir periode, akun-akun tersebut tidak perlu ditutup atau dialihkan, sebab akun-akun tersebut sudah menggambarkan gambaran terkini tentang pendapatan dan biaya perusahaan.
Agar kamu lebih mudah memahaminya, berikut ini ringkasan dari kedua metode pencatatan jurnal umum perusahaan di atas, ya.
Metode Periodik: Transaksi diakumulasikan selama periode, dicatat secara keseluruhan pada akhir periode, dan akun-akun pendapatan dan biaya ditutup sebelum kamu menghitung laba bersih.
Metode Perpetual: Transaksi dicatat secara real-time atau saat terjadi transaksi, akun-akun pendapatan dan biaya tidak perlu ditutup sepanjang periode, dan laporan keuangan selalu mencerminkan kondisi terkini.
Baca Juga: Ketahui Cara Membuat Jurnal Penutup yang Praktis, Yuk!
Cara Membuat Jurnal Penutup Perusahaan Jasa
Membuat jurnal penutup dalam perusahaan jasa adalah langkah penting untuk menyelesaikan siklus akuntansi dan mempersiapkan catatan keuangan yang akurat untuk periode berikutnya. Berikut adalah langkah-langkah rinci untuk membuat jurnal penutup, yakni:
1. Mengidentifikasi Akun-Akun yang Akan Ditutup
Pertama, identifikasi semua akun pendapatan dan biaya yang perlu ditutup untuk periode akuntansi tersebut. Identifikasi ini termasuk akun-akun yang mewakili pendapatan dari layanan yang diberikan dan biaya yang terkait dengan operasional perusahaan jasa.
2. Menghitung Saldo Akhir Setiap Akun
Setelah mengidentifikasi akun-akun yang akan ditutup, langkah selanjutnya yaitu menghitung saldo akhir pada masing-masing akun. Cara menghitungnya bisa dengan mengurangkan total kredit dari total debit. Jika hasilnya positif akan masuk ke akun pendapatan. Begitu pula sebaliknya, jika hasilnya negatif akan masuk ke akun biaya.
3. Mentransfer Saldo Akun Pendapatan
Untuk akun-akun pendapatan, transferlah saldo akhirnya ke akun Pendapatan Jasa atau Pendapatan. Misalnya, jika perusahaan memberikan layanan konsultasi, transfer saldo dari akun ‘Pendapatan Konsultasi’ ke akun ‘Pendapatan Jasa.’
4. Mentransfer Saldo Akun Biaya
Untuk akun-akun biaya, kamu bisa mentransfer saldo akhirnya ke akun biaya atau akun-akun biaya yang sesuai. Contohnya, transfer saldo dari akun ‘Biaya Gaji’ ke akun ‘Biaya Operasional.’
5. Menghitung Hitung Laba atau Rugi Bersih
Langkah selanjutnya yaitu menghitung selisih antara total pendapatan dan total biaya. Jika pendapatan lebih besar dari biaya dinamakan laba bersih. Jika biaya lebih besar dari pendapatan dinamakan rugi bersih.
6. Mentransfer Laba atau Rugi Bersih
Transfer total laba bersih ke akun laba ditahan jika perusahaan mendapatkan laba. Selain itu, kamu juga bisa mentransfer total rugi bersih ke akun saldo rugi jika perusahaan mengalami kerugian. Dengan mentransfer laba atau rugi bersih ini, kamu akan mempersiapkan akun-akun ini untuk periode berikutnya.
7. Menutup Akun Laba Ditahan atau Saldo Rugi
Dengan menutup sementara akun laba ditahan atau saldo rugi, kamu memastikan bahwa saldo awal periode berikutnya tidak tercampur dengan hasil periode sebelumnya.
8. Menyusun Laporan Keuangan
Setelah semua akun ditutup dan saldo akhir telah ditransfer, kamu dapat menyusun laporan keuangan akhir periode, termasuk laporan laba rugi, neraca, dan laporan perubahan ekuitas. Laporan-laporan ini akan memberikan gambaran lengkap tentang kinerja finansial perusahaan selama periode tersebut, ya.
Pastikan juga semua transaksi dalam satu periode telah dihitung dengan cermat sehingga laporan keuangan bisa menjadi acuan dalam mengambil suatu keputusan bisnis.
Baca Juga: Apa Itu Jurnal Penutup Perusahaan Dagang? Simak di Sini!
Contoh Jurnal Penutup Perusahaan Jasa
Agar kamu lebih memahami dan mengerti tentang jurnal penutup perusahaan jasa, ini, berikut contohnya.
Pendapatan PT Konsultasi Bahagia per 31 Desember 2022 sebesar Rp1.200.000.000.
Biaya-biaya yang dikeluarkan perusahaan ini, antara lain:
- Biaya gaji konsultan: Rp400.000.000
- Biaya operasional: Rp100.000.000
Kesimpulan
Nah, bisa disimpulkan bahwa proses jurnal penutup perusahaan jasa memiliki peran yang krusial dalam menyusun laporan keuangan yang akurat dan terstruktur, ya. Langkah-langkah tersebut, mulai dari identifikasi akun yang akan ditutup hingga penyusunan laporan keuangan pada akhir periode. Dengan membuat jurnal penutup yang akurat, perusahaan dapat menganalisis kinerja finansial perusahaan secara lebih mendalam, ya.
Dengan melakukan pencatatan jurnal penutup dengan teliti, kamu sebagai pemilik bisnis dapat mendapatkan gambaran tentang pendapatan, biaya, dan laba bersih yang dihasilkan bisnismu selama periode tertentu. Tentunya hal ini tidak hanya membantu dalam mengambil keputusan bisnis yang tepat, tetapi juga mematuhi standar akuntansi yang berlaku.
Di era digital yang semakin maju, pengelolaan keuangan bisnis menjadi lebih efisien dengan bantuan teknologi seperti tools keuangan yang berbasis cloud storage.
Tools berbasis cloud storage yang bisa kamu gunakan adalah aplikasi majoo. Aplikasi majoo akan membantu kamu sebagai pemilik bisnis untuk mengelola proses jurnal penutup dan administrasi keuangan lainnya secara lebih mudah dan otomatis.
Dengan fitur-fitur yang ada di dalamnya, seperti fitur Point of Sales (POS) yang dapat mencatat transaksi secara real-time hingga fitur akuntansi untuk membuat beragam laporan keuangan, misalnya laporan laba rugi, neraca, dan laporan perubahan ekuitas, dan lainnya.
Penggunaan aplikasi majoo juga akan menghemat waktumu sehingga waktumu bisa dialokasikan untuk pengembangkan bisnismu, lho!
Jadi tunggu apa lagi, nih? Upgrade level bisnismu sekarang juga dengan menggunakan aplikasi majoo, yuk!
Sumber Data:
https://www.gramedia.com/literasi/jurnal-penutup/#3_Contoh_Kasus_Jurnal_Penutup