Pelaku bisnis perlu mengetahui cara membuat jurnal penutup dengan baik dan benar. Ini dilakukan bukannya tanpa alasan. Jurnal penutup dapat membantu kamu dalam menyusun laporan keuangan akhir periode dengan lebih akurat.
Dalam proses penutupan tersebut, akun-akun pendapatan dan beban akan ditutup, sehingga sisa-sisa akun tersebut tidak masuk dalam saldo awal periode berikutnya. Ini penting agar laporan keuangan mencerminkan kondisi keuangan perusahaan secara tepat.
Bagaimana Cara Membuat Jurnal Penutup dengan Mudah?
Jurnal penutup adalah sebuah proses akuntansi di akhir periode pelaporan (biasanya per bulan atau per tahun). Proses ini melibatkan penutupan akun-akun pendapatan, beban, dan pendapatan sementara lainnya untuk memindahkan saldo mereka ke akun laba/rugi bersih dan akun modal (atau ekuitas).
Tujuan utamanya adalah untuk mempersiapkan akun-akun untuk periode akuntansi berikutnya. Dengan cara memastikan bahwa saldo awal periode baru sudah tidak tercampur dengan saldo periode sebelumnya.
Proses cara membuat jurnal penutup biasanya dilakukan setelah penyelesaian penyusunan laporan keuangan tahunan perusahaan. Pada tahap ini, setiap akun nominal akan diatur saldonya menjadi nol. Inilah yang nantinya memudahkan perusahaan untuk memulai siklus akuntansi pada periode berikutnya.
Langkah ini dilakukan berdasarkan informasi yang ada di dalam laporan laba rugi perusahaan. Jadi, tim akuntan perusahaan tidak akan menghadapi kesulitan dalam mengakses laporan keuangan lainnya, karena angka nominalnya sudah terperinci dalam laporan laba rugi.
Beberapa komponen penting dalam jurnal penutup, antara lain:
Akun pendapatan
Beban
Ikhtisar laba/rugi
Akun Prive
Baca Juga: Jurnal Penutup: Pengertian, Fungsi, & Contoh Jurnal Penutup
Langkah-langkah cara membuat jurnal penutup yang bisa kamu lakukan adalah:
Lakukan Identifikasi Akun-Akun yang Akan Ditutup
Tentukan akun-akun yang termasuk dalam kategori pendapatan, beban, ikhtisar laba/rugi, dan akun prive yang perlu ditutup pada akhir periode. Biasanya identifikasi ini mencakup semua akun pendapatan dan beban.
Persiapkan Jurnal Penutup
Buatlah entri jurnal penutup untuk menutup akun-akun yang telah diidentifikasi. Setiap akun pendapatan akan dicatat untuk mengurangi saldo debitnya (kredit saldo pendapatan). Kemudian setiap akun beban juga akan dicatat untuk mengurangi saldo kreditnya (debit saldo beban).
Buatlah Ikhtisar Laba/Rugi
Jika diperlukan, buat entri jurnal untuk mentransfer saldo akun pendapatan dan beban ke akun ikhtisar laba/rugi. Ini akan memindahkan total laba bersih atau rugi bersih dari periode berjalan ke ikhtisar laba/rugi.
Lakukan Penyesuaian Akun Prive
Jika ternyata bisnis atau perusahaanmu memiliki transaksi pribadi yang dicatat dalam akun prive, buatlah entri jurnal untuk menyesuaikan akun prive tersebut. Misalnya, jika kamu mengambil uang dari perusahaan untuk pengeluaran pribadi, artinya perlu dilakukan penyesuaian.
Merekapitulasi Saldo
Setelah entri jurnal penutup selesai, hitung saldo akhir setiap akun yang terlibat dalam proses penutupan. Ingat, akun pendapatan dan beban harus memiliki saldo nol di akhir proses ini.
Buatlah Penyesuaian Neraca
Akun ikhtisar laba/rugi yang digunakan untuk menggabungkan saldo pendapatan dan beban akan ditutup dengan mentransfer saldo ke akun ekuitas atau modal. Ini berguna untuk memastikan bahwa saldo ekuitas mencerminkan laba bersih atau rugi bersih dari periode tersebut.
Buat Penyesuaian Lainnya
Lakukan penyesuaian lainnya yang mungkin diperlukan, seperti penyesuaian untuk depresiasi atau amortisasi aset.
Penyusunan Laporan Keuangan
Setelah semua akun ditutup dan saldo akhir telah dihitung, kamu atau pihak akuntan bisnis dapat menyusun laporan keuangan lainnya. Mulai dari laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, sampai dengan neraca.
Dalam membuat jurnal penutup, ada rumus jurnal penutup yang bisa kamu jadikan sebagai pedoman, yaitu:
Rumus Penutup Akun Pendapatan:
Debit: Tidak ada
Kredit: Total Pendapatan
Rumus Penutup Akun Beban:
Debit: Total Beban
Kredit: Tidak ada
Rumus Penutup Akun Sementara Lainnya (Seperti Potongan Penjualan):
Debit: Total Saldo Akun
Kredit: Tidak ada
Rumus Penutup Akun Laba/Rugi Bersih:
Debit: Total Pendapatan
Kredit: Total Beban
Rumus Penutup Akun Modal:
Debit: Tidak ada (jika hanya ada saldo modal awal)
Kredit: Laba Bersih (atau Rugi Bersih jika negatif) + Modal Awal (jika ada) + Penambahan Modal - Pengurangan Modal
Setelah semua proses cara membuat jurnal penutup selesai, kamu sudah dapat memulai siklus akuntansi untuk periode berikutnya dengan menggunakan saldo awal yang telah disesuaikan.
Baca Juga: Temukan Fungsi Jurnal Penutup di Sini!
Cara Membuat Ayat Jurnal Penutup
Satu hal yang berkaitan dengan cara membuat jurnal penutup adalah ayat jurnal penutup. Ayat jurnal penutup adalah entri-entri akuntansi yang dibuat dalam proses pembuatan jurnal penutup.
Ini merupakan catatan tertulis dari transaksi yang terjadi saat akun-akun pendapatan, beban, dan akun sementara lainnya ditutup pada akhir periode akuntansi. Setiap entri dalam ayat jurnal penutup mencatat perpindahan saldo dari akun-akun yang ditutup ke akun laba/rugi bersih dan akun modal.
Berikut adalah contoh cara membuat ayat jurnal penutup untuk beberapa jenis akun dalam proses penutupan akhir periode.
Menutup Akun Pendapatan
Pendapatan Penjualan XXXX
Ikhtisar Laba/Rugi XXXX
(Menutup saldo pendapatan ke ikhtisar laba/rugi)
Menutup Akun Beban
Ikhtisar Laba/Rugi XXXX
Beban Gaji XXXX
(Menutup saldo beban ke ikhtisar laba/rugi)
Menutup Akun Ikhtisar Laba/Rugi
Ikhtisar Laba/Rugi XXXX
Ekuitas/Modal XXXX
(Menutup saldo ikhtisar laba/rugi ke ekuitas/modal)
Menyesuaikan Akun Prive
Tarik Prive XXXX
Kas/Bank XXXX
(Mengakui transaksi prive dengan menyesuaikan kas/bank)
Panduan umumnya adalah jika jumlah tersebut adalah debit, masukkan nominal di kolom debit. Sebaliknya, jika jumlah tersebut adalah kredit, masukkan nominal di kolom kredit.
Cara Membuat Jurnal Penutup di Excel
Seiring dengan semakin canggihnya teknologi, banyak bisnis atau perusahaan yang lebih suka menggunakan Excel untuk membuat jurnal akuntansi mereka. Termasuk membuat jurnal penutup di akhir periode akuntansi.
Jika kamu belum paham, inilah langkah-langkah cara membuat jurnal penutup di Excel.
Buka Microsoft Excel di perangkat komputer
Buatlah lembar kerja baru di halaman tersebut
Pada baris pertama, buatlah judul-judul kolom seperti Akun, Debit, dan Kredit.
Mulailah mengidentifikasi akun-akun yang akan ditutup. Misalnya, akun pendapatan seperti Pendapatan Penjualan dan akun beban seperti Beban Gaji.
Masukkan entri jurnal penutup. Masukkan akun-akun pendapatan dalam kolom Akun dan masukkan nominal pendapatan di kolom Kredit.
Masukkan juga akun-akun beban dalam kolom Akun dan nominal beban di kolom Debit.
Jika memiliki akun prive yang perlu disesuaikan, masukkan entri jurnal untuk akun prive seperti Tarik Prive dalam kolom Akun. Lalu masukkan nominalnya dalam kolom Debit atau Kredit, tergantung jenis transaksinya.
Buat entri jurnal untuk menutup akun ikhtisar laba/rugi dan mentransfer saldo ke akun ekuitas atau modal.
Jika diperlukan, masukkan entri jurnal untuk penyesuaian lainnya seperti depresiasi atau amortisasi.
Setelah semua entri jurnal dimasukkan, lakukan pengecekan untuk memastikan bahwa saldo total debit dan kredit seimbang.
Setelah selesai, pastikan kamu menyimpan lembar kerja Excel dengan baik untuk referensi di waktu mendatang.
Mengapa Jurnal Penutup Perlu Dibuat dengan Benar?
Pada dasarnya, jurnal penutup adalah langkah penting dalam proses akuntansi yang dilakukan pada akhir periode pelaporan. Beberapa alasan pentingnya cara membuat jurnal penutup dilakukan dengan benar antara lain:
Jurnal penutup dapat membantu memastikan bahwa saldo akun-akun pendapatan dan beban benar-benar ditutup dan dibawa ke akun yang sesuai, seperti ikhtisar laba/rugi atau ekuitas.
Prosedur penutupan akhir periode adalah bagian integral dari prinsip-prinsip akuntansi yang diakui secara umum atau standar pelaporan keuangan yang berlaku.
Jurnal penutup mengatur akun-akun untuk memulai periode berikutnya dengan saldo awal yang benar. Ini sangat penting agar perusahaan dapat memulai siklus akuntansi pada periode baru dengan akun yang telah disesuaikan.
Banyak negara mengharuskan perusahaan untuk menyusun laporan keuangan yang akurat dan tepat waktu.
Laporan keuangan yang akurat dan andal diperlukan oleh manajemen, investor, kreditor, dan pihak-pihak lain untuk pengambilan keputusan yang informasional dan berbasis fakta.
Jika perusahaan diaudit, pihak auditor akan memeriksa proses akuntansi dan laporan keuangan. Jurnal penutup yang tepat memudahkan auditor dalam memverifikasi kebenaran dan keakuratan transaksi.
Kesalahan dalam cara membuat jurnal penutup dapat menghasilkan informasi yang tidak tepat dalam laporan keuangan. Nantinya ini akan sangat berpengaruh pada keputusan yang buruk. Oleh karena itu, penting bagi kamu sebagai pemilik bisnis atau perusahaan untuk memastikan bahwa jurnal penutup sudah dibuat dengan benar dan akurat.
Kesimpulan
Setiap pemilik bisnis atau perusahaan perlu tahu cara membuat jurnal penutup dengan benar. Jurnal penutup adalah proses akuntansi di akhir periode pelaporan (biasanya per bulan atau per tahun) yang melibatkan penutupan akun-akun pendapatan, beban, dan pendapatan sementara lainnya. Fungsinya adalah untuk memindahkan saldo mereka ke akun laba/rugi bersih dan akun modal (atau ekuitas).
Ada banyak alasan mengapa pembuatan jurnal penutup perlu dilakukan dengan benar. Salah satunya adalah untuk membantu persiapan periode akuntansi yang selanjutnya menjadi lebih mudah.
Kalau kamu ingin proses pencatatan setiap jurnal dalam bisnismu lebih praktis, sebaiknya mulailah menggunakan aplikasi wirausaha seperti majoo. Aplikasi wirausaha ini sudah terintegrasi dengan sistem lain dalam bisnis, seperti sistem inventaris atau sistem penjualan. Ini memungkinkan informasi yang relevan dapat diambil secara otomatis untuk pembuatan jurnal penutup.
Bagaimana? Masa iya kamu melewatkan kesempatan menjalankan bisnis dengan lebih mudah ini? Coba pakai majoo sekarang dan dapatkan berbagai kemudahannya dalam pengelolaan bisnis!
Sumber Data:
https://www.gramedia.com/literasi/jurnal-penutup/