Kliring adalah: Pengertian, Mekanisme, Jenis, Contoh

Penulis Andiana Moedasir
02 January 2023

article thumbnail

Kliring tidak dapat dipindahbukukan secara real time karena memerlukan proses melalui Bank Indonesia.

Apakah kamu mengetahui apa yang disebut kliring? Di dalam dunia perbankan, transaksi kliring sering terjadi untuk memudahkan pemindahbukuan antarrekening. 

Kliring adalah pertukaran data keuangan secara elektronik antarbank atas nama bank ataupun nasabah yang diselesaikan dalam kurun waktu tertentu. 

Kliring menjadi aktivitas sangat penting dalam dunia perbankan sebagai sarana yang digunakan oleh bank dalam menjalankan fungsinya, yaitu memudahkan penyelesaian transaksi antarbank.

Dengan adanya proses kliring bank, tentu saja nasabah akan dimudahkan untuk perhitungan utang-piutang yang terjadi karena adanya aktivitas transaksi.

Coba Majoopreneurs sebutkan, apa saja alat bayar antarnasabah yang biasa dilakukan di bank? Ya, betul! Ada giro, cek, surat dagang, dan surat lainnya yang biasa diterima oleh pihak bank sesuai kebutuhan dan tujuan transaksi kamu.

Kliring bank bertujuan untuk bisa memudahkan setiap transaksi pembayaran yang aman dan cepat, hingga dapat memperlancar setiap lalu lintas transaksi pembayaran.

Sebenarnya apa, sih, kliring itu? Apa gunanya dan bagaimana prosesnya? Di dalam artikel kali ini, majoo mengajak kamu untuk mengenal sekilas tentang kliring. 

Pengertian Kliring adalah

Kita akan mulai dengan definisi terlebih dahulu. Menurut KBBI, pengertian kliring bank adalah bentuk penyelesaian transaksi dan pembukuan dengan cara memindahkan sejumlah saldo kepada pihak yang berhak menerimanya.

Berdasar Peraturan Bank Indonesia No.7/18/PBI/2005 tanggal 22 Juli 2005, kliring adalah pertukaran warkat atau data keuangan elektronik antar bank baik atas nama bank maupun nasabah yang hasil perhitungannya diselesaikan pada waktu tertentu. 

Definisi kliring secara umum adalah sebagai salah satu sarana perhitungan utang-piutang dalam bentuk surat berharga maupun surat dagang dari bank milik nasabah yang sudah digelar oleh Bank Indonesia atau pihak resmi lainnya.

Mekanisme Kliring Manual

Kamu harus tahu, nih, bagaimana mekanisme kliring dilakukan? Terdapat dua mekanisme kliring manual yang harus diikuti oleh nasabah pengguna kliring, yaitu kliring penyerahan dan kliring pengembalian. 

Dalam menyelesaikan kliring berjangka Indonesia, kedua tahapan tersebut harus dilalui. Berikut penjelasannya.

1. Kliring Penyerahan

Mekanisme kliring berjangka Indonesia yang pertama adalah mekanisme kliring penyerahan. Mekanisme ini meliputi berbagai kegiatan yang dilakukan di tempat penyelenggaraan dan juga kantor peserta. Warkat yang diberikan adalah warkat kredit keluar atau warkat debit keluar. 

Warkat kredit keluar adalah warkat yang bebannya disalurkan ke rekening nasabah yang mengirimkan untuk kepentingan nasabah lainnya. Sedangkan warkat debit keluar adalah warkat yang diserahkan oleh nasabah untuk keuntungan dari rekening nasabah tersebut.

2. Kliring Pengembalian

Mekanisme kliring berjangka Indonesia berikutnya adalah mekanisme kliring pengembalian. Warkat kliring yang diterima oleh nasabah lain adalah warkat debit masuk maupun warkat kredit masuk.

Warkat debit masuk adalah warkat yang dikumpulkan nasabah atas beban nasabah yang menerima warkat tersebut. Sedangkan warkat kredit masuk adalah warkat yang diserahkan oleh nasabah lain untuk kepentingan nasabah dari bank yang menerima warkat.

Sistem Kliring Nasional BI

Kamu juga harus mengetahui penyelenggaraan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI) terdiri 2 jenis, yaitu: 

1. Kliring Debit 

Kliring ini digunakan untuk keperluan transfer debet. Sumber transfer debet ini berasal dari warkat debet atau warkat kliring, yang di dalamnya termasuk: 

- Warkat debit yang diterbitkan nasabah yang terdaftar di wilayah kliring tersebut. 

- Warkat debit berupa bilyet giro dan cek antar daerah. 

2. Kliring Kredit 

Kliring kredit adalah kegiatan transfer kredit yang dilakukan secara nasional dengan ketentuan berikut: 

- Transfer yang bisa dikliringkan hanya transfer kredit yang berasal dari nasabah di suatu daerah kliring dengan tujuan nasabah lain di seluruh wilayah Indonesia. 

- Transfer kredit yang dimaksud poin di atas dikliringkan dalam bentuk Data Keuangan Elektronik (DKE) Kredit dalam mata uang rupiah. 

- Perhitungan kliring kredit dilakukan langsung secara nasional oleh Penyelenggara Kliring Nasional (PKN).

Baca juga: Investasi adalah: Pengertian, Biaya, dan Manfaat 

Jenis-Jenis Kliring

Di dalam sebuah transaksi kliring, terdapat tiga jenis metode yang wajib kamu ketahui. Jenis metode kliring bank tersebut yaitu: 

1. Kliring Umum

Jenis pertama pada kliring adalah kliring umum. Ini merupakan sarana perhitungan warkat antar bank yang prosesnya akan diawasi dan menggunakan sistem yang sudah diatur oleh Bank Indonesia.

2. Kliring Lokal

Kliring lokal adalah sarana perhitungan warkat antar bank dalam satu wilayah sama. Mengenai ketentuannya, sudah diatur dalam wilayah tersebut sebelumnya.

3. Kliring Antarcabang

Terakhir, kliring antarcabang adalah sarana perhitungan warkat yang khusus dilakukan antar bank dalam satu wilayah tertentu. Sesuai namanya, cara pelaksanaan kliring bank adalah dengan mengumpulkan seluruh perhitungan dari kantor cabang.

Sistem dalam Warkat Kliring

Zaman semakin canggih. Maka perbankan pun menyesuaikan sistem kliring dengan pilihan otomatis. Seiring dengan perkembangannya, kini sistem kliring berjangka Indonesia tidak hanya dapat dikerjakan secara manual, tetapi bisa juga dikerjakan secara otomatis maupun melalui media elektronik tertentu.

1. Sistem Manual

Secara sederhana, pengertian kliring adalah metode transfer uang dari rekening yang satu ke rekening lainnya. Dalam metode manual, proses pelaksanaan itu dilakukan secara manual oleh nasabah mulai dari pemilihan warkat kliring atau membuat bilyet saldo kliring.

2. Sistem Semi Otomasi

Sistem kliring semi otomasi maksudnya adalah memberikan kemudahan dalam penyelenggaraan untuk kliring lokal. Namun, untuk penyusunan dan perhitungan bilyet saldo kliring tetap dilakukan manual oleh nasabah.

3. Sistem Otomasi

Sistem kliring otomasi adalah pelaksanaan kliring lokal pada berbagai macam pemilihan warkat dan perhitungan pembuatan saldo kliring.

4. Sistem Kliring Elektronik

Sistem kliring elektronik adalah sistem yang seluruh perhitungannya nanti akan disesuaikan dengan perhitungan elektronik. Pada sistem ini, pelaksanaannya meliputi pembuatan serta perhitungan bilyet saldo kliring.

Cara penyampaian warkat nasabah kepada pihak penyelenggara adalah dengan dipilih secara otomatis dan seluruh prosesnya dilaksanakan secara elektronik.

Kliring ada tiga jenis yaitu umum, lokal, dan antarcabang.

Contoh Kliring

Sebagai bahan pembayaran non tunai, kliring dapat berupa beberapa dokumen seperti berikut.

  • Nota Debit
  • Nota Kredit
  • Surat Bukti Penerimaan Transfer Bank atau SBPT
  • Wesel Bank Untuk Transfer (WBUT)
  • Bilyet Giro
  • Cek
  • Warkat lain yang telah Bank Indonesia setujui.

Perbedaan antara Kliring dan RTGS

Kok, rasanya mirip, ya, dengan RTGS? Apa, iya? Mari kita cek perbedaan antara kliring dan RTGS seperti dijabarkan di bawah ini, yuk. 

1. Kliring

Kliring juga sering disebut dengan LLG (Lalu Lintas Giro) yaitu mekanisme pembayaran yang mewajibkan bank untuk melakukan pemeriksaan atau proses clearing saldo rekening sumber sebelum melakukan proses pembayaran.

Tujuan kegiatan kliring ini tentu saja untuk mempermudah transaksi pembayaran sehingga lebih cepat dan aman. 

Di bawah ini penjelasan tentang proses kliring secara ringkas.

  • Kliring adalah cara bertransaksi melalui mobile banking, internet banking, dan teller bank, ketika kamu ingin melakukan transfer atau mengirim uang ke bank lain.
  • Proses kliring membutuhkan waktu 2–3 hari kerja, artinya uang kamu tidak langsung sampai ke rekening tujuan. Kok bisa? Sebabnya adalah bank pengirim harus mengirimkannya ke BI (Bank Indonesia) terlebih dahulu. Setelah itu, baru Bank Indonesia akan mengirimkannya kepada bank penerima transfer.
  • Layanan transfer dana bagi nasabah secara kliring ini dibuka hingga lima kali dalam sehari saat jam kerja di Bank Indonesia. 
  • Biaya transfer antarbank melalui kliring lebih murah apabila dibandingkan dengan transfer antarbank online. Biaya kliring transfer uang antarbank mulai Rp3.500,- * per transaksi. 
  • Sebelum memproses transfer pembayaran ini, bank akan memeriksa terlebih dahulu jika saldo rekening sumber mencukupi. 
  • Saat ini batas maksimal nominal transfer kliring adalah sebesar Rp1 miliar. *

2. RTGS

Sementara itu, Real Time Gross Settlement (RTGS) merupakan salah satu fasilitas pembayaran dari bank. Jika kamu ingin melakukan transfer dalam jumlah besar dan membutuhkan waktu yang lebih cepat dibandingkan kliring, RTGS bisa menjadi pilihan.

 Berikut ini penjelasan ringkas tentang RTGS.

  • RTGS biasanya dipilih nasabah untuk melakukan transfer uang dengan nominal yang lebih besar, minimal sebesar Rp100 juta. *
  • Biaya untuk melakukan proses RTGS biasanya lebih mahal jika dibandingkan dengan kliring yakni mulai Rp25.000,- *
  • Kalau kamu melakukan transfer melalui RTGS, uang akan sampai ke rekening tujuan saat itu juga atau secara real time. 
  • Sebagai catatan penting, kamu perlu tahu bahwa yang dimaksud dengan real time ini bukan berarti uang kamu akan sampai ke rekening penerima pada jam dan menit yang sama. 
  • Proses RTGS memerlukan waktu beberapa jam hingga uang sampai ke rekening penerima, biasanya sekitar 3–4 jam atau bisa lebih cepat dari itu.
  • Kalau kesorean melakukan RTGS, gimana? Jika transfer uang dilakukan di atas pukul 15.00 waktu setempat, bank akan memproses transaksimu keesokan harinya.
  • Begitu pula jika kamu melakukan transfer RGTS di akhir bulan pada tanggal 30 atau 31, proses transfer akan mengalami keterlambatan selang satu hari kerja akibat proses tutup buku.

(*) Dapat berubah sewaktu-waktu

Baca juga: Pentingnya Mengenal Pengertian Jurnal Penjualan dalam Bisnis 

Kesimpulan

Kamu sebagai nasabah bank mungkin tidak pernah atau jarang menggunakan sistem kliring ini jika nilai transaksimu kecil, misalnya untuk transfer kebutuhan kas harian kantor. Karena memang sistem kliring lebih sering digunakan oleh mereka yang memiliki nominal transfer dalam jumlah besar untuk keperluan bisnis.

Pada praktiknya, kliring menjadi suatu sistem yang memudahkan para pemilik bisnis untuk melakukan proses hutang piutang dengan membubuhkan surat-menyurat sebagai dokumen non tunai seperti ketentuan penyelenggara. 

Nah, sampai di sini sudah paham, ya, Majoopreneurs? Jika bisnis berkembang dan nilai transfer meningkat, kamu dapat menggunakan transaksi dengan sistem kliring. 

Kamu butuh informasi lain seputar bisnis UMKM? Artikel-artikel yang disajikan majoo pas banget buat kamu. Selamat membaca.

Referensi:

1. https://finansial.bisnis.com/read/20211001/90/1449263/mengenal-kliring-pengertian-jenis-sistem-dan-contohnya

2. https://www.akseleran.co.id/blog/kliring-adalah/

3. https://www.ocbcnisp.com/id/article/2022/04/01/Kliring-Adalah

4. https://accurate.id/akuntansi/kliring-adalah/

Sumber gambar: Freepik.com

Dapatkan Inspirasi Terbaru dari majoo

Subscribe untuk dapatkan berita, artikel, dan inspirasi bisnis di email kamu

Footer support

Pustaka majoo

Isi Form dibawah ini untuk download pustaka

format: 62xxxxxxxx
Batal
Icon close

Temukan Paket Paling Tepat untuk Bisnismu

Isi form berikut untuk membantu kami tentukan paket paling sesuai dengan jenis dan skala bisnismu.
solusi bisnis form

+62
Selamat datang di majoo 👋 Hubungi konsultan kami untuk pertanyaan dan info penawaran menarik
whatsapp logo