Berpikir kreatif adalah kemampuan yang perlu dimiliki oleh hampir semua orang di dunia bisnis atau kerja saat ini. Secara alami, manusia sebetulnya memiliki kecenderungan untuk berpikir kreatif. Sayangnya, tak semua orang bisa memaksimalkan potensi tersebut.
Kemampuan kreatif disebut sebagai asal mula munculnya inovasi. Tak heran bila keterampilan kreatif dianggap sangat penting dalam bisnis. Mulai dari pembuatan produk baru agar bisnis bisa bersaing dengan kompetitor hingga perencanaan strategi-strategi promosi yang tak biasa memerlukan kreativitas.
Jadi, secara spesifik, apa yang dimaksud kreatif? Apa perbedaan kreatif dan inovatif? Untuk memahaminya, silakan simak pembahasan di bawah ini!
Pengertian Kreatif
Istilah kreatif sering dikaitkan dengan seni. Memang benar, perlu kreativitas untuk melahirkan sebuah karya seni. Akan tetapi, lingkup kemampuan atau proses berpikir kreatif sebetulnya tak terbatas pada seni saja.
Jika kita menilik Kamus Besar Bahasa Indonesia, kreatif diterjemahkan sebagai memiliki daya cipta atau memiliki kemampuan untuk menciptakan. Dengan kata lain, keterampilan kreatif adalah kemampuan mengembangkan ide-ide baru atau imajinatif dan mengubahnya menjadi kenyataan.
Maka dari itu kemampuan kreatif dapat dimanfaatkan dalam bisnis untuk menciptakan solusi inovatif atau membangun lingkungan kerja yang suportif dan kolaboratif.
Kreativitas dapat mendorong kamu dan tim berpikir di luar kebiasaan dan mau bereksperimen. Proses berpikir kreatif cenderung mengarahkanmu menjadi lebih kritis atau melihat suatu hal dari perspektif yang berbeda.
Semua implikasi dari kemampuan kreatif tersebut tentu bisa membangun budaya brainstorming dan perilaku kerja tim yang lebih produktif.
Baca juga: Produktivitas Adalah: Pengertian dan Cara Menghitungnya
Ciri-Ciri Orang Kreatif
Seperti telah disebutkan sebelumnya, kreativitas tidak hanya berarti mempunyai kemampuan artistik. Kemampuan kreatif menunjukkan cara seseorang berpikir secara umum.
Jadi, orang-orang kreatif memiliki karakter tertentu yang dapat dimanfaatkan dalam berbagai peran. Apa saja ciri-ciri orang kreatif tersebut? Berikut ini penjelasannya.
Penuh Rasa Ingin Tahu
Orang-orang kreatif senang mempelajari hal-hal baru. Di waktu luangnya, mereka mungkin membaca buku atau menonton video tentang topik yang menurut mereka menarik.
Mereka sering merasa puas saat bisa memahami konsep yang belum mereka ketahui sebelumnya.
Nah, orang-orang kreatif membawa rasa ingin tahu ini ke dalam pekerjaan sehingga mereka mungkin kerap mengajukan pertanyaan. Sebagai contoh, orang yang kreatif mungkin mencoba menciptakan ide produk inovatif dengan bertanya: Mengapa?.
Mengapa tidak menjual produk dengan fitur X? Jika seseorang memberi tahu mereka bahwa mereka tidak dapat melakukan sesuatu, mereka bertanya lagi, "Mengapa tidak?".
Beberapa orang mungkin memulai diskusi dengan bertanya: Bagaimana jika…? Pertanyaan-pertanyaan tersebut bertujuan untuk menciptakan diskusi seputar ide dan memungkinkan eksperimen.
Pendekatan yang dapat berfungsi sebagai teknik brainstorming sehingga bisnis mencoba mencari cara untuk mewujudkan ide yang semula terasa tidak mungkin menjadi kenyataan.
Playful
Orang-orang kreatif rela bermain dengan berbagai ide sampai mereka menemukan ide yang tepat. Karakter playful berarti mereka bersenang-senang dengan proses ini. Terkadang ide-ide terbaik berkembang dari peristiwa atau pemikiran yang tidak disengaja.
Karena itu, bagian dari ciri-ciri kreatif ialah tidak menekan diri mereka sendiri untuk melakukannya dengan benar pertama kali. Seorang desainer grafis mungkin bereksperimen dengan berbagai warna dan gaya font saat membuat logo.
Ketika sebuah ide memasuki pikiran mereka, mereka akan mencobanya dan menilainya kemudian. Jika terasa kurang pas, mereka akan beralih ke ide lain yang mungkin muncul. Mereka akhirnya dapat membandingkan semua ide untuk menentukan pilihan akhir.
Berpikiran Terbuka
Seperti yang sudah diketahui, seseorang yang kreatif bersedia bermain dengan ragam ide. Maka dari itu, salah satu cirinya orang kreatif ialah berpikiran terbuka.
Orang yang berpikiran terbuka bersedia mendengar dan mencoba ide-ide baru. Saat berkolaborasi dengan orang lain, orang-orang kreatif ingin mendengar semua kemungkinan dan mengeksplorasinya lebih jauh.
Karena keterbukaan pikirannya, mereka tidak menilai ide atau perspektif orang lain. Sebaliknya, mereka meluangkan waktu untuk mendengarkan orang lain sehingga mereka dapat lebih memahami mereka.
Mereka juga terbuka untuk pengalaman baru sehingga mereka senang mencoba berbagai cara dalam melakukan pekerjaan. Bersikap terbuka terhadap pengalaman baru bisa sesederhana mengambil rute yang berbeda dalam perjalanan ke tempat kerja.
Jika menerima tugas proyek, orang yang kreatif terbuka untuk bekerja dengan seseorang yang baru dan tak harus selalu bekerja sama dengan rekan kerja mereka yang biasa.
Lebih Peka
Karena sifatnya yang terbuka, orang kreatif juga cenderung sensitif. Kepekaan ini dapat membantu mereka dalam banyak bidang, baik secara pribadi maupun profesional.
Karakter sensitif cenderung tampak lebih approachable dan mau mendengarkan. Dengan memperhatikan perasaan orang lain, orang kreatif sering kali lebih mudah membangun hubungan yang kuat dan saling percaya.
Kepekaan juga dapat meningkatkan kesadaran tentang masalah di sekitar sehingga mereka lebih peduli untuk menyelesaikannya. Sebut saja, orang kreatif yang bekerja dalam pengembangan produk mungkin mengambil pendekatan yang sangat empatik dan berfokus pada pelanggan.
Mereka ingin memastikan produk tersebut bisa memenuhi kebutuhan pelanggan secara efektif dan menciptakan pengalaman positif.
Bersedia Mengambil Risiko
Risk taker menjadi bagian dari ciri-ciri kreatif. Orang kreatif bersedia mengambil risiko yang terkait dengan ide-ide baru. Mereka tidak menganggap suatu konsep buruk sebelum diuji atau diperiksa. Jadi, semua ide memiliki potensi untuk jadi solusi persoalan.
Bagi orang, tidak mengambil risiko menghambat inovasi karena harus tetap berada dalam zona nyaman. Kalau begitu, apa sebetulnya perbedaan kreatif dan inovatif?
Perbedaan Kreatif dan Inovatif
Kreativitas dan inovasi merupakan dua hal yang saling terkait, tetapi berbeda. Jika ingin maju, sebuah bisnis perlu memiliki keduanya atau perlu orang-orang yang kreatif dan inovatif. Sebelum menyimpulkan perbedaan kreatif dan inovatif, kita perlu menilik kembali definisi keduanya.
Secara sederhana, kreativitas adalah pengembangan spontan dari ide-ide baru atau pemikiran out of the box. Dengan demikian, kreativitas diperlukan dalam inovasi.
Sementara itu, inovasi adalah perbedaan nyata yang diciptakan, tak jarang bersifat disruptif, terkait suatu produk, layanan, atau industri. Pada dasarnya, inovasi merupakan perubahan nyata dari sesuatu yang bersifat konvensional.
Dengan demikian, ada perbedaan yang sangat mendasar dari kemampuan kreatif dan inovatif. Kreativitas cenderung tidak dapat diukur dan bersifat subjektif. Di sisi lain, inovatif yang secara harfiah berarti baru benar-benar dapat diukur.
Mengapa begitu? Sebab dalam inovasi benar-benar ada proses penciptaan sesuatu yang baru, baik produk, ide, maupun metode baru.
Perbedaan kreatif dan inovatif dapat disederhanakan lagi dengan ilustrasi seperti ini: Untuk menjadi kreatif, seseorang atau bisnis perlu memiliki ide baru. Lalu, orang atau bisnis tersebut perlu menindaklanjuti ide baru yang muncul jika ingin menjadi inovatif.
Baca juga: Simak Arti, Contoh, dan Ide Inovatif dalam Bisnis
Contoh Kreatif dalam Bisnis
Kemampuan kreatif dapat diterapkan di berbagai aspek dalam bisnis. Berikut ini beberapa contoh kreatif dalam bisnis yang dapat kamu jadikan inspirasi.
-
Kreativitas dalam Leadership
Seorang pemimpin yang kreatif akan menerapkan pendekatan baru dalam berinteraksi dan bekerja.
Sebut saja, biasanya rapat dibuka dengan sangat kaku dan to the point. Pemimpin yang kreatif mungkin mencoba membuka rapat dengan sentuhan personal atau pendekatan baru.
Ia mungkin berkeliling saat rapat dan menanyakan detail pribadi serta perkembangan terkait bisnis kepada setiap anggota rapat. Dengan cara itu, pemimpin mengirim pesan bahwa ia peduli kepada karyawan.
Cara-cara baru ini dapat meningkatkan loyalitas dan dorongan karyawan untuk memberikan performa kerja terbaiknya.
-
Kreativitas dalam Marketing
Anggap saja kamu akan membuat kampanye iklan untuk memasarkan mobil model baru. Pendekatan non-kreatif untuk mungkin menghasilkan seperti pamflet yang kini sudah tidak terlalu efektif.
Kamu bisa menerapkan pendekatan pemasaran yang lebih kreatif, misalnya dengan membuat video pendek yang menarik. Mobil tersebut dijadikan sebagai 'karakter utama' dari sebuah film aksi mini.
Alih-alih ditunjukkan sebagai benda mati, video dan film memungkinkan mobil ditampilkan dari berbagai sudut, termasuk saat bergerak dan dikendarai pengemudi. Produk digambarkan secara lebih lengkap dan mengandung sentuhan personal sebab mengaitkan kendaraan dengan pengemudinya.
-
Kreativitas dalam Penjualan
Sama seperti dalam contoh leadership, perhatian merupakan faktor utama dalam upaya penjualan kreatif. Klien dapat terkejut dan senang mengetahui bahwa seorang tenaga penjualan mengingat hari ulang tahun mereka atau tanggal pribadi penting lainnya.
Metode lain untuk menunjukkan hubungan pribadi mengarah pada perasaan berharga yang serupa, misalnya tim penjualan menanyakan pendapat pelanggan tentang suatu hal yang terkait dengan hobi mereka.
Kreativitas dalam penjualan juga dapat diterapkan dalam cara-cara baru menangani transaksi penjualan seperti memanfaatkan aplikasi point of sale (POS). Tujuannya agar transaksi penjualan bisa diproses dengan lebih cepat, minim eror, dan terdokumentasi secara otomatis.