Dalam dunia bisnis, persediaan barang dagang atau merchandise inventory memiliki peran penting, terutama dalam konteks pengelolaan stok barang. Merchandise inventory adalah bagian krusial dalam manajemen operasional suatu perusahaan. Mengingat setiap perusahaan atau bisnis biasanya terlibat dalam jual-beli barang, penting bagi para pebisnis untuk memahami konsep ini, lho!
Untuk mendapatkan informasi lebih lengkap mengenai merchandise inventory, baca artikel ini sampai selesai, yuk!
Apa Itu Merchandise Inventory?
Persediaan barang dagang atau merchandise inventory adalah barang dagang yang dimiliki oleh perusahaanmu. Barang-barang ini bisa kamu dapatkan dari berbagai sumber, seperti pemasok atau hasil produksi sendiri.
Kamu akan menjual kembali barang-barang tersebut kepada pelanggan atau konsumen, dan mungkin juga memutuskan untuk memproduksi ulang dalam operasional bisnismu.
Ternyata, merchandise inventory termasuk ke dalam aset lancar, yang berarti produk-produk yang termasuk dalam persediaan barang dapat memberikan manfaat berupa keuntungan bagi perusahaanmu, ya.
Baca Juga: Persediaan adalah: Pengertian dan Manfaatnya Bagi Bisnis
Manfaat Merchandise Inventory
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa merchandise inventory adalah bagian dari aset lancar sehingga bisa mendapatkan keuntungan dan bisa cepat dicairkan dalam bentuk uang tunai. Oleh karena itu, setiap kali menjual barang dagang, kamu sebagai pemilik akan langsung menerima uang sebagai hasilnya atau pendapatan.
Dengan kemampuan untuk segera mendapatkan uang dari penjualan, manajemen persediaan barang perlu dilakukan dengan optimal. Pengelolaan ini memiliki banyak manfaat, antara lain:
Untuk menghemat biaya.
Memastikan ketersediaan barang yang dibutuhkan.
Mencegah kerugian akibat kehilangan barang dagang.
Jenis Merchandise Inventory
Merchandise inventory adalah jumlah barang yang kamu miliki dalam perusahaanmu dalam jangka waktu tertentu. Persediaan barang dagang ini mencakup semua barang yang disimpan di gudang, toko, atau tempat penyimpanan lain dan digunakan untuk keperluan komersial atau distribusi.
Jenis persediaan barang dagang dapat bervariasi tergantung pada jenis bisnis yang kamu jalani, lho! Berikut ini beberapa jenis merchandise inventory yang umum ada di perusahaan, yakni:
Bahan Baku
Barang mentah atau bahan baku adalah bahan yang dibeli dan digunakan untuk membuat produk akhir yang akan dijual kepada konsumen. Bahan baku juga bisa menjadi merchandise inventory jika dijual tanpa mengubahnya, seperti pengecer yang menjual gulungan kain kepada pelanggan.
Barang Dalam Proses
Barang setengah jadi atau work-in-process inventory adalah barang yang sudah melewati satu bagian dari proses produksi, tapi belum sepenuhnya jadi dan belum siap diedarkan ke pasaran. Barang dalam proses juga bisa menjadi merchandise inventory jika dijual sebelum proses produksi selesai.
Barang Jadi
Barang jadi adalah barang yang langsung dimanfaatkan oleh konsumen serta memiliki nilai guna dan jual yang tinggi. Produk ini didistribusikan kepada konsumen, investor, pemerintah, dan eksportir untuk memperoleh keuntungan. Contoh barang jadi ini, seperti pakaian siap pakai, elektronik, mobil, dan produk konsumen lainnya.
Barang Tak Bergerak
Non-moving merchandise inventory adalah barang atau produk dalam persediaan yang tidak terjual atau tidak bergerak dari gudang atau rak selama jangka waktu tertentu. Contohnya, produk yang usang atau kurang populer ketika dijual.
Barang Bekas
Barang bekas adalah barang atau produk yang telah digunakan sebelumnya dan dijual kembali oleh perusahaan atau individu. Produk ini mencakup barang-barang yang masih memiliki nilai dan dapat dijual kembali. Contohnya, pengecer yang menjual barang bekas berupa mobil bekas.
Barang Kadaluwarsa
Inventory yang memiliki batas waktu penyimpanan disebut inventaris yang rusak atau kadaluwarsa. Barang-barang ini dapat rusak atau tidak lagi berharga dalam jangka waktu tertentu, misalnya produk makanan segar, produk susu, dan obat-obatan.
Barang Musiman
Seasonal inventory adalah barang atau produk yang dipersiapkan dan disimpan oleh perusahaan untuk menghadapi fluktuasi musiman dalam permintaan. Ini membantu perusahaan mengelola permintaan selama periode tertentu dalam tahun.
Barang Digital
Barang Digital adalah barang atau produk dalam bentuk digital yang disimpan, dikelola, dan diperdagangkan oleh perusahaan atau individu. Barang-barang ini misalnya software, konten online, lisensi, atau aset digital lainnya.
Barang Promosi
Promotional inventory adalah barang atau produk yang disiapkan dan dijual oleh perusahaan dalam rangka promosi atau penawaran khusus. Barang-barang ini ditawarkan kepada pelanggan dengan harga diskon atau kondisi penjualan khusus untuk jangka waktu tertentu.
Jenis-jenis merchandise inventory sangatlah bervariasi, tergantung pada industri dan jenis bisnis yang kamu jalani. Manajemen persediaan yang baik sangat penting untuk mengoptimalkan pengelolaan merchandise inventory dan menjaga kelancaran operasi bisnis kamu, ya.
Baca Juga: Program Inventory Barang: Kelola Persediaan Kamu dengan Mudah dan Efisien
Sistem Merchandise Inventory
Secara umum, ada dua sistem yang bisa digunakan untuk menghitung persediaan barang di dalam gudang, antara lain:
1. Perpetual Inventory System
Metode pertama adalah perpetual inventory system. Metode ini merupakan cara untuk menghitung persediaan barang dalam gudang secara continue. Dengan metode ini, bisnis dapat memperoleh pembaruan berkala dan terkini terkait stok persediaan barang di gudang.
Namun, tidak ada sistem yang sempurna, sehingga metode ini memiliki kelemahan, yaitu membutuhkan waktu lebih lama. Pasalnya, perhitungan dengan metode ini harus dilakukan secara continue selama periode waktu tertentu.
2. Periodic Inventory System
Metode kedua adalah sistem periodik pencatatan barang yang hanya dilakukan satu kali. Umumnya, perusahaan yang menggunakan sistem ini melakukan perhitungan saat ingin tutup buku.
Dengan demikian, dapat diartikan bahwa perhitungan kedua ini hanya terjadi pada akhir periode saja, sehingga kamu sebagai pebisnis tidak perlu menghabiskan banyak waktu untuk menghitung stok barang dagang di gudang.
Cara Menghitung Merchandise Inventory
Untuk menghitung dan menilai merchandise inventory, kamu dapat menggunakan rumus sederhana dengan mengalikan jumlah fisik produk di perusahaan dengan harga per unit atau per produk. Rumusnya seperti berikut ini, ya.
Merchandise Inventory = Harga Per Unit x Jumlah Fisik
Jumlah fisik ini merujuk pada total produk atau barang yang tersimpan di gudang perusahaan. Sebagai contoh merchandise inventory, perusahaan A yang berfokus pada penjualan barang elektronik memiliki 200 AC, 100 mesin cuci, dan 40 TV.
Jadi, nilai persediaan barang dagang di perusahaan dapat dihitung dengan mengalikan jumlah produk tersebut dengan harga per unitnya, ya. Untuk menentukan harga per unit, perusahaan bisa menggunakan metode asumsi, seperti metode LIFO, FIFO, atau Average.
Penting halnya untuk kamu mencatat pemilihan metode asumsi ini karena dapat memengaruhi nilai dan laporan keuangan perusahaan.
Kesimpulan
Nah, itulah pembahasan lengkap tentang merchandise inventory, ya. Kamu perlu mencatat setiap pergerakan barang di gudang setiap harinya, baik itu ketika barang masuk atau keluar gudang. Pasalnya, kamu bisa melacak persediaan barang dan membuat catatan jika terjadi kehilangan barang.
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa persediaan barang dagang termasuk dalam kategori aset lancar, yang memiliki umur kurang dari satu tahun. Barang-barang ini dapat berupa barang setengah jadi atau barang jadi. Dengan pemahaman ini, kamu akan lebih siap sebagai seorang pebisnis yang memiliki pengetahuan lengkap tentang bisnis.
Untuk memudahkan urusan bisnismu, kamu bisa menggunakan aplikasi majoo yang memiliki fitur inventory, lho! Jadi, kamu bisa mengatur berbagai inventory secara real-time, efektif, efisien dan, cukup dari satu aplikasi saja.
Tentunya kemudahan ini akan sangat membantumu dalam menjalani bisnis, bukan? Jadi, yuk, berlangganan aplikasi majoo segera, ya!
Sumber Data:
https://www.bluecart.com/blog/merchandise-inventory