Selain Djarum Terhadap Bakmi GM, Ini Perusahaan yang Melakukan Akusisi

Belakangan ini ramai kabar bahwa Grup Djarum berencana untuk mengakuisisi 85% Bakmi GM dengan nilai transaksi mencapai Rp2,1 triliun. Menurut laporan CNBC Indonesia, pihak Djarum tidak secara gamblang membenarkan atau menampik kabar tersebut.

"Mengenai Bakmi, hal tersebut silakan ditanyakan ke Bakmi GM," kata Corporate Communications Manager PT Djarum Budi Darmawan, Minggu (14/12).

Sebenarnya, apa itu akuisisi dan mengapa sebuah perusahaan melakukan akuisisi? Lalu, apa saja perusahaan di Indonesia yang melakukan akuisisi, selain Bakmi GM?

Baca Juga: Akusisi Adalah Manfaat, Jenis dan Contoh

Apa yang Dimaksud dengan Akusisi Perusahaan?

Dalam konteks bisnis, akusisi merujuk pada proses suatu perusahaan membeli sebagian besar atau seluruh saham dari perusahaan lain. Tujuannya untuk mengendalikan atau menginterogasikan perusahaan tersebut ke dalam struktur organisasi. 

Berikut adalah beberapa definisi akuisisi menurut para ahli:

• Weston, Chung, dan Hoag (1990): Akuisisi adalah suatu transaksi di mana satu perusahaan membeli lebih dari 50 persen saham dari perusahaan lain, sehingga memperoleh kontrol atas perusahaan tersebut. 

• Hitt, Ireland, dan Hoskisson (2001): Akuisisi merupakan proses satu perusahaan membeli perusahaan lain untuk memperluas dan mengubah struktur atau strategi perusahaan yang diakuisisi. Akuisisi biasanya dilakukan untuk mencapai tujuan strategis tertentu, seperti diversifikasi, integrasi vertikal, atau ekspansi geografis.

• Porter (1985): Akuisisi adalah salah satu bentuk strategi bisnis di mana perusahaan yang lebih besar atau lebih kuat membeli perusahaan yang lebih kecil dengan tujuan untuk memperoleh keunggulan kompetitif. Akuisisi ini dilakukan untuk memperbaiki posisi pasar, meningkatkan efisiensi, atau mengurangi persaingan.

Alasan Perusahaan Melakukan Akusisi

Setiap perusahaan mempunyai tujuan dan motivasi tertentu yang ingin dicapai dengan akuisisi, merger, atau konsolidasi. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut, dirangkum dari buku Konsep Akuisisi Saham Perusahaan Nasional karya  Juli Asril, Imas Rosidawati Wiradirja, Ahmad M. Ridwan Syaiful Hikmat (2018) :

1. Sinergi perusahaan

Sinergi merupakan alasan utama bagi suati perusahaan melakukan akuisisi atau merger. Melalui sinergi, suatu perusahaan diharapkan tumbuh pesat dan menjadi perusahaan besar, serta meraih keuntungan berlipat ganda. 

2. Meningkatkan penguasaan pangsa pasar

Dengan melakukan akuisisi, suatu perusahaan berpotensi meningkatkan penguasaan pangsa pasar. Dua perusahaan yang sebelumnya saling bersaing menjual produk yang sama, lalu melakukan akuisisi, maka perusahaan tersebut telah menguasai pangsa pasar. 

3. Pengurangan kewajiban pembayaran pajak

Dengan akuisisi, perusahaan bisa mengurangi kewajiban pembayaran pajak. Misalnya, suatu perusahaan yang senantiasa memperoleh keuntungan yang besar, maka kewajiban pembayaran pajaknya akan besar juga. 

Nah, perusahaan besar itu biasanya mengakuisisi perusahan yang telah mengalami kerugian bertahun-tahun dan mempunyai fasilitas pembebasan pajak. Fasilitas tersebut nantinya dimanfaatkan oleh perusahaan pengakuisisi untuk mengurangi perhitungan kewajiban pajaknya.

4. Diversifikasi atau penganekaragaman bidang usaha. 

Diversifikasi atau penganekaragagaman bidang usaha menjadi salah satu alasan suatu perusahaan melakukan akuisisi. Perusahaan yang memiliki bidang usaha yang beranekaragam dapat menjaga stabilitas pendapatannya. 

5. Penilaian harta yang lebih rendah dari harta sebenarnya. 

Perusahaan penerima akuisisi akan memperoleh keuntungan dari selisih harga harta milik perusahaan yang melakukan akuisisi karena adanya penilaian harta yang lebih rendah dari harga sebenarnya. Berikut alasannya: 

- Bidang usaha kurang diminati para investor, sehingga harga saham turun di pasaran. 

- Kinerja perusahaan rendah, akibatnya harga sahamnya ikut turun. 

- Perusahaan tersebut menerapkan kebijakan pembayaran deviden yang terbatas. Alhasil, perusahaaan tersebut kurang diminati investor.

6. Meningkatkan prestise

Selain ingin mendapatkan manfaat secara ekonomis, akuisisi dilakukan karena ingin meningkatkan prestise perusahaan. Denagan akuisisi, perusahaan berharap namanya semakin besar dan meningkatkan prestise direksi.

11 Perusahaan yang Melakukan Akuisisi

Berikut adalah 11 perusahaan yang melakukan akuisisi terkenal di Indonesia.

1. Salim Group mengakuisisi Sumber Alfaria Trijaya (2005).

Salim Group yang dikenal sebagai salah satu konglomerat terbesar di Indonesia, melakukan akuisisi terhadap Sumber Alfaria Trijaya yang dikenal dengan jaringan minimarket Alfamart, untuk memperkuat posisi mereka di sektor ritel.

2. Danone mengakuisisi Nutricia (2007).

Pada tahun 2007, Danone mengakuisisi Nutricia, perusahaan yang bergerak di bidang nutrisi medis dan bayi, yang memperkuat posisi Danone di sektor makanan kesehatan dan nutrisi di Indonesia.

3. Mitra Adiperkasa mengakuisisi beberapa merek internasional (2012–2020).

Mitra Adiperkasa, yang dikenal dengan merek-merek ritel ternama seperti Zara, Nike, dan Starbucks, melakukan beberapa akuisisi untuk memperkuat posisinya sebagai perusahaan ritel terkemuka di Indonesia.

4. Coca-Cola Amatil mengakuisisi Nusa Coca-Cola (2017).

Coca-Cola Amatil mengakuisisi PT. Nusa Coca-Cola, perusahaan yang memproduksi dan mendistribusikan minuman ringan di Indonesia, sebagai bagian dari upayanya untuk memperkuat pasar minuman di Indonesia.

5. Astra International mengakuisisi TATA Motors (2017).

Astra International melakukan akuisisi terhadap sebagian besar saham TATA Motors, memperkuat penguasaan mereka dalam industri otomotif di Indonesia, terutama dalam produk kendaraan komersial dan ringan.

6. Indofood mengakuisisi Pinehill Company (2017).

Indofood, perusahaan makanan terbesar di Indonesia, mengakuisisi Pinehill Company, sebuah produsen mi instan yang berbasis di Nigeria. Akuisisi ini memperluas jangkauan Indofood ke pasar internasional, khususnya di Afrika.

7. Grab mengakuisisi OVO (2020). 

Grab, salah satu perusahaan teknologi terbesar di Asia Tenggara, melakukan akuisisi terhadap platform pembayaran OVO di Indonesia. Hal ini menguatkan posisinya di pasar pembayaran digital di Indonesia dan Asia Tenggara.

8. Unilever mengakuisisi PT. Sabai Aruna (2020).

Unilever mengakuisisi PT. Sabai Aruna, sebuah perusahaan teknologi yang berbasis di Indonesia yang menghubungkan petani dengan pasar melalui platform digital. Akuisisi ini memperkuat fokus Unilever dalam mendukung keberlanjutan dan agribisnis di Indonesia.

9. Gojek mengakuisisi Tokopedia (2021).

Pada tahun 2021, Gojek dan Tokopedia resmi bergabung untuk membentuk GoTo Group, yang menjadi salah satu platform teknologi terbesar di Indonesia. Akuisisi ini memungkinkan kedua perusahaan untuk menggabungkan layanan transportasi, pengiriman, pembayaran, dan e-commerce dalam satu ekosistem.

10. Bukalapak mengakuisisi KlikDaily (2021).

Bukalapak mengakuisisi KlikDaily, platform e-commerce yang fokus pada pemesanan makanan secara daring. Langkah ini diambil untuk memperkuat posisi Bukalapak dalam sektor bisnis e-commerce makanan dan minuman.

11. Bakmi GM mengakuisisi (2020).

Pada tahun 2020, Bakmi GM pernah melakukan akuisisi terhadap Ayam Penyet Ria (APR), sebuah jaringan restoran ayam penyet yang cukup terkenal di Indonesia. 

Kesimpulan 

Akuisisi menjadi salah satu cara sebuah perusahaan memperbesar nama dan meningkatkan keuntungannya. Akuisisi bisa menjadi strategi yang efektif untuk pertumbuhan perusahaan. 

Namun, akuisisi juga dapat menghadirkan tantangan, seperti integrasi budaya perusahaan yang berbeda atau masalah keuangan. Perusahaan harus mempertimbangkan dengan matang alasan dan risiko yang ada sebelum melakukan akuisisi. 

Download majoo, aplikasi wirausaha lengkap kelola bisnis jadi maju. Dengan dukungan bantuan 24jam halo majoo 1500460 bikin bisnis lancar, jadikan majoo pilihan tepat buat jutaan wirausaha Indonesia memajukan usaha.