Saat membangun usaha, kita membutuhkan bantuan dari pihak-pihak lain. Misalnya, mitra untuk membantu memperluas jejaring atau investor untuk mendapatkan suntikan dana.
Dalam proses menarik investor atau mencari mitra untuk berkolaborasi, kita perlu memperkenalkan usaha yang akan dikembangkan melalui sebuah proposal usaha.
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), proposal memiliki arti rencana yang dituangkan dalam bentuk rancangan kerja. Proposal usaha lantas bisa diartikan sebagai rancangan dalam membangun suatu usaha.
Proposal usaha merupakan dokumen tertulis yang berisi gambaran rencana, tujuan, dan strategi usaha. Proposal usaha menjadi komponen penting dalam sebuah usaha, di antaranya sebagai wajah perusahaan, sumber informasi perusahaan, panduan operasional, dan masih banyak lagi.
Poin Penting Dalam Proposal Usaha yang Wajib Ada
Berikut 10 poin penting yang harus dijabarkan dalam sebuah proposal usaha:
Dalam sebuah proposal usaha, terdapat beberapa poin penting yang harus dijabarkan agar proposal tersebut mampu meyakinkan pihak lain untuk mendukung usaha tersebut. Berikut 10 poin penting yang harus dijabarkan dalam sebuah proposal usaha:
1. Pendahuluan
Proposal usaha dibuka dengan pendahuluan yang menjelaskan hal-hal yang melatarbelakangi dibentuknya sebuah usaha. Di pendahuluan, kamu juga bisa menjelaskan tujuan proposal usaha dibuat dan diserahkan pada pihak kedua.
2. Profil perusahaan
Poin berikutnya yang wajib ada dalam proposal usaha adalah profil perusahaan. Cantumkan profil lengkap, mulai dari visi misi, hingga struktur organisasi.
3. Deskripsi usaha
Menyajikan gambaran umum tentang usaha yang akan dijalankan dan tujuan utama dari usaha ini, serta cara mencapainya. Di poin ini, kamu juga bisa menjelaskan detail tentang produk atau layanan yang akan dijual. Uraikan juga siapa yang menjadi konsumen atau pengguna produk/jasa.
4. Analisis SWOT
Analisis faktor internal dan eksternal usaha dengan sistem SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threat). Dengan analisis SWOT, sebuah perusahaan bisa mengidentifikasi kekurangan dan kelebihan sesuai data nyata, dan menyusun strategi berdasarkan kenyataan. Hasil analisis SWOT juga penting dicantumkan dalam sebuah proposal usaha.
5. Analisis pasar
Hasil analisis pasar, yang berisi segmentasi pasar, ukuran dan potensi pasar, tren, hingga kompetisi juga harus dijelaskan dalam proposal usaha.
6. Strategi pemasaran
Di dalam proposal usaha, penting untuk menjelaskan bagaimana produk atau layanan akan dipasarkan. Terangkan juga strategi harga yang akan diterapkan dan alasan pemilihannya, saluran distribusi yang akan digunakan, serta teknik promosi yang akan digunakan untuk menarik perhatian pasar.
7. Rencana operasional
Rencana operasional berisi tentang lokasi dan fasilitas usaha, tahapan kerja dalam menghasilkan produk barang/jasa. Sertakan juga kebutuhan tenaga kerja, peralatan, hingga bahan baku.
8. Rencana keuangan
Rencana keuangan mencakup proyeksi pendapatan dan laba dalam jangka waktu tertentu. Uraikan juga rencana penggunaan dana, sumber pembiayaan, dan laporan keuangan
9. Identifikasi Risiko
Berisi cara membuat evaluasi apakah usaha telah berjalan sesuai rencana, menentukan indikator kinerja utama (KPI), dan menyusun rencana darurat jika terjadi hal-hal yang tidak sesuai rencana (risiko).
10. Penutup dan lampiran
Lampirkan dokumen pendukung, seperti surat izin usaha, sertifikat produk, perjanjian kerjasama, atau data riset pasar. Jika ada, lampirkan juga brosur atau gambar produk untuk memberikan gambaran tentang barang atau jasa yang ditawarkan.
Baca Juga: Contoh Proposal Usaha yang Menarik
Langkah-langkah Perencanaan Usaha
Langkah-langkah perencanaan usaha penting untuk memastikan kelancaran operasional, meminimalkan risiko, dan memaksimalkan peluang keuntungan. Berikut adalah langkah-langkah perencanaan usaha yang umumnya dilakukan:
1. Penelitian Pasar (Market Research)
Tujuan: Untuk memahami pasar, termasuk kebutuhan dan keinginan konsumen, serta mengetahui tren industri.
Kegiatan: Mengumpulkan data tentang pelanggan potensial, pesaing, serta produk atau layanan yang akan ditawarkan. Hal ini mencakup analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) untuk menilai posisi usaha di pasar.
2. Penentuan Tujuan dan Visi Usaha
Tujuan: Merumuskan visi dan misi usaha yang akan dijalankan. Ini berfungsi sebagai panduan untuk arah usaha ke depan.
Kegiatan: Menyusun tujuan jangka pendek dan jangka panjang. Contohnya: "Mencapai omzet 1 miliar dalam 5 tahun" atau "Menjadi pemimpin pasar dalam kategori produk tertentu."
3. Penyusunan Rencana Pemasaran (Marketing Plan)
Tujuan: Menentukan strategi untuk memasarkan produk atau layanan, termasuk bagaimana cara menarik dan mempertahankan pelanggan.
Kegiatan: Menentukan segmen pasar yang dituju, positioning produk, harga, distribusi, serta promosi. Ini juga mencakup penentuan saluran pemasaran (online/offline).
4. Rencana Operasional (Operational Plan)
Tujuan: Menyusun rencana tentang bagaimana usaha akan dijalankan secara operasional.
Kegiatan: Menentukan lokasi usaha, proses produksi, sumber daya manusia yang dibutuhkan, serta alur kerja. Ini juga mencakup pengelolaan rantai pasokan dan logistik.
5. Penyusunan Rencana Keuangan (Financial Plan)
Tujuan: Merencanakan aspek keuangan usaha, termasuk bagaimana mendapatkan dana, pengelolaan cash flow, serta proyeksi keuntungan dan kerugian.
Kegiatan: Menyusun anggaran awal (startup capital), proyeksi arus kas (cash flow), proyeksi pendapatan dan biaya operasional, serta analisis titik impas (break-even point). Ini juga mencakup rencana pembiayaan jika dibutuhkan (misalnya melalui pinjaman atau investor).
6. Penentuan Struktur Organisasi dan Tim
Tujuan: Menyusun struktur organisasi yang jelas dan menentukan siapa yang bertanggung jawab atas setiap bagian usaha.
Kegiatan: Menentukan posisi kunci dalam usaha (misalnya direktur, manajer, staf operasional) serta tugas dan tanggung jawab masing-masing. Jika perlu, lakukan perekrutan dan pelatihan untuk membangun tim yang kompeten.
7. Analisis Risiko dan Rencana Kontinjensi
Tujuan: Mengidentifikasi potensi risiko yang mungkin dihadapi dalam menjalankan usaha dan menyusun rencana darurat untuk mengatasinya.
Kegiatan: Melakukan analisis terhadap faktor-faktor risiko, seperti fluktuasi harga bahan baku, perubahan regulasi, atau masalah operasional. Rencana kontinjensi dapat mencakup cara untuk mengurangi dampak dari risiko tersebut.
8. Implementasi dan Pelaksanaan Rencana
Tujuan: Melaksanakan perencanaan yang telah disusun dalam tahap-tahap sebelumnya.
Kegiatan: Menyusun timeline atau jadwal implementasi, serta mengkoordinasikan antara bagian pemasaran, operasional, keuangan, dan SDM. Pelaksanaan ini juga melibatkan pengawasan terhadap pencapaian tujuan dan penyelesaian masalah yang muncul.
9. Evaluasi dan Pengawasan
Tujuan: Melakukan evaluasi secara berkala untuk menilai kemajuan usaha dan memastikan bahwa rencana berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
Kegiatan: Mengukur kinerja usaha berdasarkan indikator yang sudah ditetapkan sebelumnya, seperti pencapaian omzet, kepuasan pelanggan, dan pengelolaan biaya. Jika ada penyimpangan, dilakukan perbaikan atau penyesuaian.
10. Pengembangan dan Inovasi
Tujuan: Meningkatkan daya saing dan keberlanjutan usaha.
Kegiatan: Mengembangkan produk atau layanan baru, mencari peluang pasar tambahan, serta menerapkan inovasi teknologi atau metode baru yang bisa meningkatkan efisiensi atau kualitas.
Kesimpulan
Kesimpulannya, proposal usaha menjadi dokumen penting yang harus disiapkan perusahaan untuk mengembangkan perusahaannya. Proposal usaha harus mencakup poin-poin penting tentang perusahaan agar pihak kedua tertarik untuk berinvetasi atau berkolaborasi.
Pastikan kamu pakai majoo untuk membantumu menyusun informasi tentang keuangan bisnis dalam proposal. Dengan aplikasi majoo, pengelolaan bisnis akan menjadi lebih praktis, mudah, dan efisien.