[TERBARU] Contoh Proposal Usaha yang Menarik

Ditulis oleh Ajar Pamungkas

article thumbnail

Proposal bisnis atau yang kerap juga disebut dengan istilah proposal usaha adalah dokumen tertulis yang dibuat oleh pelaku usaha untuk menggambarkan seluruh cakupan kegiatan bisnis yang dijalankan, baik yang berkaitan dengan kegiatan internal maupun eksternal, sesuai dengan yang ditemukan atau dihadapi dalam operasional bisnis.

Tentunya, setiap pelaku usaha pasti sudah sangat familier dengan istilah yang satu ini, terlebih bagi mereka yang memang cukup bersemangat dalam mengembangkan bisnis yang sedang dijalankan maupun mereka yang bermaksud untuk membuka lini bisnis baru.

Baca juga: Pitching: Pengertian, Tips, dan Hal-Hal yang Perlu Dihindari

Struktur dan Kerangka Proposal Usaha

Sebelum terburu-buru membuat proposal, ingat selalu bahwa proposal usaha adalah sebuah dokumen tertulis. Seperti kebanyakan dokumen tertulis lainnya, proposal untuk bisnis yang sedang atau akan dijalankan juga memiliki struktur yang sebaiknya diikuti agar proposal rapi dan mudah untuk dipahami.

Agar proposal yang dibuat dapat benar-benar menarik minat investor untuk berinvestasi atau, jika akses terhadap proposal ini dibuka secara luas, meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap bisnis yang dijalankan, pastikan untuk mengikuti struktur yang ada saat menyusun proposal usaha. Apa saja, sih, komponen yang menjadi struktur proposal usaha?

  1. Pendahuluan

    Tak ubahnya dokumen resmi pada umumnya, pendahuluan menjadi bagian pembuka dalam kerangka proposal usaha.

    Pada bagian ini, pelaku usaha dapat menjelaskan latar belakang yang mendasarinya untuk menjalankan usaha yang ingin diajukan. Selain itu, pelaku usaha juga dapat mencantumkan visi serta misi yang dimilikinya.

    Informasi-informasi ini nantinya dapat menjadi acuan bagi pelaku usaha dalam menjalankan bisnisnya sekaligus menarik minat calon investor ketika proposal ini nantinya akan diajukan.

  2. Tinjauan Umum

    Jika pada bagian pendahuluan pelaku usaha dapat menjelaskan latar belakang serta tujuan yang ingin dicapai, pada bagian kedua dalam proposal usaha, penjabaran dapat difokuskan pada bentuk dari usaha itu sendiri.

    Di bagian ini, pelaku usaha dapat secara lengkap memperkenalkan bisnis yang ingin diajukannya, mulai dari sejarah pendiriannya, alamat fisik di mana tempat usaha dapat ditemukan, hingga struktur perusahaan yang menjelaskan berapa banyak karyawan yang dimiliki serta perannya masing-masing.

    Selain itu, pada struktur proposal usaha yang satu ini, pelaku usaha juga dapat menambahkan penjelasan terkait kegiatan pemasaran yang dilakukan serta keunggulan yang dimiliki oleh bisnisnya. Dengan adanya tinjauan umum ini, setiap orang yang membaca proposal ini akan lebih mudah dalam memahami performa dari bisnis yang ingin diajukan.

  3. Kegiatan Operasional

    Pada bagian berikutnya dalam kerangka proposal usaha, pelaku usaha dapat menjabarkan kegiatan operasional bisnisnya secara lengkap dan jelas.

    Umumnya, bagian ini akan diisi dengan penjelasan terkait bagaimana operasional bisnis yang dimiliki akan dijalankan ke depannya, dan apa saja yang dibutuhkan untuk memastikan operasional bisnis tersebut dapat dilakukan dengan sukses. Dengan demikian, pelaku usaha dapat memastikan validitas dari bisnis yang dijalankan dan memberikan gambaran bagi pembaca proposal tersebut.

  4. Penutup

    Bagian penutup merupakan titik terakhir di mana pelaku usaha dapat mengangkat keunggulan yang ditawarkan oleh bisnisnya dalam bentuk kesimpulan dari bagian-bagian sebelumnya.

    Usahakan untuk membuat penutup yang benar-benar menarik dan menjelaskan keseluruhan isi proposal usaha dengan jelas dan meyakinkan. Sebagai contoh, buatlah bagian penutup dengan asumsi bahwa orang yang akan membaca proposal tersebut tidak akan membaca secara teliti dari awal hingga akhir, tetapi hanya membaca bagian kesimpulannya saja. Dengan asumsi tersebut, bagian penutup ini harus ditulis dengan kalimat yang semenarik mungkin.

Sebenarnya, dalam kerangka proposal usaha masih ada satu bagian lagi yang dapat digunakan pelaku usaha untuk menarik minat investor dalam menyuntikkan dana segar bagi bisnis yang dijalankannya, yaitu bagian perencanaan anggaran. Bagian ini cukup penting karena pelaku usaha diberi kesempatan untuk menjelaskan proyeksi yang dimilikinya dari bisnis yang diajukan.

Rencana anggaran biaya tidak hanya menjelaskan penghitungan pendapatan serta pengeluaran semata, tetapi juga kerap disertai dengan penghitungan laba rugi yang dapat membantu pihak investor untuk memahami perkiraan keuntungan yang bisa diperolehnya dengan berinvestasi pada bisnis yang diajukan.

Baca juga: Tips Memastikan Pinjaman Modal untuk Pengembangan Bisnis

Membuat proposal usaha bukanlah perkara yang sulit, coba ambil inspirasi dari contoh proposal usaha yang ada

Contoh Proposal Usaha atau Bisnis

Nah, setelah mengetahui struktur proposal usaha dan juga kerangka yang dimilikinya, sekarang saatnya untuk menerapkannya dalam praktik langsung pembuatan proposal bisnis.

Jangan takut dulu, agar tidak bingung, coba cermati contoh proposal usaha dari sebuah perusahaan fiktif yang bergerak dalam bidang pembuatan jasa platform bisnis digital berikut:

Proposal Usaha Jasa Pembuatan Platform Bisnis Digital

BAB I: Pendahuluan

I.1. Latar Belakang

Mempertimbangkan terus menguatnya kepercayaan publik terhadap transaksi maupun kegiatan jual beli secara online, bisnis yang dapat dijalankan secara online melalui berbagai platform digital mulai menjadi alternatif baru dalam pengembangan usaha. Terlebih lagi, pemerintah Republik Indonesia juga mulai gencar mendukung adopsi produk-produk teknologi yang dilakukan oleh pelaku usaha, khususnya yang bergerak dalam bidang usaha mikro, kecil, dan menengah.

Meski demikian, tidak semua pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah memahami serta mampu mengelola platform digital yang diperlukan untuk menjalankan bisnis secara online. Karenanya, menawarkan jasa untuk membuat wadah digital yang dapat dijadikan etalase oleh para pelaku usaha dapat menjadi peluang usaha yang cukup menjanjikan untuk pengembangan bisnis di masa depan.

I.2. Visi

  1. Menjadi solusi bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah yang ingin melakukan ekspansi ke pasar digital.

  2. Memberikan kemudahan bagi pelanggan untuk menikmati semakin banyak produk serta jasa yang diminati.

  3. Membantu pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah untuk memberikan keunikan nilai tambah bagi bisnis yang dijalankan.

1.3. Misi

  1. Meningkatkan kepuasan pelanggan.

  2. Mengintegrasikan perkembangan produk teknologi dalam bisnis.

  3. Meningkatkan adopsi produk teknologi bisnis di tingkat akar rumput.

1.4. Tujuan

Menyediakan layanan dalam membuat dan mengelola platform digital yang dapat digunakan untuk menjalankan operasional bisnis secara online tidak hanya membantu pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah memberikan nilai tambah bagi bisnisnya semata, tetapi juga mendorong perkembangan produk teknologi bisnis itu sendiri untuk masa depan yang lebih baik, praktis, dan memudahkan semua kalangan.

1.5. Waktu Pelaksanaan

Penerimaan pesanan jasa pembuatan serta pengelolaan platform digital untuk kebutuhan operasional bisnis online dapat dilakukan setiap hari pada jam kerja (9.00-17.00) melalui aplikasi pesan singkat maupun telepon. Ketentuan lainnya terkait pelaksanaan usaha dapat disesuaikan dengan kebutuhan setiap pelanggan yang melakukan pemesanan jasa.

BAB II: Tinjauan Umum

II.1. Profil Usaha

Jasa pembuatan serta pengelolaan platform digital untuk kebutuhan bisnis online yang bernama #MajuBersama ini pertama kali didirikan pada tahun 2015 dengan layanan yang bertujuan untuk membantu pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah dalam melakukan ekspansi maupun migrasi bisnis dengan adopsi produk teknologi yang mengikuti perkembangan zaman.

Tak hanya membantu pelaku usaha yang menjadi pelanggannya dengan membuat situs web yang dapat digunakan untuk kegiatan jual beli secara online, #MajuBersama juga menawarkan layanan pengelolaan platform digital tersebut.

Dengan jumlah pelanggan yang terus bertambah, tak menutup kemungkinan layanan #MajuBersama akan berkembang pada berbagai bentuk adopsi produk teknologi bisnis lainnya sesuai dengan perkembangan kebutuhan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah dalam menjalankan bisnisnya secara online.

II.2. Struktur Perusahaan #MajuBersama

Nama dan Tempat Usaha

Nama Usaha: #MajuBersama

Tempat Usaha: Jl. Selalu Sukses No. 1, Kelurahan Besar, Kecamatan Tengah, Kota Sukses

Identitas Pemilik

Nama Pemilik: Bagus Rupawan

Alamat Pemilik: Jl. Selalu Sukses No. 1, Kelurahan Besar, Kecamatan Tengah, Kota Sukses.

Struktur Kepegawaian

Cantika (Sales)

Indah (Administrasi)

Lestari (Tech. Engineer)

II.3. Lokasi Usaha

Tempat usaha #MajuBersama berlokasi di Jl. Selalu Sukses No. 1, Kelurahan Besar, Kecamatan Tengah, Kota Sukses yang juga menjadi alamat domisili pemilik #MajuBersama.

Namun, untuk mendorong adopsi produk teknologi bisnis sesuai dengan visi serta misi yang dimiliki, calon pelanggan tidak perlu mendatangi tempat usaha secara langsung untuk melakukan pemesanan, tetapi dapat menghubungi #MajuBersama melalui telepon serta aplikasi pesan singkat yang telah disediakan. Dengan demikian, #MajuBersama dapat menerima permintaan layanan jasa dari setiap calon pelanggan, terlepas di mana domisili calon pelanggan tersebut berada.

II.4. Strategi Pemasaran

Diawali dengan pemasaran melalui mulut ke mulut dari lingkar pertamanan yang dipunyai oleh pemilik usaha, permintaan jasa yang diterima oleh #MajuBersama mulai meningkat dan strategi pemasaran yang lebih rinci pun diperlukan agar dapat membuka pasar yang lebih luas.

Berangkat dari kebutuhan tersebut, #MajuBersama pun meluncurkan situs web miliknya pada tahun 2015 di mana calon pelanggan dapat menemukan berbagai informasi kontak yang dapat dihubungi untuk melakukan pemesanan. Upaya ini semakin diperkuat dengan penggunaan media sosial sebagai bentuk kegiatan pemasaran digital untuk mempromosikan layanan jasa yang ditawarkan oleh #MajuBersama.

Testimoni yang diberikan oleh para pengguna jasa #MajuBersama yang menyatakan kepuasan terhadap layanan yang diterima pun ditampilkan secara berkala; baik di dalam situs web #MajuBersama yang dapat dengan mudah diakses maupun melalui kanal-kanal media sosial yang dimiliki. Tidak adanya batasan geografi bagi calon pelanggan yang ingin melakukan pemesanan pun membuat kegiatan pemasaran #MajuBersama terus ditingkatkan agar dapat memperluas cakupan kegiatan penjualannya.

II.5. Manfaat Usaha

Pertumbuhan minat kewirausahaan yang dimiliki oleh masyarakat umum yang meningkat dari tahun ke tahun tidak hanya memberikan dampak yang positif bagi perekonomian, tetapi juga memunculkan banyak pelaku usaha yang dapat menjadi kompetitor untuk satu sama lain; khususnya bagi mereka yang menggeluti bidang usaha serupa.

Dengan memanfaatkan layanan jasa yang ditawarkan oleh #MajuBersama, pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah yang menjadi pelanggan dapat memberikan nilai tambah bagi bisnisnya; membuat bisnisnya memiliki keunggulan dibanding kompetitor yang tidak menggunakan layanan jasa #MajuBersama.

Selain itu, pelanggan layanan jasa #MajuBersama juga bisa menikmati cakupan pasar yang lebih luas dengan memanfaatkan platform-platform digital yang tidak memiliki keterbatasan geografis. Pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah pun dapat memberikan layanan atau menawarkan produknya kepada setiap pelanggan yang dimiliki terlepas kawasan domisili pelanggan tersebut.

Pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah juga dapat mendiskusikan kebutuhan yang diperlukannya dalam menjalankan bisnis secara online dengan #MajuBersama, sehingga bentuk kerja sama yang dilakukan pun dapat disesuaikan agar tepat guna.

Meski demikian, dengan banyaknya manfaat yang bisa dinikmati oleh pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah, permintaan pesanan yang diterima oleh #MajuBersama juga terus meningkat setiap waktunya dan menyebabkan lambatnya waktu pelayanan yang diberikan akibat keterbatasan sumber daya manusia untuk mengelola setiap pesanan yang masuk.

BAB III: Kegiatan Operasional #MajuBersama

III.1. Peralatan

#MajuBersama menggunakan sejumlah peralatan untuk dapat secara maksimal mendukung kegiatan operasional bisnis yang dimilikinya, misalnya saja:

  1. 1 unit komputer untuk kebutuhan pengembangan teknologi

  2. 1 unit komputer untuk mengelola kebutuhan administrasi

  3. 2 unit handphone untuk kegiatan sales dan marketing

  4. 1 unit handphone untuk pengembangan teknologi aplikasi seluler

  5. 1 unit Printer

  6. Alat tulis kantor

III.2. Kegiatan Operasional Bisnis

#MajuBersama memiliki jam operasional pukul 9.00 hingga 17.00 setiap harinya. Selama jam operasional ini, calon pelanggan dapat menghubungi setiap informasi kontak yang telah disediakan untuk memasukkan pesanan.

Setelah pesanan masuk dan dikonfirmasi, pihak #MajuBersama akan menghubungi calon pelanggan untuk membahas kebutuhan yang dimilikinya. Hasil dari diskusi tersebut akan dimanifestasikan dalam bentuk perjanjian kerja sama yang dapat disepakati oleh kedua belah pihak.

Proses pengembangan akan dilakukan segera setelah terjadi kesepakatan pada perjanjian kerja sama yang disusun. Proses pengembangan ini membutuhkan waktu sekitar 1-2 minggu, tergantung dari banyaknya fitur yang dibutuhkan oleh pelanggan dalam platform digital yang akan dikelolanya; baik dalam bentuk situs web maupun aplikasi seluler.

Pelanggan kemudian memiliki waktu tiga hari untuk mencoba produk yang berhasil dikembangkan oleh #MajuBersama dan memasukkan penyesuaian maupun berbagai bentuk revisi lainnya yang akan diteruskan dan diterapkan oleh #MajuBersama dalam bentuk produk akhir.

Berdasarkan perjanjian kerja sama yang telah disepakati, pelanggan dapat memanfaatkan produk akhir yang dikembangkan oleh #MajuBersama untuk menjalankan bisnisnya secara digital. Bisnis yang dijalankan pun dapat dikembangkan dengan cakupan pasar yang lebih luas dengan #MajuBersama.

BAB IV. Penutup

#MajuBersama merupakan layanan yang dirancang untuk memberikan kemudahan bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah untuk mengembangkan cakupan pasar yang dimilikinya. Memanfaatkan platform digital yang dikembangkan sesuai dengan kebutuhan, pelaku usaha dapat menikmati kemudahan layanan #MajuBersama dalam menjalankan kegiatan operasional bisnis digitalnya secara akurat, efisien, serta tepat guna.

Apa Itu Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan Return of Investment (ROI)?

Dari contoh proposal usaha di atas pelaku usaha juga dapat menambahkan penghitungan rencana anggaran biaya (RAB) dan juga proyeksi pengembalian investasi (Return of Investment/ROI) dari setiap sumber dana yang masuk. Terlebih, jika proposal ini nantinya memang akan digunakan untuk mencari sumber pendanaan yang baru dari investor.

Dengan adanya rencana anggaran biaya, pihak investor akan lebih yakin dengan kesiapan yang dimiliki oleh pelaku usaha dalam menjalankan operasional bisnisnya. Selain itu, tentu saja rencana ini juga dapat digunakan oleh pelaku usaha itu sendiri sebagai acuan dalam menentukan target pendapatan yang ingin dicapai.

Apabila target sudah dapat diukur, selanjutnya, pelaku usaha dapat membuat proyeksi yang paling memungkinkan dari performa bisnisnya. Proyeksi ini kemudian dapat menjadi perkiraan seberapa besar pendapatan bisnis yang akan diterima sebagai pengembalian investasi atau ROI.

Ingat bahwa pihak investor juga merupakan entitas bisnis yang berorientasi pada keuntungan bisnisnya sendiri. Seorang investor tidak akan begitu saja melakukan investasi jika mereka tidak tahu berapa keuntungan bisnis yang nantinya bisa dikantongi. Penghitungan ROI akan membantu memberikan gambaran tersebut kepada investor, sehingga mereka pun semakin tertarik untuk meloloskan proposal usaha yang diajukan.

Baca juga: Mengenal ROI atau Return of Investment dalam Bisnis

Contoh RAB dan ROI dalam Proposal Usaha

Dalam kerangka proposal usaha, penghitungan rencana anggaran biaya serta Return of Investment umumnya disertakan sebagai BAB IV atau bab terakhir sebelum penutup.

Agar lebih jelas, coba perhatikan contoh proposal usaha berikut:

Proposal Usaha Jasa Pembuatan Platform Bisnis Digital

BAB I: Pendahuluan

…

BAB II: Tinjauan Umum

…

BAB III: Kegiatan Operasional

…

BAB IV: Rancangan Anggaran Biaya dan Pendapatan

IV.1. Pendapatan Bisnis

Untuk dapat menikmati layanan jasa yang ditawarkan oleh #MajuBersama, setiap pelanggan akan dikenai biaya pelanggan sesuai dengan tingkat kebutuhan yang dibagi dalam beberapa paket berikut:

Paket

Biaya Langganan

Biaya Pemeliharaan

Total Biaya 1 Tahun

Platform Digital Reguler

(Situs Web)

Rp2.160.000

Rp500.000

Rp2.660.000

Platform Digital Premium

(Situs Web dan Aplikasi Seluler)

Rp3.600.000

Rp500.000

Rp4.100.000

Platform Digital Plus

(Situs Web, Aplikasi Seluler, dan layanan pengelolaan)

Rp5.988.000

Rp500.000

Rp6.488.000


Biaya yang tercantum dapat dicicil hingga 12 kali dalam tenggat satu tahun. Biaya akan ditagihkan pertama kali satu bulan setelah produk akhir diterima oleh pelanggan sesuai yang telah disepakati dalam perjanjian kerja sama.

IV.2. Modal dan Biaya Operasional

Untuk menjalankan kegiatan operasionalnya, #MajuBersama memiliki biaya operasional dengan rincian berikut setiap tahunnya:

No.

Jenis Biaya

Nilai

1

Sewa Tempat Usaha

Rp60.000.000

2

Perizinan

Rp2.000.000

3

Peralatan Kantor

Rp40.000.000

4

Tenaga Kerja

Rp336.000.000

Total

Rp438.000.000


Agar dapat memenuhi kegiatan operasional bisnisnya, besarnya bantuan dana yang dibutuhkan oleh #MajuBersama dapat dijabarkan dengan rincian sebagai berikut:

Total Nilai Kebutuhan Modal

(Rp438.000.000)

Penyertaan Dana Pribadi

Rp100.000.000

Permohonan Bantuan Dana

Rp338.000.000


IV.3. Pengembalian Investasi

Berdasarkan proyeksi yang telah dibuat dengan berbagai perhitungan serta aspek pertimbangan yang ada, #MajuBersama diproyeksikan memberikan pengembalian investasi melalui besarnya nilai perjanjian kerja sama yang ada. Proyeksi nilai pengembalian investasi tersebut dapat dijabarkan dengan rincian berikut:

Penerimaan Dana

Biaya langganan

Biaya pemeliharaan

          TOTAL


Pengeluaran Dana

Perkantoran

Tenaga kerja

Kegiatan pemasaran

           TOTAL


Laba per tahun

Penerimaan investor (60%)


Rp748.040.000

Rp100.000.000

Rp848.040.000



Rp24.000.000

Rp336.000.000

Rp15.000.000

Rp375.000.000


Rp473.040.000

Rp283.824.000


Dari proyeksi tersebut, dapat diketahui bahwa #MajuBersama setiap tahunnya akan menerima laba sebesar Rp473.040.000, sehingga investor dapat memperoleh pengembalian investasi hingga Rp283.824.000 setiap tahunnya.


BAB V: Penutup

…



Nah, dari contoh proposal usaha yang lengkap dengan rencana anggaran biaya serta penghitungan Return of Investment di atas, tentu sudah ada bayangan, bukan, seberapa pentingnya menyediakan proposal yang tidak hanya dapat dijadikan acuan dalam menjalankan operasional bisnis, tetapi juga dapat menarik minat investor untuk memberikan tambahan modal?

Agar investor semakin percaya dengan performa bisnis yang dijalankan, jangan lupa juga untuk memanfaatkan berbagai fitur unggulan aplikasi majoo dalam mengelola setiap bisnis! Aplikasi majoo juga dilengkapi dengan fitur keuangan yang mampu secara otomatis mencatat setiap transaksi, lho! Jadi, sebagai seorang pelaku usaha, kamu pun semakin mudah dalam menganalisis seberapa baik performa bisnismu, dan menjadikannya nilai lebih dalam proposal usaha yang kamu buat!

Yuk, langsung saja berlangganan aplikasi majoo!

Baca juga: Pentingnya Memahami Manfaat Laporan Keuangan

Pertanyaan yang Sering Muncul Seputar Proposal Usaha

Setelah membaca uraian lengkap di atas, mungkin masih ada pertanyaan di benak majoopreneurs tentang proposal usaha. 

Apa saja isi dari proposal usaha?

Menurut Kemendikbud, penyusunan proposal usaha umumnya tidak baku. Namun, secara umum proposal usaha harus disusun berdasarkan analisis wirausaha terhadap kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) yang akan dihadapi.

Isi informasi yang umumnya tercakup dalam sebuah proposal usaha adalah: 

  • Uraian usaha. 
  • Produk. 
  • Lokasi. 
  • Target Pasar. 
  • Persaingan. 
  • Laporan keuangan. 
  • Manajemen usaha. 
  • Personalia.
  • Proposal kredit. 
  • Lampiran tambahan lainnya.

Langkah-langkah dalam membuat proposal usaha?

Ikuti langkah-langkah berikut dalam membuat proposal usaha, ya. 

  • Membuat pendahuluan (executive summary) yang terdiri dari uraian usaha, latar belakang usaha, prospek perusahaan, hambatan yang dihadapi dan pemecahan masalah usaha. 
  • Uraikan produk usaha dari bentuk, jenis, dan kegunaannya. 
  • Cantumkan lokasi tempat usaha. 
  • Jelaskan rancangan biaya beserta investasi barang yang digunakan untuk usaha.
  • Buat analisis pesaing, mulai dari jumlah pesaing, hingga strategi dalam menghadapi persaingan berupa SWOT, yaitu keunggulan, kelemahan, peluang, dan ancaman. 
  • Susun laporan keuangan yang terdiri dari neraca, rugi/laba, titik pulang pokok (BEP), dan sumber permodalan yang digunakan.. 
  • Uraikan penggunaan Sumber Daya Manusia (SDM), meliputi jumlah karyawan dan jika memungkinkan cantumkan juga latar belakang pendidikan karyawan. 
  • Siapkan proposal kredit lengkap dengan alokasi kebutuhan dana dan total kebutuhan dana 
  • Pada bagian akhir proposal usaha, lampirkan surat izin usaha, data penelitian pasar, dan surat perjanjian lainnya.

Apa saja kerangka proposal kegiatan?

Kamu hendak menyelenggarakan sebuah kegiatan? Pasti membutuhkan sebuah proposal. Dalam penyusunannya, kamu perlu tahu kerangka proposal kegiatan terlebih dahulu. 

Sebagai contoh, berikut bagian-bagian proposal kegiatan di kantor yang biasa digunakan:

1. Nama Kegiatan

Sebutkan nama kegiatan yang direncanakan secara jelas, singkat, dan padat. Susun nama kegiatan dalam frasa yang menarik dan unik.

2. Pendahuluan

Pendahuluan dalam proposal berisi latar belakang dan tujuan kegiatan. Sebutkan alasan kegiatan yang direncanakan tersebut penting untuk dilaksanakan. Sebutkan target atau tujuan yang akan dicapai dari kegiatan tersebut.

3. Isi Proposal

Isi proposal terdiri dari rincian kegiatan yang akan dilaksanakan, target peserta dan pengunjungnya, fasilitas saja yang dibutuhkan, serta waktu dan lokasi pelaksanaan.

4. Susunan Acara

Pada bagian ini rincilah susunan kegiatan yang direncanakan. Sebutkan pula durasi untuk setiap kegiatan, lokasi, dan siapa saja yang terlibat pada jadwal masing-masing.

5. Susunan Kepanitiaan

Di bagian ini dicantumkan pihak panitia yang bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan.

6. Anggaran Dana

Bagian inilah yang paling sering dilihat pertama kali oleh calon sponsor. Rincian biaya untuk menyelenggarakan suatu kegiatan harus selalu dicantumkan dalam proposal. 

Perkiraan biaya menjadi pertimbangan penting bagi sponsor. Cantumkan secara rinci anggaran dana mulai dari persiapan sebelum kegiatan, operasional selama kegiatan berlangsung, dan laporan kegiatan setelah selesai dilakukan.

7. Penutup Proposal

Bagian penutup proposal berperan untuk mendorong sponsor menggelontorkan dana atau kepada pihak yang berwenang memberikan izin pelaksanaan kegiatan. Semangat dan optimisme atas kegiatan yang direncanakan dapat ditunjukkan pada bagian penutup proposal ini.

Dapatkan Inspirasi Terbaru dari majoo

Subscribe untuk dapatkan berita, artikel, dan inspirasi bisnis di email kamu

Footer support

Pustaka majoo

Isi Form dibawah ini untuk download pustaka

format: 62xxxxxxxx
Batal
Icon close

Temukan Paket Paling Tepat untuk Bisnismu

Isi form berikut untuk membantu kami tentukan paket paling sesuai dengan jenis dan skala bisnismu.
solusi bisnis form

+62
Selamat datang di majoo 👋 Hubungi konsultan kami untuk pertanyaan dan info penawaran menarik
whatsapp logo