Mengenal Tahapan Product Life Cycle untuk Kembangkan Bisnis!

Ditulis oleh Ajar Pamungkas

article thumbnail

Khususnya bagi perusahaan rintisan, product life cycle merupakan salah satu hal penting yang patut diketahui. Namun, bagi pelaku usaha yang bergerak di bidang lain, konsep yang satu ini sebenarnya juga cukup menarik untuk dipelajari, lho, terlebih bagi mereka yang memang berencana untuk mengembangkan usahanya.

Nah, sebenarnya apa, sih, yang dimaksud dengan siklus hidup produk ini? Apakah konsep ini membahas tentang masa kedaluwarsa suatu produk? Tidak juga, lho! Tenang, tak perlu bingung, langsung saja kita bahas secara lengkap, yuk!

Product Life Cycle adalah …

Dapat diterjemahkan secara bebas menjadi siklus hidup produk, pada dasarnya product life cycle adalah periode waktu yang dimiliki oleh setiap produk mulai dari proses produksinya, distribusi, dan juga pemakaian hingga akhirnya produk tersebut kehilangan minat pasar.

Dengan kata lain, siklus hidup ini berbeda dengan masa kedaluwarsa suatu produk. Mudahnya, suatu produk bisa saja memiliki masa kedaluwarsa sekitar satu atau dua tahun, tetapi siklus hidupnya bisa lebih panjang karena pelanggan melakukan pembelian berulang setelah produk tersebut kedaluwarsa.

Memahami dengan baik konsep product life cycle adalah sebuah langkah penting dalam menentukan strategi bisnis, sehingga penjualan produk tersebut dimaksimalkan ketika siklus hidupnya berlangsung dan bisnis pun bisa mencatatkan keuntungan. Penasaran, tidak? Kita bahas lebih lanjut, yuk!

Mengenal 4 Tahapan Product Life Cycle

Seperti kebanyakan siklus lainnya, siklus hidup produk juga memiliki tahapan-tahapan tertentu yang perlu diperhatikan dengan baik agar bisnis dapat dikembangkan secara tepat. Setidaknya, ada 4 tahapan product life cycle yang penting untuk diketahui.

Wajar saja, kan, apabila pelaku usaha secara asal mengembangkan produknya, tetapi tidak diiringi dengan pemahaman yang baik terhadap setiap tahapan siklus produknya, tentu akan sulit baginya untuk mengetahui saat ini siklus hidup produknya ada di tahapan yang mana.

Jika sudah demikian, jelas menentukan strategi bisnis terbaik yang tepat untuk mendorong angka penjualan pun menjadi sulit pula untuk dilakukan. Ingin tahu apa saja keempat tahapan yang dimaksud tersebut? Langsung saja kita mulai membahasnya secara mendetail, ya!

  1. Tahap Perkenalan

Tahapan yang pertama adalah tahap perkenalan. Dalam tahapan ini, produk yang ingin dipasarkan baru selesai atau justru sedang diproduksi. Yap, sekalipun produk jadinya masih belum ada, pelaku usaha masih tetap dapat memperkenalkannya kepada pasar dengan berbagai cara.

Salah satu cara yang paling sering digunakan adalah dengan melakukan promosi besar-besaran untuk memastikan produk dapat diterima oleh pasar. Bagi produk yang masih belum selesai proses produksinya, misalnya saja, promosi bisa dilakukan dengan memberikan potongan harga istimewa bagi pelanggan yang melakukan pre order atau pemesanan di awal.

Sudah barang tentu tahapan ini merupakan tahapan yang paling banyak menyedot modal usaha. Selain harus menutup biaya produksi, pelaku usaha juga harus menyisihkan modalnya untuk melakukan kegiatan promosi, padahal belum tentu juga, kan, pemasukan atau hasil penjualan produk tersebut bisa langsung besar dan menutup semua modal tersebut?

  1. Tahap Pertumbuhan

Tahapan berikutnya adalah tahap pertumbuhan yang bisa dijadikan acuan oleh pelaku usaha untuk menentukan apakah produk yang telah dikembangkannya diterima oleh pasar atau tidak. Apabila produk tersebut bisa diterima oleh pasar, arah pengembangan pun bisa terus dilanjutkan.

Namun, tak jarang pula dalam tahap ini diketahui bahwa minat pasar terhadap produk yang dipasarkan terbilang stagnan atau justru mengalami penurunan. Dalam situasi seperti ini, arah pengembangan produk pun perlu disesuaikan untuk meminimalkan kerugian yang mungkin terjadi.

Dalam tahap ini, pelaku usaha harus mampu memastikan produk yang dikembangkannya diterima oleh pasar dan menarik perhatian banyak pelanggan baru. Jika tidak, bukan tidak mungkin bisnis justru akan mengalami kerugian.

Baca Juga: MVP adalah Minimum Viable Product. Apa Sih Fungsinya?

Ada 4 tahapan yang perlu diperhatikan dalam setiap product life cycle.

  1. Tahap Kedewasaan

Tahap ketiga dalam 4 tahapan product life cycle adalah tahap kedewasaan. Ketika pengembangan produk sudah masuk ke tahap ini, umumnya peningkatan penjualan yang signifikan sudah tidak terjadi lagi. Dengan kata lain, produk sudah berada di puncak performa bisnisnya.

Karena pendapatan sudah stabil tanpa ada peningkatan atau penurunan yang signifikan, pelaku usaha perlu dengan cepat mempersiapkan siklus hidup produk yang berikutnya, dengan demikian keuntungan bisnis pun bisa dioptimalkan dari sumber-sumber pendapatan baru.

Apabila pelaku usaha terbuai dengan puncak penjualan produknya dan tak cepat menyiapkan strategi untuk memperbarui siklus hidup produknya, pada tahap berikutnya pelaku usaha tersebut akan kesulitan untuk mengembangkan bisnisnya. Oleh karena itu, penting sekali bagi pelaku usaha untuk mengetahui puncak penjualan produknya dan tidak terlena begitu saja dengan pendapatan yang diperoleh ketika sedang berada di puncak.

  1. Tahap Penurunan

Tahap terakhir adalah tahap penurunan yang terjadi karena pelanggan sudah terbiasa dengan produk yang dipasarkan tanpa memperoleh nilai tambah baru dalam penggunaan produk tersebut. Dengan demikian, pembelian berulang yang dilakukan oleh pelanggan umumnya berhenti sehingga angka penjualan produk tersebut mengalami penurunan.

Apabila di tahap sebelumnya pelaku usaha sudah mempersiapkan rencana untuk memperbarui siklus hidup produknya, inovasi bisa dilakukan di tahapan ini untuk memberikan nilai tambah yang baru bagi pelanggan. Dengan demikian, siklus hidup produk pun bisa dimulai kembali hingga inovasi tersebut mencapai puncaknya.

Proses evaluasi dan riset produk maupun riset pasar perlu dilakukan di tahap ini untuk mengetahui produk seperti apa, sih, yang saat ini dibutuhkan oleh pelanggan. Dengan demikian, siklus pengembangan produk yang berikutnya pun bisa diarahkan agar sesuai dengan minat pasar.

Baca Juga: GNP: Pengertian, Rumus, Cara Menghitung, dan Contohnya

Memaksimalkan Manfaat Product Life Cycle

Dari penjelasan terkait tahapan siklus hidup produk di atas, tentu tak sulit untuk mengetahui bahwa salah satu manfaat product life cycle sangat berkaitan dengan penentuan strategi bisnis.

Kapan waktu yang tepat untuk melakukan promosi, kapan saatnya harus memberikan potongan harga khusus, kapan harus harga jual produk perlu diturunkan dan semacamnya dapat disesuaikan dengan posisi produk tersebut dalam siklus hidupnya.

Sebagai contoh, promosi besar-besaran di tahap kedewasaan tentu tidak akan memberikan hasil yang optimal jika dibandingkan dengan melakukan promosi serupa di tahap perkenalan. Pasalnya, di tahap kedewasaan, pasar sudah menunjukkan respons yang positif terhadap produk yang kita tawarkan, sehingga tanpa adanya promo pun penjualan produk akan tetap stabil.

Sebaliknya, ketika produk masih diperkenalkan, promosi menjadi cara yang tepat untuk mendorong angka penjualan dengan membangun brand awareness. Dengan mengetahui dengan baik tahapan siklus hidup produk, pelaku usaha pun dapat memaksimalkan manfaat product life cycle.

Menerapkan Strategi Product Life Cycle

Penerapan strategi product life cycle sebaiknya disesuaikan dengan posisi produk pada siklus hidupnya. Benar, memang, strategi pemasaran maupun penjualan pada dasarnya bisa diterapkan di segala situasi, akan tetapi dengan memperhatikan siklus hidup produk, penerapan strategi tersebut akan lebih efektif dalam menghasilkan keuntungan.

Meningkatkan kualitas produk, misalnya saja, semestinya tidak diterapkan ketika produk sedang di tahap perkenalan. Pasalnya, di tahap ini, yang perlu dilakukan harusnya menguatkan karakteristik produk yang tengah diperkenalkan. Apabila terlalu cepat menambahkan kualitas baru pada produk tersebut, bukan tidak mungkin, kan, pelanggan justru akan meresponnya secara negatif.

Dengan kata lain, mengenal setiap karakter produk yang dimiliki dengan baik merupakan kunci penerapan strategi product life cycle yang tepat.

Contoh Product Life Cycle dalam Pengembangan Bisnis

Contoh product life cycle umumnya mudah ditemukan dalam pengembangan bisnis rintisan atau start-up. Tidak aneh, sih, karena dalam bisnis ini, pelaku usaha dituntut untuk memiliki mobilitas produk yang cepat.

Dalam situasi tersebut, siklus hidup produk kerap dijadikan acuan untuk menentukan momen pengembangan produk, sehingga siklus hidup produk yang satu tidak menjadi rintangan bagi siklus hidup produk yang lain, tetapi justru bersinergi dalam menghasilkan keuntungan yang lebih besar.

Dalam bidang bisnis lainnya, contoh product life cycle mungkin tidak bisa dengan mudah ditemukan, terlebih untuk bisnis keluarga yang dijalankan secara turun-temurun dan diharuskan untuk menjaga orisinalitas, sehingga siklus hidup produk pun tidak perlu diperbarui secara cepat.

Baca Juga: Supplier atau Pemasok: Pengertian, Jenis dan Contohnya

aplikasi wirausaha

Nah, selain dengan memahami product life cycle, pemanfaatan aplikasi POS seperti aplikasi majoo juga bisa membantu mewujudkan manajemen operasional bisnis yang lebih efektif dan efisien. Bersama aplikasi majoo, pelaku usaha bisa memastikan bisnisnya dapat terus maju dan berkembang. Jadi, segera gunakan aplikasi majoo!


Sumber Data: 

https://www.ocbcnisp.com/id/article/2021/07/21/siklus-hidup-produk 

Dapatkan Inspirasi Terbaru dari majoo

Subscribe untuk dapatkan berita, artikel, dan inspirasi bisnis di email kamu

Footer support

Pustaka majoo

Isi Form dibawah ini untuk download pustaka

format: 62xxxxxxxx
Batal
Icon close

Temukan Paket Paling Tepat untuk Bisnismu

Isi form berikut untuk membantu kami tentukan paket paling sesuai dengan jenis dan skala bisnismu.
solusi bisnis form

+62
Selamat datang di majoo 👋 Hubungi konsultan kami untuk pertanyaan dan info penawaran menarik
whatsapp logo