Dalam menjalankan operasionalnya, bisnis tidak dapat bergerak sendiri. Umumnya, bisnis atau perusahaan membutuhkan supplier agar operasional berjalan lancar.
Supplier adalah bisnis atau perorangan yang menyediakan produk atau jasa untuk bisnis lain. Jadi, bisa dikatakan keberadaan supplier atau pemasok adalah kunci bagi lancarnya supply chain
Sebagai contoh, kamu mempunyai bisnis coffee shop. Kamu tentu membutuhkan roastery tertentu untuk menyuplai biji kopi. Mungkin kamu juga membutuhkan pasokan gula, es batu, dan lain-lain.
Dengan kata lain, kelancaran operasional bisnis sangat bergantung pada supplier. Jika kamu ingin memahami lebih dalam terkait pemasok dan peran pentingnya dalam supply chain management, simak artikel ini sampai selesai, ya!
Pengertian Supplier atau Pemasok
Dalam bisnis, pemasok atau supplier artinya seseorang atau bisnis yang menyuplai barang atau jasa yang dibutuhkan oleh entitas bisnis lain. Karena itu, supplier merupakan bagian dari rantai pasokan yang menyediakan nilai massal dari produk tertentu.
Supplier mungkin saja memproduksi sendiri barang yang dipasoknya atau bertindak sebagai distributor yang membeli barang dari produsen dan mendistribusikan produk sebagai suplai bagi bisnis lain.
Mari kita pahami konsep pemasok ini melalui ilustrasi sederhana!
Supplier frozen food membeli bahan yang berbeda dari kelompok pemasok yang berbeda. Salah satu pemasok menyediakan daging, pemasok lainnya memenuhi kebutuhan tepung, sedangkan pemasok lain menyuplai plastik kemasan.
Nantinya, frozen food tersebut mungkin menjadi suplai untuk restoran dan kafe. Lingkaran rantai pasokan tersebut sangat bergantung pada para pemasok yang terlibat di dalamnya.
Baca Juga: Value Chain adalah: Fungsi, Contoh, Cara Membuat
Pentingnya Peran Supplier
Supplier mempunyai peranan penting dalam setiap tahap di siklus sebuah produk. Siklus produk atau product life cycle merupakan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk sampai produk tersebut siap dipasarkan.
Product life cycle tentu bervariasi, terutama tergantung pada volume produksi. Akan tetapi, tidak diragukan lagi bahwa perusahaan membutuhkan pemasok andal untuk menghasilkan produk berkualitas.
Peranan supplier sangat krusial di dalam siklus sebuah produk karena beberapa poin berikut ini.
Timeline
Kepercayaan konsumen sangat dipengaruhi oleh keandalan bisnis dalam menangani permintaan. Sebuah bisnis akan dianggap andal salah satunya bila mampu mengirimkan pesanan tepat waktu.
Dengan kata lain, jika supplier mengirim pasokan barang secara tepat waktu, entitas bisnis penerima pasokan dapat mengelola inventori dengan baik. Jadi, proses produksi pun dapat berlangsung lebih optimal.
Baca juga: Mengenal Pengertian, Fungsi, dan Contoh Purchase Order
Menjaga Daya Saing
Supplier membantu bisnis menjaga daya saing dengan kompetitor. Vendor atau pemasok inilah yang akan membantu bisnis selalu bisa lebih unggul, baik dari sisi kualitas maupun harga.
Pengelolaan Keuangan Lebih Baik
Memiliki pemasok yang baik akan membantu bisnis dalam pengelolaan keuangan. Sebagai contoh, saat bisnis kekurangan uang kas, biasanya supplier akan turut membantu.
Bentuk bantuan tersebut, misalnya perpanjangan jangka waktu kontrak, mengubah tanggal jatuh tempo pembayaran, bahkan berinvestasi di bisnis sebagai suntikan modal tambahan.
Tugas Supplier
Lantaran memiliki peran yang cukup penting dalam bidang pengadaan barang atau jasa, tugas supplier bisa digolongkan menjadi:
- Memastikan ketersediaan bahan baku
- Menjaga proses produksi bahan baku
- Mengontrol kualitas bahan baku
- Mengatur penyimpanan bahan baku
- Mengatur proses pengiriman bahan baku
- Memastikan bahan telah diterima dengan baik oleh produsen
Jenis-jenis dan Contoh Supplier
Jika dilihat dari proses produksi, terdapat dua jenis supplier, yaitu pemasok barang dan pemasok jasa. Supaya kamu lebih memahami perbedaan di antara keduanya, simak ulasan di bawah ini.
Supplier Barang
Sesuai namanya, jenis supplier yang satu ini bertanggung jawab untuk menyuplai barang, terutama bahan baku produksi ke perusahaan yang bertindak sebagai produsen.
Contoh supplier barang adalah pemasok kertas untuk industri percetakan, pemasok tebu untuk produsen gula, dan sebagainya.
Lebih jauh lagi, supplier barang pun sebetulnya terbagi ke dalam dua jenis, yaitu vendor yang menyediakan fabricated product serta non-fabricated product.
Produk fabrikasi atau fabricated product merupakan produk-produk yang perlu diolah terlebih dahulu oleh pemasok sebelum dikirimkan kepada pemesan barang.
Biasanya, barang setengah jadi tersebut diubah menjadi produk jadi oleh pemesan, dalam hal ini biasanya produsen produk jadi.
Pemasok yang termasuk ke dalam vendor fabricated product, misalnya pemasok serat wol dan nilon untuk pabrik kain. Nah, produsen kain pun nantinya mungkin bertindak sebagai pemasok produk fabrikasi jika menyuplai kain untuk pabrik baju.
Sementara itu, non-fabricated product supplier bertanggung jawab untuk menyuplai bahan-bahan yang tidak perlu melalui proses terlebih dahulu seperti pemasok kayu untuk produsen furnitur.
Supplier Jasa
Pemasok jasa sebetulnya mungkin saja membuat produk, tetapi yang komoditas utamanya merupakan layanan. Belakangan ini kita makin banyak menemukan contoh supplier jasa.
Sebut saja, penyedia jasa aplikasi kasir online atau POS system atau aplikasi akuntansi. Pasar bagi pemasok ini tentu saja pemilik usaha yang membutuhkan kemudahan dalam pengelolaan bisnisnya.
Kriteria Supplier yang Baik
Mengingat peran pentingnya dalam rantai pasokan dan operasional bisnis, supplier yang baik tentu perlu memenuhi kriteria tertentu. Hal ini sebetulnya bukan hanya baik bagi perusahaan yang dalam hal ini adalah konsumen, melainkan bagi pemasok itu sendiri.
Bagi perusahaan, memilih pemasok yang tidak tepat berisiko menimbulkan keterlambatan pasokan bahan sehingga berdampak pada terhambatnya produksi. Lebih jauh lagi, hal ini tentu memengaruhi ketersediaan produk jadi di pasaran.
Di sisi lain, menjaga kualitas barang dan layanan merupakan hal esensial bagi supplier. Dengan demikian, pemasok dapat memenuhi ekspektasi dan memberikan kepuasan pada pelanggan. Jika tidak begitu, supplier sudah pasti akan ditinggalkan.
Jadi, apa saja hal-hal yang menjadi kriteria pemasok yang baik? Perhatikan poin-poin di bawah ini bila kamu sedang memilih vendor ataupun berniat menjadi supplier:
-
Bertanggung jawab penuh atas pasokan
Jika barang yang dikirim bermasalah, pemasok yang baik menjadi pihak pertama yang menyelesaikan persoalan tersebut tanpa mengganggu produktivitas klien.
Memang mengakui kesalahan bukanlah hal yang mudah, tetapi supplier andal akan bertanggung jawab sepenuhnya atas setiap pasokan yang dikirimkan.
-
Kemampuan produksi yang baik
Kebanyakan perusahaan tidak hanya mencari supplier yang bisa mencukupi kebutuhan bahan baku, tetapi mereka juga mencari konsistensi.
Konsistensi dari sisi jumlah ataupun kualitas barang, terutama untuk produk-produk fabrikasi yang perlu diolah terlebih dahulu.
-
Memahami produk dengan baik
Pemasok perlu menjadi pihak yang paling memahami tentang produk yang disuplai serta industri terkait. Dengan pemahaman yang baik, supplier dapat lebih mudah mencari solusi bila ada masalah terkait produktivitas klien.
Wawasan tentang produk juga membuat pemasok bisa memberikan insight kepada klien sehingga mereka dapat meningkatkan produksi. Jika produksi klien meningkat, supplier tentu menjadi pihak yang diuntungkan juga.
-
Memiliki goal yang selaras dengan klien
Apabila perusahaan milikmu bertindak sebagai produsen, kamu merupakan klien bagi supplier. Sebagai pihak yang menyuplai bahan baku, pemasok adalah pihak yang sangat kamu percaya.
Karena itu, dampaknya akan baik sekali bagi kedua belah pihak jika perusahaan sebagai klien dan pemasok memiliki common goal.
Jadi, supplier bukan hanya menjadi pihak yang memasok bahan baku, melainkan dapat dijadikan partner untuk sama-sama memecahkan persoalan terkait produksi.
Baca juga: Pengertian Manajemen Operasional, Fungsi, serta Contohnya
Proses Pemilihan Supplier
Proses pemilihan supplier tentunya tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Ada tahapan yang perlu kamu lakukan agar bisa mendapatkan supplier yang sesuai dan berkualitas.
Menentukan Kebutuhan
Pertama, tentukan dulu kebutuhan bisnismu. Kelompokkan kebutuhan berdasarkan intensitas dan jenis barang yang dibutuhkan agar dapat menghemat waktu dan biaya.
Memenuhi Kriteria Supplier
Setelah itu, pilih dan seleksilah supplier berdasarkan beberapa kriteria supplier, antara lain:
- Profesionalisme
- Mengutamakan kualitas
- Memahami produk dengan baik
Perhitungan Kemampuan Supplier
Memperhitungkan kemampuan supplier sangat penting agar bisnismu bisa berjalan dengan lancar. Carilah supplier yang mampu menyediakan barang di atas permintaan kamu. Dengan begitu, nantinya kamu tidak perlu khawatir ada potensi ketidaksediaan barang di kemudian hari.
Perhatikan Track Record
Jangan pernah lupa untuk melihat track record para pembeli yang sudah bertransaksi dengan mereka. Jika track record-nya bagus, artinya supplier yang kamu pilih memang sudah profesional dalam melayani pesanan. Indikasi track record yang bagus dapat dilihat dari ketepatan waktu pengiriman dan kualitas barang pesanan.
Mengenal Supplier Relationship Management
Tanpa supplier baju, sebuah bisnis ritel fesyen tentu tidak dapat menjalankan bisnisnya. Begitu juga bisnis restoran dengan menu tertentu akan terhambat bila tidak ada supplier frozen food.
Jadi, kita dapat bersepakat bahwa peranan pemasok sangat esensial dalam operasional sebuah bisnis. Karena itu, setiap perusahaan perlu menjaga relasi yang baik dengan para supplier.
Untuk memastikan manajemen relasi antara entitas bisnis dengan supplier, terdapat metode pengelolaan yang disebut supplier relationship management (SRM). SRM adalah pendekatan sistematis untuk mengelola supplier secara efektif dan efisien.
Dengan kata lain, SRM menyediakan panduan untuk mengelola relasi yang sehat dengan supplier, terutama terkait dengan data vendor, manajemen siklus produk, pengelolaan risiko, dan sebagainya.
Mengapa hal ini penting? Karena supplier relationship management dapat membantu bisnis mencapai target-target produksi seperti menghasilkan produk berkualitas dan menurunkan biaya pasokan.
Mari kita lihat secara lebih rinci tentang keuntungan penerapan SRM!
-
Memangkas biaya pengadaan
Dengan memanfaatkan SRM, bisnis dapat menghemat biaya pengadaaan barang dengan melakukan automasi proses melalui tools. Jadi, seluruh pekerjaan yang sifatnya repetitif akan ditangani secara otomatis oleh sistem
-
Memfasilitasi pengambilan keputusan secara cepat
Layaknya customer relationship management (CRM), SRM juga menyediakan data histori serta laporan dalam satu platform. Dengan begitu, kamu tidak perlu memeriksa banyak dokumen untuk memeriksa beberapa pemasok.
Berkat hal ini, kamu tidak perlu lagi menghabiskan banyak waktu untuk inspeksi data sehingga pengambilan keputusan pun akan lebih cepat.
-
Meningkatkan manajemen operasional
Jika kamu mengimplementasikan SRM, efisiensi operasional akan meningkat sebab pengawasan performa supplier dapat dilakukan secara mudah melalui software.
Lebih dari itu, di sistem tersebut umumnya terdapat fitur feedback yang bisa diakses baik oleh supplier maupun perusahaan klien. Hal ini tentu membantu operasional makin efisien sebab hal-hal strategis bisa langsung dikomunikasikan melalui sistem.
Di samping itu, tidak diragukan lagi bahwa SRM akan memberikan gambaran yang jelas tentang nilai supplier bagi sebuah bisnis. Dari perspektif ini hubungan yang baik lebih mudah dibangun, kelancaran operasional bisnis pun lebih terjamin.
Baca Juga: Bangun Bisnis Kuliner dengan Memilih Supplier Bahan Baku yang Tepat!
Rangkuman
1. Apa tugas dari supplier?
- Memastikan ketersediaan bahan baku
- Menjaga proses produksi bahan baku<//li>
- Mengontrol kualitas bahan baku
- Mengatur penyimpanan bahan baku
- Mengatur proses pengiriman bahan baku
- Memastikan bahan telah diterima dengan baik oleh produsen
2. Kriteria apa saja yang digunakan dalam seleksi supplier?
- Bertanggung jawab penuh atas pasokan
- Kemampuan produksi yang baik
- Memahami produk dengan baik
- Memiliki goal yang selaras dengan klien
3. Bagaimana proses pemilihan supplier?
Proses pemilihan supplier tentunya tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Ada tahapan yang perlu kamu lakukan agar bisa mendapatkan supplier yang sesuai dan berkualitas.
Setelah menentukan kebutuhan bisnismu, pilihlah supplier yang memang sudah memenuhi berbagai kriteria supplier, jangan lupa juga untuk memastikan perhitungan kemampuan supplier dalam hal pengadaan barang.
4. Mengapa aspek supplier menjadi sangat penting dalam strategi perusahaan?
Karena supplier adalah seseorang atau bisnis yang menyuplai barang atau jasa yang dibutuhkan oleh entitas bisnis lain.
Kesimpulan
Dari paparan di atas, mulai dari pengertian, jenis-jenis supplier, serta contohnya, tentu sudah jelas fungsi dan peran pemasok di dalam dunia bisnis.
Seperti yang sudah diketahui, supplier adalah seseorang atau suatu bisnis yang menyuplai kebutuhan entitas bisnis lain, baik berupa bahan baku, bahan setengah jadi, maupun jasa.
Adanya supplier yang dapat diandalkan merupakan jaminan bagi perusahaan untuk menyediakan produk atau jasa kepada konsumen akhir. Berkat pemasok, kebutuhan produksi serta operasional bisnis dapat terpenuhi.
Kamu dapat bekerja sama dengan pemasok untuk pemenuhan kebutuhan produk atau memakai jasa vendor dalam rangka memudahkan operasional bisnis.
Sebagai contoh, kamu bisa menggunakan jasa aplikasi POS majoo untuk melancarkan operasional. Sebagai penyedia layanan, majoo akan menghadirkan sistem yang dapat diandalkan dan lengkap, mulai dari aplikasi inventori hingga aplikasi owner yang memungkinkan kamu memantau bisnis dari mana saja.