Profesi Akuntan, Fungsi, dan Tugasnya

Penulis Andiana Moedasir
01 February 2022

article thumbnail

Profesi akuntan sangat dibutuhkan dalam membantu pengelolaan keuangan 

Seorang akuntan mempunyai peranan sangat penting di dalam sebuah perusahaan kecil maupun besar. Manfaat kehadiran akuntan cukup banyak, karena mereka memiliki tugas beragam. 

Menurut KBBI, pengertian akuntan adalah ahli akuntansi yang bertugas menyusun, membimbing, mengawasi, menginspeksi, dan memperbaiki tata buku serta administrasi perusahaan atau instansi pemerintah. 

Akuntan bertugas memonitor dan mencatat aliran keuangan yang ada dalam sebuah organisasi atau bisnis. 

Pastinya, seorang akuntan pun harus memverifikasi keakuratan dan memastikan keabsahan seluruh transaksi yang terjadi. 

Sekarang majoopreneurs lanjutkan membaca artikel tentang profesi akuntan di bawah ini, ya!

Profesi Akuntan Adalah

Profesi Akuntan adalah sebutan yang diberikan kepada seseorang yang selesai menempuh pendidikan sarjana di Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi sekaligus lulus Pendidikan Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk).

Tugas dasar seorang akuntan adalah mengawasi, menghitung, dan membuat laporan keuangan sebuah instansi, perusahaan, atau lembaga tempatnya bekerja. 

Profesi akuntan menjadikan seseorang menggunakan keahliannya di bidang akuntansi untuk bekerja. 

Menjadi seorang akuntan berarti harus mematuhi kode etik profesi dan bertindak sesuai etika dan standar akuntansi Indonesia. 

Di Indonesia sudah banyak standar akuntansi yang digunakan di berbagai usaha dan organisasi. 

Namun standar utama akuntansi yang dipakai di Indonesia adalah IFRS (International Financing Reporting Standards)  dan berlaku pada skala global. 

Indonesia pun telah menjadi anggota IFAC (International Federation of Accountants) hingga hal ini menjadi alasan mengapa IFRS digunakan sebagai standar akuntansi di Indonesia. 

Baca Juga: Buku Kas Harian: Pengertian, Kegunaan, dan Cara Membuatnya 

Manfaat Akuntan di Perusahaan

Tentunya kehadiran seorang akuntan pada sebuah organisasi atau perusahaan akan memberikan banyak manfaat dan memudahkan sistem bekerja dengan baik. 

Menghemat Waktu

Siapapun setuju waktu adalah hal yang sangat berharga, termasuk bagi pemilik perusahaan.

Sesibuk apa pun, pemilik dan pemimpin perusahaan akan menyisihkan waktu untuk melakukan hal yang terbaik untuk usahanya. 

Namun, ada satu hal yang sangat menyita waktu dan membutuhkan ketelitian khusus dalam pengerjaannya, yaitu bagian pengelolaan keuangan. 

Seseorang di dalam perusahaan yang mengurus pengelolaan keuangan ini memiliki tanggung jawab tidak sedikit. 

Seorang akuntan melakukan hal teknis seperti pencatatan penerimaan, pengembalian pajak, pembukuan, penetapan target keuangan, dan lainnya. Tugas seperti itulah yang akan menyita banyak waktu. 

Karena itu pula, jika sebuah usaha memiliki akuntan dan bisa mendelegasikan tugas pengelolaan keuangan tersebut, maka pemilik perusahaan akan memiliki waktu untuk fokus pada pengembangan bisnisnya di bagian lain. 

Dapat Mengatasi Masalah Akuntansi Paling Rumit

Beberapa tugas akuntan terlihat cukup sederhana. Tetapi tanggung jawab yang dipegangnya sangat kompleks dan ternyata masih banyak masalah akuntansi yang harus diselesaikan dan tidak mudah.

Para akuntan harus memastikan semua tugas sudah dikerjakan dengan tepat dan benar. Karena kesalahan dalam pencatatan dan perhitungan akuntansi akan memengaruhi kinerja yang lain. 

Kesalahan tersebut dapat membebani perusahaan secara finansial, lo, Majoopreneurs. Bisa dipastikan kerugian, denda, atau penalti membayangi perusahaan. Tidak menutup kemungkinan berujung pada kebangkrutan. 

Itu sebabnya perusahaan tidak bisa sembarang mempekerjakan orang untuk memegang posisi pengelolaan keuangan tanpa pendidikan dan pengalaman di bidang tersebut. 

Dengan adanya seorang akuntan, masalah akuntansi perusahaan paling rumit pun akan dapat diatasi dengan cermat.

Menghemat Anggaran

Tugas seorang akuntan adalah memastikan kondisi keuangan perusahaan tetap stabil dan terjaga, yaitu dengan memerhatikan dan mengawasi arus keluar masuk kas.

Dengan aktivitas itu, akuntan memberikan manfaat kepada perusahaan untuk mengontrol keuangan agar tidak digunakan atau dikeluarkan untuk hal tidak penting. 

Akuntan perusahaan akan mengalokasikan dana yang ada secara tepat dan efisien. 

Dapat Memberikan Nasihat dan Saran Bisnis

Akuntan yang berpengalaman dalam menangani keuangan berbagai bidang perusahaan biasanya dapat memberikan saran dari sisi keuangan untuk pengembangan bisnis.

Dengan pengalaman mereka, para akuntan bisa memberikan umpan balik objektif. Tidak hanya tentang pengolahan angka, mereka akan memberi saran yang berharga terhadap pengembangan perusahaan.

Ahli Perpajakan

Mengurus pajak bukan hanya melaporkan data tahunan. Akuntan yang mempunyai pengetahuan perpajakan dapat membantu perusahaan melakukan perhitungan pajak secara efisien.

Kode Etik Akuntan

Selain mengetahui dan belajar hal berkenaan dengan akuntansi, para akuntan pun dituntut untuk memahami aturan baku berupa kode etik profesi dan standar dari pekerjaan yang dijalani. 

Kode etik profesi adalah kaidah-kaidah yang menjadi landasan bagi eksistensi profesi dan sebagai dasar atau patokan untuk mendapatkan kepercayaan masyarakat. 

Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) merupakan aturan yang mengatur perilaku etiket para akuntan para akuntan dalam memenuhi tanggung jawab profesionalnya. 

Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia memuat beberapa prinsip etiket sebagai berikut:

  • Tanggung jawab profesi, yaitu selalu menggunakan pertimbangan moral dan profesional dalam semua kegiatan yang dilakukan.
  • Kepentingan publik, yaitu wajib bertindak dalam kerangka pelayanan kepada publik, menghormati kepercayaan publik, dan menunjukkan komitmen atas profesionalismenya.
  • Integritas, yaitu di dalam usahanya untuk memelihara dan meningkatkan kepercayaan publik harus memenuhi tanggung jawab profesionalnya dengan integritas setinggi mungkin. 
  • Objektivitas, artinya harus menjaga objektivitas, bersikap netral, dan bebas dari benturan kepentingan dalam pemenuhan kewajiban profesional.
  • Kompetensi, yaitu salah satu penjamin mutu dan kualitas layanan dari seorang profesional di bidang jasa.
  • Kehati-hatian, artinya bertindak tekun dan cermat sesuai teknis dan profesional yang berlaku saat memberikan jasa profesional akuntan.
  • Kerahasiaan, artinya menghormati kerahasiaan informasi yang diperoleh selama melakukan jasa profesional akuntan.
  • Standar teknis, yaitu melaksanakan profesionalnya sesuai dengan standar teknis dan standar profesional yang relevan.

Macam-Macam Profesi Akuntan

Seorang akuntan tidak hanya bekerja untuk perusahaan saja. Mereka bisa memilih bekerja untuk perorangan. 

Akuntan bisa membantu orang-orang terkait keuangan yang dibutuhkan seperti keputusan keuangan, pengembalian pajak, dan lainya. 

  1. Akuntan Publik

    Lebih dikenal sebagai akuntan eksternal, para akuntan publik ini bekerja secara independen saat melaksanakan tugas dan memberikan jasanya.

    Karena sifatnya yang independen, akuntan publik biasanya memiliki kantor akuntan sendiri. Di sanalah mereka secara bebas bekerja dan menawarkan jasanya kepada masyarakat umum.

    Jasa yang ditawarkan seorang akuntan publik antara lain perpajakan, pemeriksaan atau audit kewajaran laporan keuangan, penyusunan sistem akuntansi konsultasi manajemen perusahaan, dan penyusunan laporan keuangan dalam rangka pengajuan kredit.

    Profesi akuntan publik dapat digolongkan ke dalam dua kelompok yang menghasilkan aneka jenis jasa untuk masyarakat:

    • Jasa Assurance

      Jasa assurance adalah jasa profesional independen dalam peningkatan mutu informasi bagi pengambil keputusan.

      Jasa assurance ini biasanya lebih dikenal sebagai jasa audit.

      • Jasa Atestasi

        Salah satu jasa assurance yang disediakan oleh profesi akuntan publik adalah atestasi.

        Atestasi (attestation) adalah suatu pernyataan pendapat atau pertimbangan orang kompeten dan independen tentang apakah asersi suatu entitas sudah sesuai dalam sebuah hal yang material dengan kriteria yang ditetapkan.

    • Jasa Non Assurance

      Jasa nonassurance adalah jasa yang dihasilkan oleh para akuntan yang tidak memberikan suatu keyakinan negatif, ringkasan temuan, pendapat, atau bentuk lain keyakinan.

      Jenis jasa non assurance yang dihasilkan oleh akuntan publik adalah jasa perpajakan, konsultasi, dan kompilasi.

  2. Akuntan Internal

    Profesi akuntan yang satu ini sering ditemukan pada perusahaan atau biasa disebut dengan akuntan internal.

    Karena berada di dalam sebuah perusahaan, maka seorang akuntan internal menduduki suatu jabatan di dalam susunan organisasinya.

    Akuntan internal ini bisa seorang staf atau kepala bagian akuntansi, bahkan sebagai seorang direktur keuangan.

    Tugas dari akuntan internal adalah menyusun anggaran, menyusun sistem akuntansi perusahaan, menyusun laporan kepada pihak luar, sampai menangani masalah perpajakan.

  3. Akuntan Syariah

    Profesi akuntan syariah tergolong baru dan masih jarang ditemukan di Indonesia. Mereka biasanya bekerja di perusahaan yang menerapkan hukum syariat Islam di dalam pengelolaan keuangannya.

    Akuntan syariah bekerja sesuai Standar Akuntansi Syariah dan berpegang pada keputusan MUI.

  4. Akuntan Pajak

    Pada beberapa perusahaan sekarang ini, pembagian tugas akuntansi disesuaikan dengan kebutuhan suatu perusahaan.

    Salah satu sub akuntan yang mulai diterapkan oleh perusahaan adalah akuntan pajak.

    Akuntan pajak adalah para akuntan yang bekerja hanya berfokus pada pencatatan dan pembukuan pajak.

    Seorang akuntan pajak bekerja mengatur keuangan perusahaan yang akan dilaporkan kepada Direktorat Jenderal Pajak.

  5. Akuntan Pendidik

    Profesi akuntan pendidik berfokus pada dunia pendidikan. Seorang akuntan pendidik bertugas mengajar dan menyusun kurikulum pendidikan akuntansi di sebuah perguruan tinggi.

    Akuntan pendidik juga dituntut agar mampu melakukan penelitian dan pengembangan ilmu akuntansi. Artinya, akuntan pendidik adalah tenaga pengajar di institusi pendidikan dan bertugas mengembangkan pendidikan akuntansi.

    Sebenarnya mereka tidak hanya mengajar tetapi merangkap dengan pekerjaan lain. Misalnya membuka praktik pelayanan kebutuhan masyarakat atau pihak lain yang membutuhkan keahliannya.

  6. Akuntan Manajemen

    Akuntan manajemen menganalisis kesehatan keuangan perusahaan dan menentukan dampaknya pada organisasi secara keseluruhan.

    Berdasarkan analisis akuntan manajemen, mereka mungkin akan memberi saran kepada karyawan tingkat eksekutif perusahaan tentang cara meningkatkan posisi keuangan organisasi.

    Seorang akuntan manajemen biasanya menangani tugas pembiayaan lainnya, misalnya manajemen risiko, analisis laba, sampai penganggaran.

    Akuntan manajemen seringkali memulai pekerjaan sebagai akuntan biaya atau auditor internal junior.

  7. Akuntan Forensik

    Akuntan forensik meninjau catatan keuangan untuk mengidentifikasi penipuan, kesalahan, atau kelalaian.

    Akuntan forensik harus memastikan catatan ini mematuhi undang-undang negara dan hukum yang berlaku secara nasional ataupun internasional.

    Selain bisa bekerja secara mandiri, para akuntan forensik ini bisa bekerja di perusahaan yang mengkhususkan diri dalam akuntansi forensik.

    Para akuntan yang menggunakan keahlian keuangannya di bidang forensik sering menjadi saksi dalam proses pengadilan. 

  8. Akuntan Pemerintah

    Profesi akuntan yang terakhir ini adalah akuntan pemerintah. Seperti namanya, bisa dipastikan bahwa seorang akuntan pemerintah bekerja di lembaga pemerintahan.

    Misalnya, akuntan pemerintah bekerja di Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atau Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

    Tugas yang dilakukan oleh seorang akuntan pemerintah antara lain melakukan pemeriksaan dan pengawasan terhadap aliran keuangan negara serta melakukan perancangan sistem akuntansi untuk pemerintah.

Baca Juga: Mengenal Pengertian, Fungsi, dan Contoh Purchase Order 

Keterampilan Pengetahuan Akuntan

Sebagai seseorang yang bertugas mengelola keuangan, ada beberapa keterampilan yang seharusnya dimiliki akuntan, antara lain:

  • Analisis data. Dalam fungsi keuangan, akuntan menyediakan data laporan keuangan kepada dewan direksi dengan data historis yang dapat digunakan untuk memutuskan sesuatu terkait dengan bisnis.
  • Memiliki pemahaman bisnis. Berkontribusi di dalam bisnis membutuhkan lebih dari sekadar pemahaman tentang angka-angka semata. Akuntan juga perlu memahami bisnis yang berkaitan dengan pekerjaanya secara menyeluruh. 
  • Kemampuan memberikan masukan dan saran kepada direksi yang membutuhkan gambaran luas dan menyeluruh tentang cara masing-masing area fungsional bekerja dengan cara terbaik dalam rangka memperoleh hasil terbaik. 
  • Memiliki kemampuan mengoperasikan perangkat lunak akuntansi, minimal Ms. Excel.
  • Kemampuan berpikir logis, kemampuan manajerial, kemampuan melakukan analisis, kemampuan menginterpretasikan angka. Tidak lupa penguasaan Bahasa Inggris dan orientasi secara teliti dan detail. 
  • Mampu menghadapi target dan bekerja di bawah tekanan dan memiliki ketelitian dan kemampuan berhitung yang baik. 
  • Memiliki sertifikasi Brevet A & B, memiliki loyalitas tinggi terhadap pekerjaan dan mampu bekerja secara tim maupun perorangan. 
  • Memiliki kemampuan membuat laporan L/R (laba rugi), Jurnal, Neraca, dan lain-lain.

Tugas akuntan tidak hanya mendokumentasikan pembukuan

Tugas Akuntan

  1. Mendokumentasikan Transaksi Keuangan

    Akuntan memantau dan mendokumentasikan transaksi keuangan klien atau perusahaan selama periode tertentu. Kemudian mengumpulkan informasi dan menyiapkan entri ke dalam buku besar perusahaan.

  2. Melakukan Rekonsiliasi pada Transaksi dan/atau Laporan Keuangan

    Para akuntan menyelesaikan setiap perbedaan atau ketimpangan yang ditemukan pada keuangan perusahaan dan melibatkan rekonsiliasi laporan, pernyataan, atau berbagai transaksi yang telah didokumentasikan.

  3. Memantau Efisiensi Prosedur dan Program Akuntansi

    Akuntan pun meninjau program perangkat lunak akuntansi dan prosedur pengendalian akuntansi untuk memastikan efektivitas berkelanjutan.

  4. Memberi Nasihat kepada Perusahaan tentang Masalah Keuangan

    Akuntan memberikan rekomendasi tentang sumber daya, prosedur, dan masalah keuangan yang sedang dihadapi.

  5. Menyiapkan dan Memeriksa Faktur

    Akuntan akan menyiapkan dan meninjau faktur pelanggan. Biasanya mereka akan melibatkan rekonsiliasi penggajian, mengumpulkan piutang, dan memverifikasi pesanan dan/atau kontrak.

  6. Menyiapkan Laporan Keuangan Akhir Tahun

    Jika bisnis mengikuti tahun akuntansi kalender, akuntan dapat menyiapkan dan menganalisis laporan keuangan akhir tahun seperti neraca, laporan laba rugi, dan laporan arus kas.

  7. Menyerahkan SPT Tahunan Perusahaan

    Tergantung pada bisnisnya, seorang akuntan biasanya mendapatkan tugas menyerahkan pengembalian pajak di bulan Maret atau April setiap tahun.

Kesimpulan

Apakah kamu ingin menjadi seseorang dengan profesi akuntan? Atau perusahaanmu membutuhkan seorang akuntan?

Seseorang yang berprofesi sebagai akuntan memang dapat diandalkan dalam mengelola semua urusan keuangan perusahaan.

Jenis profesi akuntan cukup beragam dan bisa menjadi pilihan dalam penentuan jenjang kariermu, Majoopreneurs. 

Semua jenis profesi akuntan ini tetap harus berpegang teguh terhadap Kode Etik Akuntan meski setiap profesinya memiliki spesifikasi masing-masing dalam membantu kinerja perorangan, lembaga, atau perusahaan.

Tentunya kamu masih membutuhkan informasi lain terkait pengembangan bisnismu, bukan? Tetap ikuti artikel terbaru di dalam blog majoo dan selamat menambah wawasan!

Dapatkan Inspirasi Terbaru dari majoo

Subscribe untuk dapatkan berita, artikel, dan inspirasi bisnis di email kamu

Footer support

Pustaka majoo

Isi Form dibawah ini untuk download pustaka

format: 62xxxxxxxx
Batal
Icon close

Temukan Paket Paling Tepat untuk Bisnismu

Isi form berikut untuk membantu kami tentukan paket paling sesuai dengan jenis dan skala bisnismu.
solusi bisnis form

+62
Selamat datang di majoo 👋 Hubungi konsultan kami untuk pertanyaan dan info penawaran menarik
whatsapp logo