Istilah lain untuk revenue stream adalah aliran pendapatan.
Revenue stream adalah salah satu dari sekian banyak unsur yang ada dalam dunia bisnis. Sebagai seorang pemilik bisnis, elemen-elemen tersebut sebaiknya memang kamu pahami dengan baik. Tujuannya agar proses operasional bisnis bisa lebih mudah dan lancar.
Istilah revenue stream adalah istilah yang merujuk pada beberapa pendapatan yang bisa kamu dapatkan dari menjalankan bisnis atau perusahaan. Seperti apa fungsi revenue stream ini pada bisnis? Kita bahas sama-sama, yuk!
Pengertian Revenue Stream
Revenue stream adalah istilah yang diambil dari dua kata dalam bahasa Inggris, yaitu revenue (artinya pendapatan) dan stream (berarti aliran). Jadi, dalam bahasa Indonesia, revenue stream sering disebut dengan aliran pendapatan. Secara lebih luas, pengertian revenue stream adalah dana yang didapatkan perusahaan dari operasional usaha atau bisnis yang akan dikembangkan dan dikelola kembali.
Dalam pengertian lebih sempit, pengertian revenue stream adalah berbagai sumber yang berkontribusi dalam pengisian kas perusahaan, baik secara langsung, seperti hibah atau investasi, maupun tidak secara langsung.
Lantas, apa tujuannya? Tentu saja untuk bisa menghasilkan uang kas dengan yang kepemilikannya adalah 100% untuk perusahaan. Maksudnya, aliran dana atau revenue stream adalah dana yang selalu berkaitan dengan debit, bukan kredit, yang dilakukan oleh pemilik bisnis atau perusahaan. Misalnya, hasil penjualan produk, keuntungan yang didapatkan dari investasi, penjualan aset perusahaan, dan sebagainya.
Jadi, apa pun jenis transaksi debit yang menghasilkan aliran dana, termasuk transaksi-transaksi yang berulang dengan hasil dana berkelanjutan, bisa dikategorikan sebagai revenue. Itulah alasannya, sumber dana yang mensyaratkan imbal balik seperti utang, tidak bisa dikategorikan sebagai revenue stream.
Baca juga: Apa itu Revenue? Apa Beda Revenue dan Income?
Berbagai Jenis Revenue Stream
Kira-kira apa saja ya jenis revenue stream yang ada dalam dunia bisnis? Berikut dua jenis yang bisa dikategorikan sebagai revenue stream secara umum.
Transaction Revenues
Jenis revenues stream yang pertama adalah Transaction Revenues. Transaction revenues merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan kegiatan perusahaan dalam mendapatkan dana dengan menggunakan transaksi sekali pembayaran oleh konsumen. Singkatnya, jenis revenue stream ini adalah penerapan dari sistem jual beli konvensional. Pebisnis menjual barang, jasa, atau layanan, konsumen membelinya, pebisnis mendapatkan uang. Sesederhana itu.
Recurring Revenues
Jenis berikutnya dari revenue stream adalah Recurring Revenues. Kebalikan dari Transaction revenues, transaksi ini melibatkan jenis transaksi berkelanjutan yang tidak hanya dilakukan dengan sekali pembayaran oleh konsumen.
Contohnya, perusahaan yang memberikan layanan kredit barang tertentu pada konsumen (cicilan motor, perlengkapan rumah tangga, elektronik( atau menyewakan layanan pada konsumen, seperti layanan internet atau operator seluler.
Baca juga: Sistem Transaksi Adalah: Pengertian, Jenis, dan Contohnya
Fungsi Revenue Stream
Dari penjelasan mengenai pengertian dan jenis revenue stream tadi, mungkin kamu sudah bisa menyimpulkan fungsi sebenarnya dari konsep revenue stream. Agar lebih jelas, berikut beberapa fungsi revenue stream dalam bisnis.
Sebagai Sumber Omset dan Profit yang Jelas
Pengertian revenue stream sebenarnya sudah memberikan gambaran yang jelas bahwa fungsi utamanya adalah untuk mendapatkan aliran dana yang berkelanjutan sebagai sumber omset dan profit perusahaan. Jadi, dana apa saja yang bisa memberikan keuntungan bagi perusahaan akan dimanfaatkan serta dikelola dengan seoptimal dan semaksimal mungkin.
Baca juga: Memahami Pengertian dan Cara Perhitungan Omset
Sebagai Salah Satu Strategi Bisnis yang Menguntungkan
Jika kamu bisa memahami konsep sederhana dari revenue stream, kamu akan mengerti bahwa fungsi revenue stream yang tidak kalah penting adalah sebagai salah satu strategi bisnis.
Lantaran tujuan utamanya adalah untuk mendapatkan dana yang berkelanjutan bagi perusahaan untuk terus menjalankan usaha, revenue stream bisa menjadi faktor pendorong yang penting dalam menyusun strategi bisnis dengan memanfaatkan berbagai aset yang ada.
Sebagai Jaminan Bisnis Bisa Dijalankan dengan Aman
Dengan memahami konsep aliran dana yang baik dan benar, bisnis yang kamu jalankan saat ini bisa terjamin kelancaran dan keamanannya. Kok bisa?
Karena dengan adanya revenue stream, para pemilik bisnis tidak akan bertindak terburu-buru cenderung gegabah dalam menentukan langkah bisnis. Misalnya, dalam hal penjualan aset perusahaan, penyewaan aset, pemberian lisensi atau beberapa tindakan lainnya.
Sebagai Sarana untuk Mendapatkan Investor
Jika membahas hal yang berkaitan dengan keuangan bisnis, pastilah kamu juga akan berpikir mengenai investor sebagai salah satu sumber dana yang penting.
Perusahaan yang dinilai maju dan sukses adalah perusahaan yang mampu melakukan pengelolaan bisnis yang baik, terutama pada keuangannya. Perusahaan seperti inilah yang akan selalu menjadi daya tarik tersendiri bagi para investor untuk berlomba-lomba menanamkan modal tambahannya.
Sebagai Faktor Pendorong Fokus Pelaku Bisnis
Fungsi revenue stream berikutnya adalah sebagai faktor yang bisa mendorong para pelaku bisnis untuk bisa lebih fokus menjalani usahanya. Kenapa bisa begitu? Karena tujuannya sudah jelas. Revenue stream membantu pemilik bisnis untuk lebih membulatkan tekad mencari keuntungan bisnis yang berkelanjutan.
Contoh Revenue Stream dalam Dunia Bisnis
Sebenarnya, ada cukup banyak contoh revenue stream. Namun, beberapa hal yang mungkin lebih sering ditemui dalam dunia bisnis adalah beberapa hal berikut ini.
Penjualan Produk
Contoh revenue stream yang paling signifikan tentu saja adalah penjualan barang atau jasa. Bisa dibilang, inilah metode revenue stream yang paling mainstream alias paling sering dilakukan oleh pebisnis.
Penjualan Layanan Pada Konsumen
Contoh lainnya dari cara mendapatkan revenue stream adalah dengan menjual layanan pada konsumen. Misalnya, aplikasi ojek online, marketplace, atau bahkan operator seluler, dan layanan berlangganan internet.
Pembukaan Cabang atau Mitra Bisnis Baru
Contoh berikutnya adalah kegiatan pelaku bisnis yang membuka cabang atau mitra baru. Cabang atau mitra baru dalam bisnis merupakan salah satu bentuk recurring revenue, karena bisa mengirimkan sebagian profitnya kepada perusahaan induk.
Misalnya, kamu sudah memiliki usaha di daerah Jakarta, lalu kamu membuka cabang baru di area Banten atau Bekasi. Tujuannya tentu saja untuk menambah pendapatan atau keuntungan yang bisa digunakan sebagai aliran dana yang berkelanjutan.
Lisensi
Contoh selanjutnya dari revenue stream adalah lisensi, baik berbentuk hak cipta, paten, atau franchise. Sama seperti pembukaan cabang atau mitra bisnis baru, lisensi bisa dikategorikan sebagai bentuk recurring revenue. Ini dikarenakan kamu sebagai pemilik bisnis tidak perlu berulang kali memproduksi brand/produk/aset untuk konsumen. Jadi, hanya dengan sekali proses pembuatan produk, akan bisa dimanfaatkan berkali-kali dengan tujuan mendapatkan keuntungan.
Investasi Modal pada Aset Lain
Menanamkan atau melakukan investasi pada aset lain juga termasuk tindakan dengan konsep revenue stream. Investasi yang bisa dilakukan bukan hanya pada bidang bisnis yang sejenis, melainkan pada berbagai bidang lainnya. Misalnya, kamu sedang menjalankan bisnis restoran, lalu menginginkan adanya aliran dana tambahan, kamu bisa mencoba untuk menanamkan modal atau investasi pada bidang atau perkebunan yang juga bisa menjadi supplier bagi kebutuhan bahan baku restoranmu.
Baca juga: Pahami Strategi Bisnis Sayuran Online Sebelum Memulai, Yuk!
Penyewaan Aset
Penyewaan aset perusahaan sudah menjadi suatu kegiatan yang umum dilakukan para pebisnis. Jadi, aset yang dimiliki bisa dimanfaatkan sebagai sumber aliran dana baru yang bisa diputar kembali. Contohnya, aula atau area luas yang ada di kantor bisa kamu sewakan untuk keperluan bazar atau pameran UMKM. Bisa juga dengan menyewakan ruangan tidak terpakai di ruko sebagai gudang bagi usaha lain.
Penjualan Aset
Selain disewakan, aset juga ternyata bisa dijual langsung dengan berbagai alasan. Mulai dari adanya kekurangan dana, atau yang lebih sering digunakan adalah karena sudah masuk masa penggantian aset.
Misalnya, komputer yang sudah kurang layak di perusahaan dijual untuk digantikan dengan unit yang lebih baru dan canggih. Intinya, menjual aset perusahaan bagi pebisnis adalah hal yang wajar. Apalagi bila memang bisa menjadi salah satu sumber revenue stream.
Biaya Pelayanan
Perusahaan jasa, seperti asuransi, biasanya memiliki cara tersendiri untuk mendapatkan revenue stream, yaitu dengan menetapkan premi sebagai biaya pelayanan atas jaminan risiko nasabah. Itulah sebabnya, premi termasuk dalam kategori contoh revenue stream. Selain itu, ada juga biaya lainnya, seperti administrasi transfer dana di bank, bunga kredit cicilan barang, dan lain-lain.
Dana Hibah
Dana hibah ternyata juga termasuk salah satu contoh revenue stream. Dana hibah yang dimaksud, bisa yang cair dalam sekali transaksi maupun yang berulang kali.
Dana hibah memang tidak menetapkan syarat bahwa penerimanya harus memberikan imbal jasa pada pemberi hibah, sehingga dapat dikategorikan sebagai revenue stream.
Biaya Pasang Iklan
Biaya pemasangan iklan yang dimaksud di sini adalah bila ternyata kamu memiliki akun media sosial dengan engagement yang besar, lalu ada beberapa pihak yang ingin menayangkan iklan produk mereka pada akunmu. Nah, kamu bisa mengenakan biaya pasang iklan pada mereka dan menjadi salah satu sumber aliran dana baru bagi bisnismu.
Kesimpulan
Dari seluruh penjelasan tadi, ada beberapa hal yang bisa disimpulkan. Pengertian revenue stream adalah dana yang didapatkan perusahaan dari operasional usaha atau bisnis yang nantinya akan dikembangkan dan dikelola kembali. Salah satu fungsi utamanya adalah untuk mendapatkan omset atau profit bagi perusahaan secara berkelanjutan.
Para pelaku bisnis, termasuk kamu, sebaiknya memang harus mampu memahami dan melakukan perhitungan aliran dana perusahaan dengan jelas agar operasional bisnis tidak sampai terganggu.
Ingat selalu untuk mencatat semua pendapatan yang masuk secara rinci dan serapi mungkin. Sebaiknya, kamu juga menghindari pencatatan transaksi secara manual yang sangat berisiko terjadinya kesalahan. Kesalahan pada catatan keuangan bisnis bisa fatal akibatnya.
Salah satu solusi terbaik untuk proses pembukuan, pencatatan transaksi, dan urusan keuangan bisnis lainnya, kamu bisa mulai berlangganan aplikasi keuangan majoo. Kamu malas berlangganan karena hanya ada satu fitur keuangan dan harus berlangganan aplikasi lainnya? Tentu tidak. Aplikasi majoo sudah punya semuanya, ada banyak fitur pengelolaan bisnis yang sangat memudahkan dan tentunya menguntungkan pebisnis.
Tidak berlangganan aplikasi keuangan karena biayanya mahal? Tenang. Biaya berlangganan majoo cukup terjangkau bagi para pebisnis, kok. Sudah, tidak usah cari-cari alasan lain! Langganan majoo sekarang!