Rumus Harga Pokok Penjualan: Metode, Cara Menghitung dan Contohnya

Penulis Annisa Nur Indriyanti
06 March 2025

article thumbnail

Rumus Harga Pokok Penjualan (HPP) adalah rumus yang digunakan untuk menghitung total biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi atau pembelian barang yang dijual dalam suatu periode tertentu. 


HPP digunakan untuk menentukan harga jual sebuah produk atau jasa. HPP merupakan elemen penting dalam laporan keuangan. Penghitungan ini juga memudahkan kalian untuk memperhitungkan biaya produksi 


baca juga: Rumus Persentase, Cara Menghitung Beserta Contoh Penggunaanya


Apa Itu Rumus Harga Pokok Penjualan?


Rumus Harga Pokok Penjualan (HPP) adalah rumus yang digunakan untuk menghitung total biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi sebuah produk. Perhitungan ini menjadi elemen penting karena digunakan untuk menentukan harga jual produk.


Menurut Philip Kotler, harga jual dapat dihitung dengan rumus:


HargaJual=BiayaProduksi+MarginKeuntunganHarga Jual = Biaya Produksi + Margin KeuntunganHargaJual=BiayaProduksi+MarginKeuntungan

Di mana:

  • Biaya Produksi = Total biaya untuk membuat atau membeli produk.

  • Margin Keuntungan = Persentase keuntungan yang diinginkan.

Sedangkan menurut M. Hanafiah dan R. Saefullah, dalam bisnis dagang, harga jual dihitung dengan menambahkan persentase keuntungan ke harga pokok penjualan (HPP):

HargaJual=HPP+(HPP×PersentaseKeuntungan)Harga Jual = HPP + (HPP \times Persentase Keuntungan)HargaJual=HPP+(HPP×PersentaseKeuntungan)

Misalnya, jika HPP Rp100.000 dan margin keuntungan 20%, maka:

HargaJual=100.000+(100.000×20%)=120.000Harga Jual = 100.000 + (100.000 \times 20\%) = 120.000HargaJual=100.000+(100.000×20%)=120.000.


Metode Harga Pokok Penjualan 


Metode harga pokok penjualan merupakan cara menghitung Harga Pokok Penjualan (HPP). Pemilihan metode ini akan sangat bergantung kepada jenis bisnis dan kebijakan perusahaan. Berikut adalah metode yang umum digunakan:

1. Metode FIFO (First In, First Out)

Metode ini mengasumsikan bahwa barang yang pertama kali dibeli akan dijual terlebih dahulu.

Ciri-ciri:

  • Cocok untuk barang yang memiliki masa kadaluarsa seperti makanan dan obat.

  • Saat harga barang meningkat, metode ini menghasilkan HPP lebih rendah dan laba lebih tinggi.

Contoh:
Jika perusahaan membeli stok sebagai berikut:

  • 100 unit @ Rp10.000

  • 200 unit @ Rp12.000

Jika menjual 150 unit, maka perhitungannya:

  • 100 unit dari stok pertama (Rp10.000) → Rp1.000.000

  • 50 unit dari stok kedua (Rp12.000) → Rp600.000
    Total HPP = Rp1.600.000

2. Metode LIFO (Last In, First Out)

Metode ini mengasumsikan bahwa barang yang terakhir dibeli akan dijual terlebih dahulu.

Ciri-ciri:

  • Cocok untuk industri yang menghadapi inflasi karena menghasilkan HPP lebih tinggi dan laba lebih rendah.

  • Jarang digunakan karena tidak sesuai dengan praktik bisnis nyata.

Contoh:
Dari data pembelian yang sama di atas, jika menjual 150 unit:

  • 150 unit dari stok terakhir (Rp12.000) → Rp1.800.000
    Total HPP = Rp1.800.000

3. Metode Average Cost (Rata-rata Tertimbang)

Metode ini menghitung rata-rata biaya per unit barang untuk menentukan HPP.

Rumus:

BiayaRata−rata=(TotalPersediaanAwal+Pembelian)TotalUnitBiaya Rata-rata = \frac{(Total Persediaan Awal + Pembelian)}{Total Unit}

Contoh:

  • 100 unit @ Rp10.000 = Rp1.000.000

  • 200 unit @ Rp12.000 = Rp2.400.000

  • Total unit = 300 unit

  • Rata-rata harga per unit = (1.000.000 + 2.400.000) ÷ 300 = Rp11.333

Jika menjual 150 unit:

HPP=150×11.333=Rp1.699.950HPP = 150 \times 11.333 = Rp1.699.950

4. Metode Identifikasi Khusus

Metode ini menghitung HPP berdasarkan harga sebenarnya dari setiap unit barang yang dijual.

Ciri-ciri:

  • Cocok untuk barang yang memiliki harga jual tinggi seperti mobil, perhiasan, atau alat berat.

  • Tidak efisien untuk bisnis dengan volume tinggi karena harus mencatat setiap transaksi secara detail.


Cara Menghitung Harga Pokok Penjualan

Harga Pokok Penjualan (HPP) adalah total biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh atau memproduksi barang yang dijual dalam suatu periode tertentu. 

Untuk menghitungnya agar tepat, berikut langkah-langkah dan cara menghitung harga pokok penjualan yang efektif:

1. Rumus Dasar HPP

HPP=PersediaanAwal+PembelianBersih−PersediaanAkhirHPP = Persediaan Awal + Pembelian Bersih - Persediaan Akhir

Di mana:

  • Persediaan Awal = Stok barang yang tersedia di awal periode.

  • Pembelian Bersih = Total pembelian barang selama periode berjalan dikurangi retur dan diskon pembelian.

  • Persediaan Akhir = Stok barang yang masih tersisa di akhir periode.

2. Cara Menghitung HPP (Perusahaan Manufaktur)

Untuk perusahaan yang memproduksi barang sendiri, rumusnya lebih kompleks:

HPP=(PersediaanAwalBahanBaku+PembelianBahanBaku−PersediaanAkhirBahanBaku)+BiayaTenagaKerjaLangsung+BiayaOverheadPabrik+(PersediaanAwalBarangJadi−PersediaanAkhirBarangJadi)HPP = (Persediaan Awal Bahan Baku + Pembelian Bahan Baku - Persediaan Akhir Bahan Baku) + Biaya Tenaga Kerja Langsung + Biaya Overhead Pabrik + (Persediaan Awal Barang Jadi - Persediaan Akhir Barang Jadi).



Contoh Hitungan Harga Pokok Penjualan 


Jika membutuhkan hal yang lebih jelas, berikut contoh hitungan harga pokok penjualan yang bisa dijadikan referensi:

1. Contoh Perhitungan HPP (Perusahaan Dagang)

Misalkan sebuah toko memiliki data berikut untuk bulan Januari:

  • Persediaan Awal = Rp50.000.000

  • Pembelian Barang = Rp100.000.000

  • Retur Pembelian & Diskon = Rp10.000.000

  • Persediaan Akhir = Rp40.000.000

Langkah 1: Hitung Pembelian Bersih

PembelianBersih=Pembelian−(ReturPembelian+Diskon)Pembelian Bersih = Pembelian - (Retur Pembelian + Diskon) =100.000.000−10.000.000=90.000.000= 100.000.000 - 10.000.000 = 90.000.000

Langkah 2: Hitung HPP

HPP=PersediaanAwal+PembelianBersih−PersediaanAkhirHPP = Persediaan Awal + Pembelian Bersih - Persediaan Akhir =50.000.000+90.000.000−40.000.000= 50.000.000 + 90.000.000 - 40.000.000 =100.000.000= 100.000.000

Jadi, HPP = Rp100.000.000

2. Contoh Menghitung HPP (Perusahaan Manufaktur)

  • Persediaan Awal Bahan Baku = Rp20.000.000

  • Pembelian Bahan Baku = Rp50.000.000

  • Persediaan Akhir Bahan Baku = Rp10.000.000

  • Biaya Tenaga Kerja Langsung = Rp30.000.000

  • Biaya Overhead Pabrik = Rp40.000.000

  • Persediaan Awal Barang Jadi = Rp25.000.000

  • Persediaan Akhir Barang Jadi = Rp15.000.000

Langkah 1: Hitung Total Biaya Produksi

TotalBiayaProduksi=(20.000.000+50.000.000−10.000.000)+30.000.000+40.000.000Total Biaya Produksi = (20.000.000 + 50.000.000 - 10.000.000) + 30.000.000 + 40.000.000 =(60.000.000)+30.000.000+40.000.000= (60.000.000) + 30.000.000 + 40.000.000 =130.000.000= 130.000.000

Langkah 2: Hitung HPP

HPP=130.000.000+(25.000.000−15.000.000)HPP = 130.000.000 + (25.000.000 - 15.000.000) =130.000.000+10.000.000= 130.000.000 + 10.000.000 =140.000.000= 140.000.000

Jadi, HPP = Rp140.000.000


Kesimpulan

Sebagai penutup, Rumus Harga Pokok Penjualan (HPP) adalah rumus yang digunakan untuk menghitung total biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi atau pembelian barang yang dijual dalam suatu periode tertentu. 

Hal ini adalah elemen yang penting dalam sebuah laporan keuangan. Untuk lebih memudahkan lagi dalam bagian pencatatan laporan dari transaksi jasa yang dilakukan, aplikasi keuangan seperti majoo juga bisa menjadi solusi. Aplikasi ini membantu pelaku bisnis dalam mencatat pengeluaran, memantau arus kas, dan merencanakan anggaran dengan lebih efisien.

Dengan menggunakan majoo, kalian bisa fokus mengembangkan usaha tanpa khawatir bingung dalam mengelola keuangan. Yuk mulai mengelola keuangan atau bisnis kalian dengan majoo.


Dapatkan Inspirasi Terbaru dari majoo

Subscribe untuk dapatkan berita, artikel, dan inspirasi bisnis di email kamu

Footer support

Pustaka majoo

Isi Form dibawah ini untuk download pustaka

format: 62xxxxxxxx
Batal
Icon close

Temukan Paket Paling Tepat untuk Bisnismu

Isi form berikut untuk membantu kami tentukan paket paling sesuai dengan jenis dan skala bisnismu.
solusi bisnis form

+62
Selamat datang di majoo 👋 Hubungi konsultan kami untuk pertanyaan dan info penawaran menarik
whatsapp logo