Apakah kamu sudah mengeluarkan banyak biaya dalam promosi, tapi penjualan tak kunjung meningkat? Jika kamu merasa bingung, kamu mungkin perlu tahu bahwa sales pipeline memiliki peran penting dalam menjawab pertanyaan tersebut, lho!
Dengan membantu menggambarkan perjalanan dari mencari calon pelanggan hingga mengakuisisi pelanggan, sales pipeline memungkinkan perusahaan untuk mengidentifikasi kendala, mengukur kinerja, dan meningkatkan efisiensi penjualan.
Dalam artikel ini, kita akan membahas konsep sales pipeline, melihat tahapan prosesnya, dan mencari tahu bagaimana cara membuat sales pipeline yang efektif. Simak penjelasannya di bawah ini!
Apa Itu Sales Pipeline?
Dalam dunia bisnis, sales pipeline atau saluran penjualan adalah konsep yang penting. Sales pipeline adalah tahapan yang harus dilewati oleh seorang calon pelanggan sebelum akhirnya mereka menjadi pelanggan yang sebenarnya. Dalam sales pipeline, kamu akan mengidentifikasi calon pelanggan, melakukan tindakan marketing, memprospek calon pelanggan, dan kemudian mengarahkan pelanggan melalui berbagai tahapan penjualan sebelum pada akhirnya pelanggan memutuskan untuk membeli produk atau layananmu.
Sales pipeline bisa membantu kamu dalam memahami dan mengelola proses penjualan dan memberikan pandangan yang jelas tentang sejauh mana penjualan telah berkembang dan berapa banyak calon pelanggan di dalam proses tersebut.
Dengan pemahaman yang baik tentang sales pipeline, kamu bisa mengidentifikasi masalah, peluang, dan mengambil langkah yang tepat untuk meningkatkan efisiensi penjualan, ya.
Baca Juga: Jenis-Jenis Sales yang Meningkatkan Pendapatan Bisnis
Fungsi Sales Pipeline
Sales pipeline memiliki beberapa fungsi penting dalam dunia bisnis. Sebagai pemilik bisnis, pemimpin tim penjualan, atau seorang profesional pemasaran, perlu memahami fungsi dari sales pipeline, karena strategi ini akan membantu kamu dalam mengelola dan meningkatkan penjualan secara lebih efisien. Yuk, mari kita lihat beberapa fungsi utama dari sales pipeline.
Pelacakan Progres Penjualan
Sales pipeline membantu kamu melacak kemajuan setiap calon pelanggan dari awal hingga penutupan penjualan. Dengan mengetahui calon pelanggan tersebut, kamu dapat menilai sejauh mana proses pelanggan pengambilan keputusan.
Identifikasi Masalah Potensial
Melalui sales pipeline, kamu dapat mengidentifikasi masalah atau hambatan yang mungkin muncul dalam proses penjualan. Misalnya, jika ada calon pelanggan yang mengalami penundaan dalam pengambilan keputusan, kamu dapat mengambil langkah-langkah untuk mengatasi masalah ini.
Perencanaan Sumber Daya
Dengan mengetahui berapa banyak prospek calon pelanggan yang ada di setiap tahapan sales pipeline, kamu dapat merencanakan sumber daya yang lebih efisien; termasuk mengatur tim penjualan, anggaran pemasaran, dan peralatan lainnya.
Peningkatan Konversi
Sales pipeline membantu dalam meningkatkan tingkat konversi penjualan. Dengan memahami tahapan proses penjualan dan kebutuhan calon pelanggan di setiap tahap, kamu dapat mengarahkan mereka dengan informasi dan tindakan yang tepat.
Optimalisasi Waktu dan Energi
Sales pipeline membantu kamu mengalokasikan waktu dan energi dengan lebih efisien. Calon pelanggan yang berada di tahap akhir sales pipeline akan cenderung lebih siap untuk melakukan pembelian, sehingga kamu dapat memberikan perhatian lebih kepada pelanggan.
Bisa Meramalkan Penjualan
Sales pipeline dapat digunakan untuk meramalkan penjualan di masa yang akan datang. Dengan memahami sejauh mana penjualan telah berkembang dalam strategi sales pipeline, kamu dapat membuat estimasi tentang pendapatan yang akan datang, lho!
Meningkatkan Pengambilan Keputusan
Sales pipeline memberikan pemahaman yang jelas tentang kinerja penjualan sehingga membantu kamu dalam pengambilan keputusan yang lebih baik tentang strategi penjualan yang baik.
Dengan memahami fungsi sales pipeline, kamu dapat mengoptimalkan upaya penjualan dan memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan bagi bisnismu, ya.
Baca Juga: Pengertian Direct Sales, Tugas, dan Contohnya
Apa Perbedaan Sales Pipeline dan Sales Funnel?
Sales pipeline dan sales funnel adalah dua konsep penting dalam manajemen penjualan. Mereka membantu dalam melacak calon pelanggan dan memahami bagaimana proses penjualan berkembang. Mari kita bahas perbedaan antara keduanya, ya.
1. Sales Pipeline (Alat Manajemen)
Sales pipeline adalah alat manajemen yang mendefinisikan langkah-langkah spesifik yang harus diambil untuk memajukan prospek calon pelanggan dari awal hingga penutupan penjualan yang lebih rinci daripada sales funnel.
Sales pipeline membantu kamu mengidentifikasi prospek calon pelanggan individu dan pelanggan dengan lebih jelas. Setiap prospek calon pelanggan memiliki langkah-langkah tertentu yang harus mereka lalui.
Sales pipeline membantu kamu mengorganisasi penjualan dengan lebih baik dan memprioritaskan prospek calon pelanggan berdasarkan sejauh mana mereka dalam proses penjualan.
Sales pipeline adalah alat utama untuk tim penjualan, sehingga membantu mereka melihat tindakan yang harus diambil pada setiap tahap proses penjualan.
2. Sales Funnel (Alat Pemasaran)
Sales funnel adalah representasi visual yang digunakan untuk melihat proses penjualan secara keseluruhan dari awal hingga akhir. Konsep ini sering digambarkan dalam bentuk piramida terbalik, dengan lapisan yang mewakili tahapan proses penjualan.
Sales funnel berfokus pada jumlah besar prospek calon pelanggan pada tahap awal, yang kemudian disaring secara bertahap seiring berjalannya proses penjualan. Konsep ini lebih mirip dengan "embudo" karena jumlah prospek calon pelanggan berkurang seiring berjalannya waktu.
Sales funnel membantu dalam mengukur tingkat konversi dari satu tahap ke tahap berikutnya dan membantu kamu melihat seberapa efisien proses penjualan dalam mengubah prospek calon pelanggan menjadi pelanggan.
Sales funnel sering digunakan oleh tim pemasaran untuk melacak prospek calon pelanggan baru dan menjalankan marketing campaign.
Perbedaan utama dari kedua konsep di atas adalah sales funnel merepresentasi visual yang digunakan untuk memahami konsep proses penjualan secara keseluruhan. Sedangkan, sales pipeline adalah alat manajemen yang lebih rinci dan digunakan untuk mengorganisasi serta melacak setiap prospek calon pelanggan dan pelanggan secara individu.
Sales pipeline memberikan pandangan yang lebih rinci tentang cara setiap prospek calon pelanggan bergerak melalui proses penjualan dan tindakan yang harus dilakukan selanjutnya.
Tahapan Sales Pipeline
Sales pipeline adalah alat penting dalam manajemen penjualan yang membantu kamu melacak prospek calon pelanggan dari awal hingga penutupan penjualan. Terdapat enam tahapan utama dalam sales pipeline ini, antara lain:
1. Prospecting
Tahap awal dalam sales pipeline adalah prospek calon pelanggan atau mencari peluang. Pada tahap ini, kamu mencari dan mengidentifikasi calon pelanggan potensial. Identifikasi ini bisa melibatkan beberapa strategi, seperti pemasaran, penelitian pasar, atau referensi dari pelanggan yang ada.
2. Qualification
Setelah menemukan calon pelanggan, kamu perlu mengevaluasi pelanggan merupakan prospek calon pelanggan yang potensial atau tidak. Tahap kualifikasi ini memastikan bahwa peluang tersebut sesuai dengan profil pelanggan idealmu dan memiliki kebutuhan yang sesuai.
3. Contacting
Setelah kualifikasi, langkah berikutnya adalah menghubungi calon pelanggan. Pada era digital, kontak ini bisa melalui aplikasi pesan atau media sosial, selain dari panggilan telepon biasa, ya.
4. Building Relationship
Tahap selanjutnya adalah membangun hubungan. Perusahaan berusaha membangun hubungan baik dengan calon pelanggan yang bisa melibatkan tindakan yang ramah dan membantu untuk membangun kepercayaan mereka terhadap brand-mu.
5. Proposal Made
Setelah building relationship, kamu mungkin perlu menyusun proposal atau penawaran resmi yang merinci solusi yang kamu tawarkan, termasuk harga, waktu pengiriman, dan persyaratan lainnya.
6. Closing
Tahap akhir dalam sales pipeline yaitu penutupan penjualan. Pada tahap ini, kamu dan pelanggan setuju dengan semua detail dan persyaratan yang telah disepakati. Penutupan penjualan ini melibatkan penandatanganan kontrak atau pembayaran.
Setiap tahapan di atas merupakan contoh sales pipeline mulai dari prospek calon pelanggan awal hingga proses penjualan, dan setiap tahapan memiliki tujuannya sendiri. Dengan menjalani setiap tahap dengan baik, kamu dapat mengoptimalkan kesempatan untuk mengonversi prospek calon pelanggan menjadi customer loyalty.
Bagaimana Cara Membuat Sales Pipeline yang Efektif?
Dengan memahami cara membangun sales pipeline yang efektif adalah kunci kesuksesan penjualan, lho! Berikut beberapa cara dalam membuat sales pipeline yang efektif.
1. Identifikasi Target Pelanggan
Langkah pertama dalam membangun sales pipeline yaitu mengidentifikasi dan memahami target pelanggan idealmu. Identifikasi ini seperti demografi, lokasi, kebutuhan, dan preferensi pelanggan. Semakin baik kamu memahami target pelangganmu, semakin mudah memasukkan mereka ke dalam pipeline.
2. Mengumpulkan Prospek Calon Pelanggan
Setelah mengidentifikasi target pelanggan, mulailah mengumpulkan calon pelanggan potensial. Langkah ini bisa melibatkan pemasaran, penelitian online, atau bahkan referensi dari pelanggan yang ada.
3. Kualifikasi Prospek Calon Pelanggan
Penting untuk kualifikasi calon pelangganmu agar tidak membuang waktu pada calon pelanggan yang tidak sesuai. Pastikan mereka memiliki kebutuhan yang sesuai dan dapat membeli produk atau layananmu.
4. Menggunakan Tools Manajemen Penjualan
Manfaatkan software manajemen penjualan yang tersedia. Tools seperti Customer Relationship Management (CRM) memudahkan pelacakan prospek calon pelanggan, pengelolaan kontak, dan penjadwalan tindak lanjut.
5. Buat Kontak yang Konsisten
Konsistensi dalam berkomunikasi adalah kunci, lho! Hubungi prospek calon pelanggan secara teratur melalui email, panggilan telepon, atau pertemuan langsung, tergantung pada preferensi mereka, ya.
6. Penyaringan Lebih Lanjut
Saat prospek calon pelanggan bergerak melalui sales pipeline, pastikan mereka memenuhi kriteria tertentu sebelum melanjutkan ke tahap berikutnya. Tahap ini bisa berarti memastikan mereka memiliki anggaran yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
7. Penyusunan Penawaran yang Persuasif
Selama tahap presentasi, penyusunan penawaran yang meyakinkan dan relevan sangatlah penting. Pastikan penawaranmu mengatasi masalah atau kebutuhan yang dihadapi oleh calon pelangganmu.
8. Lakukan Follow-Up yang Tepat
Jangan lewatkan langkah-langkah follow-up. Kamu bisa menanyakan pertanyaan lebih lanjut, menegosiasikan penawaran, atau mengatasi kendala yang mungkin muncul.
9. Analisis dan Evaluasi
Terus pantau dan evaluasi kinerja sales pipeline dengan mempertimbangan prospek yang berhasil dan perlu diperbaiki. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang proses penjualan, kamu dapat terus meningkatkan efektivitas dari konsep ini.
10. Pengembangan Hubungan
Penting untuk membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan, lho! Setelah penjualan selesai, jangan abaikan pelangganmu. Pertahankan hubungan dengan mereka, tawarkan dukungan, dan upayakan agar mereka repurchase produk atau layanan bisnismu.
Baca Juga: 6 Contoh Strategi Bisnis untuk Meningkatkan Sales
Kesimpulan
Inilah penjelasan kami tentang sales pipeline. Sales pipeline adalah gambaran proses penjualan yang telah atau sedang dilakukan oleh tim penjualan.
Dengan memiliki sales pipeline yang terstruktur, kamu akan lebih mudah mencapai target penjualan dan mengoptimalkan keuntungan bisnismu. Tapi, jangan lupakan pentingnya mencatat secara detail laporan keuangan bisnismu, lho!
Laporan keuangan tersebut akan membantu kamu membuat suatu keputusan bisnis yang strategis untuk ke depannya. Jika kamu merasa kesulitan atau waktu terbatas untuk mengelola laporan keuangan, pertimbangkan menggunakan aplikasi wairausaha online seperti aplikasi majoo, ya.
Aplikasi majoo hadir dengan beragam fitur akuntansi yang memudahkan operasional bisnismu, termasuk membuat lebih dari 30 jenis laporan keuangan serta berbagai fitur lengkap lainnya.
Semua fitur dan keunggulan aplikasi majoo dapat kamu coba secara gratis selama 14 hari. Klik tautan ini untuk mencobanya sekarang.
Sumber Data:
- https://www.simplidots.com/sales-pipeline-penjelasan-lengkap-dan-tipsnya/
- https://www.hashmicro.com/id/blog/sales-pipeline/