Istilah tukar tambah sepertinya memang sudah tidak asing, ya. Bukan hanya bagi orang-orang yang berhubungan langsung dengan bisnis atau perdagangan jual beli, tukar tambah adalah hal yang sudah dikenal oleh masyarakat luas.
Pernahkah kamu melakukan tukar tambah suatu barang? Misalnya, kamu melakukan tukar tambah kendaraan bermotor dengan seorang teman yang memberikan tambahan sejumlah uang sesuai kesepakatan?
Atau mungkin kamu pernah membeli handphone baru dengan menukarkan handphone lama milikmu plus menambahkan sejumlah uang?
Konsep seperti itulah yang merupakan konsep sederhana yang selama ini dipahami masyarakat mengenai definisi tukar tambah.
Baca Juga: Barter adalah Pertukaran Barang, Masihkah Eksis?
Tukar Tambah adalah …
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti tukar tambah adalah bertukar barang dengan memberi tambahan uang.
Tukar tambah sering juga disebut dengan istilah trade in. Secara sederhana, definisi tukar tambah adalah proses pertukaran barang dengan memberi tambahan uang oleh satu pihak. Contohnya seperti yang sudah disinggung tadi, yakni, menukar handphone lama dengan handphone yang baru, dengan pihak pemilik handphone lama memberi tambahan uang sebesar Rp500 ribu.
Bisa juga diartikan bahwa tukar tambah adalah proses penjualan dengan konsep si pembeli menyerahkan barangnya sebagai uang muka atau down payment (DP) lalu sisa kekurangannya akan dibayar secara angsuran.
Umumnya, dalam tukar tambah, barang yang diserahkan sebagai uang muka dicatat berdasar realisasi bersihnya dengan syarat: nilai realisasi bersih tidak boleh melebihi nilai pokok pengganti (current replacement cost).
Nilai realisasi bersih adalah taksiran harga jual barang dikurangi biaya perbaikan, biaya pemasaran, dan biaya-biaya lain serta taksiran laba yang diharapkan. Selisih antara harga yang disepakati dengan nilai realisasi bersih dimasukkan ke rekening cadangan kelebihan harga.
Pada akhir periode rekening cadangan kelebihan harga mengurangi rekening penjualan angsuran. Jadi harga penjualan angsuran sebenarnya adalah sebesar rekening penjualan dikurangi cadangan kelebihan harga.
Metode tukar tambah ini sering digunakan oleh beberapa pemilik usaha untuk menambah daya tarik bagi konsumen. Bukan hanya itu, bahkan sudah ada beberapa aplikasi dan marketplace yang menyediakan fitur tukar tambah ini demi mempermudah proses transaksi jual beli para konsumennya.
Baca Juga: Marketplace adalah: Mengenal Marketplace dan Contohnya
Contoh Tukar Tambah
Pada dasarnya, contoh tukar tambah bergantung pada kesepakatan antara pihak pembeli dan penjual produk. Apa saja barang yang bisa dijual atau dibeli melalui proses tukar tambah bisa dipastikan melalui kesepakatan internal.
Namun, memang ada beberapa produk yang sudah cukup identik dengan proses tukar tambah. Contoh tukar tambah antara lain:
- Mobil
- Motor
- Handphone
- Laptop atau Personal Computer
- Properti (Rumah, apartemen, atau tanah)
Keuntungan Transaksi Tukar Tambah
Bagi pihak penjual atau pemilik bisnis, tukar tambah memang bisa mendatangkan keuntungan tersendiri. Beberapa keuntungan tersebut, yaitu:
Meningkatkan Jumlah Order
Jika kamu adalah pemilik bisnis yang menerapkan metode tukar tambah, nantinya secara otomatis tokomu dapat menjadi solusi bagi para pembeli atau konsumen yang ingin tukar tambah produknya. Dengan begitu, angka order atau pesanan pun bisa ikut meningkat.
Jangkauan Pasar Lebih Luas
Dengan menerapkan sistem transaksi tukar tambah, artinya kamu sudah melakukan perluasan jaringan pasar. Peluang untuk mendapatkan calon pelanggan baru akan meningkat.
Apalagi jika bisnismu adalah toko online, fitur tukar tambah yang ada di beberapa marketplace, seperti Tokopedia, memastikan bahwa untuk proses tukar tambah tidak akan dikenakan biaya tambahan bagi penjual.
Transaksi Lebih Mudah dan Aman
Tidak berlebihan jika dikatakan bahwa proses transaksi tukar tambah lebih mudah dan aman. Mudah karena kesepakatan yang didapatkan pun biasanya lebih lunak. Bila tidak sesuai dengan keinginan, bisa langsung dibatalkan, tanpa ada yang merasa dirugikan.
Tips Tukar Tambah
Meskipun ada sebagian orang yang mengklaim bahwa salah satu keuntungan metode tukar tambah adalah aman dan prosesnya yang mudah, sebaiknya kamu jangan lalai, ya! Entah posisimu sebagai pihak penjual atau pembeli, tetap ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan sebelum melakukan transaksi tukar tambah.
Cari Tahu Mengenai Harga
Sebelum memutuskan untuk tukar tambah cari terlebih dahulu harga produk di pasaran yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan kamu. Info yang kamu dapatkan bisa menjadi patokan harga supaya tidak mendapat harga yang terlalu rendah atau terlalu tinggi.
Pastikan Kelengkapan Produk
Hal ini berlaku untuk semua jenis produk yang biasa ada dalam daftar contoh tukar tambah, ya. Misalnya, kamu akan melakukan tukar tambah handphone, pastikan kelengkapannya seperti charger, kabel usb, garansi, dus, dan paket pembelian awal masih lengkap. Jika dijual batangan tentu saja harganya akan turun.
Berlaku juga untuk mobil atau kendaraan bermotor lainnya, pastikan surat dan berkasnya lengkap, kondisi kendaraan, sparepart masih dalam kondisi baik, sampai dengan pajak kendaraan.
Fungsi dan Fisik Berfungsi dengan Baik
Dealer, counter hp atau bahkan marketplace yang menawarkan tukar tambah umumnya selalu mempertimbangkan fungsi produk yang akan ditransaksikan. Produk dengan kondisi nyala dan berfungsi dengan baik tentunya akan lebih diterima dan berharga tinggi.
Bersihkan Produknya
Jika yang akan ditukar tambah adalah mobil, motor, atau alat elektronik, pastikan sudah dalam kondisi bersih dan tidak berdebu, ya. Agar lebih enak dilihat.
Sementara, jika produknya adalah handphone, laptop, atau komputer, kamu harus lebih jeli lagi. Sebelum melakukan tukar tambah usahakan bersihkan dulu semua data pribadi, akun bank, akun kredit online, foto, dan semua yang bersifat privasi atau keuangan.
Selain itu ambil kartu microSD dan kartu SIM juga, karena dua hal ini merupakan identitas dari si pemakai. Sebab kamu tidak tahu bila nantinya ada oknum tertentu yang nakal akan menggunakan data dan privasi yang bisa sangat merugikan.
Pilih Tempat yang Aman dan Terpercaya
Kamu harus berhati-hati ketika memilih tempat tukar tambah produk apapun, karena jika tidak bisa-bisa kamu akan tertipu. Pilih tempat yang resmi, aman dan terpercaya.
Pilih Online atau Offline
Baik online maupun offline tidaklah salah, sebab intinya kamu hanya menginginkan produk yang baru. Jika melakukan tukar tambah secara offline, otomatis kamu harus pergi ke counter, dealer atau toko untuk melakukan transaksi.
Selain itu kamu mungkin belum mengetahui kisaran harga yang diberikan, sebab mereka memiliki penilaian sendiri-sendiri dan biasanya panjang karena ada proses tawar menawar.
Namun keuntungan melakukan tukar tambah secara offline adalah kamu bisa cepat mendapatkan produk yang kamu inginkan saat itu juga.
Sementara, jika melakukan tukar tambah secara online, keseluruhan prosesnya bisa dilakukan melalui aplikasi atau marketplace yang menyediakan fitur tukar tambah. Prosesnya memang cepat namun penilaian fungsi dan fisik produk umumnya menggunakan sistem kecerdasan buatan dan forensik foto melalui aplikasi sehingga penentuan harga ditentukan dari penilaian tersebut
Tentukan Metode Pembayaran
Saat ini, metode pembayaran tukar tambah bisa dilakukan dengan dua cara, yakni tunai atau kredit. Pilih metode yang sesuai dengan anggaran dan kemampuan kamu.
Pembayaran secara tunai memang dapat mempercepat proses kepemilikan produk baru. Namun jika ternyata anggaran yang ada belum mencukupi, pembiayaan secara kredit bisa dijadikan solusi untuk tetap memiliki produk impian tanpa menguras simpanan untuk kebutuhan lainnya.
Baca Juga: Memahami Arti COD dan Kepanjangan COD
Siapkan Dokumen
Dokumen, berkas, atau surat menyurat merupakan hal penting yang harus dilengkapi. Tanpa dokumen yang dibutuhkan, kamu tidak akan dapat memenuhi persyaratan dan pastinya akan gagal melakukan transaksi tukar tambah.
Jangan lupa juga untuk menyiapkan bukti perjanjian tertulis supaya proses tukar tambah bisa terdokumentasi secara resmi.
Sekarang kamu sudah paham kan kalau tukar tambah adalah metode yang saat ini bukan hanya bisa dilakukan secara konvensional, namun juga sudah ada fitur lengkapnya di beberapa aplikasi dan marketplace?
Menerapkan sistem tukar tambah pada beberapa jenis transaksi merupakan hal yang bisa jadi salah satu strategi penjualan. Namun, kamu harus pastikan bahwa semua transaksi tercatat dengan rapi, ya! Dengan begitu evaluasi keuangan pun bisa kamu lakukan dengan teratur. Jangan ragu juga untuk pakai majoo sebagai aplikasi keuangan dalam bisnismu!