Bagi kamu yang sering melakukan kegiatan jual beli barang secara online, atau cukup banyak berhubungan dengan jasa pengiriman, pastinya paham apa arti COD. Well, sebenarnya apa sih arti COD dalam jual beli online? Sederhananya, COD artinya adalah pembayaran tunai saat barang diterima.
Metode pembayaran COD adalah salah satu sistem pembayaran yang ada pada kegiatan bisnis online, selain metode pembayaran melalui transfer bank, e-wallet, atau lewat gerai-gerai yang memang telah ditunjuk.
Adanya layanan COD ini memang akhirnya menghadirkan kemudahan tersendiri bagi para pembeli dalam hal pembayaran, apalagi jika ternyata mereka tidak menggunakan aplikasi m-Banking, dan terlalu malas untuk keluar rumah menuju ATM atau gerai untuk membayar.
Baca juga: Memahami Pengertian dan Cara Memulai Bisnis Online
Arti dan Kepanjangan COD
Meskipun sudah banyak yang sering melakukan pembayaran dengan metode ini, faktanya masih banyak lho yang belum tahu apa kepanjangan COD yang sebenarnya. Sebagian orang lebih mengenal singkatan COD dan praktiknya, dibandingkan arti COD sendiri.
Penasaran dengan apa arti dari kata COD?
Kepanjangan COD adalah Cash on Delivery, dalam bahasa Inggris. Jika diterjemahkan secara sederhana ke dalam bahasa Indonesia, cash artinya tunai, dan delivery artinya pengiriman. Maka, definisi secara sempit dari COD adalah bayar di tempat alias bayar saat bertemu langsung.
Lantas, apa yang dimaksud dengan bayar di tempat?
Dulunya, COD atau bayar di tempat adalah metode yang digunakan antara penjual dan pembelinya secara langsung. Tahapannya, setelah pembeli setuju melakukan order barang, maka mereka akan menentukan tempat untuk bertemu dan melaksanakan transaksi di sana.
Saat bertemu, biasanya pembeli akan melihat dan mengecek kondisi barang yang diorder terlebih dahulu. Jika semuanya sudah oke, maka selanjutnya pembeli langsung melakukan pembayaran secara tunai. Kira-kira, itu dia yang dimaksud dengan bayar di tempat.
Seiring berjalannya waktu dan berkembangnya digitalisasi bisnis, konsep cash on delivery juga digunakan pada banyak bisnis online. Proses berbelanja melalui internet ini pun jadi semakin mudah.
Lalu, bagaimana cara pembayaran COD saat ini?
Berhubung kini COD banyak dilakukan oleh penjual di marketplace yang pengiriman pesanannya melibatkan kurir, pembeli pun menitipkan pembayaran secara tunai kepada kurir yang mengantarkan pesanan.
Selanjutnya, kurir akan menyerahkan dana tersebut ke pihak kantor ekspedisi untuk diteruskan kepada marketplace. Namun, penjual di marketplace akan langsung menerima dana saat pembeli mengonfirmasi produk sudah diterima setelah proses COD selesai.
Sebagian dari kamu mungkin bertanya, apakah COD harus membayar ongkir? Tentu saja. Layaknya semua pembelian online, ada beban ongkir yang ditanggung oleh penerima.
Bedanya dengan cara pembayaran transfer bank atau eWallet, pada proses COD ongkir dibayarkan langsung saat pesanan sampai. Jadi, nominal yang konsumen bayar secara tunai mencakup harga barang dan ongkir.
Baca Juga: 4 Langkah Analisis Peluang Pasar untuk Bisnis Baru
Kelebihan Metode Pembayaran COD
Dalam pelaksanaannya, COD adalah sistem pembayaran yang disukai bukan hanya oleh pihak pembeli, namun juga oleh penjual.
Para pembeli atau konsumen suka menggunakan pembayaran COD karena dinilai cukup praktis. Seperti yang sudah sempat dibahas tadi, jika kamu adalah seorang konsumen, dan memilih menggunakan metode COD artinya kamu hanya perlu membayar saat barang yang kamu pesan sudah ada di tangan.
Kamu tidak perlu melakukan transfer uang melalui m-Banking, tidak perlu repot-repot ke ATM atau gerai seperti minimarket yang sudah ditunjuk sebagai sarana pembayaran. Praktis, bukan?
Selain itu, COD bisa menjamin keamanan barang yang dibeli. Kenapa? Karena sebelum melakukan pembayaran, konsumen bisa mengecek terlebih dahulu kondisi dan kelengkapan barang tersebut. Bila ditemukan ada yang kurang atau tidak sesuai, maka konsumen bisa menolak melakukan pembayaran dan mengajukan pembatalan pembelian.
Sementara, dari sisi penjual, cash on delivery menjadi salah satu daya tarik tersendiri bagi pembeli untuk melakukan pemesanan barang. Pembeli merasa lebih yakin karena diberi kepastian hanya harus membayar setelah barang diterima, dan karena diberi kesempatan untuk memeriksa kondisi barang sebelum membayar. Dengan keuntungan yang bisa didapat, banyak pembeli yang akan berminat jika ada penjual yang menyediakan layanan pembayaran COD.
Secara tidak langsung, COD adalah strategi promosi secara halus yang diterapkan oleh para penjual. Hal ini bukannya tanpa alasan, banyak pembeli yang akhirnya repeat order karena mereka puas dengan layanan COD yang ditawarkan.
Baca juga: Ketahui Definisi, Fungsi, dan Contoh Surat Jalan Barang
Kekurangan Metode Pembayaran COD
Apabila suatu hal memiliki kelebihan, pastinya juga ada kekurangan yang bisa kamu temukan. Termasuk pada COD.
Pertama, jika dilakukan langsung oleh pihak penjual dan pembeli, maka otomatis metode pembayaran COD ini membutuhkan waktu dan tenaga lebih yang perlu dihabiskan untuk bertemu. Akan sedikit merepotkan juga bila ternyata lokasi penjual dan pembeli tidak dalam jarak dekat.
Kedua, jika menggunakan jasa pengiriman, maka kurir yang bertugaslah yang akan merasakan kekurangan ini. Misalnya, saat mengantarkan barang tapi ternyata konsumen sedang tidak berada di rumah dan susah untuk dihubungi. Belum lagi, jika ternyata barang tidak sesuai dengan yang diinginkan konsumen lalu mereka menolak untuk membayar.
Ketiga, dari segi penjual, jika ternyata ada pembeli yang tidak mau membayar dengan berbagai alasan, lalu memilih untuk mengembalikan barang, maka tentu saja akan mendatangkan kerugian. Baik dalam waktu, tenaga, dan juga ekonomi.
Baca Juga: Melakukan Analisis Persaingan Bisnis Dalam 5 Langkah Mudah
Tips Cash on Delivery yang Aman
Pada dasarnya, COD artinya metode yang sudah disepakati oleh kedua belah pihak, yaitu pembeli dan penjual. Namun, terkadang metode ini masih mendatangkan kerugian bagi salah satu pihak.
Untuk menghindari hal tersebut, ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan saat memilih untuk melakukan transaksi jual beli dengan metode pembayaran COD. Berikut ini adalah tipsnya.
- Usahakan untuk membatasi COD hanya untuk barang tertentu yang sifatnya memang harus dilihat, dicoba, atau digunakan oleh pembeli seperti produk fashion, sepatu, dan sejenisnya.
- Batasi juga jumlah transaksi saat melakukan COD agar tidak terlalu banyak membayar uang tunai.
- Jangan lupa untuk memastikan melakukan COD di tempat aman, seperti di rumah sendiri atau di tempat-tempat umum yang sudah kamu kenal dengan baik.
- Kamu bisa mengusahakan untuk meminta jaminan terlebih dahulu agar pembeli dan penjual sepakat tidak membatalkan transaksi setelah bertemu kecuali jika memang ada perjanjian yang dilanggar.
- Untuk menghindari pengembalian barang dan pembatalan transaksi, beberapa pihak melakukan siasat dengan berbagai syarat perjanjian di awal. Misalnya pembatalan tidak dapat dilakukan jika barang masih baru, tersegel, dan belum pernah dipakai.
- Berikan syarat penyertaan video saat membuka packing barang (unboxing) jika ternyata barang dikirimkan melalui kurir jasa pengiriman. Hal ini untuk menghindari adanya kenakalan konsumen yang bisa saja terjadi.
Kesimpulan
Jadi, apa yang dimaksud dengan bayar di tempat?
Dalam jual beli online, barang yang dipesan akan dikirimkan ke alamat pelanggan. Tidak seperti metode pembayaran transfer bank, e-wallet, atau melalui gerai tertentu, pelanggan baru akan membayar barang yang dipesan saat barang sudah sampai.
Dari seluruh uraian tadi, bisa kamu simpulkan bahwa COD adalah salah satu metode pembayaran yang melakukan pembayaran secara tunai saat barang sudah berada di tangan pembeli (konsumen).
Kepanjangan COD adalah Cash on Delivery. Lalu, apa yang dimaksud Cash on Delivery? Secara singkat, Cash on Delivery adalah sistem pembayaran yang dilakukan oleh pembeli saat pesanan selesai diantar atau bayar di tempat saat bertemu langsung.
Layaknya metode lainnya, metode pembayaran COD juga memiliki kelebihan dan kekurangan bagi kedua belah pihak, yaitu pembeli dan penjual. Namun, bukan berarti kekurangan tersebut tidak bisa diatasi. Ada beberapa tips yang bisa dilakukan untuk menghindari terjadinya kerugian akibat kekurangan COD tersebut.
Satu hal yang perlu kamu ingat adalah saat terjadinya proses COD artinya telah terjadi kesepakatan antara pihak pembeli dan penjual. Maka sebaiknya jika ada yang merasa kurang puas dengan hal tersebut, selayaknya bisa dibicarakan dan dilakukan diskusi lagi untuk mengambil solusi terbaik bagi kedua belah pihak, jangan sampai pada akhirnya ada pihak yang merasa dirugikan.
Bagi kamu yang mengelola toko di e-commerce, pastikan pengelolaannya optimal agar kepuasan pelanggan terjamin. Salah satu cara memastikan hal ini, kamu bisa menggunakan aplikasi majoo yang sudah dibekali fitur Ecommerce Omnichannel.
Mau kelola toko di berbagai marketplace dari satu dashboard? Pakai majoo sekarang!