Apa Saja Unsur Unsur Biaya Produksi yang Perlu Diketahui?!

Penulis Ajar Pamungkas
10 July 2024

article thumbnail

Sebagai seorang pelaku usaha, tentu saja kita perlu mengetahui apa saja yang termasuk dalam unsur unsur biaya produksi, terlebih jika bisnis yang kita jalankan memang bergerak di bidang perdagangan atau manufaktur.

Wajar saja, kan, pasalnya dalam bidang-bidang tersebut, ada kemungkinan kita perlu memproduksi sendiri komoditas bisnis yang ingin dijual, berbeda dengan bisnis yang bergerak di bidang jasa, yang sering kali tidak membutuhkan proses produksi dalam pengelolaan operasional bisnisnya.

Yap, benar sekali. Sesuai dengan namanya, komponen biaya yang satu ini sangat erat sekali dengan proses produksi. Ingin tahu lebih lengkap? Langsung saja simak pembahasan berikut!

Mengenal 5 Unsur Biaya Produksi

Sebenarnya, ada pemahaman yang berbeda terkait komponen biaya yang satu ini. Di satu sisi, ada pemahaman yang menganggap unsur biaya produksi terdiri dari 3 komponen saja. Namun, ada pula yang beranggapan bahwa biaya produksi dapat terdiri dari lima unsur berbeda.

Perbedaan anggapan ini terjadi karena tiga dari lima unsur tersebut kerap dimampatkan menjadi satu unsur saja, sehingga komponen biaya yang tadinya bisa dipecah menjadi lima unsur pun hanya menjadi tiga unsur saja.

Untuk mempermudah kita dalam memahami komponen biaya ini dengan lebih baik, yuk, coba kita telaah pembagian biaya produksi menjadi lima unsur. Siapa tahu, dengan mengetahui kelima unsur tersebut, kamu jadi bisa lebih mudah dalam menentukan pemahaman mana yang ingin diikuti, 5 unsur biaya produksi atau 3 unsur saja.

Kita mulai pembahasannya, yuk!

  1. Bahan Baku Langsung

Unsur pertama, sekaligus yang juga menjadi unsur utama, dalam biaya produksi adalah seluruh pengeluaran yang berkaitan dengan penyediaan bahan baku langsung. Tidak aneh, kan, jika unsur biaya produksi yang satu ini menjadi unsur utama. Pasalnya, dalam setiap proses produksi, keberadaan bahan baku jelas dibutuhkan.

Seperti yang sudah kita ketahui bersama, dalam dunia bisnis, proses produksi merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengolah bahan mentah menjadi barang jadi maupun mengolah barang setengah jadi menjadi barang jadi. Dalam kedua jenis produksi tersebut, bahan baku dibutuhkan untuk memastikan kegiatan produksi dapat dilakukan.

Nah, tidak semua bahan baku bisa digolongkan dalam unsur biaya produksi bahan baku langsung. Untuk komponen yang satu ini, biaya yang digolongkan sebagai biaya bahan baku langsung hanyalah pembelian atau penyediaan barang-barang yang memang secara langsung dibutuhkan dalam proses produksi atau bisa dibilang sebagai bahan yang akan menjadi barang jadi ketika diolah.

Industri yang berbeda juga membutuhkan bahan baku yang berbeda. Misalnya saja, untuk bisnis yang menjual berbagai macam roti, bahan baku yang perlu disediakan adalah tepung atau rugi, tetapi kedua bahan baku ini mungkin tidak diperlukan dalam proses produksi di industri yang berbeda.

  1. Bahan Baku Tidak Langsung

Termasuk dalam 5 unsur biaya produksi, biaya untuk pengadaan atau pembelian bahan baku tidak langsung merupakan salah satu unsur yang kerap digabungkan dengan biaya pengadaan atau pembelian bahan baku langsung.

Hanya saja, jika bisnis yang kamu kelola memang sudah memiliki kompleksitas yang lebih tinggi, tak ada salahnya untuk memisahkan komponen ini dari unsur unsur biaya produksi lainnya.

Lebih lanjut, berbeda dengan bahan baku langsung, bahan baku tidak langsung merupakan barang-barang atau bahan yang dibutuhkan dalam biaya produksi, tetapi sifatnya hanya sebagai pendukung yang membantu agar proses produksi tersebut dapat dilaksanakan dengan baik.

Dalam industri pembuatan roti, misalnya saja, bahan baku langsung yang dibutuhkan adalah tepung dan ragi, sementara bahan baku tidak langsungnya adalah pewarna makanan, karena toh tak selamanya pewarna makanan ini dibutuhkan dalam membuat roti. Pun dibutuhkan, pewarna makanan bisa diganti dengan bahan lain sehingga sifatnya opsional, atau dengan kata lain, tanpa adanya pewarna makanan pun proses produksi tetap bisa dilakukan.

  1. Tenaga Kerja Langsung

Selain biaya bahan baku, unsur biaya produksi terdiri dari tenaga kerja yang terlibat langsung maupun tidak langsung dalam proses produksi yang dijalankan. Upah untuk membayar tenaga kerja ini bisa dimasukkan dalam komponen biaya produksi karena masih tercakup dalam kebutuhan produksi.

Sama seperti bahan baku, komponen biaya tenaga kerja juga dapat dibedakan menjadi tenaga kerja langsung dan tenaga kerja tidak langsung. Tak banyak berbeda dengan pembagian komponen biaya bahan baku, pengelompokan tenaga kerja langsung dan tak langsung ini juga dipertimbangkan dari signifikansinya terhadap proses produksi yang terjadi.

Sebagai contoh, mereka yang mengoperasikan mesin atau peralatan tertentu dapat digolongkan sebagai tenaga kerja langsung. Wajar saja, kan, karena tanpa adanya tenaga kerja ini, proses produksi pun akan sulit untuk dilakukan karena tak ada yang mengoperasikan mesin atau peralatan tersebut.

Dalam skala yang lebih kecil, misalnya saja pada industri kerajinan rotan yang tidak membutuhkan mesin atau peralatan berat apa pun, para pengrajin rotan yang dikaryakan untuk membuat kerajinan rotan tersebut dapat digolongkan sebagai tenaga kerja langsung. Tanpa adanya pengrajin rotan tersebut, tentu tidak ada pula produk rotan yang bisa dijual, kan?

  1. Tenaga Kerja Tidak Langsung

Berkebalikan dengan tenaga kerja langsung, tenaga kerja tidak langsung merupakan unsur biaya produksi yang diperlukan untuk memastikan proses produksi dapat tetap berjalan, tetapi signifikansinya tak sebesar tenaga kerja langsung dan bisa saja kebutuhan tenaga kerja tidak langsung ini tidak dipenuhi oleh pelaku usaha.

Dalam industri kerajinan rotan, contohnya saja, tenaga kerja tidak langsung dapat mengerjakan persiapan bahan baku rotan yang akan diolah dalam proses produksinya. Misalnya, mereka yang bertugas untuk memotong rotan sesuai dengan ukuran yang dibutuhkan agar rotan tersebut dapat lebih mudah diolah menjadi produk kerajinan rotan.

Di satu sisi, keberadaan tenaga kerja tidak langsung ini cukup penting karena dapat mempermudah proses pengolahan bahan baku atau barang setengah jadi menjadi barang jadi, tetapi di sisi lain perannya juga tidak begitu penting dan dapat dilewatkan, misalnya dengan membeli bahan baku yang meman sudah siap diolah sehingga tidak membutuhkan persiapan lain lagi.

  1. Biaya Overhead

Unsur terakhir dalam 5 unsur biaya produksi yang perlu diketahui adalah biaya overhead atau biaya-biaya lain yang dibutuhkan untuk memastikan proses produksi dapat berjalan, tetapi sifatnya cukup trivial atau tidak signifikan sehingga tidak membutuhkan pos khusus, dan dapat digabung dalam satu pos pengeluaran overhead.

Biaya ini kerap tidak berhubungan secara langsung dengan proses produksi, tetapi tetap tak dapat diabaikan begitu saja karena dapat memengaruhi kelancaran proses produksi. Salah satu contoh yang banyak ditemukan adalah biaya keamanan maupun iuran sampah.

Di satu sisi, unsur biaya produksi ini tidak berhubungan langsung dengan proses produksi yang dilakukan, tetapi di sisi lain juga tak dapat ditinggalkan karena akan menyebabkan masalah di lain waktu. Contohnya saja, bila kamu tak mengelola sampah produksimu dengan baik, sampah ini akan menumpuk dan mengganggu proses produksi itu sendiri, kan?

Baca Juga: Cara Menghemat Biaya Produksi Bagi Bisnis UMKM

Mengapa Kita Perlu Tahu Unsur Penting dalam Menghitung Biaya Produksi?

Mengapa, sih, kita perlu tahu unsur penting dalam menghitung biaya produksi? Sederhana saja, karena dengan mengetahui setiap komponen atau unsur unsur biaya produksi dengan baik, akan lebih mudah bagimu dalam mengelola keuangan operasional bisnis.

Di samping itu, dengan mengetahui apa saja komponen biaya yang termasuk dalam biaya produksi, kamu juga dapat menentukan harga jual yang ideal untuk produk-produk yang dihasilkan, sehingga proses produksi yang dilakukan tidak akan menyebabkan kerugian.

Tak berhenti sampai di sana, pemahaman yang baik terhadap unsur unsur biaya produksi juga akan membantumu dalam menerapkan strategi bisnis yang sesuai. Contohnya saja, dengan mengatur besarnya biaya produksi yang harus dikeluarkan agar tak membebani keuangan bisnis.

Dengan pengelolaan keuangan yang matang, termasuk yang terkait dalam biaya produksi, operasional bisnis pun bisa dirancang agar tetap efektif dan efisien, sehingga margin keuntungan bisnis pun bisa diperbesar.

Untuk pengelolaan operasional harian bisnis yang lebih efektif dan efisien lagi, kamu bisa memanfaatkan setiap layanan unggulan yang ditawarkan oleh aplikasi majoo. Jadi, yuk, segera berlangganan layanan aplikasi majoo sekarang juga!

Sumber: https://www.cnnindonesia.com/edukasi/20230516134407-569-950257/pengertian-biaya-produksi-unsur-dan-jenisnya

Dapatkan Inspirasi Terbaru dari majoo

Subscribe untuk dapatkan berita, artikel, dan inspirasi bisnis di email kamu

Footer support

Pustaka majoo

Isi Form dibawah ini untuk download pustaka

format: 62xxxxxxxx
Batal
Icon close

Temukan Paket Paling Tepat untuk Bisnismu

Isi form berikut untuk membantu kami tentukan paket paling sesuai dengan jenis dan skala bisnismu.
solusi bisnis form

+62
Selamat datang di majoo 👋 Hubungi konsultan kami untuk pertanyaan dan info penawaran menarik
whatsapp logo