Value for Money adalah: Definisi, Konsep, dan Manfaat

Penulis Dini N. Rizeki
06 February 2023

article thumbnail

Value for money adalah istilah yang sering digunakan dalam proses procurement.

Dalam aktivitas bisnis, value for money adalah istilah yang banyak digunakan dalam proses procurement, yang merupakan proses penting dalam operasional bisnis. Procurement adalah proses untuk mendapatkan jasa atau barang yang diperlukan untuk keberhasilan operasional sambil memperoleh nilai dari uang.

Sektor publik merupakan bidang yang sering dinilai sebagai sarang inefisiensi, pemborosan, sumber kebocoran dana, dan penuh dengan kerugian dari suatu institusi. Inilah yang menyebabkan munculnya tuntutan baru agar organisasi sektor publik dapat lebih memperhatikan value for money dalam menjalankan aktivitasnya. 

Definisi Value for Money

Secara sederhana, dapat didefinisikan bahwa value for money adalah suatu konsep penilaian kinerja, khususnya dalam organisasi sektor publik, yang dilakukan berdasarkan tingkat keberhasilan suatu program kerja, dengan mengacu kepada tiga elemen utama yaitu ekonomi, efisiensi dan efektivitas. 

Dengan adanya konsep value for money, akan didapatkan berbagai informasi berupa indikator mengenai anggaran atau dana yang dibelanjakan menghasilkan nilai tertentu bagi masyarakatnya. 

Selain penilaian kinerja finansial, dalam konsep value for money terdapat pula penilaian yang sifatnya non finansial, yaitu penilaian pada kualitas pelayanan dengan memperhatikan kualitas yang konsisten, yang dapat memenuhi ekspektasi pelanggan.

Bisa pula diartikan bahwa value for money adalah sebuah rangkaian indikator yang unsur-unsurnya merupakan satu kesatuan dari input, output, dan outcome. Value for money menghendaki organisasi menjadi dapat memenuhi prinsip ekonomi, efisiensi dan efektivitas tersebut secara bersama-sama.

Baca juga: Evaluasi Kinerja Karyawan: Pengertian, Tujuan, Contoh

Definisi Value for Money dari Para Ahli

Berikut beberapa definisi value for money dari beberapa ahli.

Menurut Nordiawan dan Hertianti (2010)

Value for money adalah indikator yang memberikan informasi kepada kita apakah anggaran atau dana yang dibelanjakan dapat menghasilkan suatu nilai tertentu bagi masyarakatnya.

Menurut Mahmudi (2015)

Value for money adalah konsep dalam organisasi sektor publik yang memiliki pengertian penghargaan terhadap nilai uang. Pengukuran kinerja value for money adalah pengukuran kinerja untuk mengukur ekonomi, efisiensi, dan efektivitas suatu kegiatan, program, dan organisasi.

Menurut Mardiasmo (2002)

Value for money adalah konsep pengelolaan organisasi sektor publik yang mendasarkan pada tiga elemen utama, yakni ekonomi, efisiensi dan efektivitas.

Menurut Ardila (2015)

Value for money adalah suatu konsep untuk menilai kinerja suatu organisasi sektor publik yang tidak hanya di tinjau dari aspek keuangan saja, tetapi juga dapat ditinjau dari non keuangan untuk menilai tingkat keberhasilan suatu program kerja sektor publik.

Indikator Value for Money

Value for money adalah konsep pengelolaan organisasi sektor publik yang mendasarkan pada tiga elemen utama. Tiga elemen tersebut sering disebut juga dengan indikator value for money, yaitu:

1. Ekonomi

Indikator value for money yang pertama adalah ekonomi, yaitu pemerolehan input dengan kualitas tertentu dengan harga yang terendah. Ekonomi merupakan perbandingan input dengan input value yang dinyatakan dalam satuan moneter yang secara umum terkait dengan sejauh mana organisasi sektor publik dapat meminimalisir input resources yang digunakan.

2. Efisiensi

Berikutnya, ada efisiensi, yaitu pencapaian output yang maksimum dengan input tertentu atau penggunaan input yang terendah untuk mencapai output tertentu. Efisiensi merupakan perbandingan output/input yang dikaitkan dengan standar kinerja atau target yang telah ditetapkan.

3. Efektivitas

Indikator value for money yang terakhir adalah efektivitas, yaitu tingkat pencapaian hasil program dengan target yang telah ditetapkan secara sederhana, efektivitas merupakan perbandingan outcome dengan output.

Selain itu, untuk dapat menghasilkan pencapaian tujuan dan sasaran, indikator value for money dibagi menjadi dua, yaitu:

1. Indikator Alokasi Biaya (Ekonomis dan Efisiensi) 

Ekonomis artinya pembelian barang dan jasa dengan tingkat kualitas tertentu pada harga terbaik (spending less). Efisiensi artinya output tertentu dapat dicapai dengan sumber daya yang serendah-rendahnya (spending well).

2. Indikator Kualitas Pelayanan (Efektivitas)

Efektivitas artinya kontribusi output terhadap pencapaian tujuan dan sasaran yang ditetapkan (spending wisely).

 

Apa saja manfaat value for money?

Manfaat Value for Money

Berbagai manfaat dari adanya konsep value for money dalam pengukuran kinerja keuangan organisasi sektor publik nyatanya dapat membantu suatu instansi agar dapat memberikan kesadaran akan uang publik (public costs awareness) sebagai akar pelaksanaan akuntabilitas publik.

Beberapa manfaat penerapan value for money bagi sektor publik dan masyarakat adalah:

  1. Dapat meningkatkan efektivitas pelayanan publik, dalam arti pelayanan yang diberikan tepat sasaran
  2. Dapat meningkatkan nilai kualitas pelayanan publik
  3. Dapat membantu menurunkan biaya pelayanan publik, karena hilangnya inefisiensi dan terjadinya penghematan dalam penggunaan input
  4. Munculnya alokasi belanja yang lebih berorientasi pada kepentingan publik
  5. Meningkatkan kesadaran akan uang publik (public costs awareness) sebagai akar pelaksanaan akuntabilitas publik.

Pengukuran Value for Money 

Untuk dapat melakukan pengukuran value for money, yang pertama harus dilakukan adalah mengetahui penentuan tingkat input, output dan outcome. Dari penentuan tersebut nantinya akan dikaitkan dengan tujuan, visi dan misi organisasi. 

Penjelasannya sebagai berikut.

  1. Input, merupakan sumber daya yang digunakan untuk pelaksanaan suatu kebijakan, program dan aktivitas. 
  2. Output, merupakan hasil yang dicapai dalam suatu program dan kebijakan, ukuran output ini menunjukan hasil implementasi dari program atau aktivitas.
  3. Outcome, merupakan dampak yang ditimbulkan dari suatu aktivitas tertentu, outcome seringkali dikaitkan dengan tujuan (objectives) atau target yang dikehendaki. 

Setelah ditentukan tingkat input, output dan outcome selanjutnya adalah menghitung nilai ekonomi, efisien dan efektivitas. 

Pengukuran Ekonomis

Ekonomi adalah pemerolehan sumber daya (input) tertentu pada harga yang terendah dan termasuk dalam ukuran relatif. Pertanyaan yang biasanya berhubungan dengan pengukuran ekonomis adalah:

  • Apakah biaya organisasi lebih besar dari yang telah dianggarkan oleh organisasi?
  • Apakah biaya organisasi lebih besar daripada biaya organisasi lain yang sejenis yang dapat diperbandingkan?
  • Apakah organisasi telah menggunakan sumber daya finansialnya secara optimal?

Rumus pengukuran ekonomis adalah:

Ekonomis = Input/Input Value x 100%.

Keterangan:

  • Input = Realisasi anggaran
  • Input Value = Anggaran

Kriteria ekonomis adalah sebagai berikut:

  • Jika diperoleh nilai perbandingan kurang dari 100% (X < 100%), artinya ekonomis.
  • Jika diperoleh nilai perbandingan sama dengan 100% (X = 100%), artinya ekonomis berimbang.
  • Jika diperoleh nilai perbandingan lebih dari 100% (X > 100%), artinya tidak ekonomis.

Pengukuran Efisiensi

Efisiensi berhubungan erat dengan konsep produktivitas. Pengukuran efisiensi biasanya dilakukan dengan menggunakan perbandingan antara output yang dihasilkan terhadap input yang digunakan (cost of output).

Dalam pengukuran value for money, efisiensi dapat dibagi menjadi dua, yaitu:

  1. Efisiensi alokasi. Efisiensi alokasi terkait dengan kemampuan untuk mendayagunakan sumber daya input pada tingkat kapasitas optimal.
  2. Efisiensi teknis atau manajerial. Efisiensi teknis (manajerial) terkait dengan kemampuan mendayagunakan sumber daya input pada tingkat output tertentu.

Rumus pengukuran efisiensi adalah:

Efektivitas = Output/Input x 100&

Keterangan:

  • Output = Hasil yang dicapai oleh kebijakan program dan aktivitas.
  • Input = Realisasi anggaran.

Kriteria efisiensi adalah: 

  • Jika diperoleh nilai perbandingan kurang dari 100% (X < 100%), artinya tidak efisien.
  • Jika diperoleh nilai perbandingan sama dengan 100% (X = 100%), artinya efisiensi berimbang.
  • Jika diperoleh nilai perbandingan lebih dari 100% (X > 100%), artinya efisien.

Pengukuran Efektivitas

Efektivitas berhubungan langsung dengan pencapaian tujuan atau target kebijakan (hasil guna). Efektivitas merupakan hubungan antara keluaran dengan tujuan atau sasaran yang harus dicapai. Kegiatan operasional dikatakan efektif apabila proses kegiatan mencapai tujuan dan sasaran akhir kebijakan (spending wisely).

Rumus pengukuran efektivitas adalah 

Efektivitas = Outcome/Output x 100 %

Keterangan:

  • Outcome = Dampak yang ditimbulkan dari suatu kegiatan.
  • Output = Hasil yang dicapai oleh kebijakan program.

Kriteria efektivitas adalah sebagai berikut:

  • Jika diperoleh nilai perbandingan kurang dari 100% (X < 100%), artinya tidak efektif.
  • Jika diperoleh nilai perbandingan sama dengan 100% (X = 100%), artinya efektivitas berimbang.
  • Jika diperoleh nilai perbandingan lebih dari 100% (X > 100%), artinya efektif.

Contoh Value for Money

Contoh value for money bisa kamu lihat langsung pada penerapan Program Pelayanan Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) yang dijalankan oleh pemerintah. 

Jamkesmas pada dasarnya merupakan suatu program yang dibuat pemerintah agar dapat menjamin kebutuhan kesehatan bagi masyarakat kurang/tidak mampu. Jamkesmas sebenarnya bukan suatu program baru, melainkan kelanjutan dari program terdahulunya yaitu Askeskin dan Kartu Sehat yang semuanya memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk menjamin pembiayaan kesehatan masyarakat kurang atau tidak mampu. 

Bila ditinjau dari analisis value for money, program Jamkesmas terlihat belum optimal, terutama terlihat dari keterlambatan pembayaran klaim, padahal klaim terhadap anggaran ini menjadi salah satu faktor yang menyebabkan pelayanan rumah sakit terhadap pasien Jamkesmas sering terkesan kurang memuaskan.

Ditambah dengan pelayanan rumah sakit terhadap pasien Jamkesmas yang sering dikeluhkan terkesan kurang memuaskan dan juga realita bahwa memang tidak semua rumah sakit memfasilitasi program Jamkesmas secara penuh.

Baca juga: BPJS adalah Sebuah Jaminan Sosial. Maksudnya Gimana, sih?!

Kesimpulan

Demikian penjelasan mengenai value for money. Value for money adalah suatu konsep penilaian kinerja, khususnya dalam organisasi sektor publik, yang dilakukan berdasarkan tingkat keberhasilan suatu program kerja, dengan mengacu kepada tiga elemen utama yaitu ekonomi, efisiensi dan efektivitas. 

Jika value for money adalah sesuatu yang bisa dimanfaatkan untuk menjamin keberhasilan kinerja dari berbagai sektor publik, aplikasi majoo adalah sesuatu yang kamu manfaatkan untuk menjamin kesuksesan operasional bisnis. Kelengkapan fitur dalam aplikasi majoo mampu membantu pelaku usaha untuk mengelola bisnis secara tepat dan mudah. Jadi, tunggu apa lagi? Ayo gunakan aplikasi majoo sekarang!

Referensi:

  • https://kpbu.kemenkeu.go.id/read/21-18/pjpk/persyaratan-proyek/value-for-money-vfm

Sumber Gambar:

  • Freepik.com

Dapatkan Inspirasi Terbaru dari majoo

Subscribe untuk dapatkan berita, artikel, dan inspirasi bisnis di email kamu

Footer support

Pustaka majoo

Isi Form dibawah ini untuk download pustaka

format: 62xxxxxxxx
Batal
Icon close

Temukan Paket Paling Tepat untuk Bisnismu

Isi form berikut untuk membantu kami tentukan paket paling sesuai dengan jenis dan skala bisnismu.
solusi bisnis form

+62
Selamat datang di majoo 👋 Hubungi konsultan kami untuk pertanyaan dan info penawaran menarik
whatsapp logo