Working Capital adalah: Cara Hitung dan Analisisnya

Penulis Dini N. Rizeki
20 April 2024

article thumbnail

Dalam dunia bisnis yang dinamis, kemampuan sebuah perusahaan untuk menjaga kelancaran operasional harian menjadi kunci penting bagi kelangsungan jangka panjangnya. Salah satu indikator yang sering digunakan untuk mengukur kemampuan ini adalah working capital. Secara sederhana, dapat diartikan working capital adalah modal kerja. 

Working capital tidak hanya mencerminkan likuiditas perusahaan, tetapi juga seberapa efektif perusahaan tersebut dalam mengelola aset dan kewajiban lancarnya. Informasi ini sangat penting bagi manajemen dalam membuat keputusan yang dapat memengaruhi kinerja dan stabilitas keuangan perusahaan.

Pengertian Working Capital

Working capital adalah istilah yang sering digunakan dalam dunia bisnis dan keuangan untuk menggambarkan kemampuan sebuah perusahaan dalam menjalankan operasi sehari-harinya secara efektif. Modal kerja menggambarkan kesehatan finansial jangka pendek sebuah perusahaan dan kemampuannya untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya.

Bisa juga diartikan bahwa working capital adalah selisih antara aset lancar dengan kewajiban lancar perusahaan. Aset lancar adalah aset yang dapat dengan cepat diubah menjadi kas dalam waktu satu tahun, seperti kas, piutang, dan persediaan. Sementara, kewajiban lancar adalah hal-hal yang harus dibayar dalam jangka waktu satu tahun, termasuk utang usaha dan beban yang masih harus dibayar.

Working capital atau modal kerja menjadi salah satu indikator yang menunjukkan likuiditas, efisiensi operasional, dan kondisi kesehatan finansial perusahaan dalam periode jangka pendek. Indikator ini dapat digunakan untuk menilai apakah suatu perusahaan mampu melunasi kewajibannya dalam kurun waktu satu tahun.

Ketika sebuah perusahaan menunjukkan nilai modal kerja yang positif, hal ini menandakan bahwa perusahaan tersebut berada dalam posisi yang baik. Termasuk baik untuk berkembang dan dapat dianggap sebagai peluang investasi yang menarik.

Sebaliknya, modal kerja yang negatif menunjukkan bahwa aset lancar perusahaan lebih rendah daripada kewajiban lancarnya. Ini dapat menjadi tanda bahwa perusahaan tersebut mengalami kesulitan dalam membayar krediturnya dan menghadapi hambatan dalam pertumbuhannya.

Tapi, perlu diperhatikan juga bahwa nilai modal kerja yang tinggi tidak selalu menunjukkan kondisi yang positif. Sebaliknya, bisa jadi menunjukkan bahwa perusahaan memiliki banyak aset yang tidak dimanfaatkan dengan efektif untuk pertumbuhan perusahaan.

Perusahaan-perusahaan yang beroperasi di sektor grosir dan restoran cepat saji seringkali memiliki modal kerja yang relatif rendah. Hal tersebut dikarenakan perusahaan-perusahaan ini memiliki tingkat perputaran persediaan yang sangat cepat dan arus kas yang dinamis. Misalnya, produk yang dibeli dari pemasok langsung dijual ke pelanggan sebelum tagihan kepada pemasok tersebut jatuh tempo.

Di sisi lain, perusahaan yang bergerak dalam produksi alat berat dan mesin biasanya mengalami pergerakan arus kas yang jauh lebih lambat. Hal tersebut dapat terjadi karena produk mereka sering dijual dengan sistem pembayaran yang bersifat jangka panjang.

Baca Juga: Capital Budget Adalah: Definisi dan Metode Analisisnya

Tujuan Menghitung Working Capital

Menghitung modal kerja memiliki beberapa tujuan penting dalam manajemen bisnis di perusahaan.  Apa tujuan menghitung working capital tersebut antara lain:

  • Modal kerja dapat membantu dalam menilai likuiditas perusahaan, yaitu kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya.

  • Untuk memberikan informasi untuk perencanaan keuangan dan operasional yang efektif.

  • Untuk menghindari terjadinya krisis keuangan. Dengan mengelola modal kerja secara efisien, perusahaan dapat menghindari krisis keuangan karena kekurangan dana untuk operasional.

  • Untuk meningkatkan profitabilitas. Pengelolaan modal kerja yang baik dapat membantu meningkatkan profitabilitas perusahaan melalui pengelolaan aset dan kewajiban yang lebih efektif.

  • Menyediakan persediaan barang dagang: Working capital memastikan perusahaan memiliki stok barang yang cukup untuk memenuhi permintaan konsumen. Dengan persediaan yang mencukupi, perusahaan dapat menjalankan operasionalnya secara lebih lancar.


Apa tujuan menghitung working capital pada bisnis atau perusahaan?

Rumus dan Cara Hitung Working Capital

Working capital dikenal juga dengan istilah modal kerja bersih tentu ada alasannya. Ini dikarenakan cara hitung working capital adalah dengan menghitung selisih jumlah aset dan liabilitas pada suatu bisnis atau perusahaan.

Seperti tadi sudah diuraikan, secara umum, terdapat dua elemen utama yang membentuk working capital, yaitu:

  1. Aset lancar dari perusahaan, seperti kas
  2. Kewajiban lancar dari perusahaan, seperti utang usaha

Dari dua elemen tersebut, kamu bisa menerapkan cara hitung working capital dengan lebih mudah. Pertama, modal kerja dapat dihitung dengan menggunakan rumus sederhana.

Rumus working capital tersebut adalah:

Working Capital = Aset Lancar - Kewajiban Lancar

Contoh Perhitungan:

Misalnya, perusahaan XYZ memiliki aset lancar sebesar Rp500 juta yang terdiri dari kas sebesar Rp100 juta, piutang Rp200 juta, dan persediaan Rp200 juta. Kewajiban lancarnya adalah Rp300 juta, yang terdiri dari utang usaha Rp200 juta dan beban yang masih harus dibayar Rp100 juta.

Maka, cara hitung working capital perusahaan XYZ adalah:

Working Capital = Aset lancar - Kewajiban lancar

= Rp500 juta - Rp300 juta 

= Rp200 juta


Jadi, untuk perusahaan XYZ modal kerja bersih atau working capital adalah sebesar Rp200 juta.

Baca Juga: Capital Gain adalah: Pengertian, Jenis, Cara Menghitung

Pentingnya Analisis Working Capital di Perusahaan

Analisis working capital di perusahaan atau analisis modal kerja adalah proses yang penting dalam mengelola keuangan bisnis. Beberapa alasan pentingnya adalah:

1. Menjaga Solvabilitas

Solvabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka panjang dan jangka pendeknya. Modal kerja bersih yang positif menunjukkan bahwa perusahaan memiliki lebih banyak aset lancar dibandingkan kewajiban lancar, yang menunjukkan solvabilitas yang baik.

2. Meningkatkan Akses ke Pendanaan

Perusahaan dengan working capital atau modal kerja yang sehat lebih mudah mendapatkan pendanaan dari bank dan lembaga keuangan lainnya. Ini terjadi karena mereka mampu menunjukkan kemampuan untuk memenuhi kewajiban finansialnya.

3. Fleksibilitas Operasional

Dengan modal kerja yang cukup, perusahaan dapat lebih fleksibel dalam operasionalnya. Seperti dalam memanfaatkan diskon pembelian, menginvestasikan berbagai bentuk inovasi, dan lebih responsif terhadap perubahan pasar.

4. Pengelolaan Krisis

Di masa krisis, perusahaan dengan modal kerja yang cukup akan lebih mampu mengatasi masalah keuangan jangka pendek. Ini bisa dilakukan tanpa mengganggu jalannya operasional bisnis.

Analisis working capital di perusahaan menjadi alat yang penting dalam menilai kesehatan finansial perusahaan. Dengan memahami posisi modal kerja, para pemilik bisnis atau perusahaan dapat mengidentifikasi apakah perusahaan memiliki cukup aset lancar untuk menutupi kewajiban jangka pendeknya, atau apakah perlu strategi pengelolaan yang lebih baik. 

Bisa dibilang bahwa analisis ini tidak hanya membantu dalam perencanaan keuangan, tetapi juga memberikan informasi dan data lengkap tentang potensi risiko yang mungkin dihadapi perusahaan dalam operasional sehari-harinya. Dengan demikian, pemahaman mendalam tentang pengelolaan working capital adalah hal yang krusial dalam memastikan kelancaran dan efisiensi operasional perusahaan.

majoo Capital

Kesimpulan

Working capital adalah indikator penting dari kesehatan finansial dan efisiensi operasional sebuah perusahaan. Pengelolaan working capital atau modal kerja bersih yang baik tidak hanya penting untuk menjaga likuiditas tetapi juga untuk mendukung pertumbuhan jangka panjang perusahaan. 

Oleh karena itu, perusahaan harus melakukan analisis modal kerja secara berkala dan mengambil tindakan korektif jika diperlukan. Khususnya untuk memastikan bahwa mereka memiliki dana yang cukup untuk operasi harian dan juga untuk mendukung ekspansi bisnis mereka. 

Pemahaman yang kuat tentang working capital dan pengelolaannya dapat membawa perusahaan pada posisi yang lebih kuat dalam persaingan pasar. Tapi, tidak bisa dimungkiri bahwa tantangan sehari-hari dalam operasional bisnis terkadang dapat menyebabkan kekurangan dana yang diperlukan untuk operasional atau memanfaatkan peluang pertumbuhan yang muncul.

Di sinilah aplikasi peminjaman modal seperti majoo Capital dapat berperan penting. Dengan menyediakan akses ke dana segar, majoo dapat membantu perusahaan mengatasi hambatan finansial sementara dan mendukung kebutuhan modal kerja. 

Layanan khusus dari majoo ini dapat memudahkan proses peminjaman sampai dengan Rp2 miliar tanpa agunan dengan cicilan bunga yang terjangkau. Bukan itu saja, majoo juga menawarkan kecepatan dan fleksibilitas dalam memenuhi kebutuhan keuangan yang mendesak. Proses persetujuan yang cepat di bawah pengawasan OJK tentunya akan membuat kamu dan pemilik perusahaan lainnya merasa aman mendapatkan pinjaman modal dari majoo. 

Pemahaman tentang working capital dan akses ke sumber pendanaan alternatif seperti majoo Capital, menjadi kombinasi strategis yang dapat membawa perusahaan ke tingkat kesuksesan berikutnya. Coba sekarang, yuk!


Sumber:

  1. https://pintu.co.id/blog/apa-itu-working-capital-dan-bagaimana-cara-menghitungnya

  2. https://www.jurnal.id/id/blog/working-capital/

Dapatkan Inspirasi Terbaru dari majoo

Subscribe untuk dapatkan berita, artikel, dan inspirasi bisnis di email kamu

Footer support

Pustaka majoo

Isi Form dibawah ini untuk download pustaka

format: 62xxxxxxxx
Batal
Icon close

Temukan Paket Paling Tepat untuk Bisnismu

Isi form berikut untuk membantu kami tentukan paket paling sesuai dengan jenis dan skala bisnismu.
solusi bisnis form

+62
Selamat datang di majoo 👋 Hubungi konsultan kami untuk pertanyaan dan info penawaran menarik
whatsapp logo