Keuangan yang sehat merupakan salah satu indikator bisnis dapat berkembang dalam jangka panjang. Biasanya, pemilik bisnis yang memahami keuangan bisnis cenderung memiliki pendapatan dan keuntungan lebih tinggi, juga lebih banyak memiliki karyawan. Dalam kata lain, secara umum lebih maju.
Dalam rangka meningkatkan literasi keuangan, kamu perlu melakukan analisis keuangan. Setidaknya, ada lima poin yang perlu diperhatikan saat kamu melakukan analisis terkait finansial dalam operasional bisnis.
Pendapatan
Sumber utama kas bisnis umumnya berasal dari pendapatan. Kuantitas, kualitas, dan waktu perolehan pendapatan sangat menentukan kemajuan bisnis dalam jangka panjang.
Saat menganalisis pendapatan, kamu perlu memperhatikan pertumbuhan pendapatan, konsentrasi pendapatan, serta pendapatan per karyawan. Di bawah ini cara perhitungannya.
Pertumbuhan pendapatan
Saat menghitung pertumbuhan pendapatan, pastikan kamu tidak memasukkan pendapatan yang hanya diperoleh satu kali. Hal ini akan membuat perhitungan menjadi bias. Jadi, hanya pendapatan rutin dan berkelanjutan saja yang dimasukkan dalam perhitungan ini.
Kamu dapat menghitungnya dengan cara mengurangi pendapatan periode saat ini dikurangi periode sebelumnya. Kemudian, angka tersebut dibagi dengan pendapatan pada periode sebelumnya.
Konsentrasi pendapatan
Perhitungan ini untuk menganalisis sumber pendapatan. Perhitungannya mudah, cukup membagi pendapatan dari konsumen tertentu dengan total pendapatan. Kamu perlu waspada bila pendapatan bersumber dari konsumen tertentu saja. Bisnis akan menghadapi kesulitan bila konsumen tersebut berhenti berbelanja. Oleh sebab itu, sebaiknya tidak ada konsumen yang menyumbang pendapatan lebih dari 10%.
Pendapatan per karyawan
Menghitung pendapatan per karyawan ditujukan untuk mengukur produktivitas. Pendapatan dibagi dengan jumlah total karyawan akan menunjukkan angka produktivitas. Makin tinggi angka tersebut, makin baik.
Keuntungan
Bisnis dapat bertahan dalam jangka panjang bila kamu dapat menghasilkan keuntungan secara konsisten. Dalam analisis keuangan, kamu perlu mengetahui laba kotor, laba operasional, serta laba bersih.
Laba kotor
Angka laba kotor dapat kamu peroleh dari pengurangan pendapatan oleh harga penjualan, dibagi dengan pendapatan. Bisnis yang memiliki laba kotor sehat akan tetap mampu membayar biaya operasional meskipun ada perubahan pada pendapatan atau harga penjualan.
Laba operasional
Laba operasional adalah laba kotor dengan penambahan variabel biaya operasional. Jadi, setelah dikurangi harga penjualan, perolehan angka dikurangi biaya operasional terlebih dahulu, baru dibagi dengan pendapatan.
Biaya operasional bisnis tidak termasuk pajak atau bunga bank. Perolehan angka ini menunjukkan kemampuan keuangan bisnis terlepas dari utang atau harta yang dimiliki oleh bisnis.
Laba bersih
Angka ini yang ditunggu oleh pemilik. Laba bersih merupakan keuntungan yang akan kembali diinvestasikan atau dicairkan sebagai keuntungan bagi pemilik bisnis. Perhitungannya tentu pendapatan dikurangi dengan harga penjualan, biaya operasional, serta seluruh biaya lain, lalu dibagi dengan pendapatan.
Efisiensi operasional
Perhitungan efisiensi operasional akan menunjukkan seberapa baik pemanfaatan sumber daya dalam operasional bisnis. Rendahnya efisiensi operasional akan menyebabkan keuntungan lebih kecil dan pertumbuhan bisnis terhambat. Di sini, kamu perlu menganalisis perputaran piutang dan perputaran inventori.
Efisiensi dan solvabilitas modal
Efisiensi dan solvabilitas modal biasanya merupakan angka yang menarik perhatian pemberi pinjaman atau investor. Ada dua poin yang perlu kamu hitung yaitu laba ekuitas dan utang terhadap ekuitas.
Untuk mengetahui laba ekuitas, kamu perlu membagi keuntungan bersih dengan ekuitas para pemegang saham. Angka ini dapat menunjukkan pengembalian investasi yang dapat diperoleh dari bisnis.
Selanjutnya, perhitungan utang terhadap ekuitas. Cara menghitungnya adalah bagi utang dengan ekuitas. Definisi utang dan ekuitas dapat beragam, tetapi secara umum angka ini menunjukkan jumlah leverage yang digunakan untuk operasional.
Likuiditas
Analisis likuiditas dilakukan untuk mengetahui kemampuan bisnis menghasilkan uang tunai untuk menyelesaikan kebutuhan biaya tunai. Perlu diingat, pertumbuhan pendapatan atau keuntungan tidak dapat menyelesaikan likuiditas yang buruk.
Kamu dapat mengukur kemampuan bisnis dalam melunasi kewajiban jangka pendek melalui perhitungan rasio lancar. Membagi aset saat ini dengan kewajiban saat ini akan menunjukkan angka rasio lancar. Bila perolehan angka kurang dari satu berarti bisnis tidak memiliki daya likuiditas yang baik. Idealnya, bisnis memiliki angka rasio lancar lebih dari dua.
Terakhir, kamu juga perlu menganalisis cakupan bunga. Bagilah pendapatan sebelum pajak dan bunga dengan beban bunga. Angka ini sebagai indikator bahwa bisnis mampu membayar bunga dari uang tunai yang dihasilkan. Dalam hal bisnis membutuhkan pinjaman, angka cakupan bunga kurang dari 1,5 akan menjadi perhatian pemberi pinjaman. Kamu bisa menggunakan aplikasi analisis bisnis untuk membantu memudahkanmu menganalisis bisnismu dengan lebih baik.