Analisis Bisnis Dulu, Pengembangan Usaha Kemudian!

Mana ada, sih, pelaku usaha yang tak ingin bisnisnya maju dan berkembang? Eits, jangan buru-buru, sebelum mulai serius menggarap strategi pengembangan usaha, jangan lupa untuk lakukan analisis bisnis terlebih dahulu, ya!

Sebenarnya banyak juga, kok, pelaku usaha yang menyadari pentingnya menganalisis performa bisnisnya, terutama sebelum mengambil keputusan yang besar seperti melakukan ekspansi. Namun, sayangnya, tak sedikit pula yang masih kurang memahami mengapa analisis semacam ini sangat dibutuhkan. Bahkan, tak jarang pelaku usaha menganggap analisis atau riset ini pekerjaan merepotkan yang sia-sia saja.

Di satu sisi, benar, memang, terkadang analisis yang mendalam kurang dibutuhkan karena toh kita tentu sudah tahu benar bagaimana performa bisnis yang kita kelola, kan? Namun, apakah analisis maupun riset semacam ini benar-benar pekerjaan yang sia-sia? Sebelum memutuskan, coba kita bahas secara mendalam terlebih dahulu, ya! 

“Tanpa Riset, Pelaku Usaha Pasti Tahu Kondisi Bisnisnya!”

Melakukan analisis secara khusus terhadap performa bisnis kerap digolongkan sebagai kegiatan prioritas rendah. Alasannya sederhana saja, karena tanpa adanya analisis, kemungkinan besar pelaku usaha sudah paham benar bagaimana performa bisnisnya.

Namun, kenyataannya tidak melulu seperti itu, lho! Sekalipun pelaku usaha umumnya sudah tahu gambaran besar keadaan bisnisnya, analisis yang lebih mendalam tetap dibutuhkan, terlebih sebelum mengambil langkah yang berisiko seperti melakukan pengembangan usaha.

Pengembangan seperti apa yang dibutuhkan? Ke arah manakah pengembangan sebaiknya dilakukan? Apa saja potensi dan risiko yang akan dihadapi dalam melakukan pengembangan? Pertanyaan-pertanyaan tersebut jelas tidak bisa dijawab hanya dengan sambil lalu melihat kondisi bisnis.

Dalam situasi tersebut, analisis menjadi alat yang tepat untuk mengukur segala potensi serta risiko yang mungkin akan dihadapi, sekaligus menentukan arah pengembangan yang memang benar-benar sesuai dengan kondisi serta performa bisnis. Sekadar tahu keadaan bisnis saja kerap belum cukup untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut.

“Risiko Bisnis Pasti Ada, Dihadapi Sambil Jalan Saja!”

Tak salah, memang. Dalam bidang apa pun, risiko merupakan sesuatu yang pasti akan terjadi. Namun, rasanya tidak bijak juga, kan, untuk menyepelekannya dan yakin risiko tersebut pasti dapat diselesaikan sambil jalan, terlebih dalam mengembangan usaha yang jelas menjadikan keberlanjutan bisnis sebagai taruhannya.

Melakukan analisis merupakan salah satu cara untuk bersiap dalam menghadapi risiko bisnis tersebut. Dengan demikian, ketika suatu waktu risiko tersebut terwujud, pelaku usaha memiliki sumber daya yang cukup untuk menghadapinya, dan bisnis dapat terhindar dari ancaman kebangkrutan.

Dengan mengukur terlebih dahulu risiko serta potensi yang mungkin terjadi saat mengembangkan bisnis, otomatis pelaku usaha pun bisa mengetahui apa saja yang perlu dipersiapkan, sehingga operasional bisnis pun bisa dijalankan secara efektif dan efisien, dan pada akhirnya membantu mempercepat proses pengembangan bisnis.

Tanpa adanya analisis, modal yang sudah disiapkan untuk melakukan ekspansi bisa jadi harus tercapai untuk menutup kerugian yang disebabkan oleh suatu risiko bisnis. Jelas ini bukan keadaan ideal yang diinginkan, kan?

“Ada Banyak Macam Analisis, Apa Perlu Semuanya?”

Idealnya, tentu saja setiap jenis analisis dilakukan sesuai dengan kebutuhannya masing-masing. Dengan demikian, penyusunan strategi bisnis yang tepat guna pun bisa dilakukan dengan baik. Namun, tentu saja tak semua pelaku usaha memiliki sumber daya yang cukup untuk melakukan berbagai macam jenis analisis.

Jika situasinya demikian, melakukan asesmen awal untuk menentukan skala prioritas analisis bisa dilakukan, dengan demikian analisis pun bisa dilakukan dengan seefektif mungkin.

Dengan cara ini, pelaku usaha pun didorong untuk benar-benar memperhatikan performa bisnisnya dan mengidentifikasi masalah yang ada, terlebih jika memang dalam waktu dekat memang direncanakan untuk melakukan pengembangan usaha.

Tak jarang pula analisis ini dilakukan untuk mencari validasi apakah pengembangan yang akan dilakukan memang dibutuhkan atau tidak. Sebagai contoh, melalui analisis kepuasan pelanggan, pelaku usaha bisa menentukan apakah pengembangan yang akan dilakukan memang menjawab keresahan pelanggan yang memengaruhi tingkat kepuasannya.

“Analisis Itu Ribet dan Hanya Buang-Buang Waktu!”

Menggali suatu informasi secara mendalam dari sebuah peristiwa memang terdengar rumit dan kompleks, serta jelas membutuhkan waktu dan tenaga tambahan. Alasan ini kerap menjadi penyebab utama mengapa sebagian pelaku usaha memilih untuk fokus pada operasional bisnis yang hasilnya bisa langsung dilihat, dibandingkan dengan analisis.

Namun, sebenarnya melakukan analisis tidak seribet itu, lho!. Ada beberapa analisis sederhana yang bisa dilakukan untuk memastikan bisnis siap menghadapi apa pun yang akan menanti, misalnya saja analisis SWOT untuk mengetahui potensi dan risiko bisnis.

Bahkan, cukup dengan melihat data penjualan yang dikumpulkan dalam beberapa periode pun analisis sederhana bisa dilakukan untuk meningkatkan performa bisnis di periode berikutnya, lho! Akan tetapi, untuk dapat melakukannya, pelaku usaha memang dituntut untuk mencatat setiap transaksi keuangannya dengan rapi.

Tak perlu khawatir, langsung saja manfaatkan aplikasi majoo yang sudah dilengkapi dengan fitur keuangan yang andal dalam mencatat seluruh transaksi secara tepat, akurat, dan otomatis. Dengan demikian, analisis bisnis sederhana pun bisa dilakukan dengan mudah dan tepat sesuai kondisi bisnis yang dikelola.

Menarik sekali, kan? Yuk, gunakan aplikasi majoo sekarang juga!