Harus diakui, hingga saat ini masih belum banyak pelaku usaha kecil dan menengah yang menerapkan analisis penjualan dalam bisnisnya. Wajar saja, sebenarnya, mengingat menjalankan usaha itu sendiri, terlepas dari skala usahanya, bukanlah perkara yang mudah.
Tak jarang pelaku usaha sudah sangat cukup disibukkan dengan urusan operasional bisnis dari hari ke hari; memantau proses produksi, memastikan seluruh produk didistribusi dengan baik, dan sambil lalu menyusun strategi pemasaran yang menarik untuk mendorong angka penjualan.
Kadang kala mengurus operasional bisnis itu sendiri sudah sangat melelahkan dan menyita banyak waktu hingga untuk menyusun serta menyiapkan strategi bisnis yang matang pun sulit untuk dilakukan, apalagi melakukan analisis, kan? Padahal, sebenarnya praktik yang satu ini penting sekali untuk UMKM, lho!
Tak percaya? Langsung saja kita simak bersama-sama, yuk, penjelasannya!
Pentingnya Analisis Penjualan bagi UMKM
Sudah bukan rahasia lagi bila perbedaan antara UMKM dengan bisnis besar lainnya yang sudah memiliki nama tak sekadar terbatas pada urusan skala saja. Besarnya modal saat melakukan pengembangan dan kecilnya kesempatan untuk unggul di pasar persaingan juga harus diperhitungkan jika ingin bisnis terus bertahan, bahkan semakin maju dan berkembang.
Nah, untuk menutupi selisih yang cukup besar tersebut, jelas UMKM tak bisa begitu saja meniru pola dan karakter penjualan serta pemasaran yang dilakukan oleh jenama besar, kan? Perbedaan modal dan kesempatan jelas akan membuat pelaku usaha tertinggal jika harus head-to-head langsung melawan bisnis besar.
Efektifitas dan efisiensi kinerja pun harus dijadikan nilai tambah agar bisnis tetap dapat bersaing sekalipun dengan adanya keterbatasan modal dan kesempatan. Masalahnya, bagi bisnis yang baru berkembang, arah efisiensi seperti apa yang perlu dilakukan agar tetap dapat menunjukkan performa di kancah persaingan? Jawabannya bisa ditemukan dengan melakukan beragam analisis, termasuk untuk penjualan.
-
Mengetahui Potensi Setiap Lini Produk dan Jasa
Jangan salah, ingat selalu bahwa yang dilakukan adalah analisis. Oleh karena itu, sekadar menghitung berapa banyak yang berhasil dijual jelas belum bisa disebut sebagai kegiatan analisis yang ideal.
Tak hanya mencatat setiap penjualan yang terjadi sepanjang waktu, pelaku usaha pun perlu mencari tahu potensi dari setiap produk dan jasa yang ditawarkannya. Misalnya saja dengan mengidentifikasi berapa banyak selisih penjualan suatu produk antara periode saat ini dengan periode sebelumnya? Apa yang menjadi alasan munculnya selisih tersebut? Bagaimana potensi penjualan suatu produk jika dibandingkan dengan produk yang lain?
Dengan menganalisis beberapa hal tersebut, pelaku usaha dapat mengetahui strategi terbaik yang bisa diterapkan untuk meningkatkan angka penjualannya, atau bahkan berhenti memproduksi atau menyediakan layanan tertentu yang ternyata dinilai kurang menguntungkan setelah dianalisis.
Tanpa adanya analisis semacam ini, potensi setiap lini produk serta jasa yang disediakan pun akan sulit untuk diukur, kan?
-
Mengukur Strategi Pemasaran dan Kontribusinya bagi Bisnis
Tak semua kegiatan pemasaran ternyata efektif untuk mendatangkan keuntungan. Namun, pelaku usaha tak akan mengetahuinya apabila tidak melakukan analisis penjualan. Pasalnya, dari analisis tersebut, pelaku usaha bisa mengukur keberhasilan kegiatan pemasaran yang dilakukan dalam suatu periode dan seberapa besar kontribusinya terhadap angka penjualan.
Analisis ini juga dapat difungsikan sebagai bagian dari trial and error strategi bisnis. Dengan mengukur berapa besar peningkatan atau penurunan angka penjualan setelah sebuah kegiatan pemasaran dilakukan, pelaku usaha dapat mengetahui tingkat keberhasilan kegiatan pemasaran tersebut.
Bukan tidak mungkin dari analisis yang dilakukan, pelaku usaha juga bisa menemukan strategi pemasaran yang lebih baik. Dengan cara ini, bisnis yang dijalankan pun bisa memiliki nilai tambah yang tak dimiliki oleh kompetitornya, sekalipun mungkin kompetitor yang dimaksud memiliki skala usaha yang lebih besar.
Tak hanya strateginya sendiri, target pemasaran pun bisa lebih dikerucutkan lagi melalui analisis yang lebih mendalam. Seperti apa pasar yang bisa ditarget dengan produk atau jasa yang dipasarkan? Cobalah untuk menganalisisnya terlebih dahulu.
-
Menentukan Arah Pengembangan Bisnis secara Akurat
Manfaat terakhir yang bisa diberikan oleh analisis penjualan adalah adanya arah pengembangan bisnis yang lebih akurat. Melalui analisis yang dilakukan, pelaku usaha dapat menilai produk dan jasa seperti apa yang sebenarnya dibutuhkan oleh pelanggannya. Dengan demikian, mudah pula untuk memfokuskan penjualan untuk produk dan jasa tersebut, kan?
Jangan anggap sepele, arah pengembangan bisnis yang ditetapkan secara asal tak jarang menjadi penyebab jatuhnya sebuah bisnis, lho! Wajar saja, dong, bagaimanapun juga upaya pengembangan bisnis tentu membutuhkan biaya yang tak bisa dibilang sedikit, kan? Jika pengembangan yang dilakukan ternyata bukan pengembangan yang dibutuhkan oleh pelanggan, bisnis pun bisa mengalami kerugian, alih-alih meraup keuntungan.
Dengan modal yang cukup terbatas jika dibandingkan dengan bisnis berskala besar, pelaku usaha kecil dan menengah perlu mempertimbangkan upaya pengembangan bisnisnya dengan baik, salah satunya dengan menjadikan hasil analisis sebagai dasar pertimbangan.
Tak perlu takut atau bingung bagaimana melakukannya, gunakan aplikasi majoo yang sudah dilengkapi dengan beragam fitur unggulan untuk mempermudah pengelolaan bisnis. Fitur akuntansi aplikasi majoo, misalnya saja, mampu mencatat setiap transaksi secara tepat, akurat, dan otomatis, sehingga analisis pun bisa dilakukan dengan mudah tanpa ada kesalahan.
Menarik sekali, kan? Yuk, gunakan aplikasi majoo sekarang juga!