Pemilik bisnis kecil atau UMKM diharapkan bisa memiliki kemauan untuk menambah keterampilannya dalam berbisnis demi mendapatkan profit dan manfaat lainnya. Salah satu keterampilan yang dianggap penting untuk dimiliki dan terus ditingkatkan adalah keterampilan digital.
Definisi dari keterampilan digital adalah suatu kemampuan dalam menggunakan teknologi informasi dan komunikasi untuk menemukan, mengevaluasi, memanfaatkan, membuat, dan mengkomunikasikan konten/informasi, dengan kecakapan kognitif maupun teknikal.
Dalam bahasa sederhananya, keterampilan digital adalah suatu pengetahuan dan kemampuan untuk menggunakan media digital, alat-alat komunikasi, atau jaringan dalam menemukan, mengevaluasi, menggunakan, membuat informasi, dan memanfaatkannya secara sehat, bijak, cerdas, cermat, tepat, dan patuh hukum dalam rangka membina komunikasi dan interaksi dalam kehidupan sehari-hari pada umumnya, dan dalam kehidupan berbisnis khususnya.
Tidak bisa dipungkiri bahwa tidak sedikit pemilik bisnis atau pelaku UMKM yang keterampilannya di bidang ini masih sangat rendah. Ada banyak faktor penyebabnya, seperti:
Kurangnya pemahaman akan ilmu dasar digital
Jaringan internet yang penyebarannya belum merata
Ketidakmauan untuk terus belajar demi peningkatan keterampilan.
Hal-hal inilah yang akhirnya melahirkan kesenjangan keterampilan digital dalam masyarakat bisnis atau yang biasa disebut digital skill gap. Pada beberapa bidang usaha yang mempunyai pemilik atau karyawan dengan keterampilan digital yang baik, maka bisa dipastikan akan mampu dalam mengikuti perkembangan zaman dan menghadapi perubahan pada pasar. Sedangkan pada bisnis yang pemiliknya kurang cakap dan memiliki karyawan yang juga lemah keterampilannya, maka bisa saja bisnisnya menjadi menurun atau malah sampai kolaps.
Terdapat dua faktor utama dalam kesenjangan keterampilan digital yang memengaruhi berbagai sektor. Faktor pertama adalah rendahnya keterampilan digital di antara sumber daya manusia yang ada. Kemudian faktor yang kedua adalah kurangnya lulusan yang terlatih untuk mengisi keterampilan digital di dalam proses berkembangnya sebuah bisnis, baik kecil maupun besar.
Rendahnya keterampilan digital merupakan tantangan yang harus dihadapi oleh negara-negara di dunia dalam menghadapi era digital pada revolusi industri 4.0. Apalagi di saat pandemi sedang melanda seperti sekarang ini. Untuk melakukan segala hal yang berhubungan dengan bisnis melalui jalur digital adalah pilihan yang terbaik demi kelancaran bisnis itu sendiri.
Apabila kenyataannya pemilik bisnis atau pelaku UMKM memiliki level keterampilan digital yang masih rendah, maka salah satu solusinya adalah dengan mencari tenaga kerja atau sumber daya manusia yang keterampilannya sudah mumpuni. Keterampilan digital yang dibutuhkan oleh sebuah bidang bisnis terbagi menjadi dua yaitu keterampilan soft skills (keterampilan nonteknis) dan keterampilan hard skills (keterampilan teknis).
Contoh dari keterampilan soft skills antara lain, kemampuan adaptif, kecerdasan emosional, daya kreativitas, orisinalitas ide yang terus hadir, juga kemampuan untuk berinovasi. Sedangkan keterampilan hard skills misalnya kemampuan mengoperasikan peralatan digital dan elektronik, kecakapan membuat desain atau konten yang menarik, kemauan untuk melakukan riset, dan juga kemampuan berbahasa asing.
Untuk mengatasi dan memberikan solusi atas kesenjangan keterampilan digital yang ternyata semakin meningkat, para pebisnis perlu mengelola sumber daya manusia yang sudah ada. Bisa dengan merekrut atau mempertahankan karyawan baru.
Strategi ini bisa diterapkan dengan beberapa cara. Semua cara ini demi meningkatkan keterampilan dan mengurangi jenjang kesenjangan keterampilan digital tersebut. Cara-cara itu antara lain:
1. Memberi pelatihan pada tenaga kerja
Tenaga kerja berpotensi dan cakap akan keterampilan digital bisa dialihkan untuk mengisi pekerjaan baru dengan memberikan pelatihan digital yang diperlukan kepada tenaga kerja yang belum menguasai. Jika memang memiliki dana yang cukup, bisa juga memakai jasa profesional untuk memberikan pelatihan pada seluruh sumber daya manusia yang ada, tak terkecuali pemilik bisnisnya.
2. Merekrut karyawan dengan keterampilan digital yang baik
Keterampilan digital memiliki cakupan wilayah yang sangat luas dengan adanya berbagai macam teknologi dan aktivitas. Tidak semua keterampilan digital bisa didapat dengan memberikan pelatihan karyawan dan tidak semua karyawan bisa diberi pelatihan. Oleh sebab itu, penting halnya perusahaan mencari dan merekrut karyawan yang memiliki keterampilan digital yang dibutuhkan.
3. Mentoring karyawan baru
Mempekerjakan karyawan baru untuk mengisi fungsi kerja baru dan menggantikan karyawan senior yang akan pensiun juga merupakan sebuah solusi demi mengurangi kesenjangan keterampilan sosial. Misalkan saja terdapat karyawan baru yang memiliki keterampilan digital, akan tetapi mereka belum memiliki pengetahuan mendalam terkait dengan proses manufaktur atau administrasi dalam UMKM seperti halnya karyawan senior. Maka untuk mengatasi masalah tersebut, pemilik bisnis atau pelaku UMKM perlu ‘membangun’ karyawan baru dengan menunjuk seorang karyawan senior menjadi mentor mereka. Metode inui biasa disebut dengan "buy and build".
Dengan adanya upaya untuk meningkatkan keterampilan digital bagi UMKM, maka diharapkan produktivitas akan bertambah secara otomatis dan akan membantu UMKM tersebut dapat bertahan dalam persaingan bisnis yang ada.