Competitor research atau riset kompetitor, merupakan praktik yang sangat umum sekali dilakukan dalam bidang bisnis untuk meningkatkan kualitas produk maupun pasar yang ditarget dengan meneliti bagaimana kompetitor lain yang menawarkan produk atau jasa serupa menjalankan operasional bisnisnya.
Setiap orang yang memiliki dan menjalankan suatu bisnis, tentu ingin memperoleh pendapatan yang sebesar-besarnya, bukan? Terkadang, dalam operasional bisnis, ada saja hambatan yang menjadi kendala untuk mencapai tujuan tersebut. Namun, di sisi lain, ada pihak kompetitor yang sepertinya tak mengalami kendala tersebut atau bahkan berhasil mengatasinya.
Dengan harapan untuk melewati kendala serupa dan memberikan performa yang lebih baik lagi, tak ada salahnya untuk meneliti bagaimana kompetitor tersebut menjalankan bisnisnya. Praktik inilah yang kemudian disebut sebagai riset terhadap pihak kompetitor.
Namun, tak bisa sembarangan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan riset ini, lho!
Ingat Tujuan Awalmu Melakukan Riset Kompetitor
Sama seperti praktik bisnis lainnya, saat melakukan riset terhadap pihak kompetitor pun kamu sebaiknya sudah memiliki arah dan tujuan yang jelas mengapa kamu melakukan riset tersebut.
Ketika memperhatikan operasional bisnis yang dilakukan pihak kompetitor secara saksama, tak jarang seorang pelaku usaha atau peneliti yang dipekerjakannya menemukan kelemahan dari kompetitor yang diteliti. Jangan terjebak untuk memanfaatkan kelemahan tersebut guna menjatuhkan kompetitor terkait, ingat selalu bahwa tujuanmu melakukan riset ini adalah untuk memperbaiki performa bisnismu.
Ketika menemukan kelemahan kompetitor, kamu tak perlu menggunakannya sebagai bahan untuk menjatuhkan mereka dengan black campaign atau semacamnya. Namun, kamu bisa meneliti kelemahan tersebut dan mengembangkan, produk, jasa, maupun layanan yang kamu tawarkan kepada pelanggan agar tidak memiliki kelemahan yang sama.
Baca Juga: Product Research: Kunci Sukses Pengembangan Lini Produk
Cari Tahu Apa yang Berbeda
Meski mungkin produk dan jasa yang ditawarkan benar-benar sama dan serupa, bisa jadi cara menawarkannya yang berbeda atau mungkin perbedaannya terdapat pada proses operasional lainnya.
Cari tahu bagian mana saja yang berbeda, dan coba teliti mengapa muncul perbedaan tersebut. Sebagai contoh, ketika kamu menjalankan bisnis dengan cara A, sementara pihak kompetitor menggunakan cara B, coba pahami alasan yang mendasari mereka untuk memilih cara B tersebut.
Dengan melakukan hal tersebut, kamu dapat menilai cara mana yang lebih tepat dan sesuai untuk sifat bisnis yang kamu jalankan; termasuk tepat dan sesuai juga dengan area kegiatan pemasaranmu, karakteristik pelanggan, serta kemampuan bisnismu secara modal.
Baca Juga: Pahami Tujuan Riset Produk untuk Pengembangan Bisnis
Sekalipun mungkin cara yang dilakukan pihak kompetitor lebih baik, kamu tidak harus meniru cara tersebut sama persis jika memang kemampuan bisnismu belum sampai di tingkat yang sama. Jangan sampai memaksakan untuk mengikuti cara yang dilakukan kompetitor dalam memasarkan produk dan jasanya ketika, katakanlah, modal yang kalian miliki jauh berbeda.
Apabila kamu memaksakan untuk mengikuti cara yang dilakukan kompetitor, bisa jadi bisnismu akan terbebani sehingga menimbulkan masalah yang baru.
Coba Lengkapi Kekurangan yang Dimiliki Kompetitor
Selain mencari tahu perbedaan yang mungkin muncul dalam operasional bisnis untuk produk atau jasa serupa, kamu juga bisa melakukan perbandingan antara operasional bisnismu dengan pihak kompetitor.
Dari perbandingan yang telah dibuat, kamu akan menemukan beberapa poin plus serta minus yang dimiliki oleh bisnismu jika dibandingkan dengan bisnis yang dijalankan oleh pihak kompetitor. Hasil riset kompetitor semacam ini merupakan sesuatu yang sangat berharga karena bisa kamu manfaatkan untuk mengembangkan bisnismu lebih baik lagi.
Dengan mengetahui poin plus dan minus dari bisnismu, kamu bisa mempertimbangkan strategi yang dapat memberikan nilai tambah bagi bisnismu. Apabila ternyata operasional bisnis memiliki kekurangan di sisi A, B, dan C, bisnismu akan memiliki nilai tambah ketika kamu berhasil memastikan bisnis yang kamu jalankan mampu mengatasi sisi A, B, dan C tersebut.
Baca Juga: Product Research: Kunci Sukses Pengembangan Lini Produk
Ketika sebuah bisnis memiliki nilai tambah yang lebih dibandingkan dengan bisnis serupa lainnya, secara otomatis calon pelanggan akan lebih tertarik untuk melakukan pembelian di bisnis yang memiliki nilai tambah tersebut.
Lengkapi dengan Jenis Riset Lainnya
Riset kompetitor bukanlah satu-satunya riset yang dapat kamu lakukan untuk memperbaiki performa bisnismu. Setelah melakukan riset terhadap operasional bisnis dan mengetahui apa saja yang bisa kamu tingkatkan dari bisnismu, tak ada salahnya untuk juga melakukan riset produk serta riset pasar untuk memastikan hasil dari riset yang kamu lakukan benar-benar sesuai dengan karakteristik bisnis serta pelangganmu.
Semakin banyak riset yang kamu lakukan, semakin banyak pula wawasan bisnis yang akan kamu dapatkan. Dengan wawasan-wawasan baru tersebut, mengembangkan bisnis dan meningkatkan kualitasnya dapat dilakukan dengan lebih mudah dan terarah, sehingga bisnis pun bisa mencapai peningkatan pendapatan yang menjadi tujuan awal.
Meski demikian, melakukan competitor research bukanlah perkara yang mudah karena kamu harus menyisihkan perhatianmu terhadap cara kompetitor bisnismu menjalankan bisnisnya. Padahal, kamu juga memiliki bisnis sendiri yang perlu kamu urus, bukan?
Agar fokus perhatian tidak terpecah, kamu dapat memanfaatkan aplikasi majoo untuk mengatasi pengelolaan bisnismu dengan berbagai fiturnya yang sangat membantu dan dapat diandalkan. Dengan demikian, kamu pun tetap memiliki sumber daya lebih untuk melakukan berbagai macam riset yang dapat meningkatkan performa bisnismu menjadi lebih baik lagi!