Bagaimana Usaha Kecil Manfaatkan Big Data? Inilah Contohnya!

Penulis Akidna Rahma
25 July 2021

article thumbnail



Beberapa dari kamu mungkin ada yang bertanya, apakah big data bisa bermanfaat bagi usaha kecil seperti halnya untuk perusahaan besar? Jawabannya, tentu saja bisa!

 

Meskipun bisnis-bisnis kecil mempunyai lebih sedikit data yang dihasilkan sendiri, bukan berarti tidak mungkin memanfaatkan kumpulan data besar.

 

Sebaliknya, insight dari volume data yang besar kadang lebih cocok diterapkan di bisnis kecil karena karakternya yang lebih memungkinkan bergerak cepat berdasarkan informasi terbaru.

 

Namun, mungkin belum semua pemilik bisnis menyadari kemungkinan pemanfaatan data tersebut. Nah, mari kita lihat contoh aplikasi big data dalam bisnis kecil atau menengah di bawah ini!

 

Memahami alasan di balik kesetiaan pelanggan

Melalui kumpulan data besar, sebuah usaha kecil bisa memahami perilaku konsumennya: mengapa mereka membeli, cara berbelanja mana yang paling mereka sukai, alasan mereka membeli lagi, sampai faktor apa yang membuat konsumen merekomendasikan bisnis kepada orang lain.

 

Bisnis kecil juga bisa memanfaatkan data agar bisa berinteraksi lebih baik dengan konsumen. Misalnya dengan cara menganalisis feedback yang diberikan konsumen terkait produk atau jasa.

 

Ada banyak sumber data yang berguna, termasuk data internal perusahaan seperti laporan penjualan dan dokumentasi customer service. Di samping itu, kamu juga bisa memanfaatkan data yang berasal dari media sosial, riwayat pencarian browser, hingga data publik, contohnya data sensus.

 

Mengidentifikasi tren

Melihat dan memantau pola perilaku konsumen kamu memprediksi ke mana arah bisnis. Tidak terkecuali, prediksi tentang perubahan permintaan produk atau layanan serta apa faktor pemicu perubahan tersebut.

 

Sebelumnya, perubahan-perubahan tren tersebut diprediksi berdasarkan insting. Kabar baiknya, kini bisnis kecil bisa mengidentifikasi perubahan tren lebih akurat dengan memanfaatkan data besar.

 

Apabila kamu belum memiliki cukup modal untuk menyewa staf ahli dalam hal analisis data, kamu bisa melakukan cara yang sangat sederhana dengan mengamati tren media sosial. Trending topic menunjukkan lebih dari sekadar hal apa yang sedang hangat, tetapi juga memperlihatkan preferensi pasar



Memahami persaingan

Sebelumnya, bisnis kecil mungkin hanya mengetahui kompetisi dari obrolan sesama pengusaha atau mengecek situs resmi pesaing. Beberapa mungkin berpura-pura menjadi konsumen dan berkunjung ke gerai milik kompetitor untuk mengetahui pelayanan serta kualitas produk yang ditawarkan.

 

Sekarang bisnis menengah atau kecil sudah bisa memanfaatkan data yang lebih valid untuk memahami persaingan. Kamu bisa memeriksa Google Trend untuk tahu popularitas kompetitor. Kamu juga bisa menganalisis media sosial untuk mendengar komentar konsumen tentang merek pesaing.

 

Lebih dari itu, kamu bisa membandingkannya dengan bisnismu sendiri. Contohnya, apakah merek kompetitor hadir lebih banyak dalam mention dari konsumen atau apakah komentar konsumen tentang bisnismu lebih baik dibandingkan kompetitor.

 

Mengoptimalkan operasional

Di samping dimanfaatkan untuk melihat ke luar seperti analisis perilaku konsumen dan kekuatan kompetitor, big data juga bisa dimanfaatkan oleh bisnis kecil untuk mengoptimalkan operasional bisnis.

 

Ada banyak sekali proses operasional yang menghasilkan serangkaian data dalam volume besar. Sebut saja, mesin untuk produksi dan sistem pemesanan atau ordering system.

 

Dengan mengamati data-data tersebut, bisnis bisa mengetahui kondisi operasional yang sesungguhnya. Kemudian, kamu bisa mencari cara agar proses operasional dilakukan secara lebih efisien.

 

Pemanfaatan lainnya di sisi operasional bisa dilakukan oleh usaha ritel. Bisnis ritel dapat mengoptimalkan jumlah stok produk berdasarkan data tren di media sosial atau popularitas pencarian di mesin pencari.

 

Menyesuaikan model bisnis

Lebih jauh lagi, data bahkan bisa menjadi bagian dari model bisnis, mengantarkanmu kepada cara-cara baru untuk memperoleh profit. Hal ini sudah terbukti berjalan di beberapa perusahaan besar.

 

Salah satu yang cukup signifikan adalah Facebook. Aplikasi ini memang dapat digunakan secara gratis oleh para penggunanya. Namun, penggunaan aplikasi tersebut menghasilkan data dalam volume yang sangat besar.

 

Lalu, kita tahu bahwa Facebook kemudian memperoleh penghasilan dari iklan. Brand bersedia memasang iklan karena percaya kampanye marketing mereka akan menyasar target spesifik berdasarkan insight data yang dimiliki oleh Facebook.

 

Dengan kata lain, data bisa memunculkan revenue stream baru bagi sebuah bisnis, termasuk untuk bisnis kecil. Berdasarkan data yang terkumpul, kamu bisa menawarkan layanan bernilai tambah.

 

Misalnya, kamu dapat memanfaatkan data membership pelanggan untuk menawarkan layanan atau produk yang sesuai dengan preferensi mereka.

 

Kesimpulan

Analisis big data yang dilakukan usaha kecil bisa dimulai sesederhana dengan memanfaatkan aneka data yang bisa diakses di sekitar. Pasalnya, mengabaikan kumpulan data besar cukup berisiko bagi bisnis kecil.

 

Bisnis kecil dan menengah perlu turut andil memanfaatkan data besar untuk mengidentifikasi peluang serta ancaman di tengah persaingan. Jika kesulitan, saat ini ada software yang bisa dimanfaatkan untuk menganalisis data-data tersebut.

Dapatkan Inspirasi Terbaru dari majoo

Subscribe untuk dapatkan berita, artikel, dan inspirasi bisnis di email kamu

Footer support

Pustaka majoo

Isi Form dibawah ini untuk download pustaka

format: 62xxxxxxxx
Batal
Icon close

Temukan Paket Paling Tepat untuk Bisnismu

Isi form berikut untuk membantu kami tentukan paket paling sesuai dengan jenis dan skala bisnismu.
solusi bisnis form

+62
Selamat datang di majoo 👋 Hubungi konsultan kami untuk pertanyaan dan info penawaran menarik
whatsapp logo