Banyak yang menganggap bahwa faktor utama dalam kemajuan bisnis ada pada modal yang besar, strategi pemasaran yang jitu, dan sebagainya. Tapi mereka lupa memasukkan sumber daya manusia sebagai salah satu di antaranya. Ya, memiliki sumber daya manusia yang bermutu adalah sebuah keuntungan tersendiri.
Jadi apa sebenarnya fungsi karyawan? Mungkin kamu pernah mendengar ada sebuah ungkapan yang berbunyi, 'Karyawan adalah ujung tombak sebuah bisnis'. Tapi apakah kamu paham apa maksudnya?
Karyawan yang berkualitas akan berpengaruh pada suasana kerja
Menurut Lawrence, 'Sumber daya manusia merupakan faktor krisis (crucial factor) yang dapat menentukan maju mundurnya serta hidup matinya suatu usaha dan kegiatan bersama, baik yang berbentuk organisasi sosial, lembaga pemerintah juga badan usaha.
Di awal memulai sebuah bisnis sebaiknya seleksi karyawan dilakukan dengan kualifikasi tersendiri. Karena bila kualitas karyawanmu rendah, maka akan menyebabkan turunnya efektivitas kerja dan daya produksi. Hal ini secara tidak langsung berdampak pada turunnya semangat kerja dan dalam mengambil sebuah keputusan dalam pekerjaan yang otomatis akan menghambat kemajuan bisnis.
Imej sebuah bisnis dapat terlihat dari karyawannya
Sering tidak disadari oleh para pebisnis bahwa imej dari bisnis mereka bisa tergambar dengan jelas dari para karyawannya. Bila karyawannya biasa disiplin dalam segala hal, misalnya datang selalu on time, menyelesaikan target pekerjaan dengan tepat, maka bisnis itu bisa dianggap sehat.
Bisnis yang sehat tentunya memiliki daya saing tinggi dalam persaingan global. Hal ini penting lantaran globalisasi yang ada di dalam dunia bisnis menuntut adanya efisiensi dan daya saing yang tinggi.
Konsumen menetapkan karyawan sebagai tolak ukur sebuah usaha
Hal berikutnya yang menjadikan karyawan dianggap sebagai ujung tombak sebuah bisnis adalah dikarenakan banyak konsumen dan masyarakat yang menjadikan karyawan sebagai tolak ukur sebuah bisnis dianggap berpotensial atau tidak.
Karyawan yang cerdas, tanggap, ramah, dan berprestasi dianggap mencerminkan tempat kerja yang telah sukses mendidik mereka. Apalagi bila karyawan mampu mempermudah dan menyederhanakan segala bentuk proses kerja bagi konsumen, maka bisnis tersebut akan dianggap maju dan sukses.
Begitupun sebaliknya, bila karyawan tidak mampu menjawab keinginan konsumen maka bisnis itu akan dianggap sebuah usaha yang belum menemukan titik suksesnya.
Yang berhubungan langsung dengan konsumen adalah para karyawan, bukan pemilik bisnis
Personal contact atau bertemu secara langsung dengan para konsumen masih dianggap sangat penting, baik bila bisnismu didirikan di daerah kecil, pedesaan, tak terkecuali juga di kota-kota besar.
Nah, ini adalah salah satu fungsi karyawan berikutnya karena proses bertemu secara personal ini umumnya memang dilakukan oleh mereka, bukan oleh para pemilik bisnis. Entah itu dari bagian pemasaran, penjualan, atau customer service.
Peluang untuk bisa bertemu dan membangun hubungan yang baik dengan konsumen secara lebih berkualitas dapat dilakukan oleh para karyawan, bukan oleh pemilik bisnisnya.
Karyawan sebagai ujung tombak sangat terlihat di sini, kesan positif atau negatif akan terlihat dengan jelas ditangkap oleh konsumen. Bila karyawan mampu menjalin hubungan yang baik dan kuat dengan konsumen, maka segala aktivitas seperti promosi produk atau jasa, pemasaran, dan meraih angka tinggi penjualan bisa dengan mudah diraih.
Ujung tombak sebuah bisnis bukan hanya pada divisi penjualan
Selama ini banyak yang mengira bahwa karyawan dari divisi penjualanlah yang memiliki peran besar sebagai ujung tombak kemajuan bisnis yang dijalankan. Padahal ini tidak sepenuhnya benar.
Dibutuhkan kerjasama yang rapi antara seluruh elemen karyawan agar bisnis menjadi maju dan sukses. Semua aktivitas penjualan tanpa didukung dengan adanya strategi marketing yang matang justru akan menjadi tumpul. Seorang karyawan divisi penjualan pun masih harus tetap mempelajari ilmu pemasaran.
Divisi pemasaran mendefinisikan strategi, konsep, dan planning, divisi research and development (R&D) mengembangkan produk sekaligus untuk mengusahakan segala inovasi yang diperlukan. Kemudian dari divisi penjualanlah yang akan mengeksekusi segala strategi yang sudah dirumuskan oleh para karyawan dari divisi lain tersebut.
Maka dari itu, kurang tepat rasanya bila beranggapan bahwa ujung tombak kemajuan bisnis hanya ada pada karyawan di divisi penjualan saja.
Bukan hanya terjadi di bidang usaha yang menawarkan jasa, tapi juga barang
Jangan mengira bahwa beberapa hal di atas hanya terjadi pada bisnis yang menawarkan jasa saja. Ini berlaku bagi semua bidang usaha, termasuk yang menawarkan produk. Semakin banyak yang ditawarkan, selayaknya karyawan dituntut untuk semakin memaksimalkan potensi diri baik secara personal maupun dalam kerjasama tim.
Bila beberapa faktor di atas sudah terpenuhi maka loyalitas dari konsumen akan tercipta secara otomatis. Seperti yang kamu tahu loyalitas konsumen dapat terjadi saat konsumen memiliki sikap yang positif terhadap produk atau jasa dari sebuah bisnis tertentu yang kemudian diikuti oleh perilaku pembelian ulang terhadap produk dari merek tersebut.
Saat loyalitas konsumen tercapai, saat itulah ungkapan karyawan sebagai ujung tombak akan terbukti dengan nyata. Saat itulah fungsi karyawan akan terlihat dengan jelas. Bahwasanya dibutuhkan kecakapan dan potensial diri yang baik dari seluruh sumber daya manusia yang ada untuk meraih kemajuan bisnis.