Gaya kepemimpinan pada umumnya adalah perpaduan antara cara seorang manajer atau pemimpin mengaplikasikan kepribadiannya ke bawahan dan keputusan bisnis yang diambilnya. Pada bisnis ritel, pendekatan yang diambil oleh manajer toko dalam memimpin, bisa sangat memengaruhi budaya yang ada di antara karyawan, dan juga para pelanggan.
Pemimpin yang baik adalah sosok yang memastikan karyawan yang ada di bawah kepemimpinannya merasa senang dan juga toko yang dikelolanya berjalan dengan baik. Ia perlu memahami cara dunia ritel bekerja. Seorang manajer ritel yang baik, tahu cara mengelola toko, memastikan penataan toko tampak menarik, menjaga inventori dengan baik, dan mengatur jadwal kerja karyawan toko agar optimal.
Tetapi, apa sebenarnya yang diperlukan untuk menjadi manajer ritel yang hebat? Untuk menjadi manajer ritel yang lebih dari sekadar baik, kamu perlu selangkah ke depan. Karyawan toko kamu tidak cukup sekadar senang, tapi juga mereka harus termotivasi untuk terus belajar dan berkembang sesuai peran mereka.
Memiliki manajer ritel yang baik bisa menciptakan perubahan besar untuk tokomu. Manajer ritel yang hebat bisa membantu meningkatkan kinerja seluruh tim. Hasilnya, tidak hanya lingkungan kerja yang lebih baik, tapi biasanya juga penjualan yang meningkat dan perusahaan yang lebih sukses dalam jangka waktu panjang.
Seringkali kita terjebak dalam upaya untuk menjadi seorang pemimpin dengan kinerja yang baik, tetapi mengesampingkan karyawan sehingga menciptakan kesan sebagai manajer yang kaku dan kurang disenangi bawahan. Padahal sebagai pemimpin, kita sangat butuh dukungan bawahan untuk mencapai target yang sudah kita canangkan.
Nah, bagaimana caranya agar kita tetap bisa menjalankan fungsi kita sebagai pemimpin, sekaligus disenangi karyawan? Berikut adalah beberapa kriteria gaya kepemimpinan yang perlu kamu pahami untuk mencapainya.
Menciptakan Hubungan Kuat dengan Tim
Ini adalah salah satu kesalahan yang paling banyak orang lakukan. Mereka gagal membangun hubungan kerja yang baik dengan anak buahnya. Mereka yang baru mulai menjadi pemimpin seringkali fokus pada performa dan produktivitas tim dan membangun image karena ingin dipandang sebagai bos.
Padahal, banyak hal akan menjadi lebih mudah jika seorang pemimpin membangun dan menjaga hubungan baik dengan bawahannya. Sebelum kamu membuat berbagai keputusan, kenali dan pahami dulu orang-orang yang ada di bawahmu. Sesekali berbincang dan bertatap muka dengan satu persatu karyawan yang ada di tokomu juga bisa membantumu menciptakan hubungan yang baik dengan mereka.
Mengajak Karyawan untuk Berkontribusi
Manajer yang baik tidak hanya mampu mendukung karyawan untuk menjadi lebih baik lagi, tetapi mereka bisa menciptakan suasana di mana karyawan tidak akan takut untuk memberikan saran atau rekomendasi yang mungkin akan membuat bisnis menjadi lebih maju.
Kamu dan bisnismu akan mendapat keuntungan berupa ide-ide cemerlang dari karyawanmu, dan pada saat yang bersamaan, karyawanmu juga akan merasa termotivasi dan diberdayakan karena dengan memberikan ide, mereka akan merasa menjadi bagian dari bisnis dan kesuksesan bisnismu juga.
Ingat, manajer bukanlah satu-satunya orang yang bertanggung jawab untuk menyelesaikan masalah dalam pekerjaan. Gunakan pengetahuan dan kemampuan karyawan, serta sering-seringlah meminta saran dan pendapat dari mereka. Jika ada yang lebih tahu cara untuk membuat bisnismu lebih baik, karyawanmu yang setiap hari menghadapi konsumen-lah orangnya.
Menjadi Lebih Dari Sekadar Pemimpin
Frasa “menjadi lebih dari sekadar pemimpin” sering disalahartikan. Maksudnya padahal bukannya kamu harus menjadi teman dari rekan kerjamu, dan nongkrong bareng di hari libur atau akhir pekan. Menjadi lebih dari sekadar pemimpin maksudnya adalah lebih bersikap sebagai mentor bagi bawahan.
Menjadi mentor bagi karyawan toko kamu mungkin adalah salah satu hal paling sulit, tetapi sekaligus adalah yang paling penting, jika kamu ingin menjadi pemimpin yang baik. Seorang mentor bukan hanya menyemangati karyawan agar melakukan tugasnya dengan lebih baik, tetapi mendampingi mereka di sepanjang prosesnya.
Jangan menyimpan pengalamanmu hanya untuk dirimu sendiri; berbagilah kepada karyawan pengalaman yang berkaitan dengan pekerjaan, yang sudah kamu alami selama ini. Dampingi mereka dalam menghadapi masalah pekerjaan. Salah satu ciri mentor yang baik bukan sekadar memiliki pengalaman yang layak dibagikan, tetapi juga memiliki kemauan untuk meluangkan waktu dan tenaga untuk membagikannya.
Menunjukkan Ketertarikan
Ada perbedaan besar antara menunjukkan ketertarikan pada karyawanmu dan menjadi teman bagi mereka. Manajer yang hebat tidak perlu menjadi sahabat bagi karyawannya, tetapi cukup memperlihatkan bahwa ia melihat karyawan sebagai sosok manusia dan bukan sekadar mesin yang bekerja. Dengan melakukan hal ini, kamu akan menciptakan lingkungan kerja yang hangat dan positif.
Pemimpin yang baik mampu memahami bahwa karyawannya punya kehidupan di luar pekerjaannya. Beberapa mungkin masih kuliah, beberapa lainnya mungkin sudah punya keluarga dan anak. Menunjukkan bahwa kamu memahami pentingnya hal-hal tersebut bagi mereka akan memberikan dorongan motivasi yang sangat besar karena itu artinya kamu peduli kepada mereka sebagai manusia, bukan sebagai pekerja, dan hal ini bisa sangat memengaruhi motivasi karyawan dan dedikasi mereka terhadap bisnismu.
Hadapi, Jangan Hindari Konflik
Konflik bisa dicegah, tetapi tidak boleh dibiarkan dan harus dihadapi secara langsung. Masalah pribadi, pengakuan, dan kompensasi adalah beberapa isu yang dapat menciptakan konflik. Menghindari konflik mungkin adalah jalan keluar yang mudah, tetapi ada baiknya kamu sebagai pemimpin untuk menghadapi dan menyelesaikannya sebaik dan secepat mungkin.
Karyawan adalah pengamat yang baik, dan mereka akan memperhatikan siapa yang mengambil tindakan sepatutnya dan siapa yang mengambil tindakan yang tidak perlu. Semua orang menghargai pemimpin yang mampu menghadapi konflik di masa sulit dengan baik, dan mereka yang memilih menghindarinya, akan kehilangan respek dari bawahannya.
Cara terbaik untuk membuat keputusan saat terjadi konflik di tempat kerja adalah dengan memastikan kamu benar-benar tahu apa yang terjadi sebelum kamu mencoba mencari solusi. Mungkin terdengar klise, tapi komunikasi adalah jalan dua arah.
Bicaralah terlebih dahulu dengan kedua pihak yang terlibat konflik. Ada baiknya percakapan dilakukan terpisah untuk menghindari suasana yang semakin memanas. Tidak hanya menanyakan apa masalahnya, tetapi kamu perlu juga mencari tahu solusi apa yang menurut mereka terbaik, untuk mengakomodasi semua kepentingan.
Memimpin Dengan Memberi Contoh
Seorang pemimpin yang baik adalah sosok yang bisa dijadikan panutan. Manajer terbaik selalu menginspirasi karyawan tokonya setiap hari. Hal yang terpenting bukanlah yang kamu katakan, tetapi yang kamu lakukan.
Apakah kamu ada di toko setiap hari bekerja bersama-sama dengan karyawanmu atau hanya sesekali saja datang? Apakah kamu menghabiskan waktu makan siang selama dua jam sementara mereka hanya kebagian jatah setengah jam untuk makan? Jika kamu bertindak secara profesional dan memimpin dengan memberikan contoh, karyawan akan mengikutimu.
Memberikan Penghargaan
Jika kamu ingin membangun budaya kerja yang menyenangkan dan dinamis, penting untuk selalu memberikan apresiasi yang selayaknya didapatkan oleh karyawanmu. Hal seperti ini perlu diciptakan dan dijadikan budaya dalam tim. Penghargaan atas kerja keras karyawan akan menumbuhkan rasa positif, kebersamaan, dan rasa terima kasih di antara karyawan.