Menurut data dari dataindonesia.id, pada tahun 2022, pengguna media sosial di Indonesia mencapai 191 juta orang. Tentu ini menjadi peluang luar biasa untuk pebisnis yang memasarkan produk dan brand mereka melalui media sosial. Tapi, dengan peluang yang terbuka sekarang, tentunya banyak kompetitor berlomba di dalam market yang luas tersebut.
Perlu diingat, nggak semua orang menggunakan media sosial untuk berbelanja dan menghabiskan uang. Seperti namanya, mayoritas pengguna media sosial menggunakannya sebagai sarana mencari informasi, meme, dan konten hiburan. Kamu harus menanamkan mindset bahwa nggak ada orang yang suka dijejali berbagai produk dan iklan melalui media sosial.
Mengambil hati audience di media sosial pun bukan perkara mudah. Kamu perlu membuat konten, menyusun perencanaan, dan menggunakan bahasa yang cocok agar bisa diterima oleh audience. Perlu adanya strategi serta rumus tepat agar konten buatanmu mampu mendongkrak penjualan produkmu. Nah, majoo punya beberapa tips nih, agar kamu bisa memaksimalkan penjualan melalui media sosial. Yuk, disimak!
Perbaiki Logo dan Desain Kamu
Kamu sudah punya logo untuk usaha dan desain konten kamu? Good! Sekarang, bagaimana menurutmu logo dan desain-desain yang ada di kontenmu? Apakah sudah menggambarkan brand, produk, tujuan, dan sesuai dengan marketmu? Tentunya, memiliki logo dan desain yang sesuai adalah kunci untuk mengenalkan brand dan menanamkan top of mind pada audience kamu. Memiliki logo dan desain yang baik tentunya akan memudahkan audience-mu jika mereka ingin berbelanja atau sekedar melihat-lihat produk milikmu.
Menggunakan jasa desainer freelance bisa jadi salah satu kunci. Kamu bisa meminta desain logo, konten, dan media sosial sesuai keinginanmu. Tapi, perlu diingat bahwa kamu harus menyiapkan budget yang tidak sedikit.
Sebagai alternatif, kamu juga bisa kok belajar menggunakan aplikasi gratis seperti Canva yang bisa membantu kamu dalam membuat logo maupun konten media sosial.
Buat Konten Pilar
Membuat konten di media sosial memang bukan perkara mudah. Bahkan, banyak yang sudah susah payah membuat konten, tapi performanya malah cemen. Di sinilah peran content pillar dapat membantu kamu membuat konten yang relevan terhadap audiens. Tanpa adanya konten pilar, kamu akan kesulitan dalam membuat gol apalagi membuat konten yang relevan dengan calon customer kamu. Nah, ada beberapa bagian dalam konten pilar yang perlu kamu perhatikan, yaitu sebagai berikut.
- Tentukan porsi kontenmu. Contohnya, kontenmu akan berisi 30% konten edukasi, 20% konten hiburan, 50% konten informasi produk;
- Tentukan goal utama konten media sosial kamu dengan SMART Goals (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Time-Bound);
- Riset kompetitor untuk konten populer dan memiliki performa bagus;
- Selalu rutin melakukan analisis terhadap performa konten kamu.
Kamu bisa menyiapkan konten pilar dengan batasan waktu tertentu. Misalnya, kamu akan menyiapkan konten pilar selama satu bulan, dengan break down per minggu untuk konten-konten tersebut. Dengan demikian, kamu bisa menganalisis performa konten tersebut untuk peningkatan atau perubahan konten di minggu berikutnya. Be flexible!
Siapkan Budget Khusus Endorsement/Ads
Jika membuat konten diibaratkan membangun kolam untuk audiens dan customer kamu, beriklan di media sosial berarti memancing orang untuk masuk ke ‘kolam’. Nggak cuma membuat konten yang sesuai dan bisa berbicara mengenai keunggulan produkmu, kamu perlu juga menyiapkan budget untuk beriklan di media sosial. Selain membuat konten, memberi tahu banyak orang mengenai produk atau brand kamu juga menentukan kamu bisa sukses berjualan di media sosial atau tidak. Kamu perlu membuat iklan sesuai dengan tujuan kamu. Apakah ingin memberi tahu lebih banyak calon customer mengenai produkmu atau ingin meningkatkan penjualan langsung dengan iklannya? Coba rencanakan dengan matang kebutuhan kamu saat ini, sehingga kamu bisa mendapatkan channel promosi dengan tepat sasaran.
Catat Report Mingguan/Bulanan
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, kamu harus membuat laporan performa konten setiap minggu atau bulannya. Ini dilakukan agar kamu bisa menentukan waktu yang tepat untuk berinteraksi dengan audience atau konten yang cocok dan disukai oleh mereka. Kamu bisa menggunakan data analisis dari Instagram/Facebook secara gratis untuk mengetahui performa konten dan akun jualan kamu.
Nah, dari hasil analisis tersebut, kamu bisa menentukan konten pilar kamu sudah sesuai dengan gol utamanya atau tidak. Dari hasil mingguan dan bulanan tersebut, kamu bisa menggunakannya untuk memperbaiki konten pilar dan campaign media sosial kamu berikutnya.
Konsisten
Membangun branding dan konten untuk bisnismu di media sosial memang bukan perkara mudah. Banyak waktu, pikiran, dan tenaga yang akan kamu keluarkan untuk membangun persona bisnis kamu di media sosial. Banyak juga, brand atau orang-orang yang menyerah karena performa bisnis mereka tidak sesuai dengan effort yang dikeluarkan dalam membangun konten dan profil bisnis kamu di media sosial. Kamu perlu ingat bahwa membangun secara organik memerlukan waktu yang tidak singkat. Jadi, jika di tengah jalan kamu merasa apa yang dilakukan dalam membangun konten saat ini sia-sia, ingat bahwa kompetitor kamu bisa saja konsisten dan memenangkan audience milikmu. Jadi, tetap konsisten, belajar, dan peka terhadap perubahan untuk bisnis kamu ya!
Tertarik untuk belajar mengenai bagaimana cara berjualan di media sosial agar bisa cuan maksimal? Yuk, ikut webinar ‘Ruang Majoo’ di tanggal 05 Agustus 2022 yang akan mengupas habis mengenai konten dan berjualan melalui media sosial. Kak Annisa sebagai Head of Social Media dari Finansialku akan membongkar habis bagaimana membangun konten dan audiens agar senantiasa ‘nimbrung’ di akun media sosial bisnis kamu.
Kamu bisa curhat dan bertanya kepada Kak Annisa mengenai bagaimana menjadikan akun media sosial bisnis kamu dapat mendatangkan cuan. Segera daftar dan siapkan pertanyaan kamu di webinar ‘Ruang Majoo’ melalui link di bawah ini ya!