Mau Menjadi Pengusaha Sambil Bekerja? Buat Usaha Sampingan!

Penulis Daniel Prasatyo
03 February 2020

article thumbnail


Siapa yang tidak pernah bermimpi untuk bisa memiliki usaha sendiri? Sebagian besar pastinya pernah membayangkan enaknya menjadi bos bagi diri sendiri. Mungkin kamu salah satunya.

Namun, tidak sedikit juga dari kita yang masih ragu untuk mengambil langkah pertama menjadi pengusaha. Apalagi kalau kita saat ini masih bekerja sebagai karyawan. Di satu sisi, bekerja sebagai karyawan memberi beberapa kenyamanan. Ada gaji tetap, tunjangan-tunjangan, bahkan ada jaminan kesehatan dan kalau kamu beruntung, uang pensiun di kala kamu tua nanti. Tentunya, ada juga keterikatan-keterikatan yang tidak bisa kita hindari. Jam kerja yang ditentukan, jumlah cuti yang dibatasi, serta beban dan tanggung jawab lainnya.

Di sisi lain, menjadi pengusaha juga memiliki banyak kekurangan dan kelebihannya. Yang utama, kamu perlu modal. Kamu juga harus selalu siap atas segala kemungkinan yang akan terjadi dengan usahamu. Banyak, memang, yang langsung sukses dalam tahun pertama usahanya. Yang gagal pun tidak sedikit. Yang mampu bertahan, mungkin usahanya baru akan menunjukkan hasil setelah beberapa tahun. Tidak hanya itu. Meski sepertinya ada kebebasan mengenai jam kerja, ketika ini usahamu sendiri, tanpa kamu sadari kamu akan bekerja 24 jam sehari. Ketika kamu bepergian atau berlibur pun, kamu akan tetap memikirkan usahamu. Di luar itu, apabila kamu bijak dan cerdas dalam menjalankan usaha milikmu, usahamu bisa maju dengan sangat pesat.

Lalu, haruskah kamu memilih hanya satu dari dua pilihan ini? Tetap bekerja atau menjadi pengusaha? Tidak. Kamu bisa juga menjalankan keduanya, dengan membuat usaha sampingan.

Tentukan Usaha Sampingan pilihanmu

Menentukan jenis usaha sampingan yang terbaik bagimu bukan perkara mudah. Banyak faktor yang harus kamu pertimbangkan. Faktor pertama adalah faktor waktu.

Dengan sebagian besar waktumu kamu habiskan di kantor, yang artinya juga sebagian besar energimu, usaha sampingan ini sebaiknya tidak menyita waktu yang lebih banyak lagi. Kamu mungkin mampu bekerja delapan jam per hari, lalu meluangkan enam jam lagi di luar kantor untuk usahamu selama beberapa bulan pertama. Memforsir tubuhmu seperti ini tentunya tidak akan baik untuk kesehatanmu. Kalau kamu jatuh sakit, dan sakitmu parah, kamu malah bisa kehilangan keduanya.

Tentukan jenis usaha yang bisa berjalan tanpa kamu harus selalu ada di sana. Kamu bisa membuka toko online, misalnya, yang kamu bisa menentukan kapan kamu akan menjawab pertanyaan calon pembelimu, kapan mengemas dan mengirim pesanan, dan seterusnya. Kalau kamu mau memanfaatkan akhir pekanmu, kamu bisa membuka pop-up shop di event-event yang diadakan pada akhir pekan. Kamu juga bisa menjual makanan, seperti catering atau kue, dengan menentukan kapan calon pembeli bisa memesan, dan kapan pesanan akan dibuat dan diantarkan.

Faktor kedua, adalah sumber daya manusia. Apakah kamu sendiri yang akan menjalankan usaha ini? Atau adakah kerabat atau temanmu yang mau membantu? Apabila ada sepasang tangan tambahan, pilihanmu menjadi lebih luas. Pastikan saja bahwa pembagian keuntungan atau pun kompensasi yang diterima oleh rekanmu tadi sepadan dengan bantuannya.

Faktor yang ketiga adalah modal. Kalkulasi kebutuhan modalmu, dan modal yang sudah tersedia. Buat skema modal bertahap. Sebagai contoh, untuk usaha sampinganmu ini, modal yang dibutuhkan idealnya 10 juta. Ini skema ideal. Cobalah membuat skema modalmu menjadi bertahap, dengan menunda beberapa hal yang bisa ditunda. Misalnya, dengan meminjam oven ibumu yang lama tidak dipakai, alokasi modal untuk pembelian oven bisa kamu tunda sampai ketika keuntunganmu sudah terkumpul.

Faktor yang keempat, dan yang terpenting, adalah passionmu. Sebisa mungkin, pilihlah jenis usaha yang sesuai dengan passionmu, agar kamu tidak lekas jenuh dan menyerah dalam menjalankannya. Setidaknya, pilihlah yang berbeda dari yang kamu kerjakan sehari-hari di kantor.

Mulai Kumpulkan Modal

Kamu mungkin sudah punya sejumlah tabungan selama kamu bekerja. Kamu bisa saja menggunakan seluruh tabunganmu sebagai modal, meski sama sekali tidak disarankan. Akan jauh lebih baik kalau kamu mulai mengumpulkan modal dengan membuat tabungan terpisah. Jadikan tabunganmu yang ada selama ini sebagai dana darurat, andai nanti kamu butuh dana besar untuk memajukan usahamu. Kamu juga tidak mau kalau nanti usaha sampinganmu tidak berhasil, tabunganmu pun amblas.

Tes Pasar Dulu

Sebelum kamu mulai mengeluarkan modal dalam jumlah besar, ada baiknya kamu melakukan ujicoba pasar terlebih dahulu. Kalau usaha sampinganmu nantinya adalah bisnis kue, misalnya, buatlah dulu beberapa dan minta rekan-rekan kantormu memberi masukan. Kamu pun bisa meminta saran dari mereka, misalnya, tentang harga jual yang menarik bagi kuemu.

Buat Strategi Pemasaran

Tentu saja, strategi pemasaran selalu memegang peranan penting dalam setiap usaha, yang sampingan sekalipun. Kamu diuntungkan dengan kemajuan teknologi, karena kamu bahkan tidak perlu membuka toko fisik sekarang. Kamu bisa memanfaatkan media sosial untuk memasarkan barang daganganmu atau jasa yang kamu tawarkan. Kamu juga bisa membuat website untuk usahamu, agar terkesan profesional.

Unggahlah foto-foto produk atau jasamu yang menarik, dengan caption yang cerdas dan berisi, yang akan memikat calon pembelimu. Tanggapilah dengan ramah semua komentar dan pertanyaan.

Semoga, usaha sampingan milikmu bisa segera kamu mulai, bisa maju, dan suatu hari nanti kamu bisa bebas memilih untuk terus bekerja atau fokus pada usahamu.

Dapatkan Inspirasi Terbaru dari majoo

Subscribe untuk dapatkan berita, artikel, dan inspirasi bisnis di email kamu

Footer support

Pustaka majoo

Isi Form dibawah ini untuk download pustaka

format: 62xxxxxxxx
Batal
Icon close

Temukan Paket Paling Tepat untuk Bisnismu

Isi form berikut untuk membantu kami tentukan paket paling sesuai dengan jenis dan skala bisnismu.
solusi bisnis form

+62
Selamat datang di majoo 👋 Hubungi konsultan kami untuk pertanyaan dan info penawaran menarik
whatsapp logo