Pasalnya perubahan tersebut tentu berpengaruh terhadap tren konsumen. Sebut saja, perubahan yang sangat terlihat ialah transaksi makanan, hadiah, pakaian, dan dekorasi meningkat menjelang Idulfitri.
Sebelum membahas trik menyusun kampanye pemasaran selama bulan Ramadan, kita perlu memahami trennya terlebih dahulu. Yuk, kita bahas lebih detail!
Tren Konsumen Saat Ramadan
Rutinitas sehari-hari orang berubah selama Ramadan, begitu pula kebiasaan konsumsi mereka. Traffic situs e-commerce sudah terlihat sejak pukul 4 pagi ketika orang bangun untuk sahur. Sementara itu, saat buka puasa dan malam hari, aktivitas online menurun.
Di samping itu, data di Asia Tenggara menunjukkan bahwa pakaian dan produk kecantikan menjadi komoditas paling populer selama Ramadan. Pada posisi berikutnya, tiket pesawat dan peralatan rumah tangga. Secara khusus, di Indonesia, mainan dan game memiliki performa yang baik.
Ditilik dari sisi waktu, kebanyakan orang berbelanja pada minggu ketiga Ramadan. Ada juga lonjakan belanja pada tiga hari sebelum Idulfitri. Berkat peningkatan layanan pengiriman lokal, masyarakat juga banyak berbelanja produk untuk persiapan lebaran secara online.
Cara Memanfaatkan Tren Ramadan untuk Kampanye Pemasaran
Jadi, apa yang dapat kamu lakukan dengan insight tren konsumen selama Ramadan ini? Kami telah menyusun beberapa rekomendasi untuk membantumu memanfaatkan tren pembelian musiman Ramadan.
Atur waktu iklan sesuai purchase behavior
Insight tentang pembelian konsumen menunjukkan gambaran yang jelas tentang rencana konsumen membeli. Mengatur waktu iklan di sekitar periode ini dapat membantumu menjangkau calon konsumen dalam proses pengambilan keputusan.
Data menunjukkan bahwa 60% orang mulai merencanakan pembelian mereka sebelum Ramadan. Berikut adalah persentase kategori pembeli yang merencanakan pembelian sebelum Ramadan:
- 52%: Pengalaman
- 50%: Designer goods
- 48%: Barang-barang keagamaan
- 48%: Peralatan rumah tangga
Sementara itu, 25% konsumen membuat perencanaan pengeluaran di bawah ini selama Ramadan dan Idul Fitri.
- 47%: Pakaian
- 46%: Donasi
Kita juga tahu bahwa pakaian dan perhiasan menjadi barang yang banyak dibeli pada awal Ramadan. Di sisi lain, penjualan bahan makanan meningkat menjelang lebaran.
Baca juga: Kapan Waktu Terbaik Mengatur Stok Bahan Baku di Bulan Puasa?
Pastikan iklan mencerminkan sentimen Ramadan
Bagi banyak masyarakat muslim, Ramadan merupakan waktu untuk berdoa, refleksi, dan berkomunitas. Jadi, tidak heran jika konten bertema ini menghasilkan performa yang baik sepanjang bulan ini.
Riset Facebook menemukan bahwa 91% pengguna suka melihat konten yang mempromosikan komunitas dan kebersamaan di Facebook dan Instagram.
Namun, saat kamu membuat konten dengan tema-tema Ramadan, kamu perlu memastikan agar kampanye pemasaran tidak eksploitatif.
Jalankan kampanye yang dipersonalisasi
Banyak konsumen menikmati pengalaman berbelanja dan membeli iklan yang dipersonalisasi. Sebagian besar konsumen merasa lebih mudah menyelesaikan belanja Ramadan berdasarkan saran produk yang dipersonalisasi.
Maka dari itu, kampanye iklan Ramadan perlu dipersonalisasi untuk setiap individu. Sehubungan dengan itu, kamu perlu memahami aktivitas pengguna media sosial dan mengetahui kapan audiens melihat iklan.
Dengan demikian, penggunaan anggaran lebih efektif dan tidak menampilkan iklan yang sama berulang kali kepada audiens. Jadi, kamu perlu memastikan kampanye yang ditampilkan kepada audiens menggunakan materi iklan dinamis.
Sebaiknya, kamu menampilkan iklan yang disesuaikan dengan lokasi, bahasa, engagement audiens dengan konten, dan platform yang digunakan oleh audiens.
Bahkan, kamu dapat menyesuaikan iklan dengan kondisi cuaca saat ini, harga lokal, dan tingkat stok secara real time.
Gunakan video
Pada bulan Ramadan, banyak orang menghabiskan lebih banyak waktu menonton konten video. Jadi, pastikan konten video dilengkapi fitur iklan pre-roll dan in-stream. Iklan ini harus dipersonalisasi untuk memaksimalkan dampak dan keefektifannya.
Konten video membantu memberi informasi kepada pembeli dan memungkinkan mereka untuk mengevaluasi potensi pembelian dan membangun kepercayaan.
Baca juga: Menyesuaikan Konten Instagram Bisnis untuk Pelanggan
Meskipun sudah memperoleh insight seperti di atas, tidak semua pemilik usaha bisa menyusun kampanye marketing dengan optimal, apalagi digital marketing.
Akan tetapi, kamu tidak perlu khawatir sebab kini sudah ada aplikasi majoo yang menghadirkan layanan majoo DigiAds.
majoo adalah aplikasi point of sale yang siap membantu pemilik usaha mengelola bisnisnya dengan mudah. Karena itu, aplikasi ini hadir dengan majoo DigiAds untuk meningkatkan penjualan dengan kampanye digital.
Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, gunakan majoo sekarang!