Pemilik usaha yang menulis rencana bisnis memiliki peluang sukses lebih besar. Wajar saja bila banyak pebisnis yang membuat business plan pada awal sekali pembangunan bisnisnya. Namun, bagaimana jika kamu disodorkan fakta bahwa menjadikan penulisan business plan sebagai pekerjaan pertama saat memulai bisnis bukanlah ide bagus?
Perlu disadari, menyusun business plan memang tidak sederhana dan membutuhkan banyak waktu. Karena itu, sebaiknya kamu tidak menghabiskan waktu pada awal pembangunan bisnis hanya untuk menyusun business plan. Pastikan kamu juga menyelaraskan rencana dengan berbagai aktivitas kunci lainnya.
Tidak bisa dipungkiri, menulis rencana bisnis pada saat awal sekali membangun bisnis memang terlihat sebagai ide cemerlang. Dan hal tersebut memang memiliki nilai yang penting bagi kemajuan bisnis. Business plan akan menjawab aneka pertanyaan dasar, seperti di mana posisi bisnis saat ini, apa yang ingin dicapai oleh bisnis, serta bagaimana cara mencapai tujuan tersebut.
Rencana tersebut memperjelas jembatan yang menghubungkan antara strategi dengan performa bisnis. Sekali lagi, business plan memang memiliki peranan penting. Bahkan, kita bisa menemukan berbagai riset yang menunjukkan bahwa pemilik usaha yang memiliki rencana memang bisa lebih berhasil daripada yang tidak berencana.
Meskipun begitu, supaya bisnis maju dibutuhkan karakter fleksibel dan responsif terhadap peluang. Mengapa? Karena pemilik bisnis sering kali perlu melakukan pivot dalam bisnisnya. Salah satu contoh yang masih lekat di ingatan kita, bahkan masih kita jalani, yaitu pandemi COVID-19 yang memaksa hampir semua bisnis melakukan pivot.
Setelah adanya pandemi, target pasar yang semula direncanakan mungkin sudah tidak sesuai lagi. Kondisi lainnya, jasa atau produk yang ditawarkan ternyata lebih sesuai di pasar yang lain. Sebab itu, para pemilik bisnis disarankan tidak hanya menghabiskan waktu menulis business plan, tetapi juga mengevaluasi peluang yang real di pasar.
Sebagai pemilik bisnis, kamu perlu berhati-hati dengan perasaan aman yang ditimbulkan oleh rencana bisnis tertulis. Karena tertulis secara detail, pemilik bisnis kadang merasa pelaksanaan bisnis akan persis seperti rencana tersebut. Padahal, sudah bukan rahasia lagi bahwa operasional bisnis selalu penuh ‘kejutan’.
Jadi, kapan waktu yang tepat bagi pemilik usaha untuk menulis business plan? Tulislah business plan dalam rentang 6-12 bulan sejak kamu memutuskan memulai usaha. Rentang waktu tersebut terbukti meningkatkan peluang sebuah bisnis lebih maju hingga 8%.
Berikutnya, kamu juga perlu cermat terkait waktu yang dialokasikan untuk menyusun business plan. Waktu penyusunan business plan yang ideal adalah sekitar tiga bulan. Waktu tersebut berpotensi meningkatkan peluang sebuah usaha lebih maju sebanyak 12%. Mengapa demikian?
Setelah lebih dari tiga bulan, data atau informasi yang kamu miliki mungkin sudah tidak akurat lagi. Sementara itu, jika business plan diselesaikan secara terburu-buru berisiko terdapat banyak kekurangan dalam strategi atau rencana tersebut.
Jadi, mulailah membuat business plan secara tertulis saat kamu mulai benar-benar berbicara dengan calon konsumen atau fase memvalidasi ide bisnis. Pada saat yang sama, siapkan produk dan pikirkan strategi pemasaran. Berkomitmen membuat perencanaan tertulis sambil menjalankan aktivitas bisnis tersebut menjadikan bisnismu lebih berpeluang untuk sukses.