Peduli Kesehatan Mental Membentuk Loyalitas Karyawan

Ditulis oleh Nisa Destiana

article thumbnail

Mental yang sehat berkaitan erat dengan produktivitas kerja.

Secara budaya, kita sudah jauh lebih terbuka soal kesehatan mental. Orang yang memiliki masalah mental health kini merasa bisa berbagi tentang diagnosis dan masalah mereka.

Ternyata, kondisi ini berkontribusi pada meningkatnya insiden mental health di tempat kerja yang memengaruhi produktivitas dan loyalitas karyawan. Merujuk pada Recruitment & Employment Confederation, berikut ini statistik lingkungan kerja yang terkait dengan mental health

  • 15,4 juta hari kerja hilang karena stres, depresi, atau kecemasan terkait pekerjaan.
  • Stres, depresi, dan kecemasan terhitung seperti di bawah ini:
    • 44% dari semua kasus kesehatan yang berhubungan dengan pekerjaan
    • 57% dari semua hari kerja yang hilang karena kesehatan yang buruk
    • Tekanan beban kerja seperti tenggat waktu yang ketat atau target yang sulit dan kurangnya dukungan dari pihak manajemen perusahaan disebut sebagai faktor penyebab utama 

Tidak heran bila mental health disebut-sebut sebagai salah satu faktor penting yang membentuk produktivitas. Sementara itu, loyalitas karyawan sangat dipengaruhi oleh dukungan manajemen perusahaan terhadap isu tersebut.

Berapa Besar Dampak Kesehatan Mental terhadap Lingkungan Kerja?

Sebagai pemilik bisnis, beberapa dari kamu mungkin bertanya-tanya, sejauh mana mental health karyawan memengaruhi kehidupan kerjanya? 

Baru-baru ini, terdapat studi bahwa risiko masalah emosional atau mental merupakan salah satu pemberi pengaruh utama dalam biaya medis yang perlu disediakan pemberi kerja. 

Selain kecacatan dan klaim medis langsung, kesehatan mental yang buruk menjadi penyebab nomor satu ketidakhadiran karyawan dan dapat menurunkan produktivitas.

Meskipun demikian, biaya bukan satu-satunya alasan pengusaha perlu memperhatikan kesejahteraan mental tenaga kerja mereka. Mental health juga dapat memicu terjadinya kesalahan dan kelalaian yang mengakibatkan insiden serius.

Keamanan di tempat kerja juga mungkin terpengaruh karena adanya gangguan kognitif akibat stres yang tidak terkendali.

Maka dari itu, lingkungan tempat kerja yang berkontribusi terhadap stres tidak memiliki reputasi yang baik, perputaran karyawannya tinggi, dan kehilangan karyawan-karyawan bertalenta. 

 Dukungan dari perusahaan atau pemilik bisnis membuat karyawan dengan masalah kesehatan mental cenderung lebih loyal.

Dukungan Manajemen Perusahaan terhadap Kesehatan Mental Karyawan

Di Inggris, 31% tenaga kerja telah resmi didiagnosis memiliki masalah kesehatan mental. Konon, bisnis atau perusahaan perlu menanggung biaya £42 miliar per tahun karena hilangnya produktivitas, perekrutan, dan ketidakhadiran karyawan sebagai dampak masalah mental health

Namun, dari sejumlah kasus tersebut, sebagian besar karyawan mengatakan bahwa atasan yang proaktif mendukung kesejahteraan mental membuat mereka bisa lebih loyal dan produktif.

Jadi, pemilik bisnis tetap bisa membentuk loyalitas karyawan dan mempertahankan produktivitas kerja bila para pemilik sungguh-sungguh peduli pada isu mental health.

Menciptakan Lingkungan Kerja yang Sehat

Kunci utama dalam membantu karyawan yang mengalami masalah mental health ialah menciptakan lingkungan kerja yang kondusif dan mendorong karyawan untuk bisa membicarakan hal yang mengganggu mereka.

Mungkin ada karyawan yang memiliki kekhawatiran dari sisi emosional, finansial, atau berjuang menyelesaikan masalah personalnya. Dalam konteks ini, manajer berperan penting dalam menciptakan lingkungan kerja yang terasa aman bagi karyawan untuk lebih terbuka dan membantu menemukan solusi.

Ada banyak pelatihan yang bisa diikuti oleh para manajer atau pemilik usaha untuk belajar cara membangun tempat kerja yang sehat secara mental, termasuk menangani stigma dan diskriminasi.

Menyediakan Opsi Remote Working

Remote working selama beberapa waktu bisa menjadi salah satu cara efektif untuk mengurangi stres di tempat kerja. Di kota-kota dengan lalu lintas yang sangat padat, bekerja dari rumah dapat menghilangkan tekanan selama di perjalanan menuju ke kantor.

Lebih dari itu, kebijakan ini juga memberikan fleksibilitas kepada karyawan dalam mengelola kebutuhannya, seperti mengatur janji bertemu psikolog atau psikiater, menyelesaikan urusan pengasuhan anak, dan menyediakan kesempatan untuk berolahraga yang bermanfaat bagi kesehatan fisik dan mental.

Karena sebagian besar rumah tangga memiliki akses yang baik terhadap internet, seharusnya pekerjaan-pekerjaan tertentu dapat dilakukan dari lokasi mana pun. Dengan kata lain, untuk beberapa posisi tertentu, cara ini memang mungkin dilakukan.

Baca juga: Kenali Serba-Serbi Remote Working Lebih Dalam, Di Sini!

Akses kepada Bantuan Profesional

Salah satu dukungan yang tak kalah penting ialah bisnis atau perusahaan memberikan akses bantuan profesional bagi karyawan, misalnya berupa konseling gratis di tempat kerja atau rujukan untuk tindak lanjut.

Akses ke terapi gratis untuk karyawan dengan masalah kesehatan mental dapat membantu mengimbangi kekhawatiran tentang biaya dan menjadi upaya preventif bagi masalah-masalah yang lebih serius.

Penanganan isu ini dengan cepat tidak hanya menguntungkan karyawan, tetapi juga pemberi kerja karena produktivitas dan loyalitas karyawan cenderung terjaga.

Tak lupa, minimalkan workload karyawan dengan memanfaatkan digital tools untuk automasi pekerjaan!

Dapatkan Inspirasi Terbaru dari majoo

Subscribe untuk dapatkan berita, artikel, dan inspirasi bisnis di email kamu

Footer support

Pustaka majoo

Isi Form dibawah ini untuk download pustaka

format: 62xxxxxxxx
Batal
Icon close

Temukan Paket Paling Tepat untuk Bisnismu

Isi form berikut untuk membantu kami tentukan paket paling sesuai dengan jenis dan skala bisnismu.
solusi bisnis form

+62
whatsapp logo