Analisis bisnis membantu bisnis berubah, beradaptasi, dan bertumbuh. Melalui kajian bisnis, kebutuhan suatu bisnis akan diulas dan ditempatkan dalam sebuah solusi praktis. Hal ini kadang berarti menggali penyebab masalah yang tersembunyi.
Meski demikian, mengkaji situasi bisnis secara mendalam hanya lazim dilakukan oleh bisnis besar. Tidak banyak usaha kecil, apalagi mikro, yang melakukannya. Padahal, kajian bisnis ini memegang peran penting dalam pertumbuhan UMKM.
Inilah peran analisis bisnis
Bukan sebuah rahasia bahwa sumber daya yang dimiliki oleh usaha mikro, kecil, dan menengah terbatas. Biasanya, UMKM jarang atau tidak memiliki staf yang ahli dalam bidangnya. Beberapa bahkan tidak memiliki struktur manajemen formal, hanya karena skala bisnisnya kecil.
Sementara itu, terlepas dari besar atau kecilnya suatu bisnis, analisis bisnis tetap dibutuhkan. Mengapa demikian?
Melalui analisis situasi bisnis, kamu dapat mengetahui apa yang perlu dilakukan untuk mengembangkan bisnis. Kadang pemilik bisnis hanya melihat sebagian kecil atau inti saja dari suatu persoalan, sedangkan kajian kondisi bisnis mampu menunjukkan gambaran besarnya. Dengan demikian, keputusan bisnis yang diambil akan lebih komprehensif dan mendukung pertumbuhan UMKM.
Aplikasi analisis bisnis dorong UMKM lebih maju
Meski demikian, tidak dapat disalahkan bila pemilik UMKM kadang tidak fokus pada gambaran besar dari suatu bisnis. Kebanyakan para pemilik UMKM sangat fokus pada aktivitas bisnis harian, memastikan klien mendapatkan pelayanan prima. Kesibukan ini membuat para pemilik kesulitan mengambil waktu untuk berhenti sejenak untuk menimbang langkah strategis dalam mengembangkan bisnis.
Oleh sebab itu, idealnya setiap bisnis memiliki business analyst termasuk UMKM. Namun, seperti disebutkan sebelumnya, sumber daya yang dimiliki usaha kecil umumnya terbatas. Sebagian di antaranya tidak dapat mempekerjakan business analyst.
Apakah kamu juga termasuk yang kesulitan untuk memiliki staf business analyst? Tenang saja, kamu tetap dapat menjalankan analisis bisnis, walaupun belum memiliki business analyst. Kini, tersedia aplikasi POS yang akan membantu UMKM dalam mengkaji situasi bisnisnya.
Jadi, pemilik UMKM hanya perlu berinvestasi untuk menerapkan aplikasi POS tersebut dalam aktivitas bisnis harian. Karena kebanyakan usaha mikro, kecil, dan menengah bergerak dalam perdagangan, baik barang ataupun jasa, maka bagian penting yang harus ada dalam kajian bisnis adalah laporan penjualan.
Laporan tersebut membuat pemilik dapat memantau penjualan secara rinci. Selain itu, aplikasi juga sebaiknya menyajikan fitur analisis lainnya. Sebagai contoh, analisis waktu penjualan teramai. Dengan demikian, kamu bisa menyesuaikan jumlah produk, jadwal karyawan, hingga jam operasional dengan waktu transaksi teramai.
Tentu kamu juga bisa memilih melakukan analisis bisnis manual, tanpa business analyst atau aplikasi POS. Namun, tentu cara ini sangat tidak efektif dan efisien. Alih-alih bertumbuh, kamu kehabisan banyak waktu dalam hal administratif dan tidak sempat menyusun strategi untuk bergerak maju. Nah, sebagai pemilik, saatnya kamu memutuskan dengan bijak.