Ada banyak cara yang bisa dilakukan pelaku usaha untuk meningkatkan nilai bisnis yang dimilikinya, salah satunya dengan merambah pasar yang lebih luas lagi atau dengan menjalankan ekspansi bisnis. Namun, tentu saja pada praktiknya, ekspansi bukanlah sesuatu yang bisa dilakukan dengan mudah atau asal-asalan.
Ada banyak hal yang perlu dipertimbangkan secara masak sebelum melakukan ekspansi, misalnya saja perkara modal. Pasalnya, setiap operasional bisnis tentu membutuhkan modal yang tak sedikit, termasuk ketika berusaha untuk mengembangkannya lebih maju.
Pun demikian, bukan berarti pelaku usaha harus mengubur niatnya untuk melakukan ekspansi dalam-dalam. Sulit bukan berarti tidak bisa dilakukan, kan?
Baca juga: Perhatikan Hal Ini saat Menilai Peluang Usaha
Ekspansi Bisnis Tidak Terbatas untuk Pasar Fisik
Satu hal yang kerap luput dari pertimbangan ketika berbicara tentang ekspansi adalah batasan gagasan pada pasar yang sifatnya fisik. Karenanya, sering kali kita melihat ekspansi dilakukan dengan membuka cabang-cabang usaha baru.
Padahal, untuk tujuan yang sama, dalam kasus ini berarti perluasan pasar, pelaku usaha tidak harus selalu membuka cabang secara fisik yang membutuhkan biaya besar, tetapi cukup menjangkau pasar yang sebelumnya tidak tersentuh dengan cara lain. Yap, benar sekali! Merambah platform-platform digital yang mampu menjangkau pasar di kawasan yang berbeda juga merupakan salah satu bentuk ekspansi.
Dengan memanfaatkan platform digital, pelaku usaha tidak perlu menyiapkan modal yang terlalu besar untuk membangun cabang secara fisik, tetapi bisa membuat kehadiran bisnisnya sampai pada calon-calon pelanggan potensial di luar area penjualannya. Terlebih lagi, merambah pasar digital juga sesuai dengan tujuan serta program kerja yang dicanangkan oleh pemerintah untuk UMKM, kan?
Ekspansi Bukan Sekadar Migrasi dari Offline ke Online
Nah, ketika sudah mulai berpikir untuk menyediakan transaksi dan pengalaman belanja secara online kepada pelanggan, hapus dulu anggapan untuk melakukan migrasi secara penuh dari sistem offline ke online, ya!
Pada dasarnya, yang dimaksud dengan ekspansi bisnis adalah sebuah praktik untuk memperluas jangkauan bisnis yang sudah ada. Artinya, sekalipun ekspansi tersebut dilakukan secara online, keberadaan tempat usaha offline yang sudah ada tetap perlu dipertahankan.
Mengapa demikian? Sederhana saja! Apabila memutuskan untuk bermigrasi secara penuh dan menutup tempat usaha fisik yang saat ini dikelola, artinya pelanggan yang selama ini dilayani terpaksa harus ikut beralih pula ke lapak yang disediakan secara online untuk memperoleh produk yang mereka inginkan. Padahal, belum tentu pelanggan setia yang ada merasa nyaman dengan keputusan ini.
Selain itu, belum tentu tempat usaha online yang dibuat bisa dengan cepat menarik pelanggan baru, sehingga rasa-rasanya tidak bijak untuk terburu-buru menutup tempat usaha fisik yang saat ini dikelola untuk bermigrasi secara menyeluruh ke platform digital. Jangan sampai ekspansi yang direncanakan untuk membuka pasar justru mendatangkan kerugian bisnis yang semestinya bisa dihindari.
Baca juga: Mau Memenangi Persaingan Bisnis Online? Inilah Triknya!
Pahami Kebutuhan Antara Online dan Offline
Melakukan ekspansi ke pasar online berbeda dengan membuka cabang baru di tempat yang berbeda karena karakter dari kedua pasar tersebut juga berbeda saat melakukan transaksi atau berbelanja secara umum.
Apabila strategi pemasaran serta penjualan yang sama dapat digunakan kembali saat membuka cabang tempat usaha yang baru, strategi bisnis tersebut bisa jadi sama sekali tidak berlaku ketika dicoba pada pasar online. Karenanya, sebelum memutuskan untuk merambah pasar online, pahami terlebih dahulu perbedaan antara berbisnis secara offline dan online.
Jenis pemasaran seperti apa yang disukai oleh pasar online? Apakah ada segmen audiens tertentu yang bisa ditargetkan, dan jika ada, pendekatan seperti apa yang perlu digunakan agar angka penjualan dapat ditingkatkan? Seperti apa karakter transaksi yang dilakukan secara online jika dibandingkan dengan transaksi konvensional?
Dengan memahami setiap aspek penentu tersebut, ekspansi online yang dilakukan pun akan lebih berhasil dalam memperluas pasar dan menambah pelanggan baru. Ingat, ekspansi ke pasar online bukan sekadar mengubah cara berjualan dari yang konvensional menjadi serba digital semata, lho!
Baca juga: Memahami Pengertian dan Cara Memulai Bisnis Online
Sekalipun Online, Modal Tetap Dibutuhkan
Meski dilakukan secara online, ekspansi bisnis tetap membutuhkan modal yang tak bisa dibilang kecil. Memang benar, ketika ekspansi dilakukan secara online, pelaku usaha tak perlu memperhitungkan biaya sewa tempat usaha fisik atau yang semacamnya. Namun, bukan berarti sama sekali tidak ada modal yang perlu disiapkan terlebih dahulu.
Saat melakukan ekspansi ke platform digital, pelaku usaha perlu mempekerjakan karyawan yang secara khusus dapat mengelola tempat usaha online yang dimiliki. Semakin baik literasi digital karyawan tersebut, semakin mudah pula pengelolaan bisnis yang bisa diharapkan.
Selain itu, kegiatan pemasaran pun tetap diperlukan untuk memastikan tempat usaha online yang baru dibuka dapat benar-benar menambah jumlah pelanggan, dan biaya pemasaran secara online ini bukanlah sesuatu yang murah; terlebih jika karyawan yang diminta untuk mengerjakan tugas ini juga karyawan dengan tingkat keterampilan dan kemampuan pemasaran digital yang tinggi.
Tidak perlu terburu-buru cemas atau khawatir, kok, karena aplikasi majoo menyediakan layanan majoo Capital yang memungkinkan pelaku usaha untuk memperoleh modal usaha hingga Rp2.000.000.000 tanpa agunan yang sudah terintegrasi dengan beragam layanan aplikasi majoo lainnya. Dengan demikian, pengelolaan tempat usaha online serta offline pun dapat dilakukan dengan mudah dari satu dasbor saja.
Tak perlu menunggu terlalu lama, langsung saja segerakan berlangganan layanan aplikasi majoo agar nilai bisnis pun dapat ditingkatkan!
Baca juga: 7+ Ide Bisnis Online Rumahan